– ANALISIS ISU-ISU STRATEGI – ANALISIS ISU-ISU STRATEGI

BAB IV – ANALISIS ISU-ISU STRATEGI

IV - 1 | P a g e KABUPATEN KUTAI BARAT BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

4.1. PERMASALAHAN PEMBANGUNAN DAERAH

Permasalahan pembangunan daerah merupakan “gap expectation” antara kinerja pembangunan yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan serta antara apa yang ingin dicapai dimasa datang dengan kondisi riil saat perencanaan dibuat. Potensi permasalahan pembangunan daerah pada umumnya timbul dari kekuatan yang belum didayagunakan secara optimal, kelemahan yang tidak diatasi, peluang yang tidak dimanfaatkan, dan ancaman yang tidak diantisipasi. Permasalahan pembangunan yang masih memerlukan penanganan serius di Kab. Kutai Barat selama periode 2011-2016 meliputi:

4.1.1. Aspek Geografi dan Demografi

a. Kab. Kutai Barat memiliki wilayah seluas 31.628,70 Km2 atau kurang lebih 15 persen dari luas Provinsi Kalimantan Timur, dengan sejumlah daerah rawan bencana tanah longsor dan kemiringan yang tinggi sehingga menyebabkan sejumlah daerah menjadi sulit dijangkau. Di samping itu, tingkat penyebaran penduduk yang relatif tidak merata dengan tingkat terpadat di Kec. Sekolaq Darat 49,6 jiwakm2 dan terendah Kec. Long Apari 1,24 jiwakm2, telah menyebabkan terjadinya ketidakmerataan hasil-hasil pembangunan; b. Kerusakan lingkungan akibat aktivitas penambangan dan rawan banjir yang disebabkan karena kerusakan hutan; c. Pertambahan jumlah penduduk yang cukup tinggi disertai dengan penyebaran penduduk yang terkonsentrasi di kota kabupaten dan pusat-pusat kota kecamatan, berpotensi menyebabkan kebutuhan sarana dan prasarana yang juga terfokus di pusat-pusat konsentrasi penduduk; d. Proporsi penduduk yang didominasi kelompok usia muda usia 5-9 dan 10-14 membutuhkan sarana dan prasarana pendukung seperti pendidikan dan kesempatan kerja yang lebih luas di masa mendatang.

BAB IV – ANALISIS ISU-ISU STRATEGI

IV - 2 | P a g e KABUPATEN KUTAI BARAT

4.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat

4.1.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

a. Pertumbuhan ekonomi di Kab. Kutai Barat masih didominasi oleh sektor-sektor yang tidak berkaitan langsung dengan aktivitas ekonomi masyarakat lokal pada umumnya, khususnya terhadap peningkatan kesempatan kerja dan pendapatan penduduk lokal; b. Tingkat ketimpangan pendapatan perkapita cenderung tinggi dan semakin membesar ketimpangannya. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi di sektor-sektor yang bersentuhan langsung dengan masyarakat lokal pada umumnya seperti pertanian lebih rendah dibandingkan dengan sektor-sektor yang tidak bersentuhan secara langsung dengan masyarakat lokal pada umumnya seperti pertambangan, hotel, restoran, bangunan dan jasa; c. Sekalipun telah terjadi penurunan tingkat kemiskinan dari 13,25 di tahun 2005 menjadi 8,97 di tahun 2009, namun kemiskinan masih menjadi permasalahan serius yang perlu diselesaikan di masa mendatang.

4.1.2.2. Fokus Kesejahteraan Sosial

a. Di bidang pendidikan masih dijumpai sejumlah masalah seperti: 1 Masih rendahnya tingkat partisipasi masyarakat dalam bersekolah. Hal ini terlihat dari jumlah penduduk usia 5 tahun ke atas yang bersekolah hanya mencapai 25,12 di tahun 2009 yang sedikit lebih baik dibandingkan tahun 2004 yaitu sebesar 24,01; 2 Masih rendahnya angka melek huruf sekalipun telah terjadi perbaikan dalam lima tahun terakhir dan masih rendahnya rata-rata lama bersekolah bagi anak usia sekolah; b. Masih tingginya angka pengangguran terutama di pedesaan yang mencapai 90 dari total pengangguran di Kutai Barat dan didominasi oleh penduduk yang berpendidikan SD ke bawah serta SMA umum; c. Sekalipun lebih dari separuh dari penduduk Kutai Barat bekerja di sektor pertanian di pedesaan 62,86, namun efisiensi usaha di sektor ini masih rendah, bahkan yang paling rendah dibandingkan sektor-sektor ekonomi lainnya, yaitu hanya 9,63; d. Tingkat kesejahteraan sosial-ekonomi kita belum merata, artinya masih terkonsentrasi di sentra ibu-kota kecamatan Daerah Cepat Tumbuh DCT, dengan IPM Indeks Pembangunan Manusia berkisar antara 75-80;

BAB IV – ANALISIS ISU-ISU STRATEGI