Pola Umum Gangguan Hutan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

RINGKASAN
Bona 111salli's Mayla11 I)wi Elialvati (E03495006). Pola Umum G a ~ ~ g g u aHnu t m di Tamnn
Nasior~alG U I I U IGede
I ~ Pangrango. Pembimbing Ir. H. Sambas Basuni, MS.
Taman nasional dapat berfungsi sebagaimana peruntukkannya apabila dikelola dengan baik.
Salah satu tolok ukur keberhasilan pengelolaan suatu taman nasional adalah keutuhan dan integritas
ekologi kawasan. Pengelolaan tan~annasional pada dasamya adalah untuk mencapai sasaran pokok
utama "Tiga P",yaitu perlindungan, pengawetan dan pelestarian pemanfaatan untuk kesejahtemn
masyarakat (Departemen Kehutanan, 1988). Srunpai saat ini kegiatan pengelolaan TNGP masili
menghadapi berbagai masalah yang disebabkan oleh tiga kelompok penyebab, yaitu tingkat
pengelolaan, keadaan sosial ekono~nidan kesadaran masyarakat. Salah satu indikator pennasalahan
adalah tingkat gangguan terhadap kawasan. Masalah umum dalam upaya perlindungan dan
pengamanan kawasan adalah sangat terbatasnya data serta infonnasi mengenai gangguan hutan.
Penclitian ini bertnjuan untuk mengetahui pola umum gangguan yang terjadi di dalam TNGP
selta kecenderungannya, pola u~numpengamanan kawasan yang telah dilaksanakan serta kinerja
pengrunanan kawasan. Dengan de~nikiandiharapkan akan berguna untuk menentukan pola umum
penanganan gangguan hutan. Penelitian dilakukan di Wilayah Kerja Ta~nanNasional Gunung Gede
Pmgrango (TNGP) Jawa Barat, pada bulan April dan Mei 1999 yang merupakan studi terhadap
laporan bulaian dan tahunan TNGP (Tahun 1995/1996

-


1998/1999) serta wawancara dengan

penselola TNGP.
Gangguan hutan ~nerupakan semua faktor pengganggy baik yang disebabkan oleh alanl
maupun manusia, yang dalam kondisi tertentu dapat menyebabkan hutan tidak dapat berfungsi secara
optiinal sesuai dengan peruntukkannya (Sriyanto dan Oetomo (1988) dolam Kasim (1990).
Berdasarkan penyebabnya, gangguan terhadap keseimbangan dan kelestarian fungsi hutan di taman
nasional secara umuln dapat digolongkan menjadi dua penyebab, yaitu disebabkan oleh daya alam dan
&ivitas manusia (Sastrosemito dalo~nKasim, 1990). Gangpan hutan yang disebabkan oleh daya
alaln dapat berupa kebakaran lintan karena kilat dan kemarau, letusan gunung berapi, hujan deras dan
lama yang ke~nudianmenyebabkan terjadinya banjir, erosi, tanah longsor, serta serangan hama dan
pe~iyakit.
Bentr~kganguan liutan akibat daya alrun yang tercatat pernah terjadi di TNGP adalah tanah
longsor dan angin yang menumbangkan pohon. Kerusakan hutan akibat daya alam tidak dipandang
sebagai gangguan terhadap kelestarian fungsi hutan melainkan sebagai suatu proses alrun. Sedangkan
kerusakan liutan yang diakibatkan oleh aktivitas manusia seringkali menimbulkan berbagai
pern~asalahanyang mengancani kelestarian kawasan sehingga dianggap sebagai ganguan yang harus
segera ditangani.


Ganggtlan terlladap keatnanan hutan sering dilakukan oleh masyarakat dengan fakcor
pendorong yang berbeda-beda. Secara ulnum su~nbergangguan berasal dari tingkat pengelolaan,
kcadaan sosial ekoilomi masyankat sekitar kawasaii, dan litlgkat kepedulian masyatakat (IXGP,
1995). Ganguan yang dilakukan ole11 ~nasyarakatantara lain disebabkan masih rendahnya taraf hidup

dan tingkat pendidikan mereka, sehingga tidak menyadari bahaya yang dilakukan pada hutan dan hail
liutan.
Dari hasil studi terhadap bentuk gangguan manusia yang terjadi di TNGP, dapat dibuat
klasifikasi sebagai berikut: 1) gangguan taman nasional akibat kegiatan masyarakat sekitar dalam
pemenuhan kebutuhan hidup yang terdiri dari: pencurian kayu bakar, bambu, rotan, buah, pakis,
tanaman hias, dan penebangan liar serta perburuan liar; 2) gangguan taman nasional akibat &Si\+tas
wisata alam TNGP yang terdiri dari: vandalisme, gangguan terhadap vegetasi (pencurian bunga
eidelweis), pencetnaran air dan sampah; serta gangguan lain berupa penyerobotan lahan dan kebakaran
hutan
Pada umumnya jenis-jenis gangguan hutan seperti yang tersebut di atas dapat menimbulkan
kerugian yang dapat dihitung dengan uang dan kerugian yang tidak dapat dihitung dengan uang.
Mengingat talnan nasional merupakan sebuah kawasan pelestarian alam dengan ekosistem yang hams
dlJaga keasliannya, maka setiap gangguan yang terjadi di dalatn kawasan dapat mengakibatkan
kerugian. Walaupun beberapa benhtk gangguan dapat diperkirakan besar kerugiannya secara
ekonoinis, natnun kerugian tersebut tidak sebanding dengan kerugian yang tidak dapat dinilai dengan

uang.
Bentuk kerugian yang terjadi antara lain: terganggunya kelestarian hutan dan liasil h u m ,
ter~nasukterganggunya ekosiste~nhutan; berkurangnya fungsi-lungsi hutan, yaitu: fungsi hidrologis,
fungsi produksi, fungsi konservasi, fungsi keindahanlestetika, fungsi keamanan, fungsi kesehatan dan
lain-lain; berkurangnya kesuburan tanah, baik tanah hutan maupun tanah pertanian di sekim;
kemungkinan punahnya spesies flora dan fauna; terganggunya tata guna tanah dm; k e ~ g i a n
yang diperlukan untuk merehabilitasi areal yang rusak agar menjadi normal kembali. Kemgian
terbesar terjadi pada kasus perarnbahan hutan datn kebakaran hutan, karena pada kasus ini tejadi
pe~ubahanpenggunaan lahan serta perubahan ekosistem dari hutan menjadi sawah atau padang dangalang.
Perkiraan nilai kerugian secara ekono~nis yang diduga melalui pendekatan harga pasar
digunakan untuk mengetallui fluktuasi kerugian akibat gangguan selama kurun waktu studi. Dari
perkiraan ini dapat diketahui bahwa keberadaan gangguan hutan secara umum semakin menurun dari
tahun ke tahun. Selain itu fluktuasi gangguan mencapai titik tertinggi pada akhir musim kernarau (JuliAgustus). Tidak semua gangguan menyebar secara merata dalanl kawasan dan terjadi terus menems
selaina satu tahun. Selain dipengaruhi oleh musim, penyebaran gangguan juga dipengaruhi oleh
keberadaan sumberdaya dan pola liidup masyarakat sekitarnya.

ICegiatan pengamanan kawassil yang dilakukan di TNGP pada dasarnya terdiri dari tindakan
pencegahan, penanggulangan dan penegakan hukum yang berbentuk: paholi rutin; operasi gabungan;
mcinpcrbaiki! mcineliliara jalur balasipatroli; psnjagaali resolt-resort penting yang dianggap ra\t3aii;
penanggulangan kebakaran hutan; bersaina-sama dengan instansi terkait lain yang beswenang,

melakukan penyidikan terhadap kasus-kasus gangguan keamanan hutan; pembinaan kepada pelaku
pelanggaran, baik pengunjung lnaupun masyarakat; serta peningkatan kesadaran dan ke~nampuan
ekonomi masyarakat. Bentuk-bentuk kegiatan pengamanan kawasan ini me~p?3kansatu kesatuan yang
saling mendukung keberhasilan upaya perlindungan..
Pola penanganan gangguan ditentukan antara lain berdasarkan bentuk dan faktor pendorong
gangguan. Besamya kerugian yang diderita oleh taman nasional, baik kerugian yang dapat dihitung
lnaupun tidak dapat dihitung, mempengaruhi skala prioritas penanganan gangguan. Semakin besar
tingkat kerugian yang diderita, berati gangguan tersebut hams segera ditangani. Sedangkan faktos
pendorong timbulnya gangguan akan mempengaruhi bentuk tindakan penanganan terutama unluk
tiljuan pencegallan yang harus dilakukan. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dalam sti~diini
~nakabentuk gangguan yang per111 ~neudapatprioritas penanganan adalah penyerobotan lahan dan
kebakaran hutan.
Keberhasilan pelaksanaan suatu program kerja merupakan salah satu cerminan dari
keberhasilan kinerja sebuah organisasi. Kineja akan dianggap baik apabila kinerja di lapangan ssina
atau lebih baik dibandingkan kinerja harapan. Dalam ha1 penanganan gangguan, kinerja harapan yang
dimiliki oleh pengelola adalah terjadinya pengilrangan intensitas kejadian maupun intensitas kerugian
akibat gangguan. Selain itu pengelola juga melakukan berbagai macam program pengelolaan TNGP
baik yang mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung terhadap pencapaian tujuan.
Dalrun llal pelaksanaan program pengamanan kawasan dan dampaknya terhadap kondisi
gangguan secara umum, upaya pengelolaan di TNGP tergolong cukup mampu menjaga kondisi

kawasan, terbukti dari se~nakinmenurunnya bentuk gangguan hutan yang terjadi dan intensitasnya
dalam kurun waLm 4 tahun tel-akiir. Namun demikian, bila tidak didukung oleh upaya peningkatan
kualitas sumberdaya manusianya, baik pengelola kawasan maupun masyarakat sekitar, kinerja
pengelolaan TNGP yang lebih baik akan sulit dicapai.
Laporan dan informasi dari pegafvai maupun masyarakat sekitar kawasan merupakan salah satu
faktor yang mendukung penyusunan program. Namun demikian di TNGP pentingnya "budaya
laporan" (baik laporan rutin maupun insidentil) belull1 terlalu dipahami dan dihayati oleh beberapa
pelaksana di lapangan sehingga tidak banyak laporan mengenai gangguan hutan yang masuk.
Oleh karena itu dipcrlukan upaya pembuatan siste~ninformasi (data base) selia mekanisme
pengawasan tnengenai gangguan kerawanan hutan di TNGP untuk memperlancar kegiatan
pengamanan dan perlindungan kawasan. Hal ini diharapkan dapat digunakan untuk menyusun
tindakan penanggulangan ganggum. Selain itu perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai pilihan
srrategi program pengrunanan kawasan ditinjau dari prioritas gangguan hutan yang perlu segera
ditangani, yaitu kebakaran hutan dan penyerobotan lahan.

Judul

:

Pola Umum Gangguan Hutan di Taman Nasional

Gunung Gede Pangrango.

Nama Mahasiswa

:

Bona Insani's Maylan Dwi Ekawati

NRP

:

E03495006

J~~usan

: Konservasi Surnberdaya Hutan

Dosen Pembimbing,


(Ir. H. Sambas Basuni. MS.)
Tanggal : ,L .mi-i in3.s

Tanggal Lulus : 23 Agustus 2000

ICATA PENGANTAR
Fiji sytlkur pe~iiilispa~ijatlta~i
ke liadirat Allah SW?' atas segala raliliiilt d a ~ iItaruliia
yang dilimpahkan kepada lianiba-liamba-Nya serla atas kemurahan-Nya pcnolis dapat
menyelesaikan pe~ii~lisan
skripsi ini.
Skripsi ini adalah hasil pelielitian yang merupakan bagia~idari serangkaian tugas akhir.
Penelitian dilakukali di TaliIan Nasional Gunung Gede Pangrango yang terletak di Propinsi
Jawa Barat pada bulan April salupai Juni 1999. Tenla yang diambil adalah : Pola Ui~rtrnr
Gai7ggzrai7 Hzrtalr di Tat~ranNasiolral Gurrurtg Gede Pairgraizgo.
Skripsi ini berisi data dan analisa ~iiengenaipola umum gangguan hutan sang terjadi di
kawasan taman nasional berdasarkan pola umuni penganianan kawasan dan kinerja
pengamanan kawasan yang telah dilaksanakan. Skripsi ini disusun dalam enani bab, yaitu :
(1) Pendahuluan, (2) Tinjauan Pustaka, (3) Metode Penelitian, (4) Keadaan Umum Lokasi,
(5) Nasil dan Pembahasan, ( 6 ) Kesililpulan dan Saran.

Penulis mengucapkan teri~iia kasili kepada seinua pillak yang telali memberikan
bimbingan, dorongan, nasehat dan bantuan baik moril/materil, terutama kepada :
1. Kedua orang tua : Bapak dan Ibu, Mas Andys, dik Ira, dik Ifa, dik Didi
2. Bapak Ir. I-I. Sambas Basuni, MS selaku Dose11Pembi~nbilig
3. Bapak Ir. I. Ketut Tapa Dlianila, MS selaku Dosen Penguji dari Jurusao Manajemen
Hutall
4. Bapak Ir. Gunawan Santosa, MS selaku Dose11 Peliguji dari Jurusan Tekoologi I-Iasil

Hutan
5 . Pihak Balai Tatnan Nasional Gunung Gede Pangrango, beserta seluruh stafiiya

6. Jurusan Koliservasi Sumberdaya Hutan Fakultas Kehutanan IPB atas bautuan
dananya
7. ABS dan Keluarga Besar Eks. AmazonE atas bantuan menyusun proposal dan
penelitian

8. Koko, Asong, Bukti, Sarah, Prapto, Wulan

... dan rekan-rekan KSH '32


9. Big Family Bogor Tulen : Kang Adang, Kang Mardi, dan ehem atas supor-l moril,
Serta
10. Yana, Tugiman, Mulyana, Latip, Bi Cicih, Bi Mami atas antar jemput dan tell
man isnya.
Penulis ~iieliyadarimasih banyak kekuiangan dalam skripsi ini, untuk itti saran dan
kritik membangun akan selalu penulis teri~nabagi perbaikan skripsi ini. Besar harapan
penulis baliwa skripsi ini akan memberi manfaat bagi para pembaca.
Bogor, Agustus 2000

DAFTAR IS1

DAFTAR IS1 ..........................................................................
I
...
DAFTAR TABEL --------------....----------------.--...--------Ill
DAFTAR GAMBAR -..------------.----------------------------iv
DAFTARLAMPIRAN ..............................................................
V
I.


PENDAIXULUAN
A, Latar Belakann
.............................................................
i
J
B, TLljuanPenelitian ------------.----.-------------------.....---2

C , Mallfaat penelitian .............................................................
2

11.

TINJAUAN PUSTAKA

C. Pengelolaan Iceamanan Taman Nasional ...........................................
I , pengelolaan TamallNasiollal .-------------.......------------....---2 , Tujuan I>enOe[olaan
Talllail Nasiolla] -.-------------...-------------......
a
3. Pengamanan dan Perlindungan Sumberdaya Ta~nanNasional -----------4. Saranadan PI.;\sarana ..........................................................
--5 , personi[ ~'engalllanan[-I,l,an .......-----------.....--------------------


11'1. METODE PENELITIAN

1V.

ICEADAAN UMUM LOKASI

A. Let& dall Luas Taman Nasiol,al .....................................................
B. lklilll ...................................................................................

C. Potensi Ka\\,asan
1. Flora
a, \iegetasi Sub-Montane dan Montane -------------.-............---------b, Vegetasi Sub-alpin ............................................................
c. Vegetasi Ka\,rall ---------...-------------------.....----------d. \Iegetasi Alun-a[ull-----..----------------------.........--~

D. Keadaan Sosial Ekonomi Masyarakat Sekitar --...-.....-...-----------------.-...
E. ~ e n g l ] l l j l l n ."
1:.

V.

a

..........................................................................

Tctjuan Dan Sasaran Penyelolaan TNGP
1. Tujuan .................................................................
2. Sasarall --------------------------------------------.....
3. Kebijakan Regio~ialPembangunan TNGP ....................................

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
I . Gangguan liutan Akibat Kegiatan Masyarakat Sekitar Kawasan TNGP
dala~iiPemenulian Kebutuhan Hidun

2. Gangguan Taman Nasional Akibat Aktifitas il'isata Alam ThG
'P
a, Bentuk ..........................................................................
b. penyebaran ---------------------------------------3, Bentuk Ganoouan
Lain ............................................................
a-

4. Kegiata~iPengamanan Kawasan di TNGP ....................................
a. Bentuk pro"ca,,,
...............................................................
a
b. SarallaPrasarana

.............................................................

B. Pembahasan

VI.

KESIMPULAN DAN SARAN