Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Pengertian Auditing

seperti telepon fixed line, flexi fixed wireless, internet speedy, content application, public phone. Karena banyaknya aktivitas yang dilakukan oleh PT Telekomunikasi Medan maka diperlukan suatu sistem yang berfungsi untuk mengawasi semua kegiatan. Untuk mengetahui dan meneliti lebih mendalam segala segi yang berkaitan dengan fungsi dan kedudukan internal auditor di perusahaan PT Telekomunikasi Medan maka penulis mengambil judul skripsi ”Fungsi dan Kedudukan Internal Auditor pada PT Telekomunikasi Medan”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan dan uraian dalam latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah “Bagaimana fungsi dan keduduk an internal auditor pada PT Telekomunikasi Medan?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk melihat bagaimana kedudukan dan fungsi internal auditor dilaksanakan pada PT Telekomunikasi Medan.

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan di bidang fungsi dan kedudukan internal auditor.

2. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang

positif pada perusahan. Universitas Sumatera Utara

3. Bagi peneliti selajutnya, sebagai bahan untuk menyempurnakan penelitian

selanjutnya yang sejenis. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Auditing

Perkembangan suatu perusahaan di tandai dengan semakin banyaknya unit- unit operasi perusahaan, jenis usaha, meluasnya jaringan distribusi dan meningkatnya laba perusahaan. Semakin banyak dan besarnya perusahaan serta semakin rumitnya persoalan yang dihadapi, maka profesi akuntan semakin memegang peranan penting dalam pemberian bantuan penyusunan laporan keuangan dan pemberian nasehat dibidang manajemen. Akuntan adalah profesi yang memberikan jasa terutama dalam bidang pemeriksaan auditing dan bantuan dalam bidang akuntansi. Menurut Arens and loebbecke Alih bahasa ilham Tjakrakusuma 2000:1, Auditing adalah proses pengumpulan dan pengawasan bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi yang dimaksud dengan kriteria- kriteria yang telah ditetapkan. Auditing seharusnya dilakukan oleh seorang yang independen dan kompeten. Defenisi di atas menyatakan bahwa ketentuan-ketentuan yang perlu dipertimbangkan dalam melaksanakan pemeriksaan yang dilakukan yaitu: 1. Pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti. Yang dimaksud dengan bukti disini adalah segala informasi terukur yang diperiksa tersebut memang sesuai dengan Kriteria yang telah ditetapkan demi tercapainya sasaran dan kegiatan pemeriksaan, diperlukan bukti-bukti dengan jumlah dan mutu yang memadai. Proses penentuan jumlah bukti yang diperlukan dan menilai apakah informasi yang ada sesuai dengan kriteria yang Universitas Sumatera Utara telah ditetapkan dalam suatu bagian yang penting dari tiap kegiatan pemeriksaan. 2. Adanya kesatuan ekonomi economic entity. Setiap kali dilakukan audit, luas ruang lingkup pertanggungjawaban auditor harus dinyatakan dengan jelas. Yang terutama harus dilakukan adalah menegaskan satuan ekonomi yang dimaksud pada periode waktunya. 3. Informasi yang terukur dan kriteria yang telah ditetapkan. Sebelum pemeriksaan dilakukan oleh auditor informasi sudah harus tersusun dalam bentuk yang mudah diperiksa, kebenaran dan ketelitiannya, misalnya ketelitian penjumlahan, perkalian, pencatatan adanya aktiva dan lain-lain. Harus tersedia kriteria atau tolak ukur untuk menentukan informasi tersebut sesuai atau tidak. 4. Auditor harus indenpenden dan kompoten. Seorang auditor harus berpengetahuan yang cukup agar dapat memahami kriteria-kriteria yang digunakan untuk mengetahui dengan pasti jumlah faktor- faktor yang dibutuhkan agar pada akhir pemeriksaan dia dapat menarik kesimpulan dengan tepat. Auditor harus pula seseorang yang memiliki sikap mental yang bebas atau indenpenden karena dalam mengambil suatu kesimpulan diperlukan keterangan-keterangan yang tidak memihak. Sementara itu pengertian auditing menurut Mulyadi 2002:1 Auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuainnya antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan. Universitas Sumatera Utara Definisi auditing tersebut secara umum memiliki unsur-unsur penting yang diuraikan sebagai berikut : a. Suatu proses sistematik. Auditing merupakan suatu proses sistematik, yaitu berupa satuan rangakaian langkah atau prosedur yang logis dan terorganisasi. Auditing dilaksanakan dengan suatu urutan langkah yang direncanakan, terorganisasi dan bertujuan. b. Untuk memperoleh dan menguasai bukti secara objektif. Proses sistematik tersebut ditujukan untuk memperoleh bukti yang mendasari pernyataan yang dibuat oleh individu atau badan usaha, serta untuk mengevaluasi tanpa memihak atau berprasangka terhadap bukti-bukti tersebut. c. Pernyataan mengenai kegiatan dan kejadian ekonomis. Yang dimaksud dengan pernyataan mengenai kegiatan dan kejadian ekonomi disini adalah hasil proses akuntansi. Akuntansi merupakan proses pengidentifikasi, pengukuran, dan penyampaian informasi ekonomi yang dinyatakan dalam satuan uang. Proses akuntansi ini menghasilkan suatu pernyataan yang disajikan dalam laporan keuangan, yang umumnya terdiri dari empat laporan keuangan yaitu: neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan kepemilikan, dan laporan arus kas. Laporan keuangan dapat pula berupa laporan pusat pertanggungjawaban tertentu dalam perusahaan. d. Menentapkan tingkat kesesuaian. Pengumpulan bukti mengenai pernyataan dan evaluasi terhadap hasil pengumpulan bukti tersebut dimaksudkan untuk menentapkan kesesuaian Universitas Sumatera Utara antara pernyataan dengan kriteria tersebut kemudian dapat dikuantifikasikan, kemungkinan pula bersifat kualitatif. e. Kriteria yang telah ditetapkan. Kriteria atau standar yang diperlukan sebagai dasar untuk memiliki pernyataan yang berupa hasil proses akuntansi dapat berupa : a Peraturan yang ditetapkan oleh suatu badan legislatif. b Anggaran atau ukuran prestasi lain yang ditetapkan oleh manajemen. c Prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia. f. Penyampaian hasil. Penyampaian hasil auditing sering disebut dengan pengesahaan. Penyampaian hasil ini dilakukan secara tertulis dalam bentuk laporan audit audit report. Pegesahan dalam bentuk laporan tertulis ini dapat menaikkan atau menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat keuangan atas pernyataan yang dibuat oleh pihak yang diperiksa. g. Pemakai yang berkepentingan. Dalam dunia bisnis, pemakai yang berkepentingan terhadap laporan audit adalah para pemakai informasi keuangan, seperti: pemegang saham, manajemen, kreditur, calon investor, organisasi bank, dan kantor pelayanan pajak. Untuk memperoleh informasi financial yang tepat dan dapat dipercaya perlu dilakukan audit terhadap data akuntansi. Apabila audit dilakukan oleh seorang akuntan internal, yakni akuntan yang bekerja pada perusahaan maka audit tersebut merupakan internal audit. Audit dapat pula diselanggarakan oleh akuntan publik Universitas Sumatera Utara swasta yang memperoleh izin membuka kontor akuntan dan ini disebut audit eksternal. Tujuan dilakukan pemeriksaan terhadap data akuntansi tersebut adalah untuk memberikan gambaran tentang kebenaran dan keandalan data akuntansi yang disajikan berupa kegiatan atau bukti dengan kriteria yang ditentukan oleh orang yang mempunyai keahlian yang bebas untuk memberikan kesimpulannya melalui informasi yang dituangkan dalam bentuk laporan auditor indenpenden. Laporan ini nantinya dapat berguna untuk membuat keputusan jangka pendek ataupun jangka panjang bagi pihak internal maupun eksternal. Audit yang dilakukan baik oleh auditor internal maupun auditor eksternal sangat berguna untuk menilai dan mengawasi perkembangan perusahaan. Audit merupakan tugas utama bagi seorang akuntan swasta publik, karena dalam fungsi ini seorang akuntan publik mempunyai kedudukan khusus untuk memberikan pernyataan terhadap kelayakan atau kewajaran laporan keuangan yang berdasarkan standar akuntansi yang berlaku umum. Sedangkan bagi seorang auditor internal, tugas audit semata-mata bersifat penelitian terhadap kebenaran data akuntansi verifikasi, karena auditor internal tidak diharuskan memberikan pernyataan terhadap laporan keuangan. Universitas Sumatera Utara

B. Internal Auditing