Stadium dan Grading Prognosis.

11

2.6. Stadium dan Grading

Stadium kanker ovarium sangat perlu diketahui, untuk kepentingan penatalaksanaan penderita. Menurut the international federation of gynecology and obsterics FIGO membagi stadium berdasarkan ukuran tumor, keterlibatan kelenjar getah bening dan ada tidaknya metastasis. tabel stadium FIGO di hal 39. Berbeda dengan grading, sistem yang digunakan untuk menilai gambaran histopatologi kanker ovarium berdasarkan gambaran arsitektur, pleomorfisme inti dan jumlah mitosis tabel grading system di hal 40. Pathology committee of the Gynecology oncology group GOG menggunakan sistem gabungan arsitektur dan gambaran sel. Semua jenis kanker ovarium grading berhubungan dengan prognosa. Stadium dan grading dari kanker ovarium sangat penting untuk menentukan manajemen terapi dan prognosa penderita kanker ovarium. 2,11,12

2.7. Prognosis.

Prognosis seluruh kanker ovarium umumnya jelek akibat langsung dari pertumbuhannya yang sangat cepat dan pada stadium awal tidak menunjukkan gejala. Survival rate 5 Tahun: 35, 10 Tahun : 28, 25 tahun :15. 2,7,11,12,13,15,17,18. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prognosis adalah sebagai berikut: 1. Usia : pasien usia muda prognosanya lebih baik. 2. Ada tidaknya metastasis. 3. Asites. Jika dijumpai asites, salah satu tanda prognostik yang jelek. 4. Bordeline dibandingkan dengan tumor sudah invasive. Hal ini sangat penting untuk menentukan prognostik. Tumor yang bordeline prognosa sangat baik, dibandingkan tumor yang sudah invasive. Universitas Sumatera Utara 12 5. Grading dan jenis tumor. Grading kanker dan jenis kanker serous, musinous, endometrioid atau yang lain sangat erat hubungannya dengan survival rate . 6. Psammoma bodies. Tumor serous mempunyai psammoma bodies memiliki prognosa yang lebih baik. 7. Ruptur kapsul tumor. Tidak ada bukti yang menyakinkan bahwa komplikasi intraopeartive mempengaruhi tingkat survival rate. 8. DNA ploidy: Pada analisis DNA dengan menggunakan Flow cytometry merupakan indikator prognostik yang kuat. Tumor yang eneuploid memiliki prognosa yang lebih jelek dibandingkan tumor yang diploid. Adanya hubungan antara tumor DNA ploidy dan respon terhadap kemoterapi. 9. CA 125 . Serum marker meningkat pada stadium awal terutama stadium 2 dan dipakai sebagai parameter untuk menilai apakah ada rekurren. 10. Penanda yang lain seperti : overekpressi P53, c-erbB-2 dan level dari colony stimulating faktor, memiliki hubungan dengan agresivitas kanker ovarium .2,11,12

2. 8. Klasifikasi kanker ovarium

Klasifikasi kanker ovarium menurut WHO berdasarkan gambaran histopatologi dan asal- usul jenis sel epitel. Asal-usul sel kanker ovarium berasal dari empat komponen yaitu Epitel permukaan ovarium, celomic atau epithelium germinal, Germ cells, Sex cord ovarium lihat tabel klasifikasi WHO di hal 38. 2 Universitas Sumatera Utara