38
yang gelap dan lembab. Daya penularan seorang pasien ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan dari parunya. Makin tinggi derajat kepositifan hasil
pemeriksaan dahak, makin menular pasien tersebut. Faktor yang memungkinkan seseorang terpajan kuman TB ditentukan oleh konsentrasi percikan dalam udara dan
lamanya menghirup udara tersebut. Risiko tertular tergantung dari tingkat pajanan dengan percikan dahak. Pasien TB paru dengan BTA positif memberikan
kemungkinan risiko penularan lebih besar dari pasien TB paru dengan BTA negatif. Risiko penularan setiap tahunnya di tunjukkan dengan Annual Risk of Tuberculosis
Infection ARTI yaitu proporsi penduduk yang berisiko Terinfeksi TB selama satu tahun. ARTI sebesar 1, berarti 10 sepuluh orang diantara 1000 penduduk
terinfeksi setiap tahun. ARTI di Indonesia bervariasi antara 1-3. Infeksi TB dibuktikan dengan perubahan reaksi tuberkulin negatif menjadi positif.
2.3.4 Diagnosa TBC Tuberkulosis Paru
Diagnosa penyakit TBC Paru dapat dilakukan dengan cara : 1.Pemeriksaan Dahak Mikroskopis
2. Pemeriksaan Foto Toraks
1. Pemeriksaan Dahak Mikroskopis
Penemuan basil tahan asam BTA merupakan suatu alat penentu yang arnat penting dalam diagnosis Tuberkulosis Paru. Diagnosis TB Paru pada orang dewasa
dapat ditegakkan dengan ditemukannya BTA pada pemeriksaan dahak secara mikroskopis. Hasil pemeriksaan dinyatakan apabila sedikitnya dua dari tiga spesimen
hasilnya positif Depkes RI, 2002.
39
Tujuan pemeriksaan dahak adalah untuk menegakkan diagnosis dan menentukan klasifikasitipe penyakit, menilai kemajuan pengobatan dan untuk
menentukan tingkat penularan. Pemeriksaan dilakukan pada penderita Tuberkulosis Paru dan suspek Tuberkulosis.
Pengambilan spesimen dahak yaitu : Depkes RI, 2002 a. S Sewaktu : dahak dikumpulkan pada saat suspek datang berkunjung pertarma
kali. Pada saat pulang, suspek membawa sebuah pot dahak untuk mengumpulkan dahak hari kedua.
b. P Pagi : dahak dikumpulkan dirumah pada pagi hari kedua, segera setelah bangun tidur. Pot dibawa dan diserahkan sendiri kepada petugas di UPK Unit
Pelayanan Kesehatan. c. S Sewaktu : dahak dikumpulkan di UPK pada hari kedua saat menyerahkan
dahak pagi. Berdasarkan hasil pemeriksaan dahak, Tuberkulosis Paru dibagi dalam :
a. Tuberkulosis Paru BTA Positif i. Sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA Positif.
ii. Satu spesimen dahak SPS hasilnya BTA Positif dan foto rontgen dada menunjukkan gambaran tuberkulosis aktif
b. Tuberkulosis Paru BTA Negatif Pemeriksaan 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA Negatif dan foto rontgen
dada menunjukkan gambaran tuberkulosis aktif ditentukan oleh dokter, selanjutnya dibagi menjadi bentuk berat dan ringan tergantung pada gambaran luas kerusakan
paru pada foto rontgen dan melihat kepada keadaan penderita yang buruk. Penentuan
40
klasifikasi penyakit dan tipe penderita penting dilakukan untuk menetapkan paduan OAT yang sesuai dan dilakukan sebelum pengobatan dimulai.
2. Pemeriksaan Foto Toraks