b. Pemanfaatan BKP tidak berwujud dari luar Daerah Pabean di dalam
Daerah Pabean c.
Penyerahan Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha
d. Pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah
Pabean, atau e.
Ekspor Barang Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak f.
Impor Barang Kena Pajak g.
Kegiatan membangun sendiri yang dilakukan tidak dalam kegiatan usahapekerjaan oleh orang pribadibadan.
h. Penyerahan aktiva oleh Pengusaha Kena Pajak yang menurut tujuan
semula tidak untuk diperjualbelikan sepanjang PPN yang dibayar pada saat perolehannya dapat dikreditkan. Sukardji,2010:23
8. Pengertian Faktur Pajak
Berdasarkan Undang – undang Nomor 42 Tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah terdapat pada pasal
1 angka 23. Faktur pajak adalah bukti pungutan pajak yang dibuat oleh Pengusaha
Kena Pajak yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak atau Penyerahan Jasa Kena Pajak.
Universitas Sumatera Utara
9. Jenis – jenis faktur pajak
1. Faktur Pajak
Faktur pajak adalah bukti pungutan pajak yang dibuat oleh Pengusaha Kena Pajak yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak atau
Penyerahan Jasa Kena Pajak. Termasuk faktur penjualan yang memuat keterangan dan yang pengisiannya sesuai dengan ketentuan yang dapat
dipersamakan sebagai faktur pajak. 2.
Faktur Pajak Gabungan Faktur pajak gabungan adalah faktur pajak yang meliputi seluruh
penyerahan yang dilakukan kepada pembeli Barang Kena Pajak atau penerima Jasa Kena Pajak yang sama selama 1 satu bulan kalender.
3. Dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur pajak
Dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan faktur pajak adalah :
a. Pemberitahuan Ekspor Barang PEB
b. Surat Perintah Penyerahan Barang SPPB
c. Paktur Nota Bon Penyerahan PNBP
d. Tanda pembayaran atau kuitansi untuk penyerahan jasa telekomunikasi
e. Nota penjualan jasa yang dibuatdikeluarkan untuk penyerahan jasa
kepelabuhan f.
Tanda pembayaran atau kuitansi listrik g.
Pemberitahuan Impor Barang PIB
Universitas Sumatera Utara
h. Surat Setoran Pajak untuk pembayaran PPN atas pemanfaatan BKP
tidak berwujud atau JKP dari luar daerah Pabean. Booklet Pajak Pertambahan Nilai,2010: 13
10. Pajak Masukan PM dan Pajak Keluaran PK
Pajak Masukan merupakan pajak yang dapat dikreditkan melalui Faktur Pajak sebagai bukti pungutan pajak, yang berdasarkan Pasal 1 angka
24 dan Pasal 1 angka 25 Undang - Undang Pajak Pertambahan Nilai Nomor
42 Tahun 2009.
Pajak Masukan adalah Pajak Pertambahan Nilai yang seharusnya sudah dibayar oleh Pengusaha Kena Pajak karena perolehan Barang Kena
Pajak dan atau perolehan Jasa Kena Pajak danatau pemanfaatan Barang Kena Pajak tidak berwujud dari luar daerah pabean danatau pemanfaatan Jasa
Kena Pajak dari luar daerah pabean danatau impor Barang Kena Pajak. Pajak Keluaran adalah Pajak Pertambahan Nilai terutang yang wajib
dipungut oleh Pengusaha Kena Pajak yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak, penyerahan Jasa Kena Pajak, ekspor Barang Kena Pajak
berwujud, ekspor Barang Kena Pajak tidak berwujud danatau ekspor Jasa Kena Pajak.
D . Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM
Dalam ruang lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM ini penulis melaksanakan pengumpulan data di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan
Universitas Sumatera Utara
Penulis membahas mengenai : 1.
Fungsi dan Kewajiban membuat Faktur Pajak 2.
Prosedur dan Tatacara Pemberian Nomor Seri Faktur Pajak menurut Peraturan Perundang – undangan yang terbaru kepada Pengusaha Kena
Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan. 3.
Hambatan-hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan pemberian Nomor Seri Faktur Pajak kepada Pengusaha Kena Pajak.
4. Upaya - upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan
dalam pelaksanaan pemberian Nomor Seri Faktur Pajak kepada Pengusaha Kena Pajak.
E. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM
Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini penulis melakukan penentuan judul sebanyak 3 tiga judul dan penentuan tempat Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM dan
kemudian mengajukan judul dan tempat PKLM yang telah ditentukan kepada Ketua Program Studi Diploma III Administrasi
Perpajakan.Kemudian judul yang kita ajukan akan disetujui salah satunya oleh Ketua Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan. Setelah
disetujui salah satu judul tersebut tindakan yang selanjutnya dilaksanakan
Universitas Sumatera Utara
adalah mengumpulkan bahan untuk pembuatan proposal.Setelah proposal selesai maka setiap mahasiswa akan melaksanakan seminar,di seminar
itulah kita tahu dimana letak kesalahan proposal kita dan harus diperbaiki. Setelah diperbaiki lalu proposal tersebut diajukan kepada dosen
pembimbing sementara untuk disetujui proposal tersebut,setelah disetujui kita akan mendapatkan dosen pembimbing tetap jika proposal kita juga
sudah disetujui oleh dosen pembimbing tetap kemudian membuat surat permohonan PKLM untuk tugas akhir.
2. Studi Literatur