BAB III METODE PENELITIAN
Penelitian ini dirancang dengan menggunakan metode studi kasus. Studi kasus merupakan deskripsi dan analisis intensif individual. Peneliti yang menggunakan metode
penelitian studi kasus. Studi kasus menganalisis secara detail perilaku individu, meskipun
beberapa ada juga yang menganalisis suatu peristiwa atau kelompok unik tertentu Goodwin,2010.
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil teknik sampling purposive sampling karena peneliti menentukan karakteristik yang spesifik pada suatu populasi dan peneliti mengambil
sampel yang sesuai dengan karakteristik Christensen, 2011. Adapun karakteristik sampel dalam penelitian ini adalah remaja usia 13-20 tahun yang menderita penyakit ginjal kronik yang
menjalani terapi hemodialisa. Gambaran citra tubuh akan dijaring datanya melalui semi structure interview berdasarkan
teori citra tubuh dari Cash 2002 sedangkan gambaran tingkat depresi akan dijaring datanya menggunakan format kuesioner Beck Depression Inventory II versi Indonesia.
Pengujian reliabilitas berdasarkan standar baku alat ukur yang ditetapkan oleh Aaron Beck. Kemudian dilakukan kembali uji validitas dan reliabilitas BDI-II dalam Bahasa Indonesia
oleh Henndy Ginting, Wilis Sriyasekti, dan kawan-kawan pada tahun 2012. Uji reliabilitas Indo BDI-II ini dilakukan pada 720 populasi umum partisipan sehat, 215 pasien jantung koroner, dan
102 pasien depresi. Maka diperoleh hasil Cronbach’s alpha pada semua partisipan yaitu sebesar
0.90 untuk total skor 21 item pada Indo BDI-II, 0.80 untuk faktor kognitif 7 item, 0.81 faktor
somatic 9 item, dan 0.74 untuk faktor afektif 5 item. Nilai-nilai tersebut mengindikasikan bahwa internal konsistensinya tinggi. Cronbach’s alpha Indo BDI-II per grup yaitu 0.90 pada
partisipan yang sehat, 0.87 pada pasien Penyakit Jantung Koroner, dan 0.91 pada pasien depresi. Test-retest korelasi Indo BDI-II menunjukkan hasil yang signifikan yaitu 0.55.
Pengujian validitas telah dilakukan untuk Indo BDI-II yang mengukur variabel depresi oleh Henndy Ginting,dkk. Berdasarkan validitas konstruk, untuk total responden, Indo BDI-II
menunjukkan korelasi positif yang signifikan dengan DS14 yaitu sebesar 0.52 dan dengan BAI yaitu sebesar 0.52 dan secara signifikan berkorelasi negative dengan LOT-R yaitu sebesar -0.46.
Nilai potong acuan cut-off point adalah point dimana titik sensitif dan spesifik itu sama KumarIndrayan,2011. Cut-off point yang optimal untuk membedakan individu yang depresi
dan tidak pada masyarakat Indonesia berdasarkan Indo BDI-II adalah 17. Untuk menguji validitas alat ukur citra tubuh, peneliti menggunakan expert judgment.
Expert judgment yaitu meminta ahli dalam bidang yang bersangkutan untuk mengevaluasi instrument yang telah disusun oleh peneliti Sugiyono, 2009. Ahli yang melakukan experts
judgment dalam instrument penelitian ini yaitu dua orang staff pendidik dalam bidang Psikologi Klinis di Fakultas Psikologi Unpad yaitu Bapak Aulia Iskandarsyah, M.Psi., Ph.D dan Ibu
Kustimah, S.Psi., M.Psi. Analisis data citra tubuh menggunakan thematic analysis dari Braun dan Clarke
sedangkan data depresi dilakukan dengan menghitung total skor dari hasil pengisian kuesioner Indo BDI-II. Seluruh jawaban dari pernyataan di dalam kuesioner dijumlahkan secara manual,
kemudian total skor dikategorisasikan berdasarkan standar cut off point Indo BDI-II.
BAB IV HASIL PENELITIAN