2.3.1 JAVA
Java adalah bahasa pemrograman berorientasi objek yang diciptakan untuk mempermudah pengembangan program dengan cara mengikuti model yang telah
ada dalam kehidupan nyata. Dalam paradigma ini, sesuai dengan model kehidupan nyata, segala bagian entity dari suatu permasalahan adalah objek.
Objek-objek ini kemudian juga dapat berupa gabungan dari beberapa objek yang lebih kecil, diantaranya:
a. Objek
Sebuah objek memiliki 2 dua karakteristik, yaitu state dan behavior. State
adalah keadaan dari sebuah objek yang biasa disimpan dalam suatu variable. Sedang behavior adalah kelakuan dari objek tersebut, yang
diimplementasikan dengan metode. Dengan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa objek adalah bagian software yang dibentuk dengan
variable-variabel dan metode-metode yang berhubungan dengan variable.
b. Kelas
Kelas adalah semacam cetakan, atau template, untuk membuat objek. Dengan kata lain kelas dapat kita definisikan sebagai sebuah blueprint, atau
prototype, yang mendefinisikan variable dan metode yang sama untuk semua objek sejenis.
c. Interface
Interface digunakan oleh berbagai objek yang tidak terhubung untuk saling berinteraksi. Jadi interface dapat didefinisikan sebagai koleksi definisi
metode-metode dan variable konstan, namun tanpa implementasi [6].
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.3.2 J2ME Java 2 Micro Edition
J2ME Java 2 Micro Edition adalah satu set spesifikasi dan teknologi yang fokus kepada perangkat konsumen. Perangkat ini memiliki jumlah memori yang
terbatas, menghabiskan sedikit daya dari baterai, layar yang kecil dan bandwith jaringan yang rendah. Dengan perkembangbiakan perangkat mobile konsumer
dari telepon, PDA, kotak permainan ke peralatan-peralatan rumah, Java menyediakan suatu lingkungan yang portabel untuk mengembangkan dan
menjalankan aplikasi pada perangkat ini. Program J2ME, seperti semua program JAVA adalah diterjemahkan oleh VM Virtual Machine. Program-program
tersebut dikompile ke dalam bytecode dan diterjemahkan denga Java Virtual Machine JVM. Ini berarti bahwa program-program tersebut tidak berhubungan
langsung dengan perangkat, J2ME menyediakan suatu interface yang sesuai dengan perangkat. Aplikasi tersebut tidak harus dikompile ulang supaya mampu
dijalankan pada mesin yang berbeda. Inti dari J2ME terletak pada configuration dan profile-profile. Suatu configuration menggambarkan lingkungan runtime
dasar dari suatu sistem J2ME. Kemudian dia menggambarkan core library, virtual machine, fitur keamanan dan jaringan seperti pada gambar 2.2. [7].
Gambar 2.2. Arsitektur J2ME
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Sebuah Aplikasi yang dibuat menggunakan MIDP Aplikasi HP menggunakan J2ME disebut sebagai MIDLet. MIDlet merupakan bagian dari
javax.microedition.midlet.; dan sebuah MIDlet harus turunan dari class midlet. Profile MIDP harus mengimplementasikan class midlet dengan perintah seperti
berikut : Import javax.microedition.midlet.;
public class NamaProgram extends MIDlet { }
Perhatikan gambar 2.3 :
Gambar 2.3. Method MIDlet
Aplikasi MIDlet yang di buat akan bergerak mengikuti 3 tiga metode, yaitu metode startApp, metode pauseApp, dan metode destroyApp. Gambar
diatas menggambarkan alur dari aplikasi MIDlet yaitu saat aplikasi dijalankan dari keadaan pause metode yang pertama kali di panggil adalah metode startApp,
dari metode ini aplikasi bisa di pause dengan memanggil metode pauseApp kemudian di matikan dengan memanggil metode destroyApp atau bisa langsung
memanggil destroyApp dari keadaan start [8].
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk membangun aplikasi MIDlet harus memiliki lima 5 lima baris script seperti berikut [9] :
import javax.microedition.midlet.; public class NamaAplikasi extends MIDlet{
public void startApp{ --Script untuk menjalankan aplikasi di masukan disini-- }
public void pauseApp{ --Script Untuk pause di taruh di sini--} public void destroyApp {
----Script Untuk Mematikan penggunahentikan aplikasi diketik disini ---- }
}
2.3.3 RMS Record Management System
RMS Record Management System adalah API Application Programming Interface yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi data-data pada
device yang biasa melakukan komputasi kecil dengan memori yang sangat terbatas seperti handphone, smart phone dan lain-lain dengan menggunakan
aplikasi J2ME. RMS menyediakan sebuah sistem file yang memungkinkan menyimpan dan
mempertahankan data pada sebuah device. RMS merupakan kombinasi antara sistem file dan database management system yang memungkinkan untuk
menyimpan data pada kolom dan baris seperti menyimpan data-data pada tabel sebuah database. Dan kita bisa menggunakan RMS untuk melakukan fungsi-
fungsi seperti Database Management System DBMS. Di mana kita bisa melakukan insert record, read record, search record tertentu, dan sorting record
yang tersimpan oleh RMS. Meskipun RMS menyediakan fungsi-fungsi seperti database akan tetapi
RMS adalah bukan database relasioanal, oleh karena itu kita tidak bisa
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
menggunakan SQL Structured Query Language tersebut untuk memanipulasi data-data tersebut. Sebagai gantinya akan digunakan RMS application
programming interface dan enumeration application programming. interface untuk sorting, searching, dan memanipulasi data-data yang sedang tersimpan
data persistence.
Yang menjadi bagian dari Record Management System RMS yaitu:
a. Record Store
RMS menyimpan informasi pada Record Store. Record Store adalah seperti flat file yang digunakan untuk penyimpanan data pada file system tradisional atau
seperti tabel pada sebuah database. Record store terdiri dari informasi yang memiliki sebuah nama seperti file system atau tabel database. Record store adalah
sebuah kumpulan dari record-record yang diatur sesuai dengan baris records dan kolom fields. Kolom terdiri dari data seperti Nama depan, sedangkan baris
terdiri dari data-data seperti Nama depan, Nama tengah, Nama belakang, Alamat, Kode pos, dll. RMS secara otomatis penggunaikan integer yang bersifat unik
untuk mengidentifikasi baris pada Record store. Record ID terdapat pada kolom di dalam Record store. Record ID menentukan primary key dari Record store.
Primary key pada Record store sama seperti primary key pada tabel dari sebuah database yang biasa kita pelajari yang mana secara unik digunakan untuk
identifikasi dari masing-masing record dari tabel tersebut. Meskipun secara konsep kita bisa memandang Record store sebagai kumpulan baris dan kolom,
secara teknik hanya terdapat dua kolom. Kolom pertama adalah record ID sedangkan kolom kedua adalah sebuah array dari bytes yang terdiri dari data
persistent.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
b. Lingkup dari Record Store
Kita dapat membuat multiple record store sesuai dengan yang dibutuhkan oleh MIDlet A MIDlet adalah sebuah aplikasi yang ditulis untuk MIDP-Mobile
Information Device Profile, aplikasi MIDlet adalah sub kelas dari kelas javax.microedition.midlet.MIDlet yang didefinisikan oleh MIDP yang kita bikin
selama masing-masing dari record store yang kita buat memiliki nama yang unik. Nama dari sebuah record store minimal adalah satu karakter dan maksimal adalah
tidak lebih dari 32 karakter. Karakter yang digunakan adalah Unicode dan nama adalah case sensitive.
Record store dapat di share diantara MIDlet-MIDlet pada suite MIDlet dalam satu paket yang sama. Sebagai contoh MIDlet A mengambil data pelanggan dari
Sales. MIDlet B menampilkan data pelanggan yang diambil oleh MIDlet A. MIDlet B dapat mengakses data pelanggan jika MIDlet A dan MIDlet B berada
dalam satu suite. Dan berlaku kebalikannya, dimana MIDlet B tidak akan bisa mengakses data pelanggan jika MIDlet A dan MIDlet B tidak terdapat dalam
satu suite, seperti pada gambar 2.4. :
Gambar 2.4. Hubungan MIDlet Suite
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
c. Membuat Record Store
Metode openRecordStore dipanggil untuk membuat record store yang baru dan untuk membuka record store yang sudah ada. Metode ini membutuhkan
2 dua buah parameter, yang pertama adalah sebuah string yang mengandung nama dari record store. Parameter kedua adalah sebuah nilai boolean
benarsalah yang menyatakan record store akan dibuat jika record store tidak ada di dalam MIDlet. Nilai true mengakibatkan sebuah record store dibuat dan
membuka record store, sedangkan nilai False tidak akan membuat record store. Karena MIDlets berjalan pada small computing device maka jangan lupa selalu
menutup setiap record store yang sudah tidak digunakan dengan memanggil metode closeRecordStore. Record store tersimpan pada memori nonvolatile.
Record store bisa dihapus dengan memanggil metode deleteRecordStore. d.
Membuat, membuka, menutup, dan menghapus sebuah Record Store Semua informasi yang terdapat dalam record store akan hilang jika record
store dihapuskan. Source code tersebut dimulai dengan mendeklarasikan 3 tiga buah referensi untuk Display class, Alert class, dan RecordStore class. Display
class dibutuhkan karena sebuah alert dialog box akan ditampilkan jika terdeteksi error oleh MIDlet. Semua action terjadi pada metode commandAction. Routine
untuk membuat, membuka, menutup dan menghapus record store terletak pada metode yang tepat pada MIDlet tersebut. Ketika Display class sudah dibuat,
source code masuk blok try{} yang pertama. Pada blok try{} yang pertama ini, source code berusaha membuat record store dengan memanggil metode
openRecordStore dan memasukkan nama record store dan nilai booleannya [10].
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.3.4 MySQL
MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basisdata relasional RDBMS yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL
General Public License. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam basisdata yang telah ada sebelumnya; SQL Structured
Query Language. SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basisdata, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan
pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. Kehandalan suatu sistem basisdata DBMS dapat diketahui dari cara kerja
pengoptimasi-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL yang dibuat oleh pengguna maupun program-program aplikasi yang memanfaatkannya.
MySQL mendukung operasi basisdata transaksional maupun operasi basisdata non-transaksional. Namun demikian pada modus non-transaksional tidak ada
jaminan atas reliabilitas terhadap data yang tersimpan, karenanya modus non- transaksional hanya cocok untuk jenis aplikasi yang tidak membutuhkan
reliabilitas data seperti aplikasi blogging berbasis web wordpress, CMS, dan sejenisnya. Untuk kebutuhan sistem yang ditujukan untuk bisnis sangat
disarankan untuk menggunakan modus basisdata transaksional, hanya saja sebagai konsekuensinya unjuk kerja MySQL pada modus transaksional tidak secepat
unjuk kerja pada modus non-transaksional [11].
2.3.5 J2ME Wireless Toolkit
Pada gambar 2.5. adalah tampilan dari Toolkit Emulator yang menyerupai mobile cellular.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Gambar 2.5. Toolkit Emulator
J2ME Wireless Toolkit adalah perkakas yang menyediakan lingkungan emulator, dokumentasi beserta contoh-contoh aplikasi JAVA untuk perangkat
kecil. J2ME WTK berbasiskan pada CLDC dan MIDP. J2ME WTK adalah program yang meniru kerja ponsel yang mendukung
MIDP atau yang disebut emulator. Oleh karena itu, belum tentu MIDlet yang berjalan di emulator juga berjalan pada ponsel yang sebenarnya, karena juga
bergantung pada kemampuan dan kapasitas ponsel yang digunakan [12].
2.3.6 GPRS General Packet Radio Service
GPRS General Packet Radio Service adalah jaringan komunikasi data dengan kecepatan yang memungkinkan beragam jasa mobile internet yang diakses
melalui handphone, computer, dan PDA. GPRS merupakan teknologi 2.5G dengan kecepatan maksimumnya 115 Kbps. Yang didesain untuk jaringan GSM
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Global Sistem for Mobile Communication. GPRS mempunyai 2 dua elemen
jaringan: a.
SGSN
mengirimkan dan menerima data dari mobile stations, dan “maintain information” tentang lokasi mobile station MS. SGSN melakukan
komunikasi antara MS dan GGSN. b.
GGSN “wireless gateway”
memungkinkan pengguna mobile cellphone mengakses PDN Public Data
Network atau specified private IP network.
Kemampuan lainnya yang dimiliki oleh GPRS adalah : a.
Dapat memelihara keutuhan komunikasi data maupun suara pada saat sedang bergerak.
b. Pengguna dapat dengan segera terhubung ke nomor yang dituju kapn saja
diinginkan, tidak tergantung pada lokasi dimana berada sekarang serta tanpa mengalami delay yang lamaberarti.
c. Dengan kecepatan yang tinggi yang dimiliki GPRS maka sangat
dimungkinkan untuk melakukan proses download file. d.
3G 2002-Sekarang Universal Mobile Telephone Standar UTMS. Masing-masing standar
teknologi mobile yang digunakan memiliki fungsi dan layanan masing- masing dengan kelebihan maupun kekurangannya. Dewasa ini penggunaan
teknologi GSM dan GPRS menjadi standar umum yang banyak di dominasi oleh pengguna layanan teknologi mobile dunia [13].
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.4 Metode Penelitian