Perancangan Kampanye Penyalahgunaan Facebook

(1)

Laporan Pengantar Proyek Tugas Akhir

PERANCANGAN KAMPANYE PENYALAHGUNAAN

FACEBOOK

DK 38315/Tugas Akhir Semester II 2010/2011

Oleh :

Purnama Tarigan 51907202

Program Studi

Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas semua berkatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. Laporan Pengantar Proyak Tugas Akhir yang berjudul “Perancangan Kampanye Penyalahgunaan Facebook” ini ditujukan sebagai salah satu syarat dalam menempuh ujian sidang Program S1 pada Universitas Komputer Indonesia.

Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Hal ini disebabkan adanya keterbatasan kemampuan, pengetahuan, dan sosialisasi yang ada pada penulis. Dengan keterbatasan ilmu yang penulis miliki, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan ini. Dan dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu, membimbing dan menyumbangkan pemikiran, doa serta bantuannya baik secara moral maupun materil.

Bandung, 22 Juli 2011


(3)

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Situs jejaring sosial merupakan sebuah web berbasis pelayanan yang memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat daftar pengguna yang tersedia, serta mengundang atau menerima teman untuk bergabung dalam situs tersebut. Tampilan dasar situs jejaring sosial ini menampilkan halaman profil pengguna, yang di dalamnya terdiri dari identitas diri dan foto pengguna. Kemunculan situs jejaring sosial ini diawali dari adanya inisiatif untuk menghubungkan orang-orang dari seluruh belahan dunia. Akhir – akhir ini banyak situs jejaring sosial bermunculan, seperti Friendster, My space, Twitter, Facebook dan lain sebagainya. Tapi pada saat ini, situs jejaring sosial yang paling popular adalah Facebook, menurut situs alexa.com, Facebook berada pada posisi tiga besar situs yang paling sering diakses, dan merupakan situs nomor satu yang paling sering diakses diantara situs – situs jejaring sosial lainnya.

Facebook adalah sebuah layanan jejaring sosial dan situs web yang diluncurkan pada Februari 2004 yang dioperasikan dan dimiliki oleh Facebook. Menurut (statistic.com), pada Januari 2011, Facebook memiliki lebih dari 500 juta pengguna aktif. 50% pengguna aktif masuk


(5)

ke Facebook dalam setiap harinya, dan rata-rata pengguna memiliki seratus lima puluh teman. Pengguna dapat membuat profil pribadi, menambahkan pengguna lain sebagai teman dan bertukar pesan, termasuk pemberitahuan otomatis ketika mereka memperbarui profilnya. Selain itu, pengguna dapat bergabung dengan grup yang memiliki tujuan tertentu, yang diurutkan berdasarkan tempat kerja, sekolah, perguruan tinggi, atau karakteristik lainnya. Nama layanan Facebook ini berasal dari nama buku, yang diberikan kepada mahasiswa pada tahun akademik pertama oleh administrasi universitas di Amerika Serikat, dengan tujuan membantu mahasiswa mengenal satu sama lain. Facebook juga memungkinkan setiap orang berusia minimal tiga belas tahun menjadi pengguna aktif di situs jejaring sosial ini.

Belakangan ini Facebook sangat digemari, bahkan dalam jangka waktu satu tahun, Facebook mampu menarik perhatian puluhan juta masyarakat Indonesia. Hal ini terlihat dari seringnya masyarakat membuka situs ini, baik itu dari warung internet, rumah, kantor atau bahkan yang tercepat kini lewat ponsel sekalipun. Akun Facebook dapat dengan mudah diakses, sekedar untuk memperbaharui status, hampir jadi kebiasaan dalam keseharian. Dengan Facebook siapapun dapat berkomunikasi melalui dunia maya, baik dengan keluarga, atau teman yang sudah bertahun-tahun tidak ketemu Bahkan bisa berkomunikasi dengan orang terkenal yang selama ini diidolakan. Situs ini juga bisa


(6)

digunakan untuk menyebarluaskan informasi, seperti halnya undangan pernikahan, kampanye sosial atau bahkan iklan suatu produk tertentu. Namun, manfaat positif Facebook dapat disalahgunakan oleh oknum pengguna yang tidak bertanggung jawab, seperti memperbaharui status yang dapat menyinggung perasaaan orang lain, atau dapat mencemarkan nama baik seseorang, dan unggah foto-foto vulgar atau yang tidak layak dilihat oleh orang banyak. Fenomena seperti ini merupakan salah satu bukti bahwa dengan berkembangnya teknologi, tentunya harus diimbangi dengan kualitas sumber daya manusianya. Jika tidak, kecanggihan justru bisa menjerumuskan generasi muda dan masyarakat kepada hal-hal negatif yang dapat membahayakan moral bangsa. Tidak hanya itu, berita lain yang menghebohkan yakni, masalah penculikan beberapa remaja yang tidak lain direncanakan oleh teman sesama pengguna Facebook, dan mirisnya manfaat Facebook yang sesungguhnya sangat menguntungkan dan memudahkan setiap penggunanya, kini malah disalahgunakan untuk hal-hal yang melanggar etika.

Ada saatnya semua pihak baik pemerintah, lembaga pendidikan, ataupun para orang tua, lebih ekstra ketat mengawasi penggunaan Facebook, terutama dikalangan remaja. Disini peran orang tua sesungguhnya sangat penting untuk membina dan mengarahkan anaknya ke hal-hal yang lebih positif, agar penggunaan Facebook bisa dimanfaatkan dengan baik.


(7)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat diketahui identifikasi permasalahan yang akan dibahas adalah sebagai berikut:

• Remaja masih sangat memerlukan bimbingan dari orang tua, karena mereka masih kurang memiliki pemahaman dan wawasan tentang diri dan lingkungannya.

• Kurangnya pemahaman tentang kesalahan yang dilakukan dalam memperbaharui status dan mengunggah foto yang tidak layak dipublikasi.

• Kesadaran remaja tentang pengaruh buruk penggunaan situs jejaring sosial Facebook masih kurang, karena dipengaruhi faktor emosi dan lingkungan.

• Karakter remaja yang mudah berubah-ubah menyebabkan timbulnya penyimpangan perilaku yang juga berpengaruh terhadap sikap remaja tersebut.

1.3 Fokus Permasalahan

Dari latar belakang masalah yang dijelaskan tentang, penyalahgunaan Facebook, maka dapat diambil fokus permasalahan yakni:

“Bagaimana membuat kampanye sosial, tentang penggunaan situs jejaring sosial Facebook dengan bijak, agar status yang diperbaharui tidak menyinggung perasaan orang lain, serta foto-foto yang diunggah layak untuk di publikasikan ?“


(8)

Subjek : Remaja, karena remaja masih labil dan mudah dipengaruhi oleh teman – teman dan lingkungannya, sehingga mereka sering jatuh pada masalah.

Objek : Situs jejaring sosial Facebook karena situs ini merupakan situs jejaring pertemanan yang sangat digemari disemua kalangan dan mulai disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Wilayah : Bandung Jawa Barat, karena Bandung merupakan kota besar, sehingga masalah penyalahgunaan Facebook pada remaja sangat rentan terjadi, ditambah lagi banyaknya warnet yang bisa diakses dimana-mana. Pemilihan wilayah ini juga dibatasi, karena penulis berdomisili di daerah Bandung, sehingga perancangan kampanye ini lebih mudah dilakukan.

1.4 Tujuan Perancangan

Kampanye ini bertujuan untuk mengubah perilaku masyarakat pengguna Facebook, yang tadinya disalahgunakan seperti pencemaran nama baik, pelecehan, dan unggah foto-foto vulgar, menjadi jauh lebih baik, sehingga penggunaan Facebook bisa bermanfaat bagi penggunanya.

1.5 Manfaat Perancangan

• Pengguna situs jejaring sosial Facebook, bisa mengerti atau mengetahui status yang layak diperbaharui sehingga tidak


(9)

menyinggung perasaan orang lain dan menelaah foto-foto mana yang layak diunggah ke Facebook.

• Pemanfaatan Facebook akan jauh lebih optimal ke dampak positif daripada dampak negatifnya.

• Kehidupan sosial antara pengguna Facebook di dunia maya bisa lebih baik.


(10)

BAB II

PENYALAHGUNAAN SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK

2.1 Perihal Kampanye

Rogers dan Storey (1987), dalam Venus (2004) mendefenisikan kampanye sebagai “serangkaian tindakan komunikasi yang terencana, dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak, yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu”.

Antara Venus, (2004), menyatakan aktivitas kampanye komunikasi setidaknya harus mengandung empat hal yakni:

• Tindakan kampanye yang ditujukan untuk menciptakan efek atau dampak tertentu.

• Jumlah khalayak sasaran yang besar.

• Biasanya dipusatkan pada kurun waktu tertentu.

• Melalui serangkaian tindakan komunikasi yang terorganisasi.

Disamping keempat ciri pokok di atas, kampanye juga memiliki karakteristik lain, yaitu sumber yang jelas, menjadi penggagas, perancang, penyampai sekaligus penanggung jawab suatu kampanye, sehingga setiap individu yang menerima pesan kampanye dapat menentukan bahkan menilai sumber pesan setiap saat.


(11)

2.1.1 Jenis Kampanye

Membicarakan jenis–jenis kampanye pada prinsipnya adalah membicarakan motivasi yang melatar belakangi diselenggarakan-nya sebuah program kampanye. Motivasi tersebut pada giliradiselenggarakan-nya akan menentukan ke arah mana kampanye akan digerakkan dan apa tujuan yang akan dicapai. Bertolak dari keterkaitan tersebut,

Charles U. Larson (1992), dalam Venus (2004), membagi jenis kampanye kedalam tiga kategori yakni:

2.1.1.1 Product Oriented Campaigns

Product oriented campaigns atau kampanye yang berorientasi pada produk, umumnya terjadi dilingkungan bisnis. Istilah lain campaigns atau corporate campaigns.

Motivasi yang mendasarinya adalah memperoleh keuntungan finansial. Dan cara yang ditempuh adalah dengan memperkenalkan produk dan melipat gandakan penjualan sehingga memperoleh keuntungan yang diharapkan. Contoh kampanye produk adalah: kampanye iklan Pocari sweat, Kartu Indosat, Coca-cola dan lain sebagainya.


(12)

Gambar. 2.1 Ikllan produk kartu IM3 Indosat Sumber:http://3.bp.blogspot.com/_u7qBLHaEnOw/TSRJ0G

KkWuI/AAAAAAAAABA/MR4vmmvomxM/s1600/tarif0.jpg (12-03-2011)

2.1.1.2 Candidate Oriented Campaigns

Candidate oriented campaigns atau kampanye yang berorientasi pada kandidat, umumnya dimotivasi oleh hasrat untuk meraih kekuasaan politik. Karena itu jenis kampanye ini dapat disebut sebagai political campaigns

(kampanye politik). Tujuannya antara lain adalah untuk memenangkan dukungan masyarakat terhadap kandidat – kandidat yang diajukan partai politik, agar dapat menduduki jabatan – jabatan politik yang diperebutkan lewat proses pemilihan umum. Contohnya: Kampanye pemilihan Presiden, Anggota DPR, Gubernur dan lain sebagainya.


(13)

Gambar. 2.2 Iklan kampanye Megawati Prabowo Sumber:http://yasiralkaf.files.wordpress.com/2009/060531

09_1817_menengokweb2.png?w=640 (12-03-2011)

2.1.1.3 Cause Oriented Campaigns

Cause Oriented Campaigns adalah jenis kampanye yang berorientasi pada tujuan – tujuan yang bersifat khusus dan seringkali berdimensi pada perubahan sosial. Karena itu kampanye jenis ini dalam istilah Kotler disebut sebagai

social change campaigns, yakni kampanye yang ditujukan menangani masalah – masalah sosial melalui perubahan sikap dan prilaku masyarakat terkait.

Terlepas dari perbedaan yang ada di atas, dalam praktiknya ketiga macam kampanye tersebut hampir tidak berbeda. Ketiganya dapat menggunakan srategi komunikasi yang sama untuk menjual produk, kandidat atau gagasan mereka kepada khalayak. Contoh kampanye ini adalah kampanye bahaya merokok, HIV / AIDS, dan kampanye Go Green.


(14)

Gambar. 2.3 Iklan kampanye Anti rokok Sumber:http://3.bp.blogspot.com/_3Fbul_Wxlzk/Su_

pL_e2IyI/AAAAAAAAABA/tlhNkNvEr8s/s320/KAMP ANYE+ANTI+ROKOK.jpg(12-03-2011)

2.1.2 Tujuan Kampanye Sosial

Sebuah pemberitahuan atau informasi yang dibuat untuk menyampaikan program lembaga tentang pesan-pesan sosial dalam membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap sejumlah masalah, yakni kondisi yang bisa mengancam keserasian dan kehidupan umum. Pesan informasi dibuat secara terencana yang disampaikan melalui media dan pada waktu tetentu.

2.2 Situs Jejaring Sosial Facebook

Facebook merupakan situs jejaring pertemanan yang sangat digemari disemua kalangan, mulai dari anak kecil sampai orang tua. Pesatnya pertumbuhan pengguna Facebook, membuat pihak situs jejaring sosial ini ingin meningkatkan lagi layanan mereka.


(15)

Gambar. 2.4 Tampilan Facebook

Sumber : http://www.Facebook.com/?ref=home (12-03-2011)

Facebook didirikan oleh Mark Zuckerberg bersama teman sekamarnya dan sesama mahasiswa ilmu komputer Eduardo Saverin, Dustin Moskovitz dan Chris Hughes. Keanggotaan situs web ini awalnya terbatas untuk mahasiswa Harvard saja, kemudian diperluas ke perguruan lain di Boston, dan Universitas Stanford. Situs ini secara perlahan membuka diri kepada mahasiswa di universitas lain sebelum dibuka untuk siswa sekolah menengah atas, tapi akhirnya Facebook bisa digunakan bagi setiap orang yang berusia minimal tiga belas tahun.

2.2.1 Fenomena Facebook

Facebook memiliki fitur yang memungkinkan penggunanya berinteraksi langsung, seperti chatting, berbagi foto, blog, game, dan perbaharui status yang dinilai lebih baik dari situs jejaring sosial lainnya.

Beberapa pengaruh penggunaan dan penyalahgunaan Facebook di kalangan remaja yaitu kurangnya waktu untuk belajar dan


(16)

mengerjakan tugas, kurangnya waktu untuk bersosialisasi dan berinteraksi secara langsung dengan orang lain dan lingkungan, membuat lupa waktu sehingga pola hidup tidak teratur. Masyarakat terbiasa melalukan hal-hal dengan mudah, sehingga tidak termotivasi untuk melakukan hal-hal yang sulit. Contoh-contoh penyalahgunaan Facebook seperti penyebaran foto-foto yang tidak sopan, pencemaran nama baik, penipuan dan kejahatan - kejahatan. Berikut adalah contoh penyalahgunaan situs jejaring sosial Facebook.

Gambar. 2.5 Pencemaran nama baik Sumber: http://i38.tinypic.com/de8ahf.jpg (12-03-2011)


(17)

2.2.2 Dampak Positif dan Dampak Negatif Facebook Dampak Positif Facebook:

• Mempererat hubungan kekeluargaan

Manfaat dari Facebook yang paling bisa dirasakan adalah bisa berkomunikasi dengan saudara, rekan kerja, teman-teman, bahkan dengan Facebook, bisa menemukan kembali orang - orang yang pernah kenal di masa lalu.

• Media promosi

Facebook juga bisa digunakan sebagai media promosi, apakah itu mempromosikan produk, jasa, instansi, atau hal lain. Bahkan, pada saat pemilihan calon legislatif, juga bisa menggunakan atau memanfaatkan Facebook untuk media kampanye.

• Sarana diskusi

Di Facebook siapun bisa bergabung dengan berbagai komunitas atau grup. Ini juga bisa dimanfaatkan sebagai sarana tukar pikiran, saling tanya jawab dan diskusi-diskusi lainya.


(18)

Dampak Negatif Facebook:

• Berkurangnya waktu belajar

Terlalu lama bermain Facebook akan mengurangi waktu belajar bagi yang masih menuntut ilmu. karena waktu yang digunakan bermain Facebook terlalu lama, sehingga waktu belajar terabaikan.

• Tersebarnya data pribadi

beberapa pengguna Facebook memberikan data-data mengenai dirinya dengan sangat detail. Mereka tidak tahu resikonya menyebarkan data pribadi di internet, padahal data-data ini bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang jahat oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

• Mudah menemukan data yang bersifat pornografis atau seks Mudah sekali bagi pengguna Facebook untuk menemukan innformasi yang menyimpang.

• Rawan perselisihan

Tidak ada kontrol dari pengelola Facebook terhadap peng-gunanya, dan ketidakdewasaaan pengguna Facebook itu sendiri, membuat perselisihan antar pengguna Facebook sering sekali terjadi.


(19)

Seperti media-media lainnya Facebook juga rawan penipuan, apalagi bagi remaja yang kurang mengerti tentang dunia maya. 2.2.3 Data Statistik Facebook

Facebook sudah banyak penggunanya di negara-negara lain dari tahun-tahun sebelumnya, di Indonesia sepertinya tidak mau ketinggalan dengan memposisikan Facebook sebagai situs nomor satu yang paling sering diakses oleh orang-orang Indonesia.

Laju kenaikan cukup tajam hingga sekarang pengguna Facebook telah menyaingi jumlah penduduk Indonesia, dengan kata lain Facebook sudah memiliki lebih dari 200 juta pengguna.

Berikut pertumbuhan pengguna Facebook di Indonesia dari tahun ke tahun. Sumber: datasatatistik.facebook.com

• Oktober 2007 = 50 Juta Pengguna

• Agustus 2008 = 100 Juta Pengguna

• Januari 2009 = 150 Juta Pengguna

• Februari 2009 = 175 Juta Pengguna

• April 2009 = 200 Juta Pengguna

• Desember 2010 = 400 Juta Pengguna

• Februari 2011 = 500 Juta Pengguna

Facebook benar-benar menjadi sebuah fenomena luar biasa dalam kehidupan sosial saat ini. Facebook saat ini memiliki rekor jumlah pengguna terbanyak dalam sejarah situs jejaring sosial.


(20)

Indonesia sendiri memegang peranan penting dalam pertumbuhan jumlah pengguna Facebook. Bagaimana tidak, bayangkan dari statistik yang ada negara ini ternyata memegang rekor pertumbuhan jumlah pengguna Facebook terbesar di dunia dalam kurun waktu dua tahun belakangan ini.

Selain itu, dalam dua tahun tersebut Indonesia menjadi negara dengan jumlah pengguna Facebook terbanyak ketiga di dunia, hanya kalah dengan Amerika Serikat dan Inggris. Itupun diprediksi bakal segera bergeser menjadi nomor dua menyusul Inggris, dengan alasan statistik pertumbuhan pengguna Facebook di Indonesia terus meningkat secara signifikan dari waktu ke waktu.

Berikut tabel statistik 10 negara dengan jumlah dan tingkat pertumbuhan pengguna Facebook terbesar di dunia per September 2010, dikutip dari nickburcher.net

Tabel 2.1 Jumlah statistic pengguna Facebook Sumber :http://www.nickburcher.net (12-02-2011)

Pering kat

Negara Jumlah Pengguna FB Sep 2008 Jumlah pengguna FB Sep 2009 Jumlah Pengguna FB Sep 2010 Pertumbuha n dlm 12 bln

(%)

Pertumbuha n dlm 24 bln

(%)

1 AS 32,931,680 84,596,240 138,660,280 64% 321.1%

2 Inggris 12,637,540 20,228,480 27,279,920 34.9% 115.9%

3 Indonesia 322,840 8,786,920 26,870,640 205.8% 8223.2%

4 Turki 4,566,660 13,996,380 22,689,280 62.1% 396.9%

5 Perancis 3,381,220 12,032,020 18,875,380 56.9% 458.2%


(21)

7 Italia 1,035,920 10,903,620 16,589,460 52.1% 1501.4%

8 Filipina 233,020 4,832,040 16,492,880 241.3% 6977.8%

9 Mexico 1,174,920 4,731,700 15,132,080 219.8% 1187.9%

10 India 806,680 3,980,260 13,612,360 242% 1587.5%

2.3 Pengguna Facebook

Mayoritas pengguna internet Indonesia terhubung ke situs jejaring sosial, menganggap bahwa jejaring sosial bermanfaat. Namun begitu, mayoritas pengguna jejaring sosial belum tahu atau tidak menyadari dampak negatif yang ditimbulkan situs jejaring sosial Facebook ini. Sebagian besar pengguna situs jejaring sosial Facebook ini adalah remaja yang sangat rentan akan dampak negatif yang disebabkan oleh Facebook.

2.3.1 Remaja

Masalah mengenai kenakalan anak atau remaja merupakan masalah yang selalu menarik, hal ini disebabkan karena kenakalan remaja akan selalu terjadi pada setiap generasi bangsa.

Dalam pengertian yang dikemukakan oleh pakar psikologi (Dr. Kartini Kartono), dalam Yusuf, Syamsu (2010). mengatakan “Remaja adalah suatu tingkatan umur, dimana seorang anak tidak lagi bersikap seperti anak-anak, tetapi belum dapat juga dipandang sebagai orang dewasa. Jadi seorang anak atau remaja adalah batasan umur yang menjembatani antara umur anak-anak dengan dewasa”.


(22)

Pada masa remaja ini merupakan masa-masa yang rawan bagi suatu generasi. Karena pada masa ini, remaja ditempatkan disuatu pilihan menuju tahap kedewasaan antara mempertahankan potensi keremajaannya dengan hal-hal negatif yang dapat membuat remaja tersebut terperosok ke dalam kenakalan. Oleh sebab itu, masalah kenakalan remaja bukanlah merupakan masalah yang baru pada setiap kehidupan generasi bangsa, serta dapat dipastikan bahwa pada masa-masa ini akan timbul suatu bentuk kenakalan antara satu dengan yang lainnya. Hanya saja bentuk kenakalan tersebut tidaklah sama antara generasi satu dengan lainnya, ada kemungkinan kenakalan remaja tersebut semakin melampaui batas-batas kewajaran.

2.3.2 Masalah Remaja

Remaja adalah masa yang penuh dengan permasalahan, pernyataaan ini sudah dikemukakan jauh pada masa lalu yaitu di awal abad ke-20 oleh Bapak Psikologi Remaja yaitu Stanley Hall. Pendapat Stanley Hall pada saat itu yaitu bahwa masa remaja merupakan masa badai dan tekanan atau proses untuk mencari identitas diri yang juga sering menimbulkan masalah pada diri remaja.

Perubahan-perubahan sosial yang cepat sebagai konsekuensi modernisasi, kemajuan ilmu pengetahuan, dan teknologi telah mempengaruhi perilaku, nilai-nilai moral, etika, dan gaya hidup masyarakat.


(23)

Keberadaan hawa nafsu disamping memberikan manfaat bagi kehidupan manusia, juga dapat menimbulkan ketidaknyamanan, atau kekacauan dalam kehidupan, baik personal maupun sosial. Kondisi ini terjadi apabila hawa nafsu tidak dikendalikan atau dikontrol, karena memang sifat yang melekat pada hawa nafsu adalah mendorong manusia kepada keburukan atau kejahatan. Penyesuaian dapat didefinisikan sebagai interaksi yang ber-kesinambungan antara diri individu sendiri, dengan orang lain dan dengan dunia luar. Ketiga faktor ini secara konstan mempengaruhi individu dan hubungan tersebut bersifat timbal balik. Dari diri sendiri yaitu jumlah keseluruhan dari apa yang telah ada pada diri individu, tubuh, perilaku dan pemikiran serta perasaan.

Proses penyesuaian diri pada manusia tidaklah mudah. Hal ini karena di dalam kehidupan manusia terus dihadapkan pada pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan sosial baru. Periode penyesuaian diri ini merupakan suatu periode khusus dan sulit dari rentang hidup manusia. Manusia diharapkan mampu memainkan peran-peran sosial baru, mengembangkan sikap-sikap sosial baru dan nilai-nilai baru sesuai dengan tugas-tugas baru yang dihadapi.

2.3.3 Remaja dan Facebook

Perkembangan teknologi yang semakin pesat saat ini bukanlah suatu hal yang mengherankan. Berbagai macam media baru


(24)

ataupun lama bisa temui saat ini, baik media cetak maupun media elektronik. Sebut saja yang saat ini sedang marak dibicarakan di masyarakat, adalah Facebook. Dari sini siapapun bisa mencari teman yang sudah lama kehilangan kontak, bahkan bisa menambah teman-teman baru. Selain dampak positif, Facebook juga bisa berdampak negatif, tergantung bagaimana memanfaatkan media ini.

Remaja adalah sebuah masa dimana terjadi perubahan, baik perubahan secara fisik maupun psikologis. Pada masa-masa ini pengaruh teman lebih kuat dari pada pengaruh orang tua. Dalam artian, pengaruh dari lingkungan dan teman lebih besar dalam membentuk pola pikir dan perilaku remaja. Hal tersebut dibuktikan dengan meningkatnya kasus pergaulan bebas di usia remaja. Dalam hal ini remaja tidak dapat disalahkan, sebaliknya harus dilihat lebih dalam bagaimana proses remaja itu tumbuh. Mulai dari pola asuh, lingkungan tempat tinggal, bahkan sampai pendidikan, sehingga bisa diketahui bagaimana menangani masalah yang terjadi pada remaja.

Remaja yang ada saat ini adalah remaja modern yang mampu dan mau mengikuti perkembangan zaman, mulai dari fashion style, hair style, hingga internet. Media sangat berpengaruh besar dalam penyampaian informasi baik ditingkatan nasional maupun lokal, informasi yang disampaikanpun terkadang tidak mampu untuk ditelaah secara baik oleh remaja. Remaja hanya mampu


(25)

berpikiran praktis, sehingga informasi yang didapat tidak bisa disaring dengan baik.

2.4 Target Audiens

Target kampanye adalah remaja, karena merupakan golongan yang rentan terhadap segala hal serta mudah terpengaruh oleh teman dan lingkungannya.

Demografis:

• Usia : 13 sampai 17 tahun. menurut Konopka (Pikunas, 1976) dalam Syamsu. (2010). karena remaja masih bersifat labil dan mudah dipengaruhi lingkungan dan teman – temannya, sehingga mereka sering jatuh pada masalah.

• SES : Menengah ke atas

Karena pada umunya remaja yang sering menggunakan Facebook atau internet membutuhkan biaya, sehingga yang menggunakan fasilitas internet secara rutin membutuhkan biaya yang cukup.

Geografis:

• Bandung, Jawa Barat

Karena Bandung merupakan kota besar, sehingga masalah penyalahgunaan Facebook pada remaja sangat rentan terjadi, ditambah lagi banyaknya warung internet yang tersedia di mana-mana. Pemilihan tempat juga dibatasi karena penulis berdomisili di


(26)

daerah Bandung, sehingga perancangan kampanye lebih mudah dilakukan.

Psikografis:

Remaja yang sangat senang bermain Facebook dan kurang paham akan dampak negatif yang ditimbulkan oleh Facebook itu sendiri.


(27)

(28)

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

3.1 Pendekatan Komunikasi

Dalam menyampaikan gagasan, dibutuhkan suatu bentuk komunikasi yang mampu menyampaikan informasi atau pesan yang dapat dengan mudah dimengerti oleh target yang akan dituju. Salah satu komunikasi tersebut dapat menggunakan bahasa verbal ataupun dengan menggunakan bahasa visual, yang menimbulkan suatu kesan ketertarikan atau pengaruh yang baik dibenak target agar dapat memacu rasa keingintahuan terhadap komunikasi.

3.1.1 Pendekatan Visual

Secara keseluruhan identitas visual yang akan ditampilkan pada kampanye tersebut memadukan antara konsep tagline dengan pemilihan ilustrasi visual yang tampilannya mirip seperti tampilan Facebook, yang meliputi ilustrasi, warna dan tipografinya. Pemilihan ini dilakukan agar citra identitas Facebook dapat dengan cepat dikenal oleh target, sehingga tujuan kampanye dapat terealisasi.

3.1.2 Pendekatan Verbal

Pendekatan verbal yaitu ungkapan secara lisan maupun visual yang digunakan dalam mengkampanyekan penggunaan situs jejaring sosial Facebook dengan bijak untuk remaja, meliputi


(29)

pembuatan gagasan utama, kata kunci, tagline, dan pencarian gagasan visual, adalah:

• Gagasan utama

Gagasan utama yang diangkat dalam kampanye ini adalah perlunya kesadaran atau pemahaman tentang penggunaan Facebook dengan bijak.

• Kata kunci

Kata kunci yang didapat dalam kampanye ini, setelah membuat gagasan utama adalah “Penggunaan, Bijak“ ini diambil dari gagasan utama yaitu penggunaan Facebook dengan bijak.

• Tagline

“Gunakanlah Facebook dengan bijak!”

Pemilihan kata bijak dalam tagline ini, karena pengertian dari bijak adalah orang-orang yang menggunakan akal sehatnya, atau akal pikirannya dalam melakukan suatu hal, jadi jika orang menggunakan akal sehatnya tidak mungkin menyalahgunakan aturan yang ada.

3.2 Strategi Kreatif

Dalam proses kampanye penggunaan Facebook dengan bijak ini, penulis menggunakan bahasa Indonesia agar lebih mudah untuk dipahami, dan disesuaikan dengan target audiens yaitu remaja usia 13 sampai 17 tahun.


(30)

Melalui strategi kreatif tersebut diharapkan dapat menarik perhatian target untuk menggunakan Facebook dengan bijak. Strategi dari perancangan ini juga menampilkan ilustrasi tentang penggunaan situs jejaring sosial Facebook dengan bijak dan tips aman menggunakan Facebook. Kampanye ini dirancang dengan visual-visual yang memberikan informasi tentang bahaya penyalahgunaan Facebook. ini juga didukung oleh komisi perlindungan anak Indonesia di kota Bandung. Hal ini agar remaja lebih paham tentang penggunaan Facebook.

3.3 Strategi Media

Media dipilih untuk menyampaikan pesan kepada target secara informatif dan persuasif agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan mudah, maka pemilihan media kampanye ini perlu dibuat efektif, efisien dan tepat sasaran, sehingga pesan kampanye dapat tersampaikan.

3.3.1 Media Utama

• Poster

Poster adalah iklan atau pengumuman yang diproduksi secara masal. Poster pada umumnya dibuat dengan ukuran besar di atas kertas untuk didisplay ke khalayak. Sebuah poster biasanya berisi gambar illustrasi dengan warna-warna yang indah dan beberapa teks atau kalimat. Poster biasanya


(31)

berguna secara komersial untuk mengiklankan suatu produk, kegiatan pendidikan, dan acara, tertentu. Namun, banyak juga poster dibuat hanya untuk tujuan seni maupun hiasan. Pemilihan poster dilakukan untuk media utama, karena sifatnya yang sederhana dan mudah untuk ditempatkan di mana saja. Poster ini akan ditempatkan pada sekolah-sekolah menegah pertama dan warung internet yang bisa dijangkau oleh target audiens.

3.3.2 Media Pendukung 3.3.2.1 Tahap Informasi

• Brosur

Media ini dipilih karena penyebaranya yang sangat meluas, meskipun kecil, brosur bisa memberikan informasi secara detail, sehingga target paham akan pesan yang mau disampaikan.

3.3.2.2 Tahap Persuasif

• Billboard

Media ini digunakan untuk menjangkau target audiens yang sedang berada di jalanan, baik yang menggunakan kendaraan maupun yang sedang berjalan, bentuknya yang besar membuat billboard mudah terbaca dan terlihat oleh target audiens.


(32)

• Spanduk

Spanduk merupakan media yang digunakan dalam menyampaikan pesan informatif dan persuasif yang sifatnya mendukung dan menguatkan pesan kampanye. Dalam kampanye ini pemilihan media spanduk sebagai pesan persuasif, media ini juga akan ditempatkan pada sekolah – sekolah menengah pertama dan warung internet yang dapat diakses oleh target.

• X banner

Media yang dapat memberikan informasi cukup panjang yang sifatnya persuasif, yang mampu menarik perhatian target audiens jika ditempatkan pada tempat yang sesuai.

3.3.2.3 Tahap Pengingat

Gimmick merupakan media alternatif yang kreatif digunakan untuk mempertegas kampanye ini. Tujuan pemberian gimmick ini sebagai pengingat, karena pada dasarnya setiap orang menyenangi pemberian atau hadiah. Dalam perancangan kampanye ini gimmick yang digunakan adalah:

• Pin

Media ini dipilih karena aksesoris ini sering digunakan oleh target audiens dan dapat ditempatkan dimana saja.


(33)

• Mug

Kebiasaan orang minum kopi, susu, atau teh di pagi hari atau sore hari menjadi alasan pemilihan mug sebagai media kampanye (gimmick). Media ini dapat menjadi reminder atau pengingat ketika target sasaran yang menggunakan mug ini hendak minum kopi, susu, atau teh, atau cuma sekedar minum air putih sehabis makan.

• T-shirt

T-shirt juga merupakan media kampanye yang dipilih, diberikan secara langsung kepada target. Dapat dipakai untuk keseharian, seperti olah raga dan jalan-jalan sehingga bisa dilihata oleh orang lain.

• Stiker

Selain disukai oleh remaja, stiker juga dinilai positif dan efektif untuk mengingatkan dan menyampaikan pesan kampanye. Stiker juga dapat ditempel di mana saja, sesuai dengan keinginan target audiens.

• Jam dinding

Media ini sangat cocok sebagai media pengingat, karena media ini hampir setiap saat dilihat oleh siapa saja, sehingga target bisa terus mengingat pesan kampanye ketika melihat waktu.


(34)

• Note book

Media ini dibuat, karena sangat berkaitan erat dengan target audiens yang masih pelajar SMP, sehingga setiap saat dapat melihatnya dan mengingat pesan kampanye yang disampaikan.

• Kalender

Sama halnya dengan jam dinding, media ini juga sangat sering dilihat, dan dapat diletakkan dimana saja, sehingga media ini sangat cocok untuk media pengingat.

• Pembatas buku

Media ini juga digunakan karena fungsinya tidak jauh dari keseharian target yaitu membaca, sehingga memerlukan pembatas buku, dengan ini penggunaanya bisa lebih efektif.

3.4 Strategi Distribusi

Strategi distribusi digunakan agar media kampanye dapat terjangkau oleh khalayak, sehingga target dapat menangkap isi pesan kampanye. Pendistribusian dilakukan melalui Komisi Perlindungan Anak Indonesia bekerjasama dengan sekolah-sekolah Menengah Pertama yang berada di Bandung. Sedangkan untuk kebutuhan informasi seperti poster, x-banner, spanduk akan ditempatkan di tempat utama yaitu di warung internet, sekolah-sekolah menengah pertama (SMP), dan di area pemukiman warga yang dekat dengan sekolah. Sedangkan media


(35)

gimmick seperti mug, stiker, jam dinding dan lainnya akan diberikan langsung kepada target sebagai hadiah atau pengingat.

Tabel 3.2 Distribusi media

3.5 Konsep Visual

Konsep visual merupakan awal yang penting dalam menciptakan sebuah media informasi yang informatif dan menarik. Konsep desain untuk keseluruhan media informasi dibuat dengan konsep remaja dan menggunakan kalimat yang mudah untuk dipahami, yang ditujukan bagi masyarakat khususnya remaja usia 13 sampai 17 tahun, agar penggunaan Facebook bisa lebih optimal.

3.5.1 Format Desain

Dalam perancangan media informasi ini, format desain yang dibuat sederhana, dengan menonjolkan ilustrasi atau gambar sebagai inti pesan, dan ditambah tulisan atau kalimat dengan tujuan memperjelas dan mempertegas ilustrasi atau gambar yang ditampilkan.

Format desain portrait, yaitu media utama dan media pendukung, dengan menampilkan gambar dan teks, diharapkan informasi dari


(36)

kampanye ini, bisa sampai ke target dan akan lebih fokus pada informasi yang disampaikan.

3.5.2 Tata Letak

Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen visual yaitu gambar dan teks agar menjadi lebih komunikatif sehingga memudahkan pembaca dalam menerima informasi yang disajikan. Dalam setiap media layout yang disusun selalu mengacu pada konsep awal yaitu penempatan unsur-unsur grafis yang disusun sedemikian rupa untuk mendapat kesan yang menarik juga informatif. Layout yang digunakan dalam media informasi ini lebih menonjolkan ilustrasi atau gambar sebagai titik pusat perhatianya. Hal ini dimaksudnya agar ketika target audiens melihat media tersebut perhatiannya dapat langsung tertuju pada gambar dibanding teks.

3.5.3 Jenis Huruf

Dalam dunia desain grafis, tipografi merupakan hal yang sangat penting, baik sebagai pelengkap suatu komunikasi visual, maupun sebagai unsur utama. Huruf mempunyai peranan sangat penting dalam keberhasilan suatu bentuk seni komunikasi grafis.

Jenis huruf yang digunakan adalah:

• Klavika Bold

Huruf Klavika Bold digunakan pada headline dan tagline pada media utama, disamping hurufnya yang terlihat jelas dan lebih bermakna informatif. Jenis font ini juga digunakan dalam situs


(37)

Facebook sehingga identitas Facebook sangat kental. Ukuran font disesuaikan dengan jenis media yang akan digunakan.

The quick brown fox jumps over the lazy dog,

1234567890

• Monotype Corsiva

Pemilihan huruf Monotype Corsiva dilakukan karena jenis huruf ini mempunyai karakteristik jelas dan bersahabat karena tidak terlalu tegas. Font ini sangat cocok untuk mengungkapkan kata-kata yang mengajak.

The quick brown fox jumps over the lazy dog,

1234567890

3.5.4 Ilustrasi

Ilustrasi atau gambar yang digunakan dalam kampanye ini adalah ilustrasi tentang bahaya penyalahgunaan Facebook, dan didukung oleh unsur-unsur ilustrasi lain seperti iblis untuk memberi efek waspada terhadap penggunaan Facebook, beberapa illustrasi foto, yang bertujuan untuk memperkuat gagasan visual yang ada, serta mengajak masyarakat khususnya remaja untuk menggunakan Facebook dengan bijak.


(38)

Gambar. 3.6 Visual 1. Waspada..! Kawan mungkin lawan Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar. 3.7 Visual 2. Stop..! Mengunggah foto vulgar dan kata-kata kasar


(39)

Gambar. 3.8 Visual 3. Waspada..! Penipuan Online Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar. 3.9 Visual 4. Waspada..! Kejahatan Online Sumber : Dokumen Pribadi

3.5.5 Warna

Warna bisa memicu respon yang sangat berpengaruh dalam sistem saraf pusat dan daya ingat otak, warna dapat


(40)

mengaktifkan pikiran, memori, dan persepsi tertentu, daya tarik yang kuat dan menciptakan makna tersendiri, warna dapat dipengaruhi gaya, trend, dan pengalaman estetis. Warna juga dapat membangkitkan rasa takjub, bosan, ataupun semangat pada objek. Dengan mempertimbangkan keharmonisan warna-warna yang digunakan. Adapun warna-warna-warna-warna yang digunakan dalam perancangan kampanye ini adalah:

• Biru dan putih

Warna ini digunakan karena dua warna mewakili warna dominan pada halaman Facebook, sehingga bisa memberi citra identitas Facebook itu sendiri. Selain itu, biru juga melambangkan kepercayaan dengan tujuan target dipercayakan untuk menggunakan Facebook dengan bijak.

• Merah pada iblis

Digunakan pada ilustrasi iblis karena warna ini memang identik dengan iblis, sehingga identitas iblis sangat kental. Selain itu merah juga melambangkan emosi atau kemarahan.

• Merah pada font

Digunakan pada tipograpi karena warna merah identik dengan larangan atau aturan, sehingga cocok digunakan untuk tulisan ini. Selain itu merah adalah warna yang memilki tingkat cahaya paling tinggi, sehingga lebih mudah dilihat dibanding warna lain.


(41)

Berikut adalah warna-warna yang digunakan pada pembuatan ilustrasi pad kampanye penggunaan Facebook dengan bijak ini.


(42)

BAB IV MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI

4.1 Pra Produksi

Sebelum memasuki pada tahap produksi pada media kampanye, tahap yang harus dilalui dalam pembuatan sebuah perancangan visual kampanye yaitu meliputi:

Sketsa

Pembuatan sketsa dan bentuk seperti apa yang akan dirancang, seperti tampilan visual pada media kampanye misalnya dari segi tipografi, layout, warna, ilustrasi maupun format desain, secara manual yang kemudian diolah melalui teknis komputerisasi.

Pengolahan Gambar

Pengolahan gambar meliputi pengolahan teknis gambar ilustrasi yang akan ditampilkan. Kemudian pengolahan gambar secara keseluruhan meliputi penempatan visual, headline, dan tagline dalam tampilan gambar kampanye. Setelah mendapatkan tampilan visual yang diinginkan, maka mulai dengan proses cetak.

4.2 Teknis Cetak

Teknis media dibuat berdasarkan pengelompokan tahapan perancangan media kampanye sebagai berikut:


(43)

4.2.1 Media Utama

Poster merupakan media lini bawah yang juga termasuk media luar ruang, poster dapat ditempatkan atau dipasang di tempat-tempat umum dan informasi yang akan disampaikan dapat cepat tersampaikan kepada khalayak sasaran, penggunaan poster sebagai media utama dalam kampanye ini karena:

• Visual yang menarik

• Tingkat keterbacaan tinggi

• Mempunyai jangkauan dan penempatan yang luas

• Berfungsi sebagai media pemberi informasi dan pengingat

4.2.1.1 Poster I

Fungsi poster I adalah untuk mengenalkan isi kampanye dan menyampaikan pesan yang ingin disampaikan. Penekanan pada tahap ini mengenai kewaspadaan terhadap teman yang belum dikenal di situs jejaring sosial Facebook. Penulis memanfaatkan identitas Facebook dengan ilustrasi iblis yang dipadukan dengan

tagline dan headline, sehingga pesan kampanye dapat tersampaikan kepada target.

Format / bentuk : Persegi empat

Ukuran : (A2) 42 cm x 59,4 cm Teknik produksi : Cetak offset


(44)

Gambar. 4.11 Poster 1 Sumber : Dokumen Pribadi

4.2.1.2 Poster II

Fungsi poster II adalah untuk memberikan informasi tentang ajakan untuk tidak mengunggah foto – foto vulgar, karena dapat melanggar etika. Disnini penulis menggunakan ilustrasi foto dengan menggunakan ilustrasi digital imaging dipadukan dengan penggabungan headline dan tagline untuk mempertegas ilustrasi.

Format / bentuk : Persegi empat

Ukuran : (A2) 42 cm x 59,4 cm Teknik produksi : Cetak offset


(45)

Gambar. 4.12 Poster 2 Sumber : Dokumen Pribadi

4.2.1.3 Poster III

Fungsi poster III adalah untuk memberikan informasi mengenai bahaya terhadap teman chatting yang belum dikenal. Remaja diajak untuk tidak mudah percaya kepada teman yang baru dikenal. Ini juga dipadukan dengan tagline

dan headline.

Format / bentuk : Persegi empat

Ukuran : (A2) 42 cm x 59,4 cm Teknik produksi : Cetak offset


(46)

Gambar. 4.13 Poster 3 Sumber : Dokumen Pribadi

4.2.1.4 Poster IV

Sama halnya dengan fungsi poster ketiga, yaitu memberikan informasi mengenai bahaya terhadap teman chatting yang belum dikenal, bedanya dalam poster ini memanfaatkan ikon smile yang ada pada Facebook. Dengan sentuhan digital

imaging beserta tagline dan headline diharapkan pesan ini dapat tersampaikan kepada target.

Format / bentuk : Persegi empat

Ukuran : (A2) 42 cm x 59,4 cm Teknik produksi : Cetak offset


(47)

Gambar. 4.14 Poster 4 Sumber : Dokumen Pribadi

4.2.2 Media Pendukung 4.2.2.1 Brosur

Media aplikasi brosur yang untuk dibagikan sebagai media informasi yang dibagikan secara langsung kepada target. Fungsi brosur adalah sebagai media penyampaian pesan berberntuk informasi serta ajakan tentang penggunaan Facebook dengan bijak.

Format / bentuk : Persegi panjang

Ukuran : 29.7 x 21 cm


(48)

Gambar. 4.15 Brosur Sumber : Dokumen Pribadi

4.2.2.2 Iklan Web

Penggunaan media website pada situs jejaring sosial adalah sebagai media informasi online. Hal ini akan lebih efektif, karena berkaitan langsung pada pesan yang akan disampaikan.

Format / bentuk : Digital

Material : Aplikasi sofware Teknik produksi : Input data digital


(49)

Gambar. 4.16 Iklan Web Sumber : Dokumen Pribadi

4.2.2.3 Billboard

Billboard adalah salah satu media komunikasi dan promosi yang efektif digunakan yang jangkauan sasarannya lebih luas, ukurannya yang besar dan letak yang biasa ditempatkan di ruas-ruas jalan yang banyak dilalui pengendara dan pejalan kaki, itulah alasan mengapa media billboard dipakai pada kampanye ini.

Billboard ini akan ditempatkan pada simpang jalan kota Bandung yang dekat dengan sekolah menengah pertama / SMP, sehingga bisa efektif.

Media : Billboard

Ukuran : 7 x 4 M Teknis Pembuatan : Digital printing


(50)

Gambar. 4.17 Billboard Sumber : Dokumen Pribadi

4.2.2.4 X banner

X banner adalah media yang dapat memberikan informasi cukup panjang yang sifatnya persuasif, yang mampu menarik perhatian target audiens jika ditempatkan pada tempat yang sesuai

X banner ini akan ditempatkan di warung internet dan sekolah menengah pertama (SMP) yang ada di kota Bandung.

Ukuran : 60 x 160 cm Teknis pembuatan : Digital printing


(51)

Gambar. 4.18 X banner Sumber : Dokumen Pribadi

4.2.2.5 Spanduk

Spanduk merupakan media yang digunakan dalam menyampaikan pesan informatif dan persuasif yang sifatnya mendukung dan menguatkan pesan kampanye. Dalam kampanye ini pemilihan media spanduk sebagai pesan persuasif, media ini juga akan ditempatkan pada sekolah – sekolah menengah pertama dan warung internet yang dapat diakses oleh target.

Media : Spanduk

Ukuran : 300 x 80 cm Teknis pembuatan : Digital printing


(52)

Gambar. 4.19 Spanduk Sumber : Dokumen Pribadi

4.2.2.6 Ambience Media

Ambience media yaitu sebagai media pendukung kampanye yang di-tempatkan pada tempat umum. Ambience media berfungsi sebagai pengingat kampanye yang telah dilaksanakan, adapun medianya berupa,

Nomor Meja

Media ini dipilih sebagai media pengingat ketika target berada di kantin sekolah, karaena media ini akan ditempatkan pada meja – meja kantin sebagai nomor meja.

Ukuran : 16 X 12 cm Teknis pembuatan : Cetak Offset


(53)

Gambar. 4.20 Table number Sumber : Dokumen Pribadi

4.2.3 Gimmick

Sebagai media pelengkap yang mengingatkan tentang kampanye tersebut dan dibagikan langsung kepada target, karena bersifat aplikatif, adapun medianya adalah berupa: 4.2.3.1 Pin

Media pin dipilih karena aksesoris ini sering digunakan oleh target audiens selain biayanya sangat murah media ini dapat ditempatkan dimana saja sesuai keinginan target. Baik itu di topi, baju ,tas dan lain sebagainya.

Media : Pin

Ukuran : 5.8 cm


(54)

Gambar. 4.21 Pin Sumber : Dokumen Pribadi

4.2.3.2 Mug

Kebiasaan orang minum kopi, susu, atau teh di pagi hari atau sore hari menjadi alasan pemilihan mug sebagai media kampanye (gimmick). Media ini dapat menjadi reminder atau pengingat ketika target audiens yang menggunakan mug ini hendak minum kopi, susu, atau teh, atau cuma sekedar minum air putih sehabis makan.

Media : Mug

Ukuran : Disesuaikan


(55)

Gambar. 4.22 Mug Sumber : Dokumen Pribadi

4.2.3.3 T-shirt

T-shirt juga merupakan media kampanye yang dipilih, diberikan secara langsung kepada target. T-shirt ini juga dapat dipakai untuk keseharian, seperti olah raga dan jalan-jalan sehingga bisa dilihata oleh orang lain.

Media : T-shirt

Ukuran : M


(56)

Gambar. 4.23 T-shirt Sumber : Dokumen Pribadi

4.2.3.4 Stiker

Pemberian stiker pada target, agar dapat mengingat pesan yang disampaikan. Diharapkan stiker ini ditempel pada laptop atau komputer.

Format / bentuk : Lingkaran

Ukuran : 8 cm


(57)

Gambar. 4.24 Stiker Sumber : Dokumen Pribadi

4.2.3.5 Jam Dinding

Media ini sangat cocok sebagai media pengingat, karena media ini hampir setiap saat dilihat oleh siapa saja, sehingga target bisa terus mengingat pesan kampanye ketika melihat waktu.

Media Jam Dinding

Media : Jam dinding Ukuran : Diameter 20 cm Teknis pembuatan : Digital Printing


(58)

Gambar. 4.25 Jam dinding Sumber : Dokumen Pribadi

4.2.3.6 Buku Catatan

Media ini dibuat, karena buku tulis sangat berkaitan erat dengan target audiens yang masih pelajar SMP, sehingga setiap saat dapat melihatnya dan mengingat pesan kampanye yang disampaikan

Media : Note Book Ukuran : 20 x 25 cm Teknis pembuatan : Digital Printing


(59)

Gambar. 4.26 Note book Sumber : Dokumen Pribadi

4.2.3.7 Kalender

Sama halnya dengan jam dinding, media ini juga sangat sering dilihat, dan dapat diletakkan dimana saja, sehingga media ini sangat cocok untuk media pengingat. Format / bentuk : Persegi panjang

Ukuran : 20 x 25 cm


(60)

Gambar. 4.27 Kalender Sumber : Dokumen Pribadi

4.2.3.8 Pembatas Buku

Media ini digunakan karena kebiasaan target yang suka membaca, sehingga ketika menggunakan media ini sebagai pembatas buku dapat mengingat pesan kampanye yang disampaikan.

Meida : Pembatas buku Ukuran : 4 x 13 cm Teknis pembuatan : Cetak Offset


(61)

Gambar. 4.28 Pembatas buku Sumber : Dokumen Pribadi


(62)

DAFTAR PUSTAKA

Juju, Domikus, & Sulianti, Fery. (2010). Hitam Putih Facebook. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Kusrianto, Adi ( 2007 ). Pengantar Desain Komunikasi Visual.

Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET.

Postman, Neil. ( 2009 ). Selamatkan Anak – Anak. Yogyakarta: Resist Book.

Suherman, Eman (2008). Business Entrepreneur. Bandung: Alfabeta

Sutadi, Heru. ( 2010 ). Pengguna Jejaring Sosial Belum Sadar Akan Dampak Negatif Yang Ditimbulkan. Tersedia di:

http://hsutadi.blogspot.com/2010/04/pengguna-jejaring-sosial-belum-sadar.html [25 Januari 2011]

Venus, Antara (2004). Manajemen Kampanye. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Yusuf LN., Syamsu. ( 2010 ). Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


(63)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Purnama Tarigan

Tempat,Tanggal Lahir : Medan 11 November 1986 Jenis Kelamin : Laki-laki

Status Perkawinan : Belum Menikah

Agama : Kristen Protestan

Pendidikan Terakhir : S1 Sarjana Desain / Desain Komunikasi Visual Alamat : Komp. Soreang Residence RT 04/18

Kec. Katapang Bandung 40914.

Telepon : 081 322 527470

Email : red.cardz@yahoo.co.id

PENDIDIKAN FORMAL • 1993-1999 SDN Lau Mulgap • 1999-2002 SLTPN 1 Mardinding • 2002-2005 SMAN 1 Lau Baleng

• 2007-2011 (S1) Desain Komunikasi Visual / Universitas Komputer Indonesia.

PENDIDIKAN NON FORMAL

• 2006 Kursus Komputer Lembaga Pendidikan Keterampila “QUEEN” Margahayu-Bandung

• 2007 ROLLTIME UNIKOM Bandung


(1)

Gambar. 4.25 Jam dinding Sumber : Dokumen Pribadi

4.2.3.6 Buku Catatan

Media ini dibuat, karena buku tulis sangat berkaitan erat dengan target audiens yang masih pelajar SMP, sehingga setiap saat dapat melihatnya dan mengingat pesan kampanye yang disampaikan

Media : Note Book Ukuran : 20 x 25 cm Teknis pembuatan : Digital Printing


(2)

Gambar. 4.26 Note book Sumber : Dokumen Pribadi

4.2.3.7 Kalender

Sama halnya dengan jam dinding, media ini juga sangat sering dilihat, dan dapat diletakkan dimana saja, sehingga media ini sangat cocok untuk media pengingat. Format / bentuk : Persegi panjang

Ukuran : 20 x 25 cm


(3)

Gambar. 4.27 Kalender Sumber : Dokumen Pribadi

4.2.3.8 Pembatas Buku

Media ini digunakan karena kebiasaan target yang suka membaca, sehingga ketika menggunakan media ini sebagai pembatas buku dapat mengingat pesan kampanye yang disampaikan.

Meida : Pembatas buku Ukuran : 4 x 13 cm Teknis pembuatan : Cetak Offset


(4)

Gambar. 4.28 Pembatas buku Sumber : Dokumen Pribadi


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Juju, Domikus, & Sulianti, Fery. (2010). Hitam Putih Facebook. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Kusrianto, Adi ( 2007 ). Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET.

Postman, Neil. ( 2009 ). Selamatkan Anak – Anak. Yogyakarta: Resist Book.

Suherman, Eman (2008). Business Entrepreneur. Bandung: Alfabeta

Sutadi, Heru. ( 2010 ). Pengguna Jejaring Sosial Belum Sadar Akan Dampak Negatif Yang Ditimbulkan. Tersedia di:

http://hsutadi.blogspot.com/2010/04/pengguna-jejaring-sosial-belum-sadar.html [25 Januari 2011]

Venus, Antara (2004). Manajemen Kampanye. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Yusuf LN., Syamsu. ( 2010 ). Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Purnama Tarigan

Tempat,Tanggal Lahir : Medan 11 November 1986 Jenis Kelamin : Laki-laki

Status Perkawinan : Belum Menikah Agama : Kristen Protestan

Pendidikan Terakhir : S1 Sarjana Desain / Desain Komunikasi Visual Alamat : Komp. Soreang Residence RT 04/18

Kec. Katapang Bandung 40914.

Telepon : 081 322 527470

Email : red.cardz@yahoo.co.id

PENDIDIKAN FORMAL • 1993-1999 SDN Lau Mulgap • 1999-2002 SLTPN 1 Mardinding • 2002-2005 SMAN 1 Lau Baleng

• 2007-2011 (S1) Desain Komunikasi Visual / Universitas Komputer Indonesia.

PENDIDIKAN NON FORMAL

• 2006 Kursus Komputer Lembaga Pendidikan Keterampila “QUEEN” Margahayu-Bandung

• 2007 ROLLTIME UNIKOM Bandung