Profil Keluarga Dampingan Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Pekutatan - Kecamatan Pekutatan - Kabupaten Jekutatan.

kepala keluarga dengan istri yang bernama Ni Ketut Toni. Keluarga ini memiliki 4 orang anak yaitu dengan memiliki 2 orang anak yaitu Putu Suwidana, Kadek Sudarma, I Komang Alit Triyana dan Ni Ketut Ana Tri Yanti. Namun semua anak dari bapak I Made Pugur sudah menikah sehingga sudah memiliki KK masing- masing. Bapak I Made Pugur tidak hanya tinggal bersama istrinya saja, melainkan juga tinggal bersama 2 keluarga anaknya yang terdiri dari 2 menantu dan 3 cucu. Sehingga dalam satu rumah tersebut tinggal sebanyak sembilan orang. Anak yang tinggal bersama dengan bapak I Made Pugur yaitu keluarga bapak Putu Suwidana dan Keluarga bapak I Komang Triyana. Bapak I Made Pugur memiliki pekerjaan sebagai buruh pengupas kelapa. Dari 4 orang anak dari bapak I Made Pugur hanya 1 orang saja yang bekerja yaitu I Putu Rusdiana sedangkan 3 orang lainnya masih bersekolah. Rumah dari Keluarga Bapak I Made Pugur sangat sederhana, terbuat dari bahan bambu. Dalam rumah Keluarga Bapak I Made Pugur memiliki 3 kamar tidur. Sedangkan ruang keluarga, ruang tamu dan dapur menjadi 1 ruangan di sebelah 3 kamar tidur. Keluarga Bapak I Made Pugur tidak memiliki kamar mandi di rumahnya. Keluarga Bapak I Made Pugur pergi ke sungai yang berada didekat rumah untuk mandi, buang air besar, mencuci pakaian dan lain sebagainya.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

1.2.1 Pendapatan Keluarga

I Made Pugur dalam kesehariannya bekerja sebagai buruh pengupas kelapa. Tanah yang digarap bukan milik sendiri melainkan milik dari Wayan Ruma dengan luas tanah sekitar 20 are . I Made Pugur biasanya bekerja setiap 4 hari sekali dari pukul 08.00-17.00 WITA dan tergantung dari pengiriman yang dilakukan oleh pengepul. Adapun upah yang diperoleh adalah Rp. 75.000 setiap satu hari kerja sehingga dapat diakumulasikan pendapatan bapak I Made Pugur dalam satu bulan yaitu sebesar Rp. 600.000 bulan. Upah yang diperoleh ini tidak tetap, sangat tergantung terhadap jumlah kelapa yang dapat dikupas memisahkan serabut kelapanya dengan batok kelapanya. Ni Ketut Toni yang merupakan istri dari bapak I Made Pugur memiliki pekerjaan membuat sarana upacara berupa porosan sambil mengurus cucu-cucunya yang masih kecil. Dari poroson yang telah dibuat tersebut ibu Ni Ketut Toni mendapat penghasilan sebesar Rp. 400.000bulan. Selain itu, bapak I Made Pugur juga disuruh untuk mengurus lahan milik orang lain seluas 5 are yang ditanami dengan pohon pisang. Dari pemeliharaan lahan tersebut diperoleh sedikit tambahan pendapatan dari menjual daun pisang yaitu sebesar Rp. 8.000. Total penghasilan dari keluarga I Made Pugur adalah Rp. 1.008.000bulan tidak tetap.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Pengeluaran keluarga I Made Pugur berasal dari kebutuhan sehari hari, kesehatan, kerohanian dan sosial.

a. Kebutuhan Sehari

Penghasilan yang diperoleh I Made Pugur sebagian besar digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari terutama kebutuhan akan pangan yang terdiri dari beras, lauk pauk, sayuran. Adapun biaya yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan bahan makanan pokok yaitu Rp. 20.000 per hari. Selain kebutuhan pangan, bapak I Made Pugur juga memiliki pengeluaran berupa ongkos angkot ke tempat kerja di Desa Selabih sebesar Rp. 10.000 per hari dan membeli rokok per harinya sebesar Rp. 6.000. Dalam kehidupan sehari-hari beliau juga mengeluarkan biaya untuk membayar listrik dan air sekitar Rp. 50.000 per bulan. Total pengeluaran Bapak I Made Pugur memenuhi kebutuhan sehari-hari adalah Rp. 930.000 per bulan.

b. Kesehatan

Untuk biaya kesehatan, keluarga dari Bapak I Made Pugur tidak menganggarkan secara khusus karena kedaan sakit tidak dapat diprediksi kapan terjadinya. Selain itu, beliau memiliki kartu Jaminan Kesehatan Bali Mandara