Saran KESIMPULAN DAN SARAN
7-4
• Ukuran jarak tempat duduk dengan tempat papan alas kertas diubah
menjadi adjustable sehingga tidak lagi menjadi masalah namun harga maksimum dan minimum yang didapatkan dari data anthropometri
adalah sebagai berikut: maksimal 93 cm dan minimal 64cm. •
Ukuran sandaran tempat duduk diubah menjadi sebagai berikut : tinggi sandaran 50cm dan lebar sandaran 50cm
• Ukuran Tempat papan alas kertas gambar diubah menjadi 77 cm,
ukuran ini adalah ukuran dari atas rak sampai pada ujung atas tempat papan alas kertas gambar.
2. Ada penambahan fasilitas baru pada kursi gambar rancangan yaitu sebagai
berikut: •
Fasilitas rak tempat peletakan alat gambar yaitu pinsil warna, penggaris dan lain lain. Rak tempat peletakan alat gambar ini
disediakan 2 buah pada masing-masing kursi gambar dan bisa diubah sesuai keinginan.
• Fasilitas pijakan kaki diciptakan untuk memberikan kenyamanan
pemakaian kursi gambar dikarenakan tempat duduk yang adjustable ketinggiannya sehingga kaki bisa saja tergantung, untuk mengatasi
kendala tersebut maka diciptakan tempat pijakan kaki ini. •
Fasilitas roda pada kaki dari kursi dan meja gambar Tata letak ruang gambar memang optimal pada bentuk melingkar
namun pada saat tertentu dan kondisi tertentu tata letak ini diharapkan bisa berubah dengan mudah sehingga untuk mempermudah itu maka
diciptakan roda pada kaki kursi dan meja gambar untuk mempermudah dalam memindahkan.
3. perubahan ukuran yang kurang ergonomis pada pintu ruang gambar yaitu
pada tinggi pegangan pintu menjadi 183cm dan ukuran lebar pintu diubah menjadi 1m.
4. perubahan ukuran yang kurang ergonomis pada tempat peletakan objek
yaitu pada ukuran tinggi tempat peletakan objek menjadi 1 m 30 cm
7-5
sehingga dari kursi gambar, objek dapat terlihat jelas tanpa terhalang oleh tempat peletakan papan alas gambar.
5. Dari kuesioner yang dibagikan kepada dosen, muncul adanya kepentingan
akan fasilitas fisik baru yaitu loker untuk mahasiswa. Pada kondisi ukuran ruang gambar saat ini maka didapatkan kapasitas sebanyak 14 mahasiswa
sehingga jumlah rak penyimpanan pada loker dirancang sebanyak 14 buah, namun kebijakan dari pihak fakultas menginginkan kapasitas untuk satu
kelas adalah 25 mahasiswa maka perlu dirancang ruangan yang mencukupi untuk 25 buah kursi dan meja gambar, loker juga diubah
menjadi 26 buah. Loker ini diciptakan untuk meletakkan tas mahasiswa. Ukuran dari masing-masing rak adalah sebagai berikut panjang 42 cm
lebar 60cm tinggi 44 cm sedangkan tinggi keseluruhan loker adalah 106 cm.
6. Dari faktor lingkungan yaitu pencahayaan ruang gambar dilakukan
perubahan pada jumlah armatur dan tata letak lampu paa ruang gambar. Jumlah armatur yang ada sebanyak 4 buah diubah menjadi 10 buah
armatur . masing – masing armatur terdiri 2 buah bola lampu 36 watt sehingga diperlukan 20 buah bola lampu 36 watt untuk ruang gambar.
Untuk masalah tata letak lampu diletakkan horisontal dan tersusun dengan jarak yang sama.
7. untuk mencapai kondisi temperatur maksimal dan nyaman untuk ruangan
gambar yaitu suhu ruang antara 19-23
o
C maka diperlukan pengaturan AC pada nomor 18 -20 .
7-6
7-7
Siong Cen adalah mahasiswa jurusan Teknik Industri angkatan 1999 dan mahasiswa Seni Rupa dan desain angkatan 2003 Bandung.
Email : FlamerZ_ryanZyahoo.com
Lestari Yuli Hastuti adalah Dosen Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha
ANALISIS ERGONOMI SERTA USULAN PERBAIKAN TERHADAP FASILITAS FISIK DAN LINGKUNGAN
RUANG GAMBAR FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Siong Cen
Pembimbing – Lestari Yuli Hastuti, ST., MT. Abstrak
Menggambar biasanya didefinisikan sebagai suatu usaha untuk menghasilkan kemiripan atau menyajikan suatu objek baik yang dilihat oleh mata
maupun objek yang merupakan proses pemikiran kreatif dari otak dengan menarik garis demi garis di atas suatu permukaan medium. Dalam mengekspresikan
gambar dari otak ke medium dibutuhkan kenyamanan dan konsentrasi tinggi karena dalam proses menggambar, emosi dan perasaan sangatlah berpengaruh.
Maka penelitian ini dirasakan perlu untuk mencapai hasil yang optimal dalam berkreasi. Pada awal penelitian dilakukan pembagian kuesioner awal dan penulis
juga mencoba fasilitas fisik maupun lingkungan. Masalah-masalah yang teridentifikasi saat itu adalah sebagai berikut : Kursi gambar saat ini tidak
nyaman, tinggi papan alas gambar terlalu tinggi, bahan papan terlalu kasar dan mengganggu saat menggambar, bahan kursi terlalu keras, tata letak ruang yang
sesak dan faktor lingkungan kerja yang belum optimal. Penulis mengumpulkan data fasilitas fisik berupa spesifikasi bahan, bentuk dan ukuran dan juga data
lingkungan pada ruang gambar. Bersamaan dengan pengambilan data penulis juga membagikan kuesioner untuk mendapatkan masukan dari mahasiswa dan
dosen yang menggunakan ruang gambar Fakultas Seni Rupa dan Desain UKM, Setelah dilakukan tahapan pengolahan terhadap data anthropometri statis dan
analisa maka penulis mengusulkan rancangan terhadap fasilitas fisik yang lebih ergonomis dan usulan perbaikan lingkungan serta tata letak yang ergonomis.
Kata kunci : ergonomi, perbaikan fasilitas fisik dan lingkungan 1.
Pendahuluan
Sejak dahulu proses menggambar sudah memegang peranan penting dalam seni visual yaitu sebagai alat pencatatan peristiwa-peristiwa
sepanjang sejarah dan perkembangan ide-ide dalam peradaban manusia. Menggambar biasanya didefinisikan sebagai suatu usaha untuk
menghasilkan kemiripan atau menyajikan suatu objek baik yang dilihat oleh mata maupun objek yang merupakan proses pemikiran kreatif dari otak
dengan menarik garis demi garis di atas suatu permukaan medium. Dalam mengekspresikan gambar dari otak ke medium dibutuhkan kenyamanan dan
konsentrasi tinggi karena dalam proses menggambar, emosi dan perasaan sangatlah berpengaruh.
Fakultas Seni Rupa dan Desain UKM menetapkan pelajaran menggambar sebagai foundation atau dasar dari kurikulum untuk syarat
kelulusan. Tentunya hal-hal yang berkaitan dengan fasilitas untuk menunjang kenyamanan dan konsentrasi untuk menggambar haruslah
diperhatikan oleh pihak universitas. Fasilitas yang diberikan oleh pihak universitas adalah sebuah ruang gambar yang di dalamnya terdapat kursi
gambar, papan alas kertas, tempat objek, meja dosen, kursi dosen, AC.
Kursi gambar memegang peranan penting dalam proses menggambar. Kursi gambar yang enak diduduki akan menimbulkan rasa
nyaman sehingga hasil gambar bisa maksimal. Sedangkan pada penelitian pendahuluan, penulis menemukan bahwa kursi gambar yang ada saat ini
pada ruang gambar di Fakultas Seni Rupa dan desain UKM tidak nyaman sehingga mahasiswa merasa lelah, pegal dan terganggu konsentrasi ketika
sedang menggambar. Selain itu pencahayaan, suhu, kelembaban dan tata letak pada ruang gambar Fakultas Seni Rupa dan Desain UKM juga
berpengaruh terhadap kenyamanan karena mata memerlukan pencahayaan yang baik saat menggambar, suhu yang terlalu tinggi maupun terlalu rendah
akan mempengaruhi kondisi tubuh mahasiswa dan faktor kelonggaran gerak menjadi hal yang penting. Tata letak ruang gambar yang baik adalah yang
mendukung tujuan dari pelajaran gambar yaitu tiap mahasiswa diharapkan bisa menggambarkan objek tertentu dari berbagai sisi.
Dari pengamatan langsung terhadap kursi dan ruang gambar tersebut, dapat diketahui bahwa sebagian mahasiswa Fakultas Seni Rupa
dan Desain Universitas Kristen Maranatha mengeluhkan bahwa kursi gambar yang digunakan saat ini kurang nyaman, pencahayaan yang kurang
baik dan tata letak ruang gambar fakultas seni rupa dan desain masih belum optimal. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis dan perancangan terhadap
kursi gambar, tata letak dan kondisi lingkungan menjadi lebih baik dan nyaman melalui pendekatan ergonomis.
2.
Kajian Literatur 2.1
Ergonomi
Ergonomi ialah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan informasi - informasi mengenai sifat, kemampuan dan
keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada sistem itu dengan baik, yaitu mencapai tujuan
yang diinginkanmelalui pekerjaan itu, dengan efektif , aman dan nyaman. Pengetahuan ergonomi ini sangat penting bagi perancangan sistem kerja
apalagi dengan pemahaman pada manusia sebagai titik pusat perancangan . Karakteristik pokok yang muncul dari ergonomi adalah adanya manusia,
obyek, lingkungan, serta interaksi di dalamnya.
Ergonomi dilakukan menurut empat kelompok besar yaitu sebagai berikut:
a. Penyelidikan tentang display.
Yang dimaksudkan dengan display disini adalah bagian dari lingkungan yang berkomunikasi keadaanya kepada manusia.
Contohnya, kalau kita ingin mengetahui berapa kecepatan motor yang sedang kita kemudikan, maka dengan melihat jarum
speedometer, kita akan mengetahui keadaan lingkungan : dalam hal ini kecepatan motor.
b. Penyelidikan mengenai hasil kerja manusia dan proses
pengendalinya. Dalam hal ini diselidiki tentang aktifitas-aktifitas manusia ketika
bekerja dan kemudian mempelajari cara mengukur dari setiap aktifitas tersebut; dimana penyelidikan ini banyak berhubungan
dengan biomekanik.
c. Penyelidikan mengenai tempat kerja.
Agar diperoleh tempat kerja yang baik, dalam arti kata sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan manusia, maka ukuran-
ukuran tempat tersebut harus sesuai dengan tubuh manusia. Hal-hal yang bersangkutan dengan tubuh manusia ini dipelajari dalam
anthropometri.
d. Penyelidikan mengenai lingkungan fisik.
Yang dimaksudkan dengan lingkungan fisik disini meliputi ruangan dan fasilitas – fasilitas yang biasa digunakan oleh manusia, serta
kondisi lingkungan kerja, yang kedua-duanya banyak mempengaruhi tingkah laku manusia.