Kajian Kenyamanan Antropometrik, Audial dan Termal Ruang Kerja (Studi Kasus: Tata Usaha Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Kristen Maranatha).

(1)

i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI i

DAFTAR GAMBAR iv

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR GRAFIK xii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 3

1.3 Rumusan Masalah 3

1.4 Tujuan Penelitian 3

1.5 Manfaat Penelitian 4

1.6 Batasan Penelitian 4

1.7 Metode Penelitian 4

1.8 Kerangka Penelitian 5

1.9 Sistematika Penulisan 6

BAB II ERGONOMI RUANG KERJA 7

2.1 Stasiun Kerja 7

2.2 Ergonomi Dalam Desain Stasiun Kerja 10

2.2.1 Antropometri 11

2.2.2 Faal Kerja 13

2.2.3 Biomekanika Kerja 14

2.2.4 Penginderaan 15

2.3 Kondisi Lingkungan Kerja yang Mempengaruhi Performansi Manusia 16

2.3.1 Temperatur 16

2.3.2 Kelembaban 17

2.3.3 Sirkulasi Udara 17

2.3.4 Pencahayaan 18

2.3.5 Tingkat Kebisingan 18


(2)

ii

2.3.7 Bau-bauan 19

2.3.8 Warna 19

2.4 Standar Antropometri Stasiun Kerja 20

2.4.1 Meja / Konter Kerja 20

2.4.2 Partisi dan Pengarsipan 25

2.4.3 Kursi 26

2.4.4 Aksesori 27

2.4.5 Ruang Sirkulasi 27

2.5 Standar Kenyamanan Audial Stasiun Kerja 29 2.6 Standar Kenyamanan Termal Stasiun Kerja 37

BAB 3 TATA USAHA FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG 48

3.1 Visi dan Misi FSRD Universitas Kristen Maranatha 48 3.2 Layanan Akademik Tata Usaha FSRD Universitas Kristen Maranatha 49 3.3 Struktur Organisasi Tata Usaha FSRD Universitas Kristen Maranatha 49 3.4 Aktivitas di Ruang Tata Usaha FSRD Universitas Kristen Maranatha 58 3.5 Deskripsi Eksisting Tata Usaha FSRD Maranatha 58

3.5.1 Deskripsi Site dan Lingkungan 58

3.5.2 Deskripsi Area Tata Usaha 60

3.6 Deskripsi Antropometrik Pengguna 63

3.6.1 Deskripsi Antropometrik Area A 64

3.6.1.1. User A1, Staff Tata Usaha Maranatha Art and

Design Centre (MADC) 65

3.6.1.2. User A2, Staff Tata Usaha Desain Komunikasi Visual 68 3.6.1.3. User A3 dan User A4, staff Tata Usaha Desain Interior 72

3.6.2 Deskripsi Antropometrik Area B 75

3.6.2.1. User B1, Tata Usaha Bagian Kerumahtanggaan

/ Kepala Administrasi 76

3.6.2.2. User B2 / Tata Usaha Bagian Keuangan 79 3.6.2.3. User B3 / Staff Tata Usaha D3 Seni Rupa dan Desain 83


(3)

iii

3.6.2.4. User B4 / Staff Tata Usaha S1 Desain Komunikasi Visual 86 3.6.2.5. User B5 / Staff Tata Usaha S1 Seni Rupa Murni 90 3.7 Deskripsi Kondisi Audial Ruang Tata Usaha FSRD

Universitas Kristen Maranatha 93

3.8 Deskripsi Kondisi Audial Ruang Tata Usaha FSRD

Universitas Kristen Maranatha 96

BAB 4 ANALISIS KENYAMANAN ANTROPOMETRIK, AUDIAL, DAN TERMAL TATA USAHA FSRD UNIVERSITAS

MARANATHA 98

4.1 Analisis Kenyamanan Antropometrik 99

4.1.1 Area A 99

4.1.1.1. User A1, Staff Tata Usaha Maranatha Art and

Design Centre (MADC) 100

4.1.1.2. User A2, Staff Tata Usaha Desain Komunikasi Visual 102 4.1.1.3. User A3 dan User A4, staff Tata Usaha Desain Interior 105

4.1.2 Area B 108

4.1.2.1. User B1, Tata Usaha Bagian Kerumahtanggaan / Kepala

Administrasi 108

4.1.2.2. User B2 / Tata Usaha Bagian Keuangan 112 4.1.2.3. User B3 / Staff Tata Usaha D3 Seni Rupa dan Desain 115 4.1.3.4. User B4 / Staff Tata Usaha Desain Komunikasi Visual 119 4.1.3.5. User B5 / Staff Tata Usaha S1 Seni Rupa Murni 122

4.2 Analisis Kenyamanan Audial 125

4.3 Analisis Kenyamanan Termal 129

4.4 Simulasi Ruang 133

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 135

5.1 Simpulan 135

5.2 Saran 137


(4)

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Disiplin dan keahlian yang terkait dengan perancangan

stasiun kerja. 8

Gambar 2.2 Zona jangkauan yang baik dan area kerja normal 21 Gambar 2.3 Alas mesin ketik dan meja tulis pemakai pria dan wanita 21 Gambar 2.4 Pos kerja dasar dengan tempat duduk tamu 22

Gambar 2.5 Pos kerja berbentuk dasar “U” 22

Gambar 2.6 Pos kerja penerima tamu/tinggi konter 23 Gambar 2.7 Pos kerja penerima tamu/tinggi meja tulis 23 Gambar 2.8 Pos kerja dengan tempat penyimpanan arsip di belakang 24 Gambar 2.9 Pos kerja dengan pengarsipan dan tempat penyimpanan 24 Gambar 2.10 Pengarsipan / jarak bersih pencapaian 25 Gambar 2.11 Pengarsipan / jarak bersih pencapaian 25 Gambar 2.12 Dasar sebuah workstation yang benar secara ergonomis 26 Gambar 2.13 Contoh aksesori pendukung kenyamanan stasiun kerja 27 Gambar 2.14 Pos kerja dan sirkulasi yang berdampingan 27 Gambar 2.15 Pos kerja dasar dengan sirkulasi di belakangnya 28 Gambar 2.16 Sirkulasi/koridor dan jalan lintasan 28 Gambar 2.17 Kriteria bising latar belakang yang direkomendasi untuk

ruang-ruang tertentu 35

Gambar2.18 Perhitungan kenyamanan termal dengan metoda PMV dan PPD 40

Gambar 2.19 Saran Zona bukaan pada bangunan 44

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Tata Usaha FSRD Maranatha 50 Gambar 3.2 Lokasi Fakultas Seni Rupa dan Desain,

Universitas Kristen Maranatha 59

Gambar 3.3 Area Masuk Tata Usaha Fakultas Seni Rupa dan Desain,

Universitas Kristen Maranatha 60

Gambar 3.4 Suasana Area A, Tata Usaha FSRD Universitas Kristen

Maranatha 61


(5)

v

Maranatha 62

Gambar 3.6 Suasana Area B dan pintu akses ke lobby 62 Gambar 3.7 Suasana Area B dan pintu akses ke Area A 63 Gambar 3.8 Layout Area A Tata Usaha FSRD Universita Kristen Maranatha 64 Gambar 3.9 Ilustrasi Dimensi Kursi Kerja User A1 / Staff Tata Usaha MADC 65 Gambar 3.10 Stasiun Kerja User A1, A3, dan A4 66 Gambar 3.11 Potongan Pos Kerja User A1 / Staff Tata Usaha MADC 66 Gambar 3.12 Stasiun Kerja User A2, Staff Tata Usaha Program Studi

S1 Desain Komunikasi Visual 68

Gambar 3.13 Ilustrasi Dimensi Kursi Kerja User A2 / Staff Tata

Usaha Desain Komunikasi Visual 68

Gambar 3.14 Layout Pos Kerja User A2 / Staff Tata Usaha

Desain Komunikasi Visual 70

Gambar 3.15 Potongan Ilustrasi Pos Kerja User A2 / Staff

Tata Usaha Desain Komunikasi Visual 70 Gambar 3.16 Ilustrasi Dimensi Kursi Kerja User A3 dan User

A4 Staff Tata Usaha Desain Interior 72 Gambar 3.17 Potongan Pos Kerja User A3 dan A4 / Staff Tata

Usaha Desain Interior 73

Gambar 3.18 Layout Area B Tata Usaha FSRD Universitas Kristen

Maranatha 75

Gambar 3.19 Ilustrasi Kursi Kerja User B1, Tata Usaha Bagian

Kerumahtanggaan / Kepala Administrasi 76 Gambar 3.20 Layout tampak atas pos kerja user B1, Tata

Usaha Bagian Kerumahtanggaan / Kepala Administrasi 77 Gambar 3.21 Potongan pos kerja user B1, Tata Usaha Kerumahtanggaan

/ Kepala Administrasi 77

Gambar 3.22 Ilustrasi dimensi kursi kerja user B2, Tata Usaha

Bagian Keuangan 79

Gambar 3.23 Layout pos kerja user B2 / Tata Usaha Bagian Keuangan 80 Gambar 3.24 Potongan pos kerja user B2 / Tata Usaha Bagian Keuangan 81


(6)

vi

Gambar 3.25 Ilustrasi dimensi kursi kerja user B3 / staff Tata Usaha

D3 SRD 83

Gambar 3.26 Layout pos kerja user B3 / staff Tata Usaha D3 SRD 84 Gambar 3.27 Potongan pos kerja user B3 / staff Tata Usaha D3 SRD 84 Gambar 3.28 Ilustrasi dimensi kursi kerja user B4 / Staff Tata

Usaha Desain Komunikasi Visual 86

Gambar 3.29 Layout pos kerja user B4 / staff tata usaha Desain

Komunikasi Visual 88

Gambar 3.30 Ilustrasi dimensi kursi kerja user B5 / Staff Tata Usaha

Seni Rupa Murni 90

Gambar 3.31 Layout pos kerja user B5/ staff Tata Usaha Seni Rupa Murni 91 Gambar 3.32 Potongan pos kerja user B5/ staff Tata Usaha Seni Rupa

Murni 91

Gambar 3.33 Layout pengukuran kondisi audial Area A 94 Gambar 3.34 Layout pengukuran kondisi audial Area B 95 Gambar 4.1 Layout Area A Tata Usaha FSRD Universita Kristen Maranatha 99 Gambar 4.2 Ilustrasi Dimensi Kursi Kerja User A1 / Staff Tata Usaha MADC 100 Gambar 4.3 Potongan Pos Kerja User A1 / Staff Tata Usaha MADC 101 Gambar 4.4 Ilustrasi Dimensi Kursi Kerja User A2 / Staff Tata

Usaha Desain Komunikasi Visual 102

Gambar 4.5 Layout Pos Kerja User A2 / Staff Tata Usaha Desain

Komunikasi Visual 103

Gambar 4.6 Potongan Ilustrasi Pos Kerja User A2 / Staff Tata

Usaha Desain Komunikasi Visual 104

Gambar 4.7 Ilustrasi Dimensi Kursi Kerja User A3 dan User A4 Staff

Tata Usaha Desain Interior 105

Gambar 4.8 Potongan Pos Kerja User A3 dan A4 / Staff Tata

Usaha Desain Interior 106

Gambar 4.9 Layout Area B Tata Usaha FSRD Universitas Kristen

Maranatha 107


(7)

vii

Kerumahtanggaan / Kepala Administrasi 108 Gambar 4.11 Layout tampak atas pos kerja user B1, Tata Usaha

Bagian Kerumahtanggaan / Kepala Administrasi 109 Gambar 4.12 Potongan pos kerja user B1, Tata Usaha Kerumahtanggaan

/ Kepala Administrasi 110

Gambar 4.13 Ilustrasi dimensi kursi kerja user B2, Tata Usaha Bagian

Keuangan 112

Gambar 4.14 Layout pos kerja user B2 / Tata Usaha Bagian Keuangan 113 Gambar 4.15 Potongan pos kerja user B2 / Tata Usaha Bagian Keuangan 113 Gambar 4.16 Ilustrasi dimensi kursi kerja user B3 / staff Tata Usaha D3 SRD 115 Gambar 4.17 Layout pos kerja user B3 / staff Tata Usaha D3 SRD 116 Gambar 4.18 Potongan pos kerja user B3 / staff Tata Usaha D3 SRD 117 Gambar 4.19 Ilustrasi Dimensi Kursi kerja user B4 / staff Tata usaha

Desain Komunikasi Visual 119

Gambar 4.20 Layout pos kerja user B4 / staff tata usaha Desain

Komunikasi Visual 120

Gambar 4.21 Ilustrasi dimensi kursi kerja user B5 / Staff Tata Usaha

Seni Rupa Murni 122

Gambar 4.22 Layout pengukuran kondisi audial Area A 126 Gambar 4.23 Layout pengukuran kondisi audial Area B 127 Gambar 4.24 Perhitungan PMV area A dan B tanpa Air Conditioning 131 Gambar 4.25 Perhitungan PMV area A dan B dengan Air Conditioning 132 Gambar 4.26 Layout Simulasi Ruang Tata Usaha FSRD 133

Gambar 4.27 Perspektif Simulasi Area A 133


(8)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel pengeluaran energi dalam berbagai pekerjaan 13 Tabel 2.2 Frekuensi keluhan fisik selama kerja duduk tetap 14 Tabel 2.3 Frekuensi kegiatan fisik selama kerja duduk tetap 15

Tabel 2.4 Efek dari warna 20

Tabel 2.5 Tingkat bising rata-rata yang biasa (beberapa diukur pada jarak tertentu

dari sumber) 32

Tabel 2.6 Klasifikasi Kebisingan Furrer 32

Tabel 2.7 Kriteria Bising Latar Belakang yang Direkomendasi untuk

Ruang-Ruang 34

Tabel 2.8 Hubungan Antara Kejelasan Suara dan Privasi 35 Tabel 2.9 Suhu ruang yang disarankan untuk berbagai tingkat aktifitas kerja 38 Tabel 2.10 Pengaruh temperatur terhadap kondisi fisik seseorang 38

Tabel 2.11 Skala gaya-angin beaufort 42

Tabel 2.12 Bahan – Bahan Insulasi 46

Tabel 3.1 Deskripsi pekerjaan staff tata usaha FSRD Maranatha 50

Tabel 3.2 Analisis Lingkungan Site 59

Tabel 3.3 Dimensi kursi kerja user A1 / Staff Tata Usaha MADC 65 Tabel 3.4 Dimensi Pos Kerja User A1/ Staff Tata Usaha MADC 67 Tabel 3.5 Dimensi kursi kerja user A2 / staff Tata Usaha Desain

Komunikasi Visual 69

Tabel 3.6 Dimensi pos kerja User A2 / staff Tata Usaha Desain Komunikasi

Visual 71

Tabel 3.7 Dimensi kursi kerja user A3 dan user A4 / Staff Tata Usaha Desain

Interior 72

Tabel 3.8 Dimensi pos kerja user A3 dan A4 / Staff Tata Usaha Desain Interior 74 Tabel 3.9 Dimensi kursi kerja User B1, Tata Usaha Bagian Kerumahtanggaan /

Kepala Administrasi 76

Tabel 3.10 Dimensi pos kerja user B1, Tata Usaha Kerumahtanggaan / Kepala


(9)

ix

Tabel 3.11 Dimensi kursi kerja user B2 / Tata Usaha Bagian Keuangan 80 Tabel 3.12 Dimensi pos kerja user B2 / Tata Usaha Bagian Keuangan 81 Tabel 3.13 Dimensi kursi kerja user B3 / staff Tata Usaha D3 SRD 83 Tabel 3.14 Dimensi pos kerja user B3 / staff Tata Usaha D3 SRD 85 Tabel 3.15 Dimensi kursi kerja user B4 / staff Tata Usaha Desain Komunikasi

Visual 87

Tabel 3.16 Dimensi pos kerja user B4 / Tata Usaha Desain Komunikasi Visual 88 Tabel 3.17 Dimensi kursi kerja user B5 / staff Tata Usaha Seni Rupa Murni 90 Tabel 3.18 Layout kerja user B5/ staff Tata Usaha Seni Rupa Murni 92 Tabel 3.19 Kondisi Akustik Ruang Tata Usaha Area A 94 Tabel 3.20 Kondisi Akustik Ruang Tata Usaha Area B 95

Tabel 3.21 Kondisi Thermal Ruang Tata Usaha 96

Tabel 4.1 Dimensi kursi kerja user A1 / Staff Tata Usaha MADC 100 Tabel 4.2 Dimensi Pos Kerja User A1/ Staff Tata Usaha MADC 101 Tabel 4.3 Dimensi kursi kerja user A2 / staff Tata Usaha Desain

Komunikasi Visual 103

Tabel 4.4 Dimensi pos kerja User A2 / staff Tata Usaha Desain

Komunikasi Visual 105

Tabel 4.5 Dimensi kursi kerja user A3 dan user A4 / Staff Tata Usaha

Desain Interior 106

Tabel 4.6 Dimensi pos kerja user A3 dan A4 / Staff Tata Usaha

Desain Interior 107

Tabel 4.7 Dimensi kursi kerja User B1, Tata Usaha Bagian

Kerumahtanggaan / Kepala Administrasi 109 Tabel 4.8 Dimensi pos kerja user B1, Tata Usaha Kerumahtanggaan

/ Kepala Administrasi 110

Tabel 4.9 Dimensi kursi kerja user B2 / Tata Usaha Bagian Keuangan 112 Tabel 4.10 Dimensi pos kerja user B2 / Tata Usaha Bagian Keuangan 114 Tabel 4.11 Dimensi kursi kerja user B3 / staff Tata Usaha D3 SRD 115 Tabel 4.12 Dimensi pos kerja user B3 / staff Tata Usaha D3 SRD 117


(10)

x

Tabel 4.13 Dimensi kursi kerja user B4 / staff Tata Usaha Desain

Komunikasi Visual 119

Tabel 4.14 Dimensi pos kerja user B4 / Tata Usaha Desain Komunikasi

Visual 120

Tabel 4.15 Dimensi kursi kerja user B5 / staff Tata Usaha Seni Rupa Murni 122 Tabel 4.16 Layout kerja user B5/ staff Tata Usaha Seni Rupa Murni 124 Tabel 4.17 Kondisi Akustik Ruang Tata Usaha Area A 126

Tabel 4.18 Sumber bising pada user Area A 127

Tabel 4.19 Kondisi Audial Ruang Tata Usaha Area B 128

Tabel 4.20 Sumber bising pada user Area B 128


(11)

xi

DAFTAR GRAFIK

Grafik 2.1 Kehilangan sebagian pendengaran akibat kebisingan

setelah jangka waktu tertentu 29

Grafik 2.2 Kurva Noise Criterion (NC) untuk menentukan tingkat

bising latar belakang yang dapat diterima atau yang diinginkan

dalam ruang 33


(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Setiap pekerja tentunya menginginkan ruang kerja yang memfasilitasi kebutuhan pekerjaan mereka. Fasilitas yang lengkap juga nyaman akan mendukung kinerja para pekerja sehingga dapat bekerja lebih optimal. Fasilitas kerja bisa berkaitan dengan stasiun kerja (workstation), perangkat yang digunakan, hingga alat bantu lainnya. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik lingkungan kerja ataupun lingkungan fisik pekerja (kesehatan, umur, dan jenis kelamin) disebut faktor fisiologis. Faktor fisiologis meliputi jenis pekerjaan, pengaturan jam kerja, waktu istirahat, perlengkapan kerja, keadaan ruangan, penerangan, dan sirkulasi udara. Salah satu komponen yang harus diperhatikan berkenaan dengan hal ini adalah stasiun kerja. Dalam perancangan stasiun kerja harus memerhatikan peranan dan fungsi pokok dari komponen-komponen sistem kerja yang terlibat yaitu manusia, mesin/peralatan dan lingkungan fisik kerja yang diatur juga dalam tata ruang. Tata ruang bertujuan memberikan sarana bagi pekerja dengan menggunakan segenap ruangan yang ada sehingga setiap bagian dari ruangan dapat bermanfaat. Aturan ergonomi


(13)

2

seharusnya diaplikasikan dalam setiap perancangan interior. Hubungan antara pemakai dengan rancangan lingkungan interiornya atau ergofit, harus dapat menjamin tercapainya kenyamanan, keselamatan dan kenikmatan efisien dari lingkungan itu (Panero, 2003:7).

Keseluruhan dimensi dalam perancangan interior harus mencerminkan faktor ukuran tubuh penggunanya. Kelompok pengguna spesifik seperti anak-anak kecil atau lanjut usia tentu memiliki kebutuhan yang berbeda dengan siswa perguruan tinggi. Begitu pun dengan furnitur dan jarak sirkulasi, standar yang dipakai untuk sebuah ruang niaga akan berbeda dengan ruang kerja karena kebutuhan yang berbeda. Hubungan antara pemakai dan lingkungan kerja seperti jalur sirkulasi dan dimensi furniture sebuah ruang kerja tentunya menentukan tingkat kenyamanan bekerja dan kesehatan para pekerjanya. Hal ini dikarenakan para pekerja akan menghabiskan sebagian besar waktu mereka di ruang tersebut.

Ballast (1992) menyebutkan, sebuah atau beberapa komponen furnitur yang memberikan lahan kerja dan penyimpanan disebut work station atau stasiun kerja. Stasiun kerja tidak hanya terdapat di dalam sebuah ruang kerja yang besar pada gedung tinggi, tetapi juga di lingkungan tempat kita menimba ilmu seperti di Ruang Tata Usaha. Ruang yang bersifat semi-publik ini idealnya memiliki area yang luas karena melayani administrasi para mahasiswa, melayani keperluan dosen, hingga orang tua mahasiswa yang mungkin hanya sekedar bertanya. Stasiun kerja ini kemudian akan penulis jadikan bahan penelitian dalan penulisan ini.

Stasiun kerja yang akan diteliti berada di Ruang Tata Usaha yang terletak di lantai satu Gedung Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Universitas Kristen Maranatha (Universitas Kristen Maranatha) Bandung. Kurangnya kenyamanan area tata usaha membuat penulis memiliki keinginan untuk meneliti bagaimana kondisi ruang kerja yang ideal untuk Ruang Tata Usaha di FSRD Universitas Kristen Maranatha. Salah satu contoh ketidaknyamanan tersebut adalah setiap diadakan perwalian, aksesibilitas untuk staff Tata Usaha terbatas karena terhalang oleh mahasiswa yang mengantri sampai area lobby. Ruangan yang sesak oleh antrian mahasiswa tersebut membuat suara mahasiswa yang berbicara terdengar


(14)

3

sampai Ruang Tata Usaha Fakultas. Selain itu, dengan penghawaan alami yang kurang, tentu suhu ruang pun naik sehingga harus memakai Air Conditioning. Beberapa hal ini tentunya mempengaruhi kenyamanan para pengguna ruangan tersebut terutama staff Tata Usaha.

1.2 Identifikasi Masalah

Masalah yang dibahas adalah mengenai kondisi ruang kerja Tata Usaha FSRD Universitas Kristen Maranatha yang kurang nyaman sehingga mempengaruhi aksesibilitas dan kenyamanan bekerja para Staff Tata Usaha di ruangan tersebut. Adapun faktor yang dibahas adalah seputar kondisi antropometrik, audial, dan termal.

1.3 Rumusan Masalah

Dilihat dari latar belakang yang ada, penelitian ini diharapkan dapat menjawab permasalahan:

1. Bagaimana kondisi interior stasiun kerja FSRD Universitas Kristen Maranatha pada lantai satu berdasarkan kenyamanan antropometrik, audial, dan termal?

2. Berapa luasan stasiun kerja ideal yang diperlukan untuk Ruang Tata Usaha FSRD Universitas Kristen Maranatha pada lantai satu berdasarkan kenyamanan antropometrik?

3. Apa rekomendasi kenyamanan antropometrik, audial dan termal bagi Ruang Tata Usaha FSRD Universitas Kristen Maranatha?

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk:

1. Mengetahui kondisi interior stasiun kerja FSRD Maranatha pada lantai satu berdasarkan kenyamanan antropometrik, audial, dan termal.

2. Mengetahui luasan stasiun kerja ideal yang diperlukan untuk Ruang Tata Usaha FSRD Universitas Kristen Maranatha pada lantai satu berdasarkan kenyamanan antropometrik.


(15)

4

3. Menganalisa, menyimpulkan dan memberi rekomendasi kenyamanan antropometrik, audial dan termal bagi Ruang Tata Usaha FSRD Universitas Kristen Maranatha.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini :

1. Menjadi pembelajaran bagi para mahasiswa desain interior, khususnya mengenai kondisi ideal sebuah stasiun kerja pengaruh lingkungan interior stasiun kerja di Tata Usaha FSRD Universitas Kristen Maranatha dilihat dari sisi antropometrik, audial, dan termal.

2. Menjadi referensi dan bermanfaat untuk penelitian selanjutnya, khususnya mengenai topik tentang kondisi antropometrik, audial, dan termal yang ideal bagi sebuah Ruang Tata Usaha.

3. Memberi masukan bagi pihak FSRD Universitas Kristen Maranatha mengenai kenyamanan antropometrik, audial, dan termal yang ideal bagi sebuah Ruang Tata Usaha.

1.6 Batasan Penelitian

Penelitian yang akan dibahas adalah mengenai kondisi kenyamanan antropometrik, audial, dan termal yang ideal bagi sebuah Ruang Tata Usaha. Penelitian ini dibatasi pada area Ruangan Tata Usaha FSRD Universitas Kristen Maranatha yang berada di lantai 1 dan Staff Tata Usaha di dalamnya. Bagian yang termasuk dalam area tersebut adalah Ruang Tata Usaha Fakultas dan Ruang Tata Usaha Jurusan.

1.7 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan ialah metode kualitatif, yaitu sebuah metode yang menekankan pada makna, penalaran, definisi suatu situasi dan konteks tertentu (Sarwono, 2006:257). Langkah-langkah yang ditempuh sehubungan dengan pengumpulan data secara kualitatif adalah dengan mencari data-data melalui studi kepustakaan, melakukan studi lapangan dengan observasi


(16)

5

langsung, wawancara dengan pihak-pihak yang kompeten sehingga didapatkan data secara lengkap.

1.8 Kerangka Penelitian

1.9 Sistematika Penulisan

Penulisan penelitian kajian kenyamanan antropometrik, audial dan termal ruang kerja ini disusun dalam 5 bab, sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Berisi latar belakang yang memuat hal-hal atau aspek-aspek yang menyebabkan munculnya suatu masalah, mengapa masalah tersebut penting untuk diangkat sebagai objek penelitian berisi latar belakang dibuatnya objek penelitian; identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian, metode penelitian, sistematika penulisan dan kerangka penelitian yang dipakai dalam penulisan laporan penelitian.


(17)

6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Menjabarkan teori yang berhubungan dengan ergonomi mikro dan stasiun kerja sehubungan dengan penelitian pada stasiun kerja Tata Usaha Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Kristen Maranatha Bandung.

BAB 3 OBJEK STUDI

Berisi mengenai latar belakang fakultas, visi dan misi fakultas, kondisi interior eksisting secara umum, dan secara khusus menjelaskan tentang pengguna, aktifitas dan stasiun kerja Tata Usaha FSRD Univeritas Maranatha.

BAB 4 ANALISIS

Menganalisis dan membandingkan kondisi eksisting dan ideal pada stasiun kerja Tata Usaha Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Kristen Maranatha, lalu membuat simulasi ruang yang ideal untuk sebuah Tata Usaha sebagai contoh maupun masukan.

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Berisi mengenai simpulan dan saran terhadap Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha mengenai kondisi ideal sebuah Ruangan Tata Usaha.


(18)

135

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 SIMPULAN

Dalam penelitian ini, ruangan Tata Usaha FSRD Universitas Kristen Maranatha terbagi menjadi dua area, yaitu Area A dan Area B dimana area B lebih memiliki privasi lebih tinggi dibanding area A. Area keseluruhan Tata Usaha FSRD yaitu +68,912 m2, yang terdiri dari Area A yang memiliki besaran ruang 26 m2 dan area B yang memiliki besaran ruang 42,912 m2. Kedua area ini belum memenuhi standar kenyamanan antropometrik, terutama di bagian zona sirkulasi yang dimiliki oleh masing-masing pengguna ruangan sangat kurang. Pada area A, area sirkulasi terbatas di belakang konter kerja pun tidak memenuhi standar. Begitu pun di depan konter kerja, sebaiknya dipertimbangkan juga jarak minimum sirkulasi parsial 2 jalur untuk koridor yaitu 137,2 cm untuk mengakomodasi sirkulasi kursi roda di depan meja konter. Hal ini akan memungkinkan seseorang tanpa cacat tubuh untuk berjalan berdampingan dengan orang yang berkursi roda untuk mengakses ke konter.


(19)

136

Pada area B, zona sirkulasi pun menjadi kendala utama terutama untuk jalan masuk ke masing-masing pos kerja. Kelima pengguna di area B tidak memiliki sirkulasi yang ergonomis untuk masuk ke pos kerjanya masing-masing. Adapun ruang sirkulasi yang berada di tengah ruangan maksimal memiliki area + 200 x 300 cm masih memenuhi standar minimal zona sirkulasi. Setelah dibuat simulasi Ruang Tata Usaha sesuai dengan furniture dan tata letak yang ada, maka luasan ideal untuk Area A dan B ialah 122,86 m2. Hasil simulasi berdasarkan kenyamanan antropometrik ideal, menunjukkan bahwa area yang dibutuhkan ialah hampir dua kali lipat dari yang sebenarnya.

Pengaruh bising yang merusak efisiensi kerja dan produksi telah dibuktikan secara statistik dalam beberapa bidang industri. Tingkat intensitas bunyi yang diukur dengan alat Sound Level Meter pada Ruang Tata Usaha memperlihatkan bahwa kondisi audial ruang tersebut berkisar dari 55,1 dB hingga yang tertinggi 76,7 dB. Kondisi tersebut berdampak pada kesehatan pengguna ruang tersebut. Efek yang bisa ditimbulkan yaitu mengganggu selaput telinga dan gelisah. Selain itu, disamping frekuensi yang terdengar, frekuensi yang tidak terdengar seperti mesin fotokopi, bunyi telepon, getaran komputer bila cukup keras akan menyebabkan tubuh efek gelisah, berkeringat dan bila berlangsung cukup lama, hal itu dapat membuat pengguna kehilangan kontrol emosinya. Hal ini bisa diatasi dengan penambahan partisi jika memungkinkan atau dengan menggunakan peredam suara. Permukaan lantai juga bisa diganti dengan karpet. Karpet bermanfaat untuk mengurangi bunyi akubat benturan (jatuhnya kaki dan lantai di bawahnya) maupun untuk menyerap bunyi.

Kenyamanan tidak dapat diwakili hanya oleh satu angka tunggal, karena merupakan penilaian seseorang terhadap lingkungannya. Pada suhu yang nyaman, manusia akan sehat dan produktif bekerja. Pada Ruang Tata Usaha FSRD Universitas Kristen Maranatha, kenyamanan thermal ruangan akan tercapai jika terus dikendalikan oleh bantuan Air Conditioning (AC). Panas dari dalam ruangan dipengaruhi juga oleh radiasi cahaya matahari yang masuk. Dengan adanya

vertical blind, cahaya yang masuk melalui jendela menghalangi panas yang masuk. Meskipun begitu, jenis internal blind sebenarnya kurang efektif sebagai


(20)

137

pengendali radiasi matahari karena sinar matahari yang telah menembus kaca diserap oleh tirai dan dikonveksikan ke udara sekitarnya. Kondisi termal Ruang Tata Usaha FSRD Universitas Kristen Maranatha didapat dengan menggunakan metode PMV dan didapat hasil yaitu 0.18 mendekati nilai 0 (nyaman / netral) jika memakai AC. PPD didapat 6% yang berarti jika 100 orang dimintai pendapat, kira-kira hanya 6% yang akan merasa tidak nyaman.

5.2 SARAN

Area Eksisting Tata Usaha FSRD seringkali dipenuhi oleh map-map arsip yang tidak memiliki tempat / loker pengarsipan sendiri

1. Dalam faktor kenyamanan spasial, ada baiknya Fakultas memiliki ruang tempat arsip bersama khusus untuk dokumen yang jarang dipergunakan, sehingga menghemat area Tata Usaha dan ruangan pun akan terlihat lebih rapi walaupun ruangan Tata Usaha kurang luas.

2. Dalam faktor kenyamanan audial, ada beberapa material yang bisa diaplikasikan seperti karpet atau partisi peredam suara agar suara yang berasal dari luar tidak terdengar kedalam.

3. Dalam faktor kenyamanan thermal, sebaiknya AC digunakan pada jam kerja.


(21)

KAJIAN KENYAMANAN ANTROPOMETRIK, AUDIAL

DAN TERMAL RUANG KERJA

(Studi Kasus: Tata Usaha Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Kristen Maranatha)

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Akhir Program Strata Satu Program Studi Desain Interior

oleh Melissa Orlenna

0763042

PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA


(22)

LEMBAR PENGESAHAN

KAJIAN KENYAMANAN ANTROPOMETRIK, AUDIAL DAN TERMAL RUANG KERJA

Dengan ini, saya menyatakan bahwa

isi CD-Rom Laporan Tugas Akhir sama dengan hasil revisi akhir. Bandung, 20 Desember 2013

(Melissa Orlenna ) 0763042

Menyetujui,

Pembimbing I

Shirly Nathania Suhanjoyo, S.Sn.,M.Ds. NIK : 630061

Pembimbing II

Ariesa Pandanwangi, M.Sn NIK : 620009

Mengetahui,

Ketua Program Studi Desain Interior Fakultas Seni Rupa dan Desain

Irena V.G. Fajarto, ST., M.Com. NIK : 630048


(23)

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN

Dengan ini, saya yang bertanda tangan di bawah ini

N a m a : Melissa Orlenna

N R P : 0763042

Fakultas / Jurusan : Seni Rupa dan Desain / Desain Interior

menyatakan bahwa laporan penelitian ini adalah benar merupakan hasil karya saya sendiri dan bukan duplikasi dari orang lain.

Apabila pada masa mendatang diketahui bahwa pernyataan ini tidak benar adanya, saya bersedia menerima sanksi yang diberikan dengan segala konsekuensinya.

Demikianlah pernyataan ini saya buat.

Bandung, 20 Desember 2013


(24)

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

N a m a : Melissa Orlenna

N R P : 0763042

Fakultas / Jurusan : Seni Rupa dan Desain / Desain Interior Dengan ini, saya menyatakan bahwa

1). Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Kristen Maranatha Hak Bebas Royalti noneksklusif (Non-Ekslusive Royalti-Free Right) atas laporan penelitian saya yang berjudul

“Kajian Kenyamanan Antropometrik, Audial dan Termal Ruang Kerja”.

2). Universitas Kristen Maranatha Bandung berhak menyimpan, mengalih mediakan / mengalih formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis / pencipta.

3. Saya bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Universitas Kristen Maranatha Bandung, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan untuk dapat dipergunakan sebagaimana semestinya.

Bandung, 20 Desember 2013 Yang menyatakan,


(25)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan segala puji dan syukur kepada Tuhan YME sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian ini. Karena tanpa berkah yang diberikan, saya tidak akan dapat kelancaran, kesehatan dan rejeki yang mendukung proses pembuatan penelitian.

Penelitian ini dibuat untuk memenuhi syarat kelulusan mencapai gelar sarjana pada Program Studi Desain Interior di Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan maupun penyusunan penelitian ini tidaklah sempurna. Oleh karenanya, saran dan kritik saya demi perbaikan di masa yang akan datang.

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada

1. Papa, Mama dan Adik yang selalu mendukung baik moral maupun materil. 2. Ibu Shirly Nathania dan Ibu Ariesa Pandanwangi selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan masukan yang positif.

3. Ibu Yunita Setyoningrum selaku dosen wali yang senantiasa memberikan masukan pada saat perwalian selama masa perkuliahan.

4. Bapak dan Ibu Staff Tata Usaha Fakultas Seni Rupa dan Desain Maranatha yang membantu memberikan waktu, pendapat dan masukan dalam penelitian karena berkat bantuan dan dukungan mereka jugalah saya mendapat semangat untuk mengerjakan dan menyelesaikan penelitian ini.

Saya berharap laporan ini dapat memberikan kontribusi bagi Universitas Maranatha khususnya Fakultas Seni Rupa dan Desain. Semoga penelitian ini bisa bermanfaat bagi para pembaca.

Bandung, Desember 2013


(26)

138

DAFTAR PUSTAKA

Ballast, D.K.(1992). Interior Design Reference Manual (2nd ed.). Professional Publications.

Dosen & team asisten Laboratorium APK & E II Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Maranatha. (2008). Kumpulan teori dan diktat kuliah APK & E II. Bandung.

Doelle, Leslie L. (2003). Akustik Lingkungan. Jakarta: Erlangga 1993 (Karya asli dipublikasihan tahun 1972)

Hoyt Tyler, Schiavon Stefano, Piccioli Alberto, Moon Dustin, and Steinfeld Kyle. (2013). CBE Thermal Comfort Tool. Center for the Built Environment, University of California Berkeley. Diakses 29 November, pukul 04.30 website http://cbe.berkeley.edu/comforttool/

Kristanto, Agung., Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 10, No. 2, Desember 2011 Lechner, Norbert. (2008). Heating, Cooling, Lighting. Wiley.

Lefler, R.K. (2013, Juni 09 ). Office Chair: Choosing the Right Ergonomic Office Chair. www.spine-health.com/wellness/ergonomics/office-chair-choosing-right-ergonomic-office-chair.

Long, Marshall. (2006). Architectural Accoustic. Elsevier Academic Press

McKeown, Celine. (2008). Office ergonomics: practical applications. Boca Raton, FL: CRC Press.

Oktavia, Tantri. (2009). Fisika Bangunan for Interior Designer. Diktat Kuliah Fisika Bangunan FSRD Universitas Kristen Maranatha.

Panero, Julius dan Zelnik, Martin. (2003). Dimensi manusia dan ruang interior. Jakarta: Erlangga. (Karya asli dipublikasikan tahun 1979)

PMV Calculation.

www.lumasenseinc.com/EN/products/gas-monitoring-instruments/thermal-comfort/pmv-calculation/pmv-calculation.html, diakses 28 November 2013, pukul 00.40

Pulat, B. Mustafa. (1996). Fundamental id industrial ergonomics. Illinois: Waveland Press, Inc.


(27)

139

Salvendy, Gavriel. (1992). Handbook of Industrial Engineering. John Wiley & Sons, Inc

Sarwono, Jonathan. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif (ed.1). Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.

Satwiko, Prasasto. (2004). Fisika Bangunan 2 (ed. 1). Yogyakarta: Andi. Satwiko, Prasasto. (2005). Fisika Bangunan 1 (ed.2). Yogyakarta: Andi.

Standard 55-2013 - Thermal Environmental Conditions for Human Occupancy (ANSI Approved) . dari ashrae.org, diakses 4 Desember 2013 pukul 05:20 WIB

website www.ashrae.org/resources--publications/bookstore/standard-55 Sutalaksana, I., Anggawisasatra, R., & Tjakraatmadja, J.H. (2006). Teknik

perancangan sistem kerja (ed.1). Bandung: ITB.

Sastrowinoto, Suyatno. (1985). Meningkatkan Produktivitas dengan Ergonomi. Pustaka Binaman Pressindo.

Weimer, Jon, Ph.D. (1993). Handbook of Ergonomic and Human Factor Tables. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Wignjosoebroto, S. (1995). Ergonomi, studi gerak dan waktu. Jakarta: Guna Widya.

Workstation. (n.d.). Collins English Dictionary - Complete & Unabridged 10th Edition. Diakses 31 Mei 2013 pukul 06.30, dari dictionary.com

website: http://dictionary.reference.com/browse/workstation

Workstation. (n.d.). 31 Mei 2013 pukul 06.30, dari merriam-webster.com website: http://www.merriam-webster.com/dictionary/workstation

Workstation. (n.d.). Oxford University Press. Diakses 31 Mei 2013 pukul 06.30, dari oxforddictionaries.com

website: http://www.oxforddictionaries.com/definition/english/workstation Oklahoma State University. (2013) Office Ergonomics: Workstation Design.

diakses tanggal 27 Mei 2013 pukul 20:30


(1)

LEMBAR PENGESAHAN

KAJIAN KENYAMANAN ANTROPOMETRIK, AUDIAL DAN TERMAL RUANG KERJA

Dengan ini, saya menyatakan bahwa

isi CD-Rom Laporan Tugas Akhir sama dengan hasil revisi akhir. Bandung, 20 Desember 2013

(Melissa Orlenna ) 0763042

Menyetujui,

Pembimbing I

Shirly Nathania Suhanjoyo, S.Sn.,M.Ds. NIK : 630061

Pembimbing II

Ariesa Pandanwangi, M.Sn NIK : 620009

Mengetahui,

Ketua Program Studi Desain Interior Fakultas Seni Rupa dan Desain

Irena V.G. Fajarto, ST., M.Com. NIK : 630048


(2)

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN

Dengan ini, saya yang bertanda tangan di bawah ini N a m a : Melissa Orlenna

N R P : 0763042

Fakultas / Jurusan : Seni Rupa dan Desain / Desain Interior

menyatakan bahwa laporan penelitian ini adalah benar merupakan hasil karya saya sendiri dan bukan duplikasi dari orang lain.

Apabila pada masa mendatang diketahui bahwa pernyataan ini tidak benar adanya, saya bersedia menerima sanksi yang diberikan dengan segala konsekuensinya.

Demikianlah pernyataan ini saya buat.

Bandung, 20 Desember 2013


(3)

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini N a m a : Melissa Orlenna N R P : 0763042

Fakultas / Jurusan : Seni Rupa dan Desain / Desain Interior Dengan ini, saya menyatakan bahwa

1). Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Kristen Maranatha Hak Bebas Royalti noneksklusif (Non-Ekslusive Royalti-Free Right) atas laporan penelitian saya yang berjudul

“Kajian Kenyamanan Antropometrik, Audial dan Termal Ruang Kerja”. 2). Universitas Kristen Maranatha Bandung berhak menyimpan, mengalih mediakan / mengalih formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis / pencipta.

3. Saya bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Universitas Kristen Maranatha Bandung, segala bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan untuk dapat dipergunakan sebagaimana semestinya.

Bandung, 20 Desember 2013 Yang menyatakan,


(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan segala puji dan syukur kepada Tuhan YME sehingga saya dapat menyelesaikan penelitian ini. Karena tanpa berkah yang diberikan, saya tidak akan dapat kelancaran, kesehatan dan rejeki yang mendukung proses pembuatan penelitian.

Penelitian ini dibuat untuk memenuhi syarat kelulusan mencapai gelar sarjana pada Program Studi Desain Interior di Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan maupun penyusunan penelitian ini tidaklah sempurna. Oleh karenanya, saran dan kritik saya demi perbaikan di masa yang akan datang.

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada

1. Papa, Mama dan Adik yang selalu mendukung baik moral maupun materil. 2. Ibu Shirly Nathania dan Ibu Ariesa Pandanwangi selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan masukan yang positif.

3. Ibu Yunita Setyoningrum selaku dosen wali yang senantiasa memberikan masukan pada saat perwalian selama masa perkuliahan.

4. Bapak dan Ibu Staff Tata Usaha Fakultas Seni Rupa dan Desain Maranatha yang membantu memberikan waktu, pendapat dan masukan dalam penelitian karena berkat bantuan dan dukungan mereka jugalah saya mendapat semangat untuk mengerjakan dan menyelesaikan penelitian ini.

Saya berharap laporan ini dapat memberikan kontribusi bagi Universitas Maranatha khususnya Fakultas Seni Rupa dan Desain. Semoga penelitian ini bisa bermanfaat bagi para pembaca.

Bandung, Desember 2013


(5)

138

DAFTAR PUSTAKA

Ballast, D.K.(1992). Interior Design Reference Manual (2nd ed.). Professional Publications.

Dosen & team asisten Laboratorium APK & E II Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Maranatha. (2008). Kumpulan teori dan diktat kuliah APK & E II. Bandung.

Doelle, Leslie L. (2003). Akustik Lingkungan. Jakarta: Erlangga 1993 (Karya asli dipublikasihan tahun 1972)

Hoyt Tyler, Schiavon Stefano, Piccioli Alberto, Moon Dustin, and Steinfeld Kyle. (2013). CBE Thermal Comfort Tool. Center for the Built Environment, University of California Berkeley. Diakses 29 November, pukul 04.30 website http://cbe.berkeley.edu/comforttool/

Kristanto, Agung., Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Vol. 10, No. 2, Desember 2011 Lechner, Norbert. (2008). Heating, Cooling, Lighting. Wiley.

Lefler, R.K. (2013, Juni 09 ). Office Chair: Choosing the Right Ergonomic Office Chair. www.spine-health.com/wellness/ergonomics/office-chair-choosing-right-ergonomic-office-chair.

Long, Marshall. (2006). Architectural Accoustic. Elsevier Academic Press

McKeown, Celine. (2008). Office ergonomics: practical applications. Boca Raton, FL: CRC Press.

Oktavia, Tantri. (2009). Fisika Bangunan for Interior Designer. Diktat Kuliah Fisika Bangunan FSRD Universitas Kristen Maranatha.

Panero, Julius dan Zelnik, Martin. (2003). Dimensi manusia dan ruang interior. Jakarta: Erlangga. (Karya asli dipublikasikan tahun 1979)

PMV Calculation. www.lumasenseinc.com/EN/products/gas-monitoring-instruments/thermal-comfort/pmv-calculation/pmv-calculation.html, diakses 28 November 2013, pukul 00.40

Pulat, B. Mustafa. (1996). Fundamental id industrial ergonomics. Illinois: Waveland Press, Inc.


(6)

139

Salvendy, Gavriel. (1992). Handbook of Industrial Engineering. John Wiley & Sons, Inc

Sarwono, Jonathan. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif (ed.1). Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu.

Satwiko, Prasasto. (2004). Fisika Bangunan 2 (ed. 1). Yogyakarta: Andi. Satwiko, Prasasto. (2005). Fisika Bangunan 1 (ed.2). Yogyakarta: Andi.

Standard 55-2013 - Thermal Environmental Conditions for Human Occupancy (ANSI Approved) . dari ashrae.org, diakses 4 Desember 2013 pukul 05:20 WIB

website www.ashrae.org/resources--publications/bookstore/standard-55 Sutalaksana, I., Anggawisasatra, R., & Tjakraatmadja, J.H. (2006). Teknik

perancangan sistem kerja (ed.1). Bandung: ITB.

Sastrowinoto, Suyatno. (1985). Meningkatkan Produktivitas dengan Ergonomi. Pustaka Binaman Pressindo.

Weimer, Jon, Ph.D. (1993). Handbook of Ergonomic and Human Factor Tables. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Wignjosoebroto, S. (1995). Ergonomi, studi gerak dan waktu. Jakarta: Guna Widya.

Workstation. (n.d.). Collins English Dictionary - Complete & Unabridged 10th Edition. Diakses 31 Mei 2013 pukul 06.30, dari dictionary.com

website: http://dictionary.reference.com/browse/workstation

Workstation. (n.d.). 31 Mei 2013 pukul 06.30, dari merriam-webster.com website: http://www.merriam-webster.com/dictionary/workstation

Workstation. (n.d.). Oxford University Press. Diakses 31 Mei 2013 pukul 06.30, dari oxforddictionaries.com

website: http://www.oxforddictionaries.com/definition/english/workstation Oklahoma State University. (2013) Office Ergonomics: Workstation Design.

diakses tanggal 27 Mei 2013 pukul 20:30