7
Kajian mengenai
kinerja bermak
na dan
dinamika faktor
-faktor yang
mempengaruhinya, sangat penting untuk dilakukan agar organis asi dapat
mengembangkan individu-individunya sehingga mempunyai kinerja bermakna yang tinggi. Kinerja bermakna akan menyebabkan individu mempunyai kinerja yang tinggi
dan kinerja tersebut dapat memberikan makna bagi individu sendiri, individu lain dan lingkungan kerjanya. Kinerja seperti ini diharapkan akan dapat mengatasi tantangan
manajer di masa mendatang. Oleh karenanya kinerja bermakna yang tinggi pada individu kerja, akan menyebabkan organisasi mampu bersaing dalam era perubahan
saat ini, sekaligus mampu mengembangkan individu secara seutuhnya.
2. Model Penelitian, Hipotesis Penelitian dan Metode Penelitian
Gambar 2 Model Penelitian
Hipotesis penelitian:
Hipotesis 1:
8
Perilaku kerja cerdas yang terdiri atas akseptabilitas kepemimpinan, kualitas pengembangan kerja sama kelompok, kualitas pengembangan suasana kerja, dan
kualita hubungan interpersonal; akan mempengaruhi kinerja bermakna. Rasa kompeten, etos kerja, motivasi berprestasi, motivasi penyelesaian target kerja,
dan semangat belajar inovatif, akan mempengaruhi akseptabilitas kepemimpinan secara positif; dan pengaruhnya akan semakin meningkat dengan dimoderasi oleh
penguasaan pengetahuan
profesi onal
dan penguasaan
keterampil an
teknikaloperasional yang tinggi
Hipotesis 2b:
Integritas akan mempengaruhi akseptabilitas kepemimpinan secara positif; dan pengaruhnya akan semakin meningkat dengan dimoderasi oleh penguasaan
pengetahuan profesional yang tinggi
Hipotesis 3a:
Rasa kompeten, etos kerja dan semangat belajar inovatif, akan mempengaruhi kualitas pengembangan kerja sama kelompok secara positif; dan pengaruhnya akan
semakin meningkat dengan dimoderasi oleh penguasaan pengetahuan profesional dan penguasaan keterampilan teknikaloperasional yang tinggi
Hipotesis 3b:
Integritas akan mempengaruhi kualitas pengembangan kerja sama kelompok secara positif; dan pengaruhnya akan semakin meningkat dengan dimoderasi oleh
penguasaan pengetahuan profesional yang tinggi
Hipotesis 4a:
9
Rasa kompeten, etos kerja dan semangat belajar inovatif, akan mempengaruhi kualitas pengembangan suasana kerja secara positif; dan pengaruhnya akan semakin
meningkat dengan dimoderasi oleh penguasaan pengetahuan profesional dan penguasaan keterampilan teknikaloperasional yang tinggi
Hipotesis 4b:
Integritas akan mempengaruhi kualitas pengembangan suasana kerja secara positif; dan pengaruhnya akan semakin meningkat dengan dimoderasi oleh penguasaan
pengetahuan profesional yang tinggi
Hipotesis 5a:
Rasa kompeten, etos kerja dan semangat belajar inovatif, akan mempengaruhi kualitas hubungan interpersonal secara positif; dan pengaruhnya akan semakin
meningkat dengan dimoderasi oleh penguasaan pengetahuan profesional dan penguasaan keterampilan teknikaloperasional yang tinggi.
Hipotesis 5b:
Integritas akan mempengaruhi kualitas hubungan interpersonal secara positif; dan pengaruhnya akan semakin meningkat dengan dimoderasi oleh penguasaan
pengetahuan profesional yang tinggi.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan studi kausal secara cross sectional, sebagai upaya untuk mengetahui hakekat kinerja bermakna dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Sampel penelitian terdiri dari 327 manajer perusahaan jasa. Variabel penelitian terdiri dari:
a. Potensi kerja terpadu integritas, semangat belajar inovatif, motivasi penyelesaian
target kerja, motivasi berprestasi, etos kerja dan rasa kompeten sebagai variabel bebas
b. Kompetensi kerja penguasaan pengetahuan professional dan penguasaan
keterampilan teknikaloperasional sebagai variabel moderator
10
c. Perilaku kerja cerdas akseptabilitas kepemimpinan, kualitas pengembangan kerja
sama kelompok, kualitas pengembangan suasana kerja dan kualitas hubungan interpersonal sebagai variabel antara
d. Kinerja bermakna sebagai variable terikat
Pengukuran variabel penelitian dilakukan dengan menggunakan kuesioner, adapun pengolahan data dilakukan dengan analisis jalur.
3. Hasil Penelitian