Pembangunan Aplikasi Inventory Control di Apotek Rafi Jaya Farma Kiaracondong Bandung

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

REZHA RIZKI SUTRANSAH

10104097

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

v LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR SIMBOL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN……….. xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Metodologi Penelitian ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………... 8

2.1 Gambaran Umum Apotek Rafi Jaya Farma……..………. 8

2.1.1. Sejarah Apotek Rafi Jaya Farma………... 8

2.1.2. Visi dan Misi Perusahaan………..…………... 9


(3)

vi

2.2.1. Konsep Dasar Sistem Informasi……….. 11

2.2.2. Basis Data……….. 14

2.2.2.1. DatabaseManagement System (DBMS)………...15

2.2.3. Pemodelan Sistem…………... 16

2.2.3.1. Bagan Alir Dokumen (Document Flow Map)…...16

2.2.3.2. Data Flow Diagram (DFD)………..16

2.2.3.3. Entity Relationship Diagram (ERD)………… 20

2.2.3.4. Kamus Data (Data Dictionary)…….……….. 21

2.2.4. Visual Basic 6.0………..……… 22

2.2.5. Microsoft SQL Server 2000……..………... 23

2.2.6. Pengertian Apotek ………..…... 27

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 29

3.1 Analisis Sistem ... 29

3.1.1 Analisis Masalah ... 29

3.1.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ... 30

3.1.3 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 39

3.1.3.1. Analisis Kebutuhan Pengguna (User) ... 39

3.1.3.2. Analisis Perangkat Lunak (Software) ... 42

3.1.3.2.Analisis Perangkat Keras (Hardware)……… 42

3.1.3.4.Analisis Jaringan………. 44


(4)

vii

3.2.1 Perancangan Basis Data ... 69

3.2.2 Perancangan Kode ... 72

3.2.3 Struktur Menu ... 74

3.2.4 Perancangan Antar Muka ……… 77

3.2.5 Jaringan Semantik ... 93

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 95

4.1 Implementasi Sistem ... 95

4.1.1 Perangkat Implementasi ... 95

4.1.2 Deskripsi Implementasi Program ... 97

4.1.3 Implementasi Basis Data ... 98

4.1.4 Implementasi Antar Muka ... 104

4.2 Pengujian ... 122

4.2.1 Metode Pengujian ... 122

4.2.2 Rencana Pengujian ... 123

4.3 Pengujian Alpha……… 124

4.3.1 Pengujian Login ... 124

4.3.2 Pengujian Data User ... 125

4.3.3 Pengujian Ganti Password……… 126

4.3.4 Pengujian Data Supplier ……… 126

4.3.5 Pengujian Pengolahan Data Obat ……….. 127


(5)

viii

4.3.10 Pembuatan Laporan Pembelian Per Transaksi ……… 129

4.3.11 Pembuatan Laporan Pembelian Per Periode ……… 129

4.3.12 Pembuatan Laporan Penjualan Per Supplier.. ……….130

4.3.13 Pembuatan Laporan Penjualan Per Transaksi ……….130

4.3.14 Pembuatan Laporan Penjualan Per Periode ……….. 130

4.3.15 Kesimpulan Hasil Pengujian Alpha ………131

4.4 Pengujian Beta ……….131

4.4.1 Analisis Hasil Pengujian Beta ………135

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 136

5.1 Kesimpulan ... 136

5.2 Saran ... 137


(6)

8

2.1. Gambaran Umum Apotek Rafi Jaya Farma

2.1.1. Sejarah Apotek Rafi Jaya Farma

Sejarah berdirinya perusahaan Apotek Rafi Jaya Farma bermula pada awal tahun 2008, apotek ini baru berdiri sekitar delapan bulan. Apotek Rafi Jaya Farma ini berdiri atas prakarsa seorang pemilik modal yaitu Drs Iis Kumala, Dalam delapan bulan terakhir ini Apotek Rafi Jaya Farma mengalami perkembangan yang cukup pesat dan mempunyai kurang lebih 3 orang petugas obat, seorang kasir, seorang apoteker dan asisten apoteker. Kemajuan pesat yang dimiliki oleh apotek Rafi jaya Farma juga dikarenakan Apotek ini terletak di Jl.Kiaracondong Bandung dimana Jl.Kiaracondong merupakan pusat penjualan di daerah tersebut.

Seiring dengan berjalannya waktu sedikit demi sedikit Apotek Rafi Jaya Farma memperoleh langganan secara umum. Langganan apotek diperoleh berdasarkan pasien atau resep dari dokter praktek, klinik, puskesmas dan rumah sakit terdekat. Pada saat sekarang ini Apotek Rafi Jaya Farma masih mengalami pengembangan yang pesat.


(7)

2.1.2 Visi Dan Misi Perusahaan

Visi dan misi merupakan tujuan dan tugas yang di jalankan oleh perusahaan.

2.1.2.1 Visi

Menjadi Perusahaan/Lembaga kesehatan yang handal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat indonesia demi menuju masyarakat indonesia yang sehat.

2.1.2.2 Misi

1. Menyelenggarakan tugas pelayanan publik untuk menunjang kesehatan

masyarakat;

2. Menyelenggarakan kegiatan ekonomi di bidang kesehatan secara berkelanjutan yang memberikan manfaat kepada kesehatan masyarakat;

3. Menjalankan usaha dalam bidang pembelian dan penjualan obat guna

mendukung program pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat indonesia demi menuju masyarakat indonesia yang sehat.


(8)

2.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 2.1

Struktur Organisasi Apotek Rafi Jaya Farma

Adapun uraian dan tugas dari tiap bagian dalam struktur organisasi di atas adalah sebagai berikut :

1. Pemilik Apotek

Adalah pimpinan apotek yang juga sebagai penyandang dana atau modal. Tugas pokok dari seorang pemilik apotek adalah mengontrol kinerja dan mengevaluasi hasil kerja karyawan, serta mengevaluasi kemajuan apotek berdasarkan dari laporan-laporan yang diterimanya dalam kurun waktu tertentu.

2. Apoteker

Adalah orang yang membuat penanggungjawaban atas obat narkotik,bius dan pisikotropika dan obat – obatan yang dibuat oleh asisten apoteker. 3. Petugas Bagian Kendali Obat

Tugas utama dari bagian ini adalah mengontrol obat yang masuk dan obat yang keluar, cek stok obat, cek obat.


(9)

4. Petugas Obat Bagian Pembelian

Bagian ini bertugas untuk memesan obat mana yang sudah habis kepada supplier.

5. Petugas Obat Bagian Penjualan

Bagian ini bertugas untuk melayani konsumen dalam hal penjualan obat. 6. Asisten Apoteker

Adalah orang yang meracik obat sesuai resep yang diberikan dokter. 7. Kasir

Adalah orang yang tugasnya melakukan transaksi Pembelian dan transaksi Penjualan obat.

2.2. Landasan Teori

Landasan teori disini akan menjelaskan mengenai sejumlah teori yang membantu dalam pengerjaan pembuatan sistem informasi serta membantu dalam menyelesaikan masalah atau kendala yang dihadapi pada saat pembuatan aplikasi sistem informasi ini. Landasan teori tersebut meliputi konsep dasar dan perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini.

2.2.1. Konsep Dasar Sistem Informasi

Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (Information Systems) atau disebut juga dengan processing systems. Sistem informasi didefinisikan sebagai berikut “Sistem informasi diartikan sebagai suatu


(10)

jaringan daripada beberapa elemen-elemen yang saling berhubungan serta membentuk satu kesatuan untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh organisasi untuk beroperasi dengan cara yang sukses, serta memberi sinyal kepada manajemen dan yang lain terhadap kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan” [5].

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis data (database block), dan blok kendali (control block)[2].

Adapun komponen-komponen tersebut adalah :

1. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan suatu keluaran yang diinginkan.


(11)

3. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi

Teknologi merupakan alat dari sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses

data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu

pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu : Brainware, Software, dan Hardware.

5. Blok Basis Data

Basis data (Database) merupakan kumpulan dari data yang saling

berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras computer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan didalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data didalam basis data perlu diorganisasikan sedemikin rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunkan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management Sistems).

6. Blok Kendali

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya : bencana alam, api atau kegagalan sistem itu sendiri. Untuk itu beberapa


(12)

pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah.

2.2.2. Basis Data

Database adalah kumpulan file-file yang saling berelasi, relasi tersebut bisa ditunjukkan dengan kunci tiap file yang ada. Satu database menunjukkan satu kumpulan data yang dipakai dalam satu lingkup perusahaan atau instansi.

Ada beberapa istilah yang terdapat atau merupakan bagian dari database diantaranya yaitu sebagai berikut :

1. Entity, adalah sebuah objek yang merupakan bagian dari sistem.

2. Attribute, adalah bagian dari entity dan memiliki informasi yang dibutuhkan untuk menerangkan informasi yang dikandung suatu entity. Attribute juga disebut sebagai elemen, data field, data item untuk mewakili suatu entity. 3. Data value (nilai atau isi data), adalah data aktual atau informasi yang

disimpan pada tiap data elemen atau attribute.

4. Record, adalah kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan dimana

elemen-elemen tersebut menginformasikan tentang suatu entity secara

lengkap.

5. File, merupakan kumpulan record-record sejenis yang mempunyai panjang elemen dan attribute yang sama namun berbeda-beda data valuenya.


(13)

2.2.2.1 Database Management System (DBMS)

Manajemen sistem basis data (database management system / DBMS)

adalah perangkat lunak yang di desain untuk membantu dalam hal pemeliharaan dan utilitas kumpulan data dalam jumlah besar. DBMS dapat menjadi alternatif penggunaan secara khusus untuk aplikasi, misalnya penyimpanan data dalam file dan menulis kode aplikasi yang spesifik untuk pengaturannya.

Penggunaan DBMS untuk suatu aplikasi tergantung pada kemampuan dan dukungan DBMS yang beroperasi secara efisien. Sehingga agar bisa menggunakan DBMS dengan baik, perlu diketahui cara kerja dari DBMS tersebut. Pendekatan yang dilakukan untuk menggunakan DBMS secara baik meliputi : implementasi DBMS dan arsitektur secara mendetail untuk dapat memahami desain dari suatu basis data.

Memodelkan database merupakan suatu hal yang sangat penting.

Kesulitan utama dalam memodelkan database adalah bagaimana memodelkan

suatu database sehingga dapat memuaskan keperluan saat ini dan masa

mendatang. Terdapat dua buah teknik dalam memodelkan suatu database, yaitu Teknik Normalisasi dan Teknik Entity Relationship.


(14)

2.2.3. Pemodelan Sistem

Dalam tahap pemodelan suatu sistem diperlukan adanya teknik-teknik penyusunan sistem untuk menganalisa dan mendokumentasikan data yang mengalir didalam sistem tersebut.

2.2.3.1. Bagan Alir Dokumen (Document Flowmap)

Bagan alir dokumen menggambarkan aliran dokumen dan informasi antar area pertanggungjawaban didalam sebuah organisasi. Bagan alir ini menelusuri sebuah dokumen dari asalnya sampai tujuannya. Secara rinci bagan alir ini menunjukkan dari mana dokumen tersebut berasal, distribusinya, tujuan digunakan-nya dokumen tersebut dan lain-lain. Bagan alir ini bermanfaat untuk menganalisis kecukupan prosedur pengawasan dalam sebuah sistem. Bagan alir dokumen disebut juga bagan alir formulir yang merupakan yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusannya.

2.2.3.2. Data Flow Diagram (DFD)

Model analisis harus dapat mencapai tiga sasaran utama, yaitu menggambarkan apa yang dibutuhkan oleh pelanggan, membangun dasar bagi pembuatan disain perangkat lunak, membatasi serangkaian persyaratan yang dapat divalidasi begitu perangkat lunak dibangun.

Diagram aliran data merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan diagram aliran data adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan.


(15)

Elemen dasar dari data flow diagram adalah: a. Entitas Luar (External Entity)

Sesuatu yang berada diluar sistem, tetapi ia memberikan data kedalam sistem atau memberikan data dari sistem, disimbolkan dengan suatu kotak notasi. External Entity tidak termasuk bagian dari sistem. Bila sistem informasi dirancang untuk satu bagian maka bagian lain yang masih terkait menjadi external entity.

b. Arus Data (Data Flow)

Arus data merupakan tempat mengalirnya informasi dan digambarkan dengan garis yang menghubungkan komponen dari sistem. Arus data ditunjukan dengan arah panah dan garis diberi nama atas arus data yang mengalir. Arus data ini mengalir diantara proses, data store dan menunjukan arus data dari data yang berupa masukan untuk sistem atau hasil proses sistem.

c. Proses (Process)

Proses merupakan apa yang dikerjakan oleh sistem. Proses dapat mengolah data atau aliran data masuk menjadi aliran data keluar. Proses berfungsi mentransformasikan satu atau beberapa data keluaran sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Setiap proses memiliki satu atau beberapa masukan serta menghasilkan satu atau beberapa data keluaran. Proses sering juga disebut bubble.


(16)

d. Simpanan Data (Data Store)

Simpanan data merupakan tempat penyimpanan data yang ada dalam sistem. Data store dapat disimbolkan dengan dua garis sejajar atau dua garis dengan salah satu sisi samping terbuka. Proses dapat mengambil data dari atau memberikan data ke simpanan data (database).

DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur. Kelebihan utama pandekatan aliran data, yaitu :

a. Kebebasan dari menjalankan implementasi teknis sistem.

b. Pemahaman lebih jauh mengenai keterkaitan satu sama lain dalam sistem dan sub sistem.

c. Mengkomunikasikan pengetahuan sistem yang ada dengan pengguna

melalui aliran data.

d. Menganalisis sistem yang diajukan untuk menentukan apakah data-data dan proses yang diperlukan sudah diterapkan.

Disamping itu terdapat kelebihan tambahan, yaitu :

a. Dapat digunakan sebagai latihan yang bermanfaat bagi penganalisis,

sehingga bisa memahami dengan lebih baik keterkaitan satu sama lain dalam sistem dan subsistem.

b. Membedakan sistem dari lingkungannya dengan menempatkan

batasan-batasnya.

c. Dapat digunakan sebagai suatu perangkat untuk berinteraksi dengan


(17)

d. Memungkinkan penganalisis menggambarkan setiap komponen yang digunakan dalam diagram.

DFD terdiri dari Contex Diagram dan diagram rinci (DFD Levelled). Context Diagram berfungsi untuk memetakan model lingkungan (menggambarkan hubungan antara entitas luar, masukan dan keluaran sistem), yang direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem. DFD Levelled menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antara fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data, model ini hanya memodelkan sistem dari sudut pandang fungsi.

Dalam DFD Levelled akan terjadi penurunan level dimana penurunan level yang lebih rendah harus mampu merepresentasikan proses tersebut kedalam spesifikasi proses yang jelas. Jadi dalam DFD Levelled bisa dimulai dari DFD level 0 kemudian turun ke level 1 dan seterusnya. Setiap penurunan hanya dilakukan bila perlu. Aliran data yang masuk dan keluar pada suatu proses di level x harus mendefinisikan proses pada level x tersebut. Prose yang tidak dapat diturunkan/dirinci lagi dikatakan primitive secara fungsional dan disebut sebagai proses primitif.


(18)

2.2.3.3.

Entity Relationship Diagram

(ERD)

Diagram hubungan entitas atau yang lebih dikenal dengan sebutan E-R diagram, adalah notasi grafik dari sebuah model data atau sebuah model jaringan yang menjelaskan tentang data yang tersimpan (storage data) dalam sistem secara abstrak. Diagram hubungan entitas tidak menyatakan bagaimana memanfaatkan data, membuat data, mengubah data dan menghapus data.

Terdapat tiga macam kardinalitas relasi, yaitu : 1. Relasi satu-ke-satu (one-to-one )

Tingkat hubungan satu-ke-satu, dinyatakan dengan satu kejadian pada entitas pertama, hanya mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang kedua dan sebaliknya.

2. Relasi satu-ke-banyak (one-to many) atau banyak-ke-satu (many-to-one) Tingkat hubungan satu-ke-banyak adalah sama dengan banyak-ke-satu. Tergantung dari arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas yang kedua. Sebaliknya satu kejadian pada entitas yang kedua hanya dapat mempunyai satu hubungan dengan satu kejadian pada entitas yang pertama.

3. Relasi banyak-ke-banyak (many-to-many)

Tingkat hubungan banyak-ke-banyak terjadi jika tiap kejadian pada sebuah entitas akan mempunyai banyak hubungan dengan kejadian pada entitas lainnya. Baik dilihat dari sisi entitas yang pertama, maupun dilihat dari sisi yang kedua.


(19)

2.2.3.4. Kamus Data (Data Dictionary)

Salah satu komponen kunci dalam sistem manajemen database adalah file khusus yang disebut kamus data (data dictionary). Kamus data merupakan katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir berisi informasi tentang struktur database. Untuk setiap elemen data yang disimpan dalam database seperti nomor pokok pegawai, diuraikan secara lengkap mulai dari nama, tempat penyimpanan, program komputer yang berhubungan dan lain-lain.

Kamus data biasanya dipelihara secara otomatis oleh sistem manajemen database, Cara mendefinisikan kamus data yaitu :

1. Menggambarkan arti aliran data atau penyimpanan yang ditunjuk dalam DFD.

2. Menggabungkan komponen dari kumpulan data yang mengalir yaitu

kumpulan komponen yang mungkin bisa dipecah lagi menjadi data elementer.

3. Menggambarkan data yang tersimpan.

4. Menentukan nilai dibagian elementer dari informasi yang relevan di DFD dan data storenya.


(20)

2.2.4 Visual Basic 6.0

Perangkat lunak yang digunakan untuk membuat implementasi dari sistem pada tugas akhir ini adalah Bahasa Pemograman Visual Basic 6.0. Bahasa Pemograman Visual Basic 6.0 merupakan Bahasa Pemograman yang digunakan

untuk membuat aplikasi Windows yang berisi grafis GUI (Graphical User

Interface), atau pemograman yang menggunakan tampilan grafis sebagai alat komunikasi dengan pemakainya. Sejarah pekembangan Visual Basic adalah sebagai berikut :

a) Visual Basic pertama kali diperkenelkan pada tahun 1991 yaitu program basic untuk Dos dan Windows.

b)Visual Basic 3.0 dirilis tahun 1993.

c) Visual Basic 4.0 dirilis pada akhir tahun 1995.

d)Visual Basic yang digunakan untuk membuat aplikasi adalah versi 6.0 yang dirilis pada akhir tahun 1998.

Pada Visual Basic , langkah – langkah untuk mengembangkan aplikasi : 1. Membuat user interface/tampilan

2. Mengatur properti 3. Menulis kode program

Kelebihan yang dimiliki Visual Basic 6 anatara lain :

a) Merupakan salah satu development tool, yaitu alat bantu untuk membuat berbagai macam program komputer, khususnya yang menggunakan sistem operasi Windows.


(21)

b) Merupakan salah satu bahasa pemrograman computer yang

mendukung pemrograman berorientasi objek (Object Oriented

Programing,OOP).

2.2.5 Microsoft SQL Server 2000

Microsof SQL Server 2000 adalah perangkat lunak relational database

management system (RDBMS) yang didesain untuk melakukan proses manipulasi database berukuran besar dengan berbagai fasilitas. Microsoft SQL Server 2000 merupakan produk andalan Microsoft untuk database server. Kemampuannya dalam manajemen data dan kemudahan dalam pengoperasiannya membuat RDBMS ini menjadi pilihan para database administrator.

1. Layanan Microsoft SQL Server 2000

Microsoft SQL Server 2000 mempunyai layanan sebagai berikut:

1. Web Assisten Wizard, membentuk file html dari hasil query untuk

dipublikasikan ke internet.

2. SQL Server Profiler, memonitor dan merekam seluruh aktifitas

database.

3. SQL Server Manager, mengatur seluruh objek SQL Server, SQL

Server Agent dan MS DTC.

4. SQL Server Interprise Manager, alat bant administrative.

5. SQL Query Analyzer, menjalankan perintah query yang dapat

memproses database, mulai dari menampilkan data, mengedit, menghapus.


(22)

Transaksi-transaksi utama database yang bisa dilakukan oleh SQL Server 2000 diantaranya:

1. Membuat database

CREATE DATABASE [IF NOT EXISTS] db_name;

Perintah CREATE DATABASE akan menciptakan sebuah database dengan

nama sesuai dengan yang diberikan. Melakukan koneksi ke suatu database

Untuk melakukan pengaksesan ke sutu database maka yang dilakukan adalah dengan menulis perintah sebagai berikut :

Use DB_Name;

2. Membuat tabel

Perintah dasar pembuatan tabel adalah sebagai berikut : CREATE TABLE NamaTabel (definisi field); Contoh :

CREATE TABLE Anggota (

KodeAnggota VARCHAR (4) not null, Nama VARCHAR (25) not null, PRIMARY KEY (KodeAnggota) );

4. Menampilkan tabel yang sudah ada dalam database

Untuk menampilkan tabel-tabel apa saja yang telah ada dalam suatu database, perintah SQL-nya adalah :


(23)

5. Menghapus database

Menghapus database diperlukan ketika database tersebut sudah tidak diperlukan lagi. Untuk menghapus suatu database, perintah dasar SQL-nya adalah DROP DATABASE db_name;

6.Menghapus tabel

Untuk menghapus tabel perintah SQL-nya adalah : DROP TABLE nama table;

Contoh :

Drop table anggota;

7. Menambah data

Untuk mengisikan suatu data ke suatu tabel, perintah SQL-nya adalah insert. Dengan struktur perintahnya adalah sebagai berikut :

Insert into namatabel(field1,field2,field3,…,fieldN)

values(isi1,isi2,isi3,…,isiN);

Contoh :

Insert into Barang values (‘BK001’,’Buku Tulis’,’20030101’,3000,50)

8. Mengedit data

Untuk mengubah isi suatu field tertentu yang ada di suatu tabel, perintah SQL yang digunakan adalah Update, dimana aturan penulisannya adalah sebagai berikut :

Update namatabel set field1=isifield1, field2=isifield2

where kondisipengeditandata;


(24)

Update Barang set stok=stok+5, tanggalmasuk=curdate() where

kode=’BK001’;

9. Menghapus data

Untuk penghapusan data perintah SQL-nya adalah delete. Dengan aturan penulisannya adalah sebagai berikut :

Delete from namatabel where kondisifieldyanganakdihapus.

Contoh :

Delete from Barang where stok=0;

Perintah diatas berarti menghapus semua record di tabel barang yang field stocknya adalah 0.

10.Pemilihan data

Untuk menampilkan/pemilihan suatu data menggunakan perintah SQL, struktur perintah SQL-nya adalah sebagai berikut :

Select field yang akan ditampilkan from nama tabel where kondisi pemilihan

order by nama field pengurutan.

a. Select * From Anggota

Menampilkan semua field (*) dari tabel Anggota b. Select * From Anggota Order by Nama

Pilih semua field (*) dari tabel Anggota dan diurutkan berdasarkan field Nama secara ascending (Menaik dari kecil ke besar). Untuk pengurutan secara Descending, tambahkan kata Desc setelah nama fieldnya. Jika ada lebih dari 1 tingkat pengurutan maka gunakan pemisah. Contoh order by


(25)

ada namayang sama maka akan diurutkan berdasarkan harga tetapi secara ascending.

c. select count(*) as BanyakData, max(harga), min(harga) as Termurah,

avg(Harga) as 'Rata Rata' from barang;

Tampilkan banyak record (count(*) as BanyakData) dengan nama yang

paling murah dengan nama field hasilnya adalah termurah (min(harga)

asTermurah),serta rata -rata harga (avg(harga) as ‘Rata Rata’).

2.2.6 Pengertian Apotek

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Kepmenkes RI) No. 1332/MENKES/SK/X/2002, tentang Perubahan atas Peraturan MenKes RI No. 922/MENKES/PER/X/1993 mengenai Ketentuan dan Tata Cara

Pemberian Izin Apotek, yang dimaksud dengan apotek adalah suatu tempat

tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian penyaluran perbekalan farmasi kepada masyarakat.

Pekerjaan kefarmasian yang dimaksud sesuai dengan Ketentuan Umum

Undang-undang Kesehatan No. 23 tahun 1992, meliputi pembuatan, pengolahan, peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran, penyimpanan dan penyerahan obat atau bahan obat; pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan penyerahan perbekalan farmasi lainnya dan pelayanan informasi mengenai perbekalan farmasi yang terdiri atas obat, bahan obat, obat asli Indonesia (obat tradisional), bahan obat asli Indonesia (simplisia), alat kesehatan dan kosmetika.


(26)

Tugas dan Fungsi Apotek Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.25 tahun 1980, tugas dan fungsi apotek adalah sebagai berikut:

a. Tempat pengabdian profesi apoteker yang telah mengucapkan sumpah

jabatan.

b. Sarana farmasi yang telah melaksanakan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran, dan penyerahan obat atau bahan obat.

c. Sarana penyaluran perbekalan farmasi yang harus menyalurkan obat yang diperlukan masyarakat secara luas dan merata.

d. Sebagai sarana pelayanan informasi obat dan perbekalan farmasi lainnya kepada masyarakat.

Personalia Apotek Tenaga kerja yang mendukung kegiatan suatu apotek adalah sebagai berikut:

a. Apoteker pengelola apotek (APA) adalah apoteker yang telah diberi surat izin apotek (SIA).

b. Asisten apoteker (AA) adalah mereka yang berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku berhak melakukan pekerjaan kefarmasian sebagai asisten apoteker dibawah pengawasan apoteker.


(27)

136

Pada bab terakhir ini akan dikemukakan kesimpulan yang dapat diperoleh dari pembahasan bab - bab sebelumnya serta saran untuk pengembangan sistem lebih lanjut.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang didapat dalam pengujian baik alpha maupun beta, serta disesuaikan dengan tujuan awal dari skripsi ini, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Pembangunan perangkat lunak inventory control dapat mempercepat

waktu dalam melayani transaksi pembayaran baik transaksi pembayaran pembelian obat maupun penjualan obat.

2. Pembangunan perangkat lunak inventory control dapat mempermudah dan mempercepat dalam pemantauan inventori / stok obat yang ada.

3. Pembangunan perangkat lunak inventory control dapat mengambil

keputusan yang lebih tepat sasaran, dalam hal ini pemilihan produk / obat yang harus diperbanyak.

5.2 Saran

Adapun saran-saran yang dapat dikemukakan untuk meningkatkan kinerja yang dirancang pada sistem inventory control ini adalah sebagai berikut :


(28)

1. Tampilan dalam program agar dibuat lebih menarik atau user friendly agar user tidak bosan dalam menggunakan program.

2. Harus dibuatnya file back-up data. Hal ini diperlukan untuk mengantisipasi jika terjadin kerusakan dan kehilangan data, atau sesuatu yang tidak diinginkan terjadi pada data sehingga file back-up tadi bisa digunakan.


(29)

138

SQL Server dengan Visual Basic 6.0”, Gava Media, Yogyakarta.

[2] Drs.Moekijat (1998), “Pengantar Sistem Informasi Manajemen”, Remaja Karya, Bandung.

[3] Eko Indriyawan (2006), “Pemrograman Database: Meningkatkan

Kemampuan Database Menggunakan Delphi dan MSSQL Server”, Andi, Yogyakarta.

[4] Teguh wahyono (2004), “Sistem Informasi (konsep dasar, analisis, desain dan implementasi)”, Graha Ilmu.

[5] Uus Rusmawan (2007), ”Konsep dan Implementasi Visual Basic latihan pemograman untuk tugas akhir”, PT. Elex Media Komputindo.


(30)

Nama : Rezha Rizki Sutransah

Nim : 10104097

Tempat / Tgl Lahir : Bandung, 15 Oktober 1986

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Jln. Kebon Gedang No.84 ,Gatot Subroto Bandung

No Telepon / HP : 081321075142

Email : max_gakuza@yahoo.co.id

Pendidikan

1990 – 1992 : TK Al-Azhar – Jambi

1992 – 1998 : SD Negeri Karang Pawulang 3 – Bandung

1998 – 2001 : SLTP Negeri 28 – Bandung

2001 – 2004 : SMU Negeri 16 – Bandung

2004 – 2009 : Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer


(1)

ada nama yang sama maka akan diurutkan berdasarkan harga tetapi secara ascending.

c. select count(*) as BanyakData, max(harga), min(harga) as Termurah, avg(Harga) as 'Rata Rata' from barang;

Tampilkan banyak record (count(*) as BanyakData) dengan nama yang paling murah dengan nama field hasilnya adalah termurah (min(harga) asTermurah), serta rata -rata harga (avg(harga) as ‘Rata Rata’).

2.2.6 Pengertian Apotek

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Kepmenkes RI) No. 1332/MENKES/SK/X/2002, tentang Perubahan atas Peraturan MenKes RI No. 922/MENKES/PER/X/1993 mengenai Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek, yang dimaksud dengan apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian penyaluran perbekalan farmasi kepada masyarakat.

Pekerjaan kefarmasian yang dimaksud sesuai dengan Ketentuan Umum Undang-undang Kesehatan No. 23 tahun 1992, meliputi pembuatan, pengolahan, peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran, penyimpanan dan penyerahan obat atau bahan obat; pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan penyerahan perbekalan farmasi lainnya dan pelayanan informasi mengenai perbekalan farmasi yang terdiri atas obat, bahan obat, obat asli Indonesia (obat tradisional), bahan obat asli Indonesia (simplisia), alat kesehatan dan kosmetika.


(2)

28

Tugas dan Fungsi Apotek Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.25 tahun 1980, tugas dan fungsi apotek adalah sebagai berikut:

a. Tempat pengabdian profesi apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan.

b. Sarana farmasi yang telah melaksanakan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran, dan penyerahan obat atau bahan obat.

c. Sarana penyaluran perbekalan farmasi yang harus menyalurkan obat yang diperlukan masyarakat secara luas dan merata.

d. Sebagai sarana pelayanan informasi obat dan perbekalan farmasi lainnya kepada masyarakat.

Personalia Apotek Tenaga kerja yang mendukung kegiatan suatu apotek adalah sebagai berikut:

a. Apoteker pengelola apotek (APA) adalah apoteker yang telah diberi surat izin apotek (SIA).

b. Asisten apoteker (AA) adalah mereka yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku berhak melakukan pekerjaan kefarmasian sebagai asisten apoteker dibawah pengawasan apoteker.


(3)

136

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab terakhir ini akan dikemukakan kesimpulan yang dapat diperoleh dari pembahasan bab - bab sebelumnya serta saran untuk pengembangan sistem lebih lanjut.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang didapat dalam pengujian baik alpha maupun beta, serta disesuaikan dengan tujuan awal dari skripsi ini, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Pembangunan perangkat lunak inventory control dapat mempercepat waktu dalam melayani transaksi pembayaran baik transaksi pembayaran pembelian obat maupun penjualan obat.

2. Pembangunan perangkat lunak inventory control dapat mempermudah dan mempercepat dalam pemantauan inventori / stok obat yang ada.

3. Pembangunan perangkat lunak inventory control dapat mengambil keputusan yang lebih tepat sasaran, dalam hal ini pemilihan produk / obat yang harus diperbanyak.

5.2 Saran

Adapun saran-saran yang dapat dikemukakan untuk meningkatkan kinerja yang dirancang pada sistem inventory control ini adalah sebagai berikut :


(4)

137

1. Tampilan dalam program agar dibuat lebih menarik atau user friendly agar user tidak bosan dalam menggunakan program.

2. Harus dibuatnya file back-up data. Hal ini diperlukan untuk mengantisipasi jika terjadin kerusakan dan kehilangan data, atau sesuatu yang tidak diinginkan terjadi pada data sehingga file back-up tadi bisa digunakan.


(5)

138

[1] Bunafit Nugroho (2007), Indah Indriyanna, “Membuat Aplikasi Database SQL Server dengan Visual Basic 6.0”, Gava Media, Yogyakarta.

[2] Drs.Moekijat (1998), “Pengantar Sistem Informasi Manajemen”, Remaja Karya, Bandung.

[3] Eko Indriyawan (2006), “Pemrograman Database: Meningkatkan Kemampuan Database Menggunakan Delphi dan MSSQL Server”, Andi, Yogyakarta.

[4] Teguh wahyono (2004), “Sistem Informasi (konsep dasar, analisis, desain dan implementasi)”, Graha Ilmu.

[5] Uus Rusmawan (2007), ”Konsep dan Implementasi Visual Basic latihan pemograman untuk tugas akhir”, PT. Elex Media Komputindo.


(6)

RIWAYAT HIDUP

Nama : Rezha Rizki Sutransah

Nim : 10104097

Tempat / Tgl Lahir : Bandung, 15 Oktober 1986

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Jln. Kebon Gedang No.84 ,Gatot Subroto Bandung

No Telepon / HP : 081321075142

Email : max_gakuza@yahoo.co.id

Pendidikan

1990 – 1992 : TK Al-Azhar – Jambi

1992 – 1998 : SD Negeri Karang Pawulang 3 – Bandung

1998 – 2001 : SLTP Negeri 28 – Bandung

2001 – 2004 : SMU Negeri 16 – Bandung

2004 – 2009 : Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer