Tokoh dan Penokohan Landasan Teori
8
tokoh yang diutamakan penceritaannya dalam novel yang bersangkutan. Ia merupakan tokoh yang paling banyak muncul dalam cerita, baik sebagai
pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian. Tokoh utama adalah yang dibuat sinopsisnya, yaitu dalam kegiatan pembuat sinopis. Nurgiyantoro,
1995:176-177. Tokoh tambahan adalah tokoh yang kemunculannya dalam cerita
cenderung lebih sedikit dan kehadirannya tidak terlalu dipentingkan serta berkaitan dengan tokoh utama baik secara langsung maupun tidak langsung
Nurgiyantoro, 1995:176-177. Dilihat dari fungsi penampilan tokoh, tokoh dibedakan menjadi tokoh
protagonis dan tokoh antagonis. Menurut Altenbernd dan Lewis
via
Nurgiyantoro,1995:178-179, tokoh protagonis adalah tokoh yang dikagumi. Tokoh ini merupakan pengejawantahan norma-norma, nilai-nilai yang ideal
bagi kita. Tokoh protagonis menampilkan sesuatu yang sesuai dengan pandangan dan harapan-harapan kita pembaca. Sedangkan tokoh penyebab
terjadinya konflik disebut tokoh antagonis. Tokoh antagonis dikatakan beroposisi dengan tokoh protagonis. Akan tetapi, kadangkala konflik yang
dialami tokoh protagonis tidak disebabkan oleh tokoh antagonis. Penyebab konflik seperti itu disebut sebagai kekuatan antagonis.
Berdasarkan perwatakannya, tokoh cerita dapat dibedakan ke dalam tokoh sederhana
simple
atau
flat character
dan tokoh kompleks atau tokoh
bulat
complex
atau
round character
. Tokoh sederhana adalah tokoh yang hanya memiliki satu kualitas pribadi tertentu, satu sifat-watak yang tertentu
9
saja. Sifat dan tingkat laku seorang tokoh sederhana bersifat datar, monoton, hanya mencerminkan satu watak tertentu. Sedangkan tokoh bulat adalah
tokoh yang memiliki dan diungkapkan berbagai kemungkinan sisi lain kehidupan, sisi kepribadian dan jati dirinya. Ia dapat saja miliki watak
tertentu yang diformulasikan, namun ia pun dapat pula menampilkan watak tertentu yang dapat diformulasikan, namun ia bahkan mungkin seperti
bertentangan dan sulit diduga Nurgiyantoro, 1995:181-183. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa kehadiran tokoh sangat
diperlukan karena melalui penokohan cerita menjadi nyata dalam angan- angan pembaca. Melalui penokohan itulah, pembaca dapat dengan jelas
menangkap wujud manusia dengan jalan kehidupan yang sedang diceritakan
oleh pengarang.