3 Faktor Kurikulum Bahan-bahan pengajaran sebagai isi kurikulum mengacu kepada
tujuan yang hendak dicapai. 4 Faktor Lingkungan
Lingkungan meliputi kadaan ruangan, tata ruang dan berbagai situasi fisik yang ada di sekitar kelas atau sekitar tempat berlangsungnya
proses belajar mengajar”. Menurut Gagne dalam Sumaryo, 1989:87 “hasil belajar dipengaruhi
faktor internal yang berasal dari dalam diri orang yang belajar dan faktor eksternal dari luar diri si pebelajar”.
Berdasarkan berbagai pernyataan sebelumnya, ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial adalah faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal tersebut terdiri atas: faktor fisiologi psikologis. Sedangkan faktor eksternal terdiri atas faktor lingkungan fisik dan sosial dan
faktor instrumental kurikulum, sarana- prasarana, guru, metode dan media serta manajemen.
4. Teknik
Dalam kamus umum bahasa Indonesia teknik diartikakan cara kepandaian, dsb membuat sesuatu atau melakukan sesuatu yang berkenaan
dengan kesenian purwadarminta,: 1035. Sedangkan teknik yang dimaksud disini adalah cara tertentu yang dilakukan oleh guru yang akan dikenakan kepada
siswanya dalam rangka mendapatkan informasi atau laporan yang diinginkan.
5. Pekerjaan rumah
Pekerjaan rumah atau yang lazim disebut PR dalam bahasa Inggris “Homework “ yang artinya mengerjakan pekerjaan rumah. Dalam
penilitian ini yang dimaksudkan dengan PR adalah sebuah tugas atau pekerjaan tertentu baik tertulis atau lisan yang harus dikerjakan diluar jam
sekolah terutama dirumah berkaitan dengan pelajaran yang telah disampaikan guru untuk meningkatkan penguasaan konsep atau
ketrampilan dan sekaligus memberikan pengembangan. 7
7
6. Metode Pemberian Tugas
6.1 Metode Pemberian Tugas Pekerjaan Rumah PR Metode ini merupakan salah satu metode yang ingin menerapkan
learning by doing dari John Dewey. Tugas tersebut diberikan kepada individu maupun kelompok. Mereka akan melaksanakannya di dalam
maupun di luar kelas dan di luar jam pelajaran. Adapun tugas yang bisa diberikan oleh guru itu banyak macamnya antara lain PR untuk Bidang
Studi Matematika Tim Bakti Guru, 1989. dalam Bukunya Jurnal Pendidkan dan Kebudayaan.
6.2 Cara Melaksanakan Metode Pemberian Tugas PR PR ini diberikan kepada para siswa pada akhir pelajaran, pokok
bahasan atau sub pokok bahasan, bahkan pertemuan. Tugas yang diberikan hendaknya dipersiapkan dengan baik oleh guru sehingga dapat melahirkan
penguasaan atas pengetahuan dan keterampilan tertentu. Guru membuat soal, baik sewaktu mengajar atau pun sebelumnya, Jumlah soalskop
materi yang diberikan mesti mencakup seluruh bahan yang diajarkan pada bahasan waktu itu, bahkan di upayakan ada bahan yang bersifat
mengulang pelajaran yang telah lalu. Guru hendaknya memberikan penjelasan yang cukup tentang materi tersebut sehingga tidak timbul
kesalahpahaman dalam pelaksanaannya. Guru hendaknya membimbing pekerjaan tersebut, terutama bila para siswa mengalami kesulitan serta
memberikan petunjuk penyelesaiannya. Pemeriksaan terhadap PR tadi bisa dilakukan beberapa menit sebelum pelajaran dimulai pada jam bahasan
berikutnya atau guru menyediakan waktu ekstra untuk itu. Ketika para siswa tidak mengerjakan tugas, atau tugasnya belum selesai, bisa diberikan
hukuman yang bersifat edukatif demi mendorong motivasi mereka Pakhrudin, 1985. Dalam Bukunya Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan.
6.3 Manfaat Pemberian Tugas PR
8 8
Metode ini akan mendapat manfaat apabila dilakukan dengan baik seperti contoh berikut. Tugas tersebut merupakan pengulangan dan
pemantapan pengertian murid pada pelajaran yang diberikan. Dengan dasar learning by doing, diharapkan kesan pada diri anak akan lebih
mendalam dan mudah diingat adanya penambahan frekuensi belajar. Sikap dan pengalaman atas suatu masalah dan murid akan dapat dibina
lebih kuat bimbingan dari guru dengan adanya penambahan belajar kelompok bersama teman, adanya kesempatan untuk bertanya setelah
menghadapi soalperintah yang tak terpecahkan, dan pemberian tugas PR. Dengan demikian keterbatasan waktu di kelas untuk memecahkan
suatu masalah atau pemahaman suatu materi akan terpecahkan adanya penambahan waktu belajar siswa. Siswa didorong untuk mencari sendiri
bahansumber pengetahuan yang berkaitan dengan apa yang mereka pelajari.
Mereka akan mengerjakan PR karena adanya rasa takutmalu mendapatkan hukuman atau dengan kesadarannya sendiri Pakhrudin,
1985,Dalam Bukunya Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. 6.4 Kelebihan dan Kelemahan Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas ini dalam pelaksanaannya memiliki beberapa kelebihan disamping juga mempunyai beberapa kelemahan.
Adapun kelebihan metode pemberian tugas diantaranya adalah Metode ini merupakan aplikasi pengajaran modern disebut juga azas aktivitas
dalam mengajar yaitu guru mengajar harus merangsang siswa agar melakukan berbagai aktivitas sehubungan dengan apa yang dipelajari,
sehingga : a.
Kelebihan metode pemberian tugas
1. Dapat memupuk rasa percaya diri sendiri 2. Dapat membina kebiasaan siswa untuk mencari, mengolah
menginformasikan dan dan mengkomunikasikan sendiri. 9
9
3. Dapat mendorong belajar, sehingga tidak cepat bosan 4. Dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa
5. Dapat mengembangkan kreativitas siswa 6. Dapat mengembangkan pola berfikir dan ketrampilan anak.
b. Kelemahan metode pemberian tugas
1. Tugas tersebut sulit dikontrol guru kemungkinan tugas itu dikerjakan oleh orang lain yang lebih ahli dari siswa.
2. Sulit untuk dapat memenuhi pemberian tugas 3. Pemberian tugas terlalu sering dan banyak, akan dapat menimbulkan
keluhan siswa, 4. Dapat menurunkan minat belajar siswa kalau tugas terlalu sulit
5. Pemberian tugas yangmonoton dapat menimbulkan kebosanan siswa apabila terlalu sering.
6. Khusus tugas kelompok juga sulit untuk dinilai siapa yang aktif.
Kerangka Berpikir Hubungan Metode Pemberian Tugas Pekerjaan Rumah dengan Hasil
Belajar Mata Pelajaran Matematika
Hubungan penerapan metode pemberian tugas pekerjaan rumah dengan hasil belajar Matematika dapat dijelaskan sebagai berikut.
Dengan penerapan metode pemberian tugas pekerjaan rumah dalam proses pembelajaran mata pelajaran Matematika, ternyata lebih memberi waktu lebih
kepada siswa untuk mendalami materi dalam proses belajar. Metode Ini menyebabkan mereka siswa memperoleh peluang belajar di rumah lebih banyak
dan akan lebih kuat melekat dalam pikiran mereka. Kuatnya berbagai informasi melekat dalam pikiran siswa, maka secara tidak langsung berdampak pula
terhadap perolehan atau hasil belajar siswa. Di samping itu, dengan penerapan metode pemberian tugas pekerjaan rumah akan membuat siswa lebih banyak
belajar, karena siswa mengulang pelajaran tentang apa yang telah di berikan di 10
10
sekolah . Ini berarti pula dengan penggunaan metode pemberian tugas pekerjaan rumah tersebut akan memperjelas materi yang disajikan guru dan dapat lebih
mudah membantu siswa untuk memahami materi pelajaran Matematika yang dipelajarinya. Dengan demikian, maka dapat dinyatakan bahwa dengan penerapan
metode pemberian tugas pekerjaan rumah dalam pengelolaan proses belajar mata pelajaran Matematika, maka cenderung akan dapat meningkatkan hasil belajar
siswa. Melalui penerapan metode pemberian tugas pekerjaan rumah secara efektif
dan efisien dapat meningkatkan Hasil Belajar siswa dalam Mata Pelajaran Matematika.
3. H i p o t e s i s