mula dengan tahanan sebagai sekumpulan konsumen yang mengkonsumsi energi yang dihasilkan.
Ketika sebuah motor yang berputar dilepaskan dari sumber pencatu, motor tersebut masih memiliki energi karena motor masih berputar. Besar energi listrik
yang dibangkitkan tergantung pada kecepatan motor saat motor dilepaskan dari sumber pencatu. Karena fluks sisa pada belitan medan dan putaran masih ada
sehingga motor tersebut akan berfungsi sebagai generator. Motor akan membangkitkan tegangan induksi yang berbanding lurus dengan kecepatan.
IV.2 Peralatan pengujian
1 Voltmeter 2 Amperemeter
1 Tahanan Pengereman 3 Tahanan Beban
1 Catu daya dc 1 Kontaktor
2 MCB 1 Saklar tekan
2 mesin dc 1 pengukur waktu stop watch
Universitas sumatera utara
IV.3 Spesifikasi Motor
Ada 2 motor yang digunakan pada pengujian ini, dimana kedua motor tersebut memiliki spesifikasi yang sama, yaitu :
Type : SE : 2662-5D P = 1 kW
n = 2040 rpm Kelas Isolasi = B
IP = 20 V = 220 V
Hasil pengukuran : Lilitan terpisah J-K
= 281,8 Ω
Lilitan jangkar GA-HB = 4,5
Ω Lilitan seri E-F
= 2 Ω
Universitas sumatera utara
IV.4 Rangkaian Pengujian IV.4..1 Rangkaian pengereman dinamik pada motor dc kompon panjang
komulatif tanpa beban
a b
Gambar 4.1 a Rangkaian pengereman dinamik motor DC penguatan kompon panjang bantu, b rangkaian kontrol.
Universitas sumatera utara
IV.4.2 Rangkaian pengereman dinamik pada motor dc kompon panjang komulatif berbeban
a b
Gambar 4.2 a Rangkaian pengereman dinamik motor DC penguatan kompon panjang bantu, b rangkaian kontrol.
Universitas sumatera utara
IV.5 Prosedur Percobaan IV.5.1 Rangkaian pengereman dinamik pada motor dc kompon panjang
komulatif tanpa beban
a. Rangkai peralatan seperti pada gambar 4.1 Catu daya dc dihubungkan ke motor dc penguatan kompon panjang
komulatif. b. Tekan tombol start maka arus mengalir ke belitan C dan berenergize,
sehingga C
1
dan C
2
menutup maka arus mengalir ke alat ukur V
t
dan alat ukur I
L
dimana C
5
membuka, arus mengalir ke R
shunt
dan C
3
, dimana C
6
membuka arus mengalir ke R
seri
dan C
4
dimana C
7
membuka dan arus mengalir ke alat ukur I
a
dan motor bekerja. c. Atur tegangan suplai sampai tegangan nominal 220 Volt.
d. Catat arus I
L
dan I
a
saat menjadi motor. e. Atur tahanan pengereman sesuai yang diinginkan secara bertahap 118
ohm, 177 ohm, 236 ohm, 295 ohm, 354 ohm, 413 ohm, 472 ohm, 531 ohm
f. Siap-siap mengukur waktu dengan stop watch dan lepaskan sumber tegangan motor dengan menekan tombol stop, dimana C
1
dan C
2
membuka, arus mengalir ke alat ukur I
a
dan ke C
7
dimana C
4
membuka, arus mengalir ke R
seri
dan ke C
6
dimana C
3
membuka arus mengalir ke R
shunt
dan ke alat ukur I
L
, arus mengalir ke alat ukur V
t
, C
5
dan ke R
rem
sehingga motor terhubung ke tahanan yang telah diatur. Percobaan dilakukan sebanyak tiga kali dengan tahanan pengereman yang sama.
g. Catat arus jangkar, arus beban, dan waktu pengereman. h. Prosedur yang sama dilakukan untuk nilai tahanan pengereman yang lain.
Universitas sumatera utara
IV.5.2Rangkaian pengereman dinamik pada motor dc kompon panjang komulatif berbeban
a. Rangkai peralatan seperti pada gambar 4.2 Catu daya dc dihubungkan ke motor dc penguatan kompon panjang
komulatif. b. Tekan tombol start arus mengalir kebelitan C dan berenergize, dimana
C
1
dan C
2
menutup maka arus mengalir ke alat ukur V
t
dan alat ukur I
L
dimana C
5
membuka, arus mengalir ke R
shunt
dan C
3
, dimana C
6
membuka arus mengalir ke R
seri
dan C
4
dimana C
7
membuka dan arus mengalir ke alat ukur I
a
dan motor bekerja. c. Atur tegangan suplai sampai tegangan nominal 220 Volt.
d. Atur tahanan pengereman sesuai yang diinginkan secara bertahap 118 ohm, 177 ohm, 236 ohm, 295 ohm, 354 ohm, 413 ohm, 472 ohm, 531
ohm e. Atur beban motor dengan mengatur beban generator penguatan bebas.
f. Catat arus I
L
dan I
a
saat menjadi motor. g. Siap-siap mengukur waktu dengan stop watch dan lepaskan sumber
tegangan motor dengan menekan tombol stop, dimana C
1
dan C
2
membuka, arus mengalir ke alat ukur I
a
dan ke C
7
dimana C
4
membuka, arus mengalir ke R
seri
dan ke C
6
dimana C
3
membuka arus mengalir ke R
shunt
dan ke alat ukur I
L
, arus mengalir ke alat ukur V
t
, C
5
dan ke R
rem
sehingga motor terhubung ke tahanan yang telah diatur. Percobaan dilakukan sebanyak tiga kali dengan tahanan pengereman yang sama.
h. Catat arus jangkar, arus beban, dan waktu pengereman. i. Prosedur yang sama dilakukan untuk nilai tahanan pengereman yang lain.
Universitas sumatera utara
IV.6 Data Hasil pengujian IV.6.1 Rangkaian pengereman dinamik pada motor dc kompon panjang