K. Kerangka Berpikir
Gambar 1: Kerangka Berpikir
Saat ini banyak sekali sengketa tanah dengan macam-macam bentuk, seperti masyarakat dengan masyarakat, masyarakat dengan perorangan, masyarakat dengan
badan hukum, badan hukum dengan badan hukum, badan hukum dengan instansi pemerintah, instansi pemerintah dengan masyarakat, dan sebagainya. Sengketa tanah
di luar kawasan hutan sebagian besar adalah warisan, serta antara masyarakat dengan Sengketa pertanahan
Masyarakatindividu Masyarakatindividu
Badan pertanahan nasional pati
Mediasi
Hasil perdamaian Mediasi gagal
Pengadilan
badan usaha dan masyarakat dengan instansi pemerintah. Saat ini pihak Badan Pertanahan Nasional BPN menurunkan banyak tim untuk melakukan pengecekan,
pengujian, dan mempersiapkan masyarakat pada saat reforma agraria sepenuhnya digulirkan. Oleh karena itu perlu dilakukan penyelesaian perkara dengan musyawarah
melalui penyelesaian sengketa alternatif baik diluar pengadilan maupun didalam pengadilan. Konsep inilah yang kemudian diarahkan untuk menjadi cara
menyelesaikan sengketa tetapi dengan menggunakan prinsip legalitas yang menjadi bagian dari sistem hukum dimana Mediasi merupakan salah satu strategi dan bentuk
dari alternatif penyelesaian sengketa tanah. Setelah proses mediasi itu disepakati oleh para pihak atau disetujui setelah itu pihak badan pertanahan membuatkan surat berita
acara yang ditanda tangani oleh para pihak. Dan apabila dalam proses mediasi tidak memperoleh titik temu dalam proses penyelesaian sengketa maka sengketa tersebut
apabila dikehendaki oleh para pihak yang bersengketa maka sengketa tersebut berhak diajukan kepengadilan untuk mencari titik temu penyelesaian sengketanya.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Dasar Penelitian
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif karena menekankan pada kualitas dan kevalitan data yang diperoleh untuk merumuskan atau
menyelesaikan masalah yang dibahas dalam skripsi ini. Devinisi mengenai pendekatan kualitatif menurut Bogdan dan Taylor Moleong,
2002: 3 bahwa metodologi kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang terkait yang
dapat diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu secara utuh dan menyeluruh, serta tidak boleh terjadi deskriminasi terhadap individu tetapi harus
dipandang sebagai satu kesatuan yang utuh. Sejalan dengan definisi dari Bogdan dan Taylor tersebut Kirk dan Miller dalam
Moleong, 2002: 3 juga mengeluarkan definisi tentang metode kualitatif, yaitu tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada
pengamatan manusia dan kawasanya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan peristilahannya.
Dalam pendekatan ini penelitian dilakukan secara intensif, terinci, dan mendalam terhadap suatu lembaga, organisasi atau gejala tertentu. Metode kualitatif digunakan
atas beberapa pertimbangan. Pertama, menyesuaian metode kualitatif lebih mudah 39