Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Penegasan Istilah

4. Bagaimana hambatan atas penyelesaian sengketa atas tanah tersebut di Kabupaten Pati?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui sengketa hukum atas tanah yang menyebabkan konflik. 2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang ditemukan selama proses penyelesaian sengketa serta hasil akhir atas sengketa tanah. 3. Untuk mengetahui langkah-langkah dan proses penyelesaian sengketa pertanahan yang diselesaikan dengan jalan mediasi. 4. Untuk mengetahui mengapa masyarakat sering memilih proses mediasi dalam penyelesaian sengketa pertanahan dibandingkan dengan jalur pengadilan.

C. Manfaat Penelitian

1. Kegunaan teoritis a. Bagi penulis Sebagai wahana latihan dalam mengembangkan pengetahuan melalui kegiatan penelitian dan menambah pengetahuan serta wawasan tentang cara penyelesaian sengketa dengan jalan mediasi. b. Bagi perguruan tinggi Agar hasil dari penelitian ini bermanfaat bagi mahasiswa lain dan menambah pembendaharaan pendidikan partanahan. c. Bagi pembaca Dapat dijadikan referensi atau sarana informasi tambahan yang berkaitan dengan masalah sengketa pertanahan. 2. Kegunaan praktis Bagi suatu instansi Badan Pertanahan Nasional yaitu: Dapat memberikan masukan khususnya Badan Pertanahan Nasional untuk lebih memperhatikan penyelesaian sengketa tanah melalui lembaga mediasi pada Masyarakat dan sebagai pertimbangan bagi instansi.

D. Penegasan Istilah

Untuk menghindari terjadinya kekeliruan dalam menafsirkan judul, Peneliti menegaskan peristilahan yang terdapat dalam judul skripsi meliputi: 1. Mediasi Mediasi adalah proses negosiasi pemecahan masalah di mana pihak luar yang tidak memihak impartial bekerja sama dengan pihak yang bersengketa untuk mencari kesepakatan bersama. Mediator tidak berwenang untuk memutus sengketa, tetapi hanya membantu para pihak untuk menyelesaikan persoalan- persoalan yang dikuasakan kepadanya. Umam, 2010 : 10 2. Sengketa pertanahan perselisian yang terjadi dua pihak atau lebih yang merasa dirugikan pihak- pihak tersebut untuk penggunaan dan penguasaan hak atas tanahnya. Yang diselesaikan melalui musyawarah atau pengadilan. ketentuan peraturan yang dapat digunakan sebagai landasan operasional dari fungsi penyelesaian sengketa hukum atas tanah yaitu antara lain peraturan pemerintah No. 10 Tahun 1961 LN. Tahun 1961 No. 28 pasal 29 dan peraturan Menteri dalam Negeri No. 6 Tahun 1972 pasal 12 dan 14 serta surat keputusan Menteri dalam Negeri No. 72 Tahun 1981 jo. No. 133 Tahun 1973 Murad, 1991 : 15.

E. Sistematika Penulisan

Dokumen yang terkait

Mediasi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Di Bidang Pertanahan Studi Kasus Di Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang

1 129 118

Penyelesaian Sengketa Pertanahan Pada Kantor Pertanahan Kabupaten Deli Serdang

3 46 137

PENYELESAIAN SENGKETA TANAH TERINDIKASI OVERLAPPING DENGAN CARA MEDIASI Penyelesaian Sengketa Tanah Terindikasi Overlapping Dengan Cara Mediasi Oleh Badan Pertanahan Nasional (Study Kasus Di Kantor Pertanahan Kabupaten Sukoharjo).

1 13 17

SKRIPSI PENYELESAIAN SENGKETA TANAH Penyelesaian Sengketa Tanah Terindikasi Overlapping Dengan Cara Mediasi Oleh Badan Pertanahan Nasional (Study Kasus Di Kantor Pertanahan Kabupaten Sukoharjo).

0 5 13

MEDIASI DALAM SENGKETA PERTANAHAN DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN PATI.

0 0 2

PERAN KANTOR PERTANAHAN DALAM RANGKA PENYELESAIAN SENGKETA TANAH SECARA MEDIASI DI KANTOR PERTANAHAN JAKARTA UTARA - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 125

Pemberdayaan Lembaga Mediasi Dalam Mengatasi Sengketa Pertanahan Di Kabupaten Pati

0 0 9

PEMBERDAYAAN LEMBAGA MEDIASI DALAM MENGATASI SENGKETA PERTANAHAN DI KABUPATEN PATI

0 0 8

Penyelesaian sengketa tanah di kecamatan Karanganyar melalui mediasi oleh kantor pertanahan kabupaten Karanganyar

0 0 50

BAB II PERAN KANTOR PERTANAHAN DALAM RANGKA PENYELESAIAN SENGKETA TANAH SECARA MEDIASI DI KANTOR PERTANAHAN KOTA MEDAN A. Peranan Kantor Badan Pertanahan Kota Medan - Tinjaun Hukum Tentang Penyelesaian Sengketa Tanah Secara Mediasi Oleh Kantor Pertanahan

0 0 19