35
sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik total sampling untuk guru sebagai sumber data primer dan kepala sekolah sebagai sumber data
sekunder serta random sampling untuk perwakilan siswa sebagai data sekunder. Dari teknik tersebut diperoleh sampel untuk guru sebanyak 6 orang dari sekolah
menengah pertama negeri dan 6 guru dari sekolah menengah pertama swasta, sedangkan sampel siswa sebanyak 41 orang dari sekolah menengah pertama
negeri dan 60 dari sekolah menengah pertama swasta.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel adalah segala yang bervariasi dan menjadi objek penelitian
Suharsimi Arikunto, 1989 : 99.
Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian Suharsimi Arikunto, 19996 : 99
Setiap penelitian mempunyai obyek yang dijadikan sasaran dalam penelitian.Obyek tersebut sering disebut sebagai gejala.“Gejala-gejala yang
menunjukkan variasi baik dalam jenisnya maupun tingkatannya disebut variabel”. Sutrisno Hadi, 1996 : 71. Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini
adalah pelaksanaan kegiatan belajar mengajar penjasorkes kelas VII di sekolah menengag pertama se – kecamatan Bumiayu kabupaten Brebes tahun ajaran
20102011
36
3.4 Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang dipakai pada penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan metode survey. Metode survey adalah penelitian yang diadakan
untuk memperoleh fakta – fakta dari gejala – gejala yang ada dan mencari keterangan – keterangan secara aktual dari suatu kelompok atau suatu daerah.
Menurut Winarto Surakhmad dalam bukunya Arikunto 1998:92 , survey adalah cara pengumpulan data dalam waktu yang bersamaan.
3.5 Sumber Data
Untuk mendapatkan data yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan berhubungan dengan penelitian tentang pelaksanaan pembelajaran jasmani, maka
sumber data yang digunakan adalah :
3.5.1 Data primer
Data primer dalam penelitian ini berumber dari guru penjasorkes berkaitan dengan persiapan atau rencana pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran yang
meliputi : penerapan strategi, penggunaan metode, penggunaan media belajar, pelaksanaanpenelitian dan bentuk penilaian serta hasil penilaian, problem yang
dihadapi dalam pembelajaran dan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan prestasi dalam pembelajaran jasmani.
3.5.2 Data sekunder
Data sekunder atau pendukung berkaitan dengan pelaksanaan pejasorkes di sekolah menengah pertama se – kecamatan Bumiayu kabupaten Brebes bersumber
dari kepala sekolah dan siswa.
37
Siswa dijadikan sumber informan berkaitan dengan hal – hal yang dilakukan oleh guru menyangkut pembelajaran dan problem yang dihadapi dalam
mengikuti pembelajaran penjasorkes
3.6 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari 3 bagian, yaitu :
3.6.1 Metode observasi
Observasi atau pengamatan merupakan alat penilaian yang banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu atau proses terjadinya suatu
kegiatan yang dapat diamati baik dalam situasi yang sebenarnya maupun buatan. Adapun jenis observasi yang dilakukan adalah observasi langsung yaitu
pengamatan yang dilakukan terhadap gejala atau proses yang terjadi dalam situasi yang sebenarnya dan langsung diamati oleh peneliti. Dalam penelitian ini metode
observasi digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan dari 12 guru penjasorkes dalam proses pembelajaran penjasorkes kelas VII di sekolah
menengah pertama negeri dan swasta se – kecamatan Bumiayu kabupaten Brebes tahun 20102011
3.6.2 Metode angket
Kuesioner adalah jumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperolehinformasi dari responden, dalam arti laporan tentang pribadinya atau
tentang hal – hal yang ia ketahui Suharsimi Arikunto, 2002:128 Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuesioner
langsung dan mengunakan pilihan ganda. Metode kuesioner langsung adalah bila
38
item pertanyaan bermaksud menggali atau merekam informasi mengenai responden itu sendiri, sedang kuesioner pilihan ganda adalah bila item pertanyaan
pada angket tersebut juga disertai jawaban, sehingga responden tinggal memilih jawaban yang dinilai paling sesuai.
Adapun alasan menggunakan metode kuesioner langsung adalah sebagai berikut :
1. Bahwa subyek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri.
2. Bahwa apa yang dikatakannya benar dan dapat dipercaya.
3. Bawa interpretasi subyek tentang pertanyaan yang diajukan adalah sama
dengan apa yang dimaksud peneliti. Sedangkan alasan menggunakan tipe pilihan ganda adalah :
1. Item pilihan ganda umumnya lebih menarik bagi responden apabila
dibandingkan dengan tipe lain. 2.
Responden lebih mudah menjawabnya karena spertanyaan sudah disertai pilihan jawaban.
3. Menghemat waktu.
4. Baik untuk menyelidiki faktor – faktor subyek maupun faktor – faktor obyek.
Metode ini digunakan untuk mendapatkan data – data yang berhubungan dengan pelaksanaan penjasorkes kelas VII di sekolah menengah pertama se –
kecamatan Bumiayu kabupaten Brebes. Pada setiap item disediakan 4 pilihan jawaban dengan skor masing –
masing sebagai berikut : Jawaban “selalu” dengan skor 4
39
Jawaban “sering” dengan skor 3 Jawaban “kadang - kadang” dengan skor 2
Jawaban “tidak pernah” dengan skor 1 3.6.3 Metode wawancara
Wawancara digunakan untuk mendapatkan data – data penunjang yang berkaitan dengan obyek penelitian serta mendapatkan informasi yang dianggap
perlu dan relevan dengan penelitian. Wawancara dilakukan dengan kepala sekolah dan siswa.
Wawancara dengan kepala sekolah untuk mengumpulkan data tentang kurikulum yang digunakan, persiapan pembelajaran yang dibuat guru dan usaha
guru meningkatkan prestasi siswa, sedangkan wawancara dengan siswa untuk mengumpulkan data tentang hal – hal yang dilakukan oleh guru menyangkut
pembelajaran penjasorkes dan problem yang dihadapi siswa selama mengikuti pembelajaran penjasorkes
3.7 Prosedur penelitian
3.7.1 Penyusunan instrument penelitian
Langkah – langkah penyusunan instrument dalam penelitian adalah mengadakan pembatasan materi yang digunakan untuk menyusun instrument yang
mengacu pada ruang lingkup bagaimana guru penjasorkes kelas VII di sekolah menengah pertama se – kecamatan Bumiayu kabupaten Brebes tahun ajaran
20102011 merlaksanakan pembelajaran penjasorkes.
40
Dalam tahap ini kuesioner yang telah disusun akan diungkapkan faktor – faktornya antara lain :
1. Tujuan pengajaran
2. Bahan pelaksanaan
3. Kondisi siswa dan kegiatan pembelajarannya
4. Kondisi guru dan kegiatan mengajarnya
5. Alat dan sumber pembelajaran
6. Penilaian Nana Sudjana, 1999:57-58
3.7.2 Proses penelitian
3.7.2.1 Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat – tingkat
kevalidan dan kesahihan suatu instrument Arikunto, 1998:160 . Agar diperoleh kesahihan dan keterandalan instrument, maka instrument digunakan sebagai alat
pengumpul data dan dilkukan uji coba. Uji validitas digunakan teknik uji validitas faktor dengan korelasi product moment dari Pearson sebagai berikut :
= Dimana :
: Nilai koefisien korelasi X
: Skor butir Y
: Skor total N
: Jumlah responden : Jumlah kuadrat nilai X
: Jumlah kuadrat nilai Y
41
Suatu butir angket dinyatakan valid apabila memiliki harga pada taraf signifikansi 5, apabila butir soal memiliki koefisien r xy
r tabel, maka butir soal tersebut dinyatakan valid.
Suatu butir angket dinyatakan valid apabila memiliki harga pada taraf signifikasi 5.. Kriteria valid yang digunakan r
xy
r
tabel
pada taraf signifikan 5 dengan N = 6 yaitu 0,811. Karena r
xy
r
tabel
maka angket no.1 tersebut valid. Apabila butir soal memiliki koefisien r
xy
r
tabel
, maka butir soal tersebut dikatakan valid. Berdasarkan analisis validitas hasil uji coba instrumen angket diketahui dari
47 soal dinyatakan valid semua dikarenakan hasil dari r
xy
soal nomer 1 – 47 lebih besar dari r
tabel
yaitu 0,811. 3.7.2.2 Reliabilitas
Reliabilitas menunjukan suatu pengertian bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk dipergunakan sebagai alat pengumpul data Karena
instrument sydah baik Arikunto, 2002:154. Untuk menguji keandalan instrument dalam penelitian ini digunakan rumus alpha sebagai berikut :
= Keterangan :
: Reliabilitas
K : Banyaknya butir soal
: Jumlah varian butir : Varian total
Arikunto, 1998:193 Untuk mencari varians butir dengan rumus :
42
N N
Χ Σ
Χ Σ
σ
2 2
2
− =
keterangan: σ
= Varians tiap butir X
= Jumlah skor butir N
= Jumlah responden Suharsimi Arikunto, 1998:171 Suatu instrumen dikatkaan reliable jika memiliki harga r
11
r
tabel
pada taraf signifikansi 5.
Hasil uji reliabilitas angket diperoleh harga r
11
= 0, r
tabel
= 0, . Dengan demikian menunjukkan bahwa angket yang diujicobakan reliable dan dapat
digunakan untuk pengumpulan data penelitian.
3.8 Faktor – faktor yang mempengaruhi penelitian
Dalam pelaksanaannya terdapat faktor – faktor yang mempengaruhi jalannya penelitian antara lain :
1. Jangka waktu penelitian terbatas dan kurang transparannya responden dalam
memberikan informasi serta kesibukan kepala sekolah sehingga
memepengaruhi proses pengambilan data penelitian.
2. Tingkat pendidikan atau lulusan yang berbeda dari guru sebagai responden
penelitian, perbedaan tingkat pengalaman kerja serta kinerja guru
mempengaruhi jawaban yang diberikan.
3. Kesibukan guru penjasorkes dalam rangka penyelenggaraan seleksi POPDA
yang menghambat pengambilan data penelitian.
43
3.9 Analisa data
Dalam penelitian in analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif prosentase.Digunakan untuk mendeskripsikan data mengenai pelaksanaan
pembelajaran penjasorkes kelas VII di sekolah menengah pertama se – kecamatan Bumiayu kabupaten Brebes tahu ajaran 20102011.
Langkah – langkah yang dilakukan adalah : 1.
Scoring yaitu kegiatan berupa pemberian nilai atau skor pada jawaban responden dalam daftar pertanyaan dengan ketentuan skor yang telah
ditetapkan untuk memperoleh data kuantitatif yang kemudian dianalisis dengan tujuan untuk mengetahi keadaan atau kategori dalam aspek tersebut.
Pemberian skor atau nilai – nilai dari tiap – tiap jawaban dari responden dilakukan dengan berpedoman sebagai berikut :
1 Untuk jawaban a: selalu mendapat skor 4 2 Untuk jawaban b : sering mendapat skor 3
3 Untuk jawaban c : kadang - kadang mendapat skor 2 4 Untuk jawaban d : tidak pernah mendapat skor 1
2. Menjumlahkan skor jawaban yang diperoleh dari tiap – tiap responden.
3. Memasukan skor tersebut kedalam rumus :
DP = x 100 Keterangan :
DP : Tingkat keberhasilan yang dicapai
n : Skor jawaban responden
N : Skor jawaban ideal
Muhammad Ali, 1993:186
44
4. Hasil skor yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel kategori
Persentase tertinggi = 4 : 4 X 100 = 100
Persentase terendah = 1 : 4 X 100 = 25
Rentang = 100 - 25 = 75
Panjang kelas interval = 75 : 4 = 18,75 Dengan panjang kelas interval 18,75 dan persentase terendah 25 dapat
dibuat kriteria sebagai berikut : Interval Criteria
81,26 - 100 Sangat Baik
62,51 - 81,26 Baik
43,76 - 62,50 Cukup Baik
25 - 47,76 Kurang Baik
45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian