2. Menghitung Pajak oleh Wajib Pajak
Menghitung pajak penghasilan adalah menghitung besarnya pajak terutang yang dilakukan pada setiap akhir tahun pajak, dengan cara mengalihkan tarif pajak
dengan dasar pengenaan pajaknya. Sedangkan memperhitungkan adalah mengurangi pajak yang terutang tersebut dengan jumlah pajak yang dilunasi dalam tahun berjalan
yang dikenal sebagai 16 kredit pajak prepayment. Selisih antara pajak yang terutang dengan kredit pajak dapat berupa:
a. Kurang bayar, jumlah pajak terutang lebih besar dari kredit pajak, b. Lebih bayar, karena jumlah pajak terutang lebih besar dari kredit pajaknya,
c. Nihil, karena jumlah pajak terutang sama dengan kredit pajak.
3. Membayar Pajak dilakukan sendiri oleh Wajib Pajak
I. Membayar Pajak 1. Membayar sendiri pajak yang terutang: angsuran PPh pasal 25 tiap bulan,
pelunasan PPh pasal 29 pada akhir tahun. 2. Melalui pemotongan dan pemungutan pihak lain PPh pasal 42, PPh pasal 15,
PPh pasal 21, 22, 23, dan 26. Pihak lain di sini berupa: a. Pemberi penghasilan
b. Pemberi kerja c. Pihak lain yang ditunjuk atau ditetapkan oleh pemerintah
d. Pemungutan PPN oleh pihak penjual atau oleh pihak yang ditunjuk pemerintah. e. Pembayaran pajak-pajak lainnya; PBB, BPHTB, Bea Materai.
II. Pelaksanaan Pembayaran Pajak
Pembayaran pajak dapat dilakukan di bank-bank pemerintah maupun swasta dan kantor pos dengan menggunakan Surat Setoran Pajak SSP yang dapat diambil
di KPP atau KP4 terdekat, atau dengan cara lain melalui pembayaran pajak secara elektronik epayment.
III. Pemotongan dan pemungutan Jenis pemotonganpemungutan adalah PPh pasal 21, 22, 23, 26, PPh final
pasal 42, PPh pasal 15dan PPN dan PPnBM. Merupakan pajak. Untuk PPh dikreditkan pada akhir tahun, sedangkan PPn dikreditkan pada masa berlakunya
pemungutan dengan mekanisme Pajak Keluar dan Pajak Masukan.
4. Pelaporan dilakukan Wajib Pajak
Surat Pemberitahuan SPT mempunyai fungsi sebagai suatu sarana bagi wajib pajak di dalam melaporkan dan mempertanggungjawabkan 17 penghitungan
jumlah pajak yang sebenarnya terutang. Selain itu Surat Pemberitahuan berfungsi untuk melaporkan pembayaran atau pelunasan pajak baik yang dilakukan wajib pajak
sendiri maupun melalui mekanisme pemotongan dan pemungutan yang dilakukan oleh pihak ketiga, melaporkan harta dan kewajiban, dan pembayaran dari pemotong
atau pemungut tentang pemotongan dan pemungutan pajak yang telah dilakukan. Pelaporan pajak disampaikan ke KPP atau KP4 di mana wajib pajak terdaftar. SPT
dapat dibedakan sebagai berikut: 1. SPT masa, yaitu SPT yang digunakan untuk melakukan pelaporan atas pembayaran
pajak bulanan. SPT Masa PPh pasal 21, 22, 23, 25, 26, PPN dan PPnBM.