RESISTENSI PEDAGANG ATAS RELOKASI PASAR DINOYO KE PASAR MERJOSARI

(1)

RESISTENSI PEDAGANG ATAS RELOKASI PASAR DINOYO

KE PASAR MERJOSARI

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Pada Jurusan Ilmu Pemerintahan

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Disusun oleh :

Muhammad Ilham Nurrochmaddani

Nim : 07230070

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Telah Dipertahankan Dihadapan Sidang dewan penguji skripsi

Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik

Universitas muhammadiyah malang Pada :

Hari : Sabtu dan Senin

Tanggal : 04-01-2012 dan 06-01-2012 Jam : 11.00-12.00 dan 10.00-11.00 Tempat : Kajur Ilmu Pemerintahan

Dewan Penguji

Dr. Tri Sulistyaningsih ( )

Drs. Jainuri, M.Si ( )

Drs. Krisnohadi, MA ( )

Drs. Asep Nurjaman, M.Si ( ) Mengesahkan

Dekan

Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas muhammadiyah malang


(3)

SURAT PERNYATAAN

Nama : Muhammad Ilham Nurrochmaddani Tempat , tanggal lahir : Jombang , 20 Maret

NIM : 07230070

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Menyatakan bahwa Karya Ilmiah / Skripsi saya yang berjudul: Resistensi Pedagang Atas Relokasi Pasar Dinoyo Ke Pasar Merjosari

Adalah bukan karya tulis orang lain , baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi akademik sebagaimana berlaku.

Malang, 17 Januari 2012 Yang Menyatakan,


(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanyalah bagi Allah SWT yang maha kuasa atas segalaaaa karunia dan rahmad –Nya, sehingga penulis telah dapat menyelesaikan skripsi ini, guna memenuhi seagian syarat untuk mencapai gelar sarjana Administrasi pada fakultas ilmu sosial dan politik Universitas Muhammadiyah Malang.

Sehubungan dengan itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. H. Muhadjir Effeny, M.AP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Bapak Drs. Wahyudi M.Si selaku Dekan jurusan Ilmu Pemerintahan fakultas ilmu politik dan ilmu sosial Universitas Muhammadiyah Malang. 3. Bapak Drs. Krisno Hadi yang telah memberikan bimbingan dalam

penulisan skripsi ini

4. Bapak Drs. Asep Nurjaman M.Si selaku dosen pembimbing dua

Mudah mudahan Allah SWT memberikan pahala yang sesuai dengan bantuan yang telah diberikan kepada penulis. Meskipun demikian penulis sangat mengharapkan kritik serta saran dari pihak manapun atas apa yang tertulis dalam skripsi ini, karena sepenuhnya penulis menyadari betapa banyak kelemahan dan kekurangan dalam skripsi ini. Kepada mereka yang dengan suka hati menyampaikan kritik terbuka maupun tertutup penulis menyampaikan terima kasih.

Akhirnya penulis ingin menyampaikan harapan semoga skripsi ini memberikan manfaat kepada siapapun yang mungkin memanfaatkannya.

Malang, 3 Januari 2012 Penulis


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ... i

Halaman Persetujuan ... ii

Halaman Pengesahan ... iii

Halaman Pernyataan ... iv

Berita Acara Bimbingan ... v

Kata Pengantar ... vi

Daftar isi ... vii

Abtraksi ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Definisi Konsep ... 7

F. Definisi Operasional ... 10

G. Metode Penelitian ... 11

BAB II TEORI A. Pengertian Resistensi ... 17

B. Pedagang Pasar Sebagai Masyarakat Sipil ... 19

C. Pasar Tradisional Versus Pasar Modern ... 24

BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran Umum Kota Malang ... 29

B. Iklim ... 30

C. Keadaan Geologi ... 30

D. Industri ... 30

E. Kompleks Industri Manufaktur & Sentra Industri Mikro ... 31

F. Pusat Rekreasi, Perbelanjaan & Fasilitas Umum ... 32

G. Pasar Dinoyo Sebagai Pasar Tradisional ... 35

H. Karateristik Pedagang Pasar Dinoyo ... 38


(6)

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

A. Gambaran Umum Responden ... 42 B. Resistensi Pedagang Terhadap Perubahan Pasar Tradisional

Menjadi Pasar Modern ... 49 C. Dampak relokasi Pasar Dinoyo ke wilayah Merjosari ... 54 D. Analisis Data : resistensi dan pendapat warga Merjosari

terhadap relokasi Pasar Dinoyo ke Kelurahan Merjosari ... 61 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 67 B. Saran ... 68 DAFTAR PUSTAKA


(7)

DAFTAR KEPUSTAKAAN

.Budiono, 1982, Pengantar Ilmu Ekomoni. Penerbit BPFE ,Yogjakarta, Hal 37.

Darji Darmodiharjo Prof, 1979, Pancasila suatu orientasi singkat, Penerbit Balai Pustaka, Jakarta, ,hal 102.

I Djumhur dan Muhammad Surya, 1983, Bimbingan dan penyuluhan disekolah,PenerbitCV.Ilmu, Bandung, hal 50.

Jainuri (hasil penelitian), 2011, Perlawanan Pedagang pasar dinoyo terhadap Pemerintah Kota Malang atas perubahan kebijakan dari pasar tradisional Dinoyo menjadi pasar modern, FISIP UMM, Malang

Joko Setiyanto, 2008, Masa Depan Pasar Tradisional, Asparindo, Jakarta

Koencoroningrat,Metode Penelitian masyarakat,Penerbit Pt.Gramedia,Jakarta,hal 31

RM.A.Bharata SH.dkk,kamus lengkap, Penerbit karya ilmu, Surabaya, hal 508.

Sanapiah Faisal, 1991, Metode penelitian Keilmuan social. DIKNAS dan Pengembangan sos. FIP IKIP Malang, hal 114

Soekamto,Pengantar Soiologi,Penerbit Pt.Gramedia,Jakarta,hal 31

Soetrisno Hadi, Metodoloi Research, Penerbit Andi, hal 193.

W. Soerachmad, 1967, Pengantar penyelidikan Ilmiah dasar dan metode, Penerbit Jamara,Bandung, hal 34.

Winarno Soerachmad, 1980, Pengantar Penelitian Ilmiah,Penerbit Tarsito, Bandung, hal 34.

Referensi Lain :

1.Peraturan Menteri no. 53 tahun 2008

2. Peraturan daerah Jawa Timur no. 3 tahun 2008 3. P.P. No 112 tahun 2007

4. RISALAH Persatuan Pedagang Pasar Dinoyo Kota Malang, 2010,

Permasalahan Pasar Dinoyo dan Rencana Pendirian Mall di lokasi Pasar Dinoyo oleh Pemerintah Kota Malang bekerjasama dengan investor


(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap gerak pembangunan ditujukan untuk merealisasikan tujuan Negara yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dan mewujudkan kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam hal ini jelaslah bahwa bangsa Indonesia sendirilah yang menjadi subyek sekaligus obyek pembangunan yang ditujukan untuk membangun manusia Indonesia seluruhnya seperti yang tertuang di Garis-Garis Besar Haluan Negara : “ Pembangunan tidak hanya mengejar kemajuan, keselerasan, keserasian dan keseimbangan antara kedudukan lahiriyah dan batiniyah serta merata diseluruh

tanah air dan seluruh masyarakat Indonesia”.1

Seperti yang dikatakan diatas tadi bahwa manusia Indonesia sebagai pelaksana pembangunan, sudah tentu warga Negara ikut serta secara aktif dalam proses pembangunan itu. Sebagai upaya memajukan dan memperlancar pembangunan nasional Negara Indonesia telah melaksanakan pembangunan sejak pelita I tahun 1969 meskipun masih memerlukan perbaikan standard kehidupan rakyat namun secara otomatis setahap demi setahap terjadi peningkatan kemakmuran serta pemerataan pembangunan.

1

Prof.Darji Darmodiharjo, Pancasila suatu orientasi singkat, Penerbit Balai Pustaka, Jakarta, 1979, hal 88


(9)

2

Seiring dengan kemajuan dunia serta berbagai macam tehnologi yang semakin modern, tidak ketinggalan Negara kita Indonesia juga selalu mengikuti perkembangan dunia , tentu saja ada dampak yang positif dan negatifnya. Baik dikota maupun didesa mereka semua berlomba untuk bisa menjadi kota atau desa yang berkembang dan modern. Apapun bentuknya semua itu tidak terlepas dari masyarakat diberbagai lapisan baik itu lapisan masyakarat paling bawah, lapisan masyarakat menengah bahkan masyarakat kalangan atas.

Pemerataan pembangunan dilakukan pemerintah diseluruh pelosok tanah air. Demi kesejahtaraan masyarakat Indonesia. Perkembangan kota yang sangat cepat dapat memberikan dampak kepada warga disekitar lokasi yang akan dibangun. Dampak lain dari perkembangan kota adalah daerah resapan air dan jalur hijau yang semakin berkurang. Yang lebih tragis lagi adalah ketersediaan lahan. Lahan merupakan sebuah tempat yang akan dijadikan sebuah bangunan untuk tempat bisnis guna mencapai kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat. Lahan juga memiliki aspek penting yang dihadapi kota kota besar di Sumatera, Jawa, maupun Kalimantan. Sering kali penyediaan lahan untuk mengikuti perkembangan kota , mengakibatkan pada alih fungsi ruang misalnya Fasilitas umum semakin berkurang, tata ruang kota menjadi tidak teratur.

Perkembangan kota yang tidak diiringi dengan ketersediaan lahan, dapat memberikan dampak yang sangat negative terhadap masyarakat . Masyarakat bisa saja diuntungkan akan tetapi juga bisa dirugikan dengan pembebasan tanah


(10)

yang murah. Seakan dilema bagi masyarakat bahwa pembangunan memang diperlukan akan tetapi disisi lain ada beberapa pengorbanan yang tidak sedikit. Akhirnya mau tidak mau demi kelancaran bersama dan tentunya untuk memajukan masyarakat pada umumnya. Ketersediaan lahan menjadi pimikiran pemerintah yang paling utama. Paling tidak ada solusi agar masing masing pihak tidak saling dirugikan. Yang paling parah, demi bisnis yang bertajuk kemakmuran masyarakat. Para Investor kadang tidak peduli lahan apa yang mereka pakai hutan ditebang atau masyarakat diiming iming dengan janji muluk sehingga masyarakat menjadi tergiur dan melepas lahan meraka untuk dibangun dijadikan mall, perumahan dan lain lain. Padahal mereka tidak memikirkan dampak yang diakibatkan dari pembebasan tanah itu akan justru membuat mereka kehilangan sebagian dari pekerjaan mereka.

Lahan merupakan permasalahan yang dihadapi oleh sebagian besar kota kota di Indonesia , karena lahan merupakan asset utama yang memiliki pengaruh penting terhadap laju perkembangan kota serta perkembangan bisnis. Seringkali lahan dijadikan tempat bisnis tanpa perhitungan sehingga ada beberapa pihak yang dirugikan dan juga ada pihak yang diuntungkan. Bahkan efek dari kurangnya ketersedian lahan tersebut berakibat fatal bagi siklus kehidupan kurangnya resapan air dan juga jalur hijau. Terkait dengan pemasalahan tersebut. Kota Malang pun mengalami masalah yang sama. Mengingat kota Malang merupakan kota terbesar kedua di Jawa Timur.


(11)

4

Permasalahan yang sering terjadi kerap menimbulkan konflik antara masyarakat dan pihak investor maupun pihak pemerintah. Sekarang ini Malang merupakan lokasi yang akan menjadi target dalam perkembangan dunia bisnis.

Dalam rangka peningkatan investasi dibidang pertokoan dan bisnis , pemerintahan kota Malang juga mengalih fungsikan pasar tradisional Dinoyo menjadi Dinoyo Mall Center. Oleh karena itu langkah pertama yang diambil adalah memindahkan pasar tradisional Dinoyo ke wilayah Merjosari. Pembangunan serta pemindahan pasar Dinoyo ke wilayah Merjosari ini mendapat penolakkan dari pedagang pasar dinoyo dan warga Merjosari. Yang jelas pengalih fungsian dan pemindahan lokasi pasar Dinoyo ke wilayah Merjosari masih banyak konflik . Bagi pedagang pasar Dinoyo pemindahan ke wilayah Merjosari dirasa kurang strategis , tentu saja berbagai pemikiran muncul bahwa pasar tradisional akan kalah dengan Mall. Kemudian dari warga Merjosari berpikiran bahwa dengan adanya pasar,warga merasa akan terganggu kelancaran lalu lintas, daerah menjadi kotor kemungkinan banjirpun bisa saja terjadi.

Oleh karena itu berkaitan dengan permasalahan pemindahan tradisional Dinoyo ke wilayah Merjosari. Penulis bermaksud untuk meneliti tentang Resistensi Pedagang Atas Relokasi Pasar Dinoyo Ke Pasar Merjosari.


(12)

B. Rumusan Masalah

Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama bahwa setiap pembangunan selalu ada dampak positif dan negative. Pada dasarnya pembangunan itu bertujuan untuk membangun masyarakat yang adil dan makmur. Akan tetapi setiap langkah dari suatu kegiatan apalagi berhubungan dengan pembangunan yang berbau bisnis tentunya akan ada kesulitan dan berbagai masalah yang akhirnya menghambat pembangunan itu sendiri . Semua itu merupakan tantangan yang harus dihadapi dan diatasi agar tujuan dari pembangunan tersebut dapat tercapai semaksimal mungkin.

Demikian pula dengan pelaksanaan penelitian, harus dirumuskan terlebih dahulu permasalahan untuk membantu pengumpulan data agar tidak membias. Menurut Winarno Soerachmad Masalah adalah : “Masalah adalah setiap kesulitan yang menggerakkan manusia untuk memecahkannya, masalah harus dapat dirasakan sebagai suatu rintangan yang harus dilalui dengan jalan mengatasi bila akan berjalan terus “.2 Dari uraian tersebut bisa penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana resistensi pedagang pasar Dinoyo terhadap relokasi pasar Dinoyo baru.

2

Winarno Soerachmad 1980 , Pengantar Penelitian Ilmiah, Penerbit Tarsito Bandung, ,hal 34.


(13)

6

2. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari relokasi Pasar Dinoyo baru.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui resistensi para pedagang pasar Dinoyo dan warga Merjosari terhadap relokasi pasar Dinoyo.

2. Untuk mengetahu dampak yang ditimbulkan dari relokasi Pasar Dinoyo

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan dari penelitian diatas, manfaat yang diharapkan oleh penulis dalam penelitian ini adalah

1. Kegunaan Akademis

a) Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi civitas akademika dan mereka yang mendalami masalah seperti ini.

b) Sebagai bahan masukan kepada penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan masalah tersebut dalam ruang lingkup , waktu dan wilayah yang berbeda.

c) Menambah wawasan dan pengetahuan penulis terutama penerapan teori teori yang didapat dalam masalah ini.


(14)

Sebagai kontribusi memberikan rekomendasi bagi pemerintah dalam merencanakan dan menetapkan suatu kebijakan dengan melibatkan aspirtasi masyarakat dan kalangan pendidikan.

E. Definisi Konseptual

Dalam suatu karya ilmiah sudah menjadi keharusan adanya penyajian teoritis yang mendasari pemikiran dalam suatu usaha pemecahan masalah yang dihadapi dalam penelitian. Karena pandangan teoritis tersebut dapat membantu penentuan ruang lingkup dari apa yang akan diteliti. Definisi konseptual juga membantu pola pikir dalam mepertimbangkan kelayakan kenyataan dimana agar tahap berikutnya berusaha menyempurnakan dari apa yang telah diteliti. Sehubungan dengan itu Koencoro Ningrat memberikan pendapat bahwa :“Teori itu pada pokoknya merupakan pernyataan mengenai sebab akibat adanya suatu hubugan positif antara gejala yang akan diteliti dengan satu atau beberapa faktor tertentu dalam masyarakat”.3 Dari tulisan diatas dapat kita ketahui bahwa teori-teori tertentu merupakan hal yang sangat penting bagi suatu penelitian. Sehubungan dengan itu pula menurut R. Norton :“konsep merupakan definisi dari apa yang perlu diamati, konsep menentukan antara variable mana yang

menentukan adanya hubungan empiris”.4

3

Koencoroningrat,Metode Penelitian masyarakat,Penerbit Pt.Gramedia,Jakarta,hal 31

4


(15)

8

Baik teori ataupun konsep masing-masing mempunyai kesamaan argumentasi bahwa setiap karya ilmiah memang menjadi keharusan dikemukakan terlebih dahulu teori apa atau konsep apa yang mendasari penelitian tersebut. Sehingga penelitian tersebut menjadi spesifik dan tidak kabur atau bias. Selanjutnya agar penelitian ini mengarah pada pokok permasalahan yang akan diteliti maka perlu adanya defnisi konseptual yaitu : 1. Pengertian resistensi

Resistensi terhadap perubahan bukan ditemukan dalam individu, tetapi dalam realitas yang dikonstruksikan oleh individu. Parisipan yang mempunyai perbedaan realitas ysng dikontruksikan akan mempunyai sense yang berbeda terhadap diri mereka dan dunianya. Hasilnya mereka akan menempuh tindakan yang berbeda dan menunjukkan bentuk resistensi yang berbeda. Tergantung pada realitas dimana mereka hidup. Resistensi kemudian dipahami sebagai sebuah respon terhadap suatu inisiatif perubahan, suatu respon hasil percakapan yang membentuk realitas dimana individu hidup.

Resistensi terhadap perubahan kemudian dapat dipandang sebagai sebuah fungsi dari latar belakang atau konteks percakapan. Dalam suatu konteks dan percakapan, maka segala sesuatunya adalah tepat. Ini berarti sangat sulit menantang sebuah realitas dari cara pandang yang berbeda. Sejumlah tantangan, mengasumsikan resistensi hadir secara terpisah dari konteksnya.


(16)

2. Pengertian warga atau masyarakat

Masyarakat atau warga adalah suatu system dari kebiasaan dan tata cara atau wewenang dan kerjasama antara berbagai kelompok dan penggolongan. Dari pengawasan tingkah laku serta kebiasaan kebiasaan manusia. Keseluruhan yang selalu berubah ini kita namakan masyarakat. Masyarakat merupakan jalinan hubungan manusia. Dan masyarakat selalu berubah. Masyarakat atau warga adalah penggolongan besar atau kecil terdiri dari beberapa manusia dengan sendirinya bertalian secara golongan atau mempengaruhi satu sama lainnya. “ Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama disatu wilayah yang menghasilkan kebudayaan”.5 Walaupun definisi tersebut berbeda. Akan tetapi pada dasarnya isinya sama yaitu sama sama mempunyai unsur :

a. Manusia yang hidup bersama b. Bercampur untuk waktu yang lama c. Mereka merupakan satu kesatuan

d. Mereka merupakan system yang hidup bersama 3. Pengertian Pasar

Sebenarnya Pasar tidak harus dikaikan dengan suatu tempat yang dinamakan pasar dalam pengertian: “ Pasar yang sebenarnya adalah dimana saja

5


(17)

10

terjadi transaksi antara penjual dan pembeli”.6 Sedangkan barang yang akan diperjual belikan adalah barang apa saja yang merupakan kebutuhan manusia. Ada beberapa macam pasar antara lain :

a) Pasar tradisional adalah suatu tempat dimana telah terjadi transaksi penjual dan pembeli yang untuk transaksinya tidak melalui system kasir. Jadi bisa terjadi transaksi secara langsung. Seperti pasar sayur dll.

b) Pasar Modern adalah suatu tempat dimana telah terjadi transaksi penjual dan pembeli. yang didalam transaksi itu terjadi jual beli yang melibatkan pegawai kasir ada juga pelayan (Customer Service). Seperti swalayan dan super market

F. Definisi Operasional

Sehubungan dengan perlu adanya pembatasan konsep, Maka untuk penelitian empiris perlu memperoleh data-data yang valid. Yaitu dengan melakukan penelitian dan melihat bagaimana resistensi warga atas alih fungsi pasar Dinoyo menjadi Dinoyo Mall Center (DMC) .

Definisi operasional merupakan salah satu unsur yang juga tidak kalah penting dalam suatu penelitian khusus dan sangat membantu dalam hal bagaimana suatu variable atau indicator diukur. Definisi operasional itu adalah

6


(18)

mengubah konsep yang berupa kontruk menjadi gambaran perilaku atau gejala yang dapat diamati dan dapat diuji kebenarannya oleh orang lain.

Adapun indikator dari resistensi itu adalah : 1. Pedagang Pasar Dinoyo

2. Warga Merjosari 3. Warga Dinoyo

Indikator dari dampak adanya pemindahan pasar dinoyo ke wilayah Merjosari adalah:

1. Resapan air yang terhambat 2. Jalur hijau semakin sempit 3. Kemacetan

G. Metode Penelitian

Metodelogi penelitian adalah suatu cara atau langkah-langkah yang dipergunakan dalam mengumpulkan data, mengolah data dan menganalisa data dengan perantara teknik dan alat alat tertentu untuk mencapai tujuan. Metodelogi ini sangat penting didalam penelitian , karena berhasil tidaknya suatu penelitian tergantung pada metode pengumpulan data yang dipergunakan. Sehubungan dengan itu perlu ditekankan bahwa metode yang dipilih dalam penelitian ini dipertimbangkan melalui kesesuian obyek studi. Metode yang dipergunakan adalah


(19)

12

1. Teknik Pengumpulan Data

a. Library Research (Penelitian Kepustakaan)

Yaitu Metode pengumpulan data melalui literature-literatur yang ada. Penelitian kepustakaan dimaksudkan sebagai bahan-bahan tulisan dengan cara membaca literature, mempelajari buku-Buku, majalah, Koran, dan lain sebagainya yang ada kaitannya dengan penulisan Penyelidikan yang menggunakan metode documenter adalah penyelidikan yang mengaplikasikan metode pemecahan masalah yang ilmiah dari perspektif sejauh yang perlu didalam suatu historis suatu masalah. Agar lebih jelas maka W. Soerchmad mengatakan bahwa: ,”Metode documenter apabila suatu penyelidikan itu ditujukan kepada penguraian dan penjelasan apa yang telah lalu melalui sumber-sumber”.7 Berdasar pendapat tersebut diatas makametode documenter adalah suatu metode untuk mendapatkan data melalui suatu penyelidikan atau penelitian yang isinya terdiri dari Penjelasan dan pemikiran terhadap suatu peristiwa baik disengaja atau tidak disengaja ditulis untuk disimpan sebagai bahan keterangan.

b. Metode Angket ( Questionary)

7


(20)

Metode angket adalah suatu penyelidikan uang berusaha untuk mengungkapkan keadaan jiwa dengan jalan memberikan daftar pertanyaan untuk orang yang akan menjadi sasaran questionary tersebut

c. Metode Interview (metode wawancara)

I Djumhur dan Muhammad surya berpendapat bahwa :“Wawancara adalah merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan jalan komunikasi yang akan dilakukan dengan jalan dialog secara langsung”. 8 Pendapat tersebut diatas dipertegas oleh soetrisno Hadi bahwa :“Interview dapat dipandang sebagai metode pengumpulan data dengan jalan komunikasi atau tanya jawab sepihak yang dikerjakan secara sistematis. Berdasarkan kepada tujuan penyelidikan “.9 Dengan dua pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa : interview adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara tanya jawab secara langsung pada sumber data.

d. Metode Observasi

Menurut Soetrisno Hadi didefinisaikan sebagai berikut: :“Observasi sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematis terhadap fenomena yang diselidiki. Dalam arti yang luas observasi sebenarnya tidak hanya terbatas pada

8

I Djumhur dan Muhammad Surya,Bimbingan dan penyuluhan disekolah,PenerbitCV.Ilmu, Bandung,1983,hal 50.

9


(21)

14

pengamatan, yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung”.10 Berdasar pengertian tersebut diatas, maka dapatlah disimpulkan bahwa dengan jalan pengamatan dan pencatatan secara teratur dan sistematis . Metode observasi adalah suatu cara mengumpulkan data atau keterangan terhadap obyek yang diselidiki baik secara langsung maupun tidak langsung dalam batas waktu dan tempat tertentu.

1. Penentuan Populasi dan sampel

Menurut Sanapiah Faisal,”Populasi adalah seluruh jumlah unit yang

ada kesamaan karakteristik atau atribut dari obyek atau ruang lingkup

penelitian”.11 Pendapat lain juga dikemukakan Jusman Iskandar

bahwa,”Populasi merupakan kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri

-ciri tertentu”. Adapun yang ditetapkan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pedagang pasar dinoyo sebanyak kurang lebih 1.000 pedagang. Sampel

adalah “sebagaian populasi yang akan diselidiki”. Demikian ungkap Sutrisno Hadi. Sedang mengenai jumlah sampel yang harus diambil dari besarnya

populasi dalam suatu penelitian Sutrisno Hadi mengatakan,”sebenarnya tidak

ada ketetapan yang pasti berapa persen suatu sampel yang harus diambil”.12 Namun demikian yang diambil harus tetap representative , dengan demikian

10

Ibid, 15

11

Sanapiah Faisal, Metode penelitian Keilmuan social. DIKNAS dan Pengembangan sos. FIP IKIP Malang,1991, hal 114

12


(22)

dapat ditegaskan bahwa yang penting dalam pengambilan sampel adalah bagaimana seorang peneliti dapat memperoleh suatu sampel yang benar-benar dapat mewakili serta menggambarkan keadaan populasi secara maksimal. Adapun sampel penelitian ini diambil 10 % dari jumlah populasi pedagang pasar dinoyo. Sepuluh persen dari satu juta pedagang pasar dinoyo adalah 100 orang. Kemudian untuk menunjang penelitian ini diambil juga 100 orang warga sekitar relokasi pasar merjosari. 100 orang dari wilayah pasar dinoyo. Adapun teknik sampling yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teknik random sampling yaitu ,”Pengambilan sampel secara random atau tanpa padang bulu”.13 H. Teknik Analisa Data

Pada dasarnya penelitian ini adalah merupakan penelitian yang formatnya adalah format diskriptif kualitatif. Mengingat data data yang dikumpulkan adalah bersifat monografis atau bisa berwuudkan kasus seta menggunakan tabel yang merupakan salah satu teknik dengan cara memasukkan data dari questionary, interview, dokumen dan obsevasi yang telah dipersiapkan. Dan untuk mengolah data serta menganalisa data yang telah diperoleh menggunakan mengolah data yang telah diperoleh menggunakan teknik analisa data dan prosentase. Dimana pengertian prosentase menurut W. Soerachmad adalah sebagai berikut : “Bila dikehendaki oleh prosentase maka

13


(23)

16

perhitungannya dilakukan dengan menjumlah semua frekwensi lalu membagi jumlah tersebut dengan N”.14

Bila pengertian tersebut dijabarkan melalui rumus maka rumus tersebut adalah F

P = ___________ X 100 % N

Keterangan : P = Prosentase

N = Banyaknya subyek F = Frekuensi

14

W. Soerachmad, Pengantar penyelidikan Ilmiah dasar dan metode, Penerbit Jamara,Bandung, 1967, hal 34.


(1)

mengubah konsep yang berupa kontruk menjadi gambaran perilaku atau gejala yang dapat diamati dan dapat diuji kebenarannya oleh orang lain.

Adapun indikator dari resistensi itu adalah : 1. Pedagang Pasar Dinoyo

2. Warga Merjosari 3. Warga Dinoyo

Indikator dari dampak adanya pemindahan pasar dinoyo ke wilayah Merjosari adalah:

1. Resapan air yang terhambat 2. Jalur hijau semakin sempit 3. Kemacetan

G. Metode Penelitian

Metodelogi penelitian adalah suatu cara atau langkah-langkah yang dipergunakan dalam mengumpulkan data, mengolah data dan menganalisa data dengan perantara teknik dan alat alat tertentu untuk mencapai tujuan. Metodelogi ini sangat penting didalam penelitian , karena berhasil tidaknya suatu penelitian tergantung pada metode pengumpulan data yang dipergunakan. Sehubungan dengan itu perlu ditekankan bahwa metode yang dipilih dalam penelitian ini dipertimbangkan melalui kesesuian obyek studi. Metode yang dipergunakan adalah


(2)

1. Teknik Pengumpulan Data

a. Library Research (Penelitian Kepustakaan)

Yaitu Metode pengumpulan data melalui literature-literatur yang ada. Penelitian kepustakaan dimaksudkan sebagai bahan-bahan tulisan dengan cara membaca literature, mempelajari buku-Buku, majalah, Koran, dan lain sebagainya yang ada kaitannya dengan penulisan Penyelidikan yang menggunakan metode documenter adalah penyelidikan yang mengaplikasikan metode pemecahan masalah yang ilmiah dari perspektif sejauh yang perlu didalam suatu historis suatu masalah. Agar lebih jelas maka W. Soerchmad mengatakan bahwa: ,”Metode documenter apabila suatu penyelidikan itu ditujukan kepada penguraian dan penjelasan apa yang telah lalu melalui sumber-sumber”.7 Berdasar pendapat tersebut diatas makametode documenter adalah suatu metode untuk mendapatkan data melalui suatu penyelidikan atau penelitian yang isinya terdiri dari Penjelasan dan pemikiran terhadap suatu peristiwa baik disengaja atau tidak disengaja ditulis untuk disimpan sebagai bahan keterangan.

b. Metode Angket ( Questionary)

7


(3)

Metode angket adalah suatu penyelidikan uang berusaha untuk mengungkapkan keadaan jiwa dengan jalan memberikan daftar pertanyaan untuk orang yang akan menjadi sasaran questionary tersebut

c. Metode Interview (metode wawancara)

I Djumhur dan Muhammad surya berpendapat bahwa :“Wawancara adalah merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan jalan komunikasi yang akan dilakukan dengan jalan dialog secara langsung”. 8 Pendapat tersebut diatas dipertegas oleh soetrisno Hadi bahwa :“Interview dapat dipandang sebagai metode pengumpulan data dengan jalan komunikasi atau tanya jawab sepihak yang dikerjakan secara sistematis. Berdasarkan kepada tujuan penyelidikan “.9 Dengan dua pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa : interview adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara tanya jawab secara langsung pada sumber data.

d. Metode Observasi

Menurut Soetrisno Hadi didefinisaikan sebagai berikut: :“Observasi sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematis terhadap fenomena yang diselidiki. Dalam arti yang luas observasi sebenarnya tidak hanya terbatas pada

8

I Djumhur dan Muhammad Surya,Bimbingan dan penyuluhan disekolah,PenerbitCV.Ilmu, Bandung,1983,hal 50.

9


(4)

pengamatan, yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung”.10 Berdasar pengertian tersebut diatas, maka dapatlah disimpulkan bahwa dengan jalan pengamatan dan pencatatan secara teratur dan sistematis . Metode observasi adalah suatu cara mengumpulkan data atau keterangan terhadap obyek yang diselidiki baik secara langsung maupun tidak langsung dalam batas waktu dan tempat tertentu.

1. Penentuan Populasi dan sampel

Menurut Sanapiah Faisal,”Populasi adalah seluruh jumlah unit yang ada kesamaan karakteristik atau atribut dari obyek atau ruang lingkup penelitian”.11 Pendapat lain juga dikemukakan Jusman Iskandar bahwa,”Populasi merupakan kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri -ciri tertentu”. Adapun yang ditetapkan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pedagang pasar dinoyo sebanyak kurang lebih 1.000 pedagang. Sampel adalah “sebagaian populasi yang akan diselidiki”. Demikian ungkap Sutrisno Hadi. Sedang mengenai jumlah sampel yang harus diambil dari besarnya populasi dalam suatu penelitian Sutrisno Hadi mengatakan,”sebenarnya tidak ada ketetapan yang pasti berapa persen suatu sampel yang harus diambil”.12 Namun demikian yang diambil harus tetap representative , dengan demikian

10

Ibid, 15 11

Sanapiah Faisal, Metode penelitian Keilmuan social. DIKNAS dan Pengembangan sos. FIP IKIP Malang,1991, hal 114

12


(5)

dapat ditegaskan bahwa yang penting dalam pengambilan sampel adalah bagaimana seorang peneliti dapat memperoleh suatu sampel yang benar-benar dapat mewakili serta menggambarkan keadaan populasi secara maksimal. Adapun sampel penelitian ini diambil 10 % dari jumlah populasi pedagang pasar dinoyo. Sepuluh persen dari satu juta pedagang pasar dinoyo adalah 100 orang. Kemudian untuk menunjang penelitian ini diambil juga 100 orang warga sekitar relokasi pasar merjosari. 100 orang dari wilayah pasar dinoyo. Adapun teknik sampling yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teknik random sampling yaitu ,”Pengambilan sampel secara random atau tanpa padang bulu”.13

H. Teknik Analisa Data

Pada dasarnya penelitian ini adalah merupakan penelitian yang formatnya adalah format diskriptif kualitatif. Mengingat data data yang dikumpulkan adalah bersifat monografis atau bisa berwuudkan kasus seta menggunakan tabel yang merupakan salah satu teknik dengan cara memasukkan data dari questionary, interview, dokumen dan obsevasi yang telah dipersiapkan. Dan untuk mengolah data serta menganalisa data yang telah diperoleh menggunakan mengolah data yang telah diperoleh menggunakan teknik analisa data dan prosentase. Dimana pengertian prosentase menurut W. Soerachmad adalah sebagai berikut : “Bila dikehendaki oleh prosentase maka

13


(6)

perhitungannya dilakukan dengan menjumlah semua frekwensi lalu membagi jumlah tersebut dengan N”.14

Bila pengertian tersebut dijabarkan melalui rumus maka rumus tersebut adalah F

P = ___________ X 100 % N

Keterangan : P = Prosentase

N = Banyaknya subyek F = Frekuensi

14

W. Soerachmad, Pengantar penyelidikan Ilmiah dasar dan metode, Penerbit Jamara,Bandung, 1967, hal 34.