Transformator Resistor LANDASAN TEORI

2.8. Transformator

a. Komponen Transformator trafo Transformator trafo adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan bolak-balik AC. Transformator terdiri dari 3 komponen pokok yaitu: kumparan pertama primer yang bertindak sebagai input, kumparan kedua skunder yang bertindak sebagai output, dan inti besi yang berfungsi untuk memperkuat medan magnet yang dihasilkan, Seperti gambar 2.11 dibawah ini : Bagian-Bagian Transformator Contoh Transformator Lambang Transformator Gambar 2.11. Transformator Universitas Sumatera Utara b. Prinsip Kerja Transformator Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut. Ketika Kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan induktansi timbal-balik mutual inductance. c. Penggunaan Transformator Transformator trafo digunakan pada peralatan listrik terutama yang memerlukan perubahan atau penyesuaian besarnya tegangan bolak-balik. Misal radio memerlukan tegangan 12 volt padahal listrik dari PLN 220 volt, maka diperlukan transformator untuk mengubah tegangan listrik bolak-balik 220 volt menjadi tegangan listrik bolak-balik 12 volt. Contoh alat listrik yang memerlukan transformator adalah: TV, komputer, mesin foto kopi, gardu listrik dan sebagainya.

2.9. Resistor

Resistor adalah komponen elektronik dua kutub yang didesain untuk menahan arus listrik dengan memproduksi tegangan listrik di antara kedua kutubnya, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus yang mengalir, berdasarkan hukum Ohm: Universitas Sumatera Utara …………… Resistor digunakan se dan merupakan salah dibuat dari bermacam yang dibuat dari padu Karakteristik utama da dihantarkan. Karakte induktansi. Resistor dapat diinte bahkan sirkuit terpadu kebutuhan daya resis rangkaian agar tidak t Penandaan resistor Resistor aksial biasa resistansi. Resistor pa untuk dapat ditandai, terlalu kecil untuk dapa atau hijau, walaupun abu. ………………………………………………… n sebagai bagian dari jejaring elektronik dan sir ah satu komponen yang paling sering digunakan. am-macam kompon dan film, bahkan kawat r duan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium. dari resistor adalah resistansinya dan daya lis kteristik lain termasuk koefisien suhu, des ntegrasikan kedalam sirkuit hibrida dan papa adu. Ukuran dan letak kaki bergantung pada sistor harus cukup dan disesuaikan dengan k terbakar. asanya menggunakan pola pita warna untuk pasang-permukaan ditandas secara numerik ji ndai, biasanya resistor ukuran kecil yang seka dapat ditandai. Kemasan biasanya cokelat muda upun begitu warna lain juga mungkin, seperti mer 29 ……. 2.1 sirkuit elektronik, an. Resistor dapat t resistansi kawat . listrik yang dapat desah listrik, dan pan sirkuit cetak, ada desain sirkuit, n kebutuhan arus untuk menunjukkan k jika cukup besar karang digunakan uda, cokelat, biru, erah tua atau abu- Universitas Sumatera Utara Resistor awal abad ke-20 biasanya tidak diisolasi, dan dicelupkan ke cat untuk menutupi seluruh badan untuk pengkodean warna. Warna kedua diberikan pada salah satu ujung, dan sebuah titik atau pita warna di tengah memberikan digit ketiga. Aturannya adalah badan, ujung, titik memberikan urutan dua digit resistansi dan pengali desimal. Toleransi dasarnya adalah ±20. Resistor dengan toleransi yang lebih rapat menggunakan warna perak ±10 atau emas ±5 pada ujung lainnya. Identifikasi empat pita Identifikasi empat pita adalah skema kode warna yang paling sering digunakan. Ini terdiri dari empat pita warna yang dicetak mengelilingi badan resistor. Dua pita pertama merupakan informasi dua digit harga resistansi, pita ketiga merupakan faktor pengali jumlah nol yang ditambahkan setelah dua digit resistansi dan pita keempat merupakan toleransi harga resistansi. Kadang-kadang terdapat pita kelima yang menunjukkan koefisien suhu, tetapi ini harus dibedakan dengan sistem lima warna sejati yang menggunakan tiga digit resistansi. Sebagai contoh, hijau-biru-kuning-merah adalah 56 x 10 4 Ω = 560 kΩ ± 2. Deskripsi yang lebih mudah adalah: pita pertama, hijau, mempunyai harga 5 dan pita kedua, biru, mempunyai harga 6, dan keduanya dihitung sebagai 56. Pita ketiga,kuning, mempunyai harga 10 4 , yang menambahkan empat nol di belakang 56, sedangkan pita keempat, merah, merupakan kode untuk toleransi ± 2, memberikan nilai 560.000Ω pada keakuratan ± 2. Supaya lebih mudah kita bisa lihat daftar tabel 2.1 dibawah ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1. Kode Warna Resistor Warna Pita pertama Pita kedua Pita ketiga pengali Pita keempat toleransi Pita kelima koefisien suhu Hitam × 10 Cokelat 1 1 ×10 1 ± 1 F 100 ppm Merah 2 2 × 10 2 ± 2 G 50 ppm Jingga oranye 3 3 × 10 3 15 ppm Kuning 4 4 × 10 4 25 ppm Hijau 5 5 × 10 5 ± 0.5 D Biru 6 6 × 10 6 ± 0.25 C Ungu 7 7 × 10 7 ± 0.1 B Abu-abu 8 8 × 10 8 ± 0.05 A Putih 9 9 × 10 9 Emas × 10 -1 ± 5 J Perak × 10 -2 ± 10 K Kosong ± 20 M Universitas Sumatera Utara Dari tabel 2.1 diatas kita dapat menentukan sebuah resistor dengan berbagai jenis tahanan. Identifikasi lima pita Identifikasi lima pita digunakan pada resistor presisi toleransi 1, 0.5, 0.25, 0.1, untuk memberikan harga resistansi ketiga. Tiga pita pertama menunjukkan harga resistansi, pita keempat adalah pengali, dan yang kelima adalah toleransi. Resistor lima pita dengan pita keempat berwarna emas atau perak kadang-kadang diabaikan, biasanya pada resistor lawas atau penggunaan khusus. Pita keempat adalah toleransi dan yang kelima adalah koefisien suhu. Universitas Sumatera Utara Uc Atmega 8535 KIPAS PIR 1 RELAY LCD PIR 2 BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN CARA KERJA

3.1 Diagram Blok