Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi antara sistem dan lingkungan:
sistem terisolasi: tak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan lingkungan.
Contoh dari sistem terisolasi adalah wadah terisolasi, seperti tabung gas terisolasi.
sistem tertutup: terjadi pertukaran energi panas dan kerja tetapi tidak terjadi pertukaran benda dengan lingkungan.
Rumah hijau adalah contoh dari sistem tertutup di
mana terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja dengan lingkungan. Apakah suatu sistem terjadi pertukaran panas, kerja atau keduanya biasanya dipertimbangkan
sebagai sifat pembatasnya: o
pembatas adiabatik: tidak memperbolehkan pertukaran panas. o
pembatas rigid: tidak memperbolehkan pertukaran kerja.
sistem terbuka: terjadi pertukaran energi panas dan kerja dan benda dengan lingkungannya. Sebuah pembatas memperbolehkan pertukaran benda disebut permeabel.
Samudra merupakan contoh dari sistem terbuka.
Dalam kenyataan, sebuah sistem tidak dapat terisolasi sepenuhnya dari lingkungan, karena pasti ada terjadi sedikit pencampuran, meskipun hanya penerimaan sedikit penarikan
gravitasi . Dalam analisis sistem terisolasi, energi yang masuk ke sistem sama dengan energi
yang keluar dari system Chang, R. 1995. Chemistry. Random House: USA.
2.3 Hukum Pertama Termodinamika . Hukum Pertama Termodinamika kekekalan energi
Menyatakan perubahan energi dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan total dari jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam sistem dan
kerja yang dilakukan terhadap sistem. “Perubahan energi dalam U sistem pada suatu prosessama dengan aliran panas total
Q ke dalam sistem dikurangi kerja W yang dilakukan sistem” Sukardjo. 1989. Kimia Anorganik. Bina Aksara: Yogyakarta.
U2-U1 = Q – W ~ kekekalan energi
Hukum 1 Termodinamika
6
Hukum ini berbunyi: “Kalor dan kerja mekanik adalah bisa saling tukar”. Sesuai dengan hukum ini, maka sejumlah kerja mekanik dibutuhkan untuk menghasilkan sejumlah
kalor, dan sebaliknya. Hukum ini bisa juga dinyatakan sebagai: “Energi tidak bisa dibuat atau dimusnahkan, namun bisa dirubah dari satu bentuk kebentuk lainnya”. Sesuai dengan hukum
ini, energi yang diberikan oleh kalor mesti sama dengan kerja eksternal yang dilakukan ditambah dengan perolehan energy dalam karena kenaikan temperatur.
Jika kalor diberikan kepada sistem, volume dan suhu system akan bertambah system akan terlihat mengembang dan bertambah panas. Sebaliknya, jika kalor diambil dari sistem,
volume dan suhu system akan berkurang system tampak mengerut dan terasa lebih dingin. Prinsip ini merupakan hukum alam yang penting dan salah satu bentuk dari hukum kekekalan
energi. Sistem yang mengalami perubahan volume akan melakukan usaha dan sistem yang
mengalami perubahan suhu akan mengalami perubahan energy dalam. Jadi, kalor yang diberikan kepada system akan menyebabkan system melakukan usaha dan mengalami
perubahan energy dalam. Prinsip ini dikenal sebagai hukum kekekalan energy dalam termodinamika atau disebut
Hukum I Termodinamika.Untuk suatu proses dengan keadaan akhir 2 dan keadaan awal 1
∆U = U2–U1
Temodinamika merupakan cabang ilmu fisika yang mempelajari mengenai pengaliran panas, perubahan-perubahan energi yang diakibatkan dan usaha yang dilakukan oleh panas.
1. Usaha luar W yaitu : Usaha yang dilakukan oleh system terhadap
sekelilingnya terhadap sistem. Misalkan gas dalam ruangan yang berpenghisap bebas tanpa gesekan dipanaskan pada tekanan tetap ; maka volume akanbertambahdengan V.
Usaha yang dilakukanoleh gas terhadap udara luar :
W = p.V
1. Usaha dalam U adalah : Usaha yang dilakukan oleh bagian dari suatu
system pada bagian lain dari system itu pula. Pada pemanasan gas seperti di atas, usaha dalam adalah berupa gerakan-gerakan antara molekul-molekul gas yang dipanaskan menjadi
lebih cepat.
7
Secara matematis, Hukum I Termodinamika dituliskan sebagai
Q = W + ∆U
Dimana Q = kalor yang masukkeluarsistem
U = perubahanenergidalam W = Usaha luar.
Q positif, sistem menerima kalor. Q negatif, sistem melepas kalor.
W positif, sistem melakukan usaha. W negatif, sistem menerima usaha.
positif, terjadi penambahan energi dalam pada sistem. negatif, terjadi penurunan energi dalam pada sistem.
Kalor Q merupakan energi yang berpindah dari satu benda ke benda yang lain akibat adanya perbedaan suhu. Berkaitan dengan sistem dan lingkungan, bisa dikatakan bahwa kalor
merupakan energi yang berpindah dari sistem ke lingkungan atau energi yang berpindah dari lingkungan ke sistem akibat adanya perbedaan suhu. Jika suhu sistem lebih tinggi dari suhu
lingkungan, maka kalor akan mengalir dari sistem menuju lingkungan. Sebaliknya, jika suhu lingkungan lebih tinggi dari suhu sistem, maka kalor akan mengalir dari lingkungan menuju
sistem. Jika Kalor Q berkaitan dengan perpindahan energi akibat adanya perbedaan suhu,
maka Kerja W berkaitan dengan perpindahan energi yang terjadi melalui cara-cara mekanis.
8
Misalnya jika sistem melakukan kerja terhadap lingkungan, maka energi dengan sendirinya akan berpindah dari sistem menuju lingkungan. Sebaliknya jika lingkungan melakukan kerja
terhadap sistem, maka energi akan berpindah dari lingkungan menuju sistem. Ketika suatu benda sedang bergerak maka benda tersebut memiliki energi kinetik dan
berdasarkan energi kinetik ini benda dapat melakukan usaha. Serupa dengan itu, benda yang berada pada pada ketinggian tertentu dari suatu acuan memiliki energi potensial dan
berdasarkan energi potensial ini benda juga dapat melakukan usaha. Kedua macam energi ini disebut energi luar eksternal energi. Sebagai tambahan terhadap energi luar ini setap benda
memiliki memiliki energi yang tidak nampak dari luar, energi ini disebut energi dalam. Dari sudut pandang termodinamika, energi dalam internal energy didefinisikan suatu
sistem sebagai jumlah energi kinetik seluruh partikel penyusunnya, ditambah jumlah seluruh energi potensial dari interaksi antara seluruh partikel itu. Energi dalam merupakan fungsi
keadaan sistem, jika keadaan sistem berubah maka energi dalam juga berubah tetapi energi dalam tidak tergantung pada lintasan yang ditempuh sistem untuk perubahan keadaan
tersebut. Selama terjadi perubahan suatu sistem, energi dalam dapat berubah dari keadaan awal U
1
ke keadaan akhir U
2
.
Energi dalam U atau energi internal disebut juga energi termal. Ketika pada volume tetap dipanaskan, suhu gas akan bertambah. Akibatnya, tekanan gas bertambah. Saat
dipanaskan, molekul-molekul gas mendapat energi sehingga energi kinetik molekul-molekul gas bertambah. Tentu saja kecepatan rata-rata molekul juga bertambah dan frekuensi
tumbukan molekul dengan dinding bertambah. Hal ini menyebabkan tekanan gas bertambah. Gejala ini menunjukkan energi dalam gas bertambah.
Jika sebuah sistem melakukan kerja dengan berekspansi terhadap lingkungannya dan tidak ada panas yang ditambahkan selama proses, energi meninggalkan system dan energi
dalam berkurang. Dari rumus sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa secara umum ketika panas Q ditambahkan ke sistem, sebagian dari energi yang ditambahkan ini tetap tinggal di
dalam sistem, mengubah energi dalam sebanyak sisanya meninggalkan sistem lagi ketika sistem melakukan kerja W terhadap lingkungannya. Karena W dan Q dapat bernilai positif,
negatif atau nol, maka dapat bernilai positif, negatif atau nol untuk proses yang berbeda.
Persamaan di atas merupakan hukum pertama termodinamika first law of thermodynamics. ”Jika energi panas yang diberikan sistem dikurangi dengan usaha yang
9
dilakukan oleh sistem sama dengan perubahan energi dalam sistem”. Dengan demikian, hukum pertama termodinamika menyatakan bahwa sejumlah kalor Q yang diterima dan
usaha W yang dilakukan terhadap suatu gas dapat digunakan untuk menambah energi dalam
Hukum pertama termodinamika atau sering disebut dengan hukum kekekalan energy. Konsep ini pertama kali muncul paada mekanik dan kemudian diperluas dalam elektrostatik
dan elektrodinamik. Percobaan Joule dilakukan pada tahun 1843-1878 dan menunjukan bahwa kalor termasuk dalam energy konservasi. Ia menunjkan bahwa dalam keadaan
adiabatic memberikan jumlah kalor kerja pada air dalam kalori meter memberikan suhu yang tetappasti. Dalam proses adiabatic ada system dalam penelitian isolasi termal bahwa tidak
terjadi pertukaran kalor dengan lingkungan. Sejak diberikan perbahan keadaan air dalam calorimeter dapat dicapai dengan cara yang berbeda yang melibatkan jumlah yang sama dari
kerja, atau perbedaan urutan langkah, perubahan dalam keadaan bebas pada garis edar dan tergantung hanya pada total jumlah kerja. Ini membuat kemungkinan untuk mengungkapkan
perubahan keadaan system pada proses adiabatic dalam hal kerja yang diperlukan tanpa menyatakan tipe kerja atau urutan langkah yang digunakan. Property system perubahan yang
dihitung dengan ini disebut dengan energy internal U. Sejak energy internal pada sistem meningkat pada kerja, dapat dihitung dengan kerja w pada perubahan system sari satu keaaan
ke keadaan lagi dengan proses adiabatic ∆U=w
dalam proses adiabatic Dengan ini, kerja yang yang dilakukan pada system tertutup dalam proses adiabatic
sama dengan pertambahan energy internal pada system. Symbol ∆ menunjukkan nilai kuantitas dalam keadaan akhir dikurangi nilai kuantitas dalam keadaan awal ∆U= U
2
-U
1,
dimana U
1
adalah energy internal pada keadaan awal dan U
2
adalah energy internal pada keadaan akhir. Jika system kerja pada lingkungan, w adalah negative dan selanjutnya ∆U juga
negative dalam proses adiabatic.
2.4 Proses-proses dalam Termodinamika