Inflasi TINJAUAN PUSTAKA DAN TEORITIS

2.5.1 Terjadinya inflasi berdasarkan penyebabnya.

2.5.1.1 Daya tarik permintaan Demand Pull Inflation

Inflasi yang disebabkan karena adanya daya tarik dari permintaan masyarakat akan berbagai barang yang terlalu kuat. Inflasi seperti ini banyak terjadi ketika menjelang hari – hari besar seperti: hari raya idul fitri, natal, tahun baru dan sebagainya.

2.5.1.2 Daya dorong penawaraan

Inflasi yang disebabkan karena adanya goncangan atau dorongan kenaikan biaya faktor – faktor produksi secara terus menerus dalam kurun waktu tertentu.inflasi seperti ini banyak terjadi ketika depresiasi nilai tukar, dampak inflasi luar negeri, peningkatan harga – harga komoditi yang diatur oleh pemerintah dan terjadinya negative supply shocks akibat bencana alam dan terganggunya distribusi. Bank Indonesia,2009 dalam Prasetyo,2009

2.5.1.3 Inflasi campuran

Inflasi yang terjadi karena disebabkan oleh kenaikan permintaan dan kenaikan penawaraan. Inflasi ini terjadi ketika para pelaku permintaan dan penawaraan tidak seimbang, yaitu jika permintaan akan barang bertambah banyak, menyebabkan faktor – faktor produksi dan penyediaan barang menjadi berkuang, padahal subtitusi barang tersebut lemah, akibat harga faktor produksi naik dan selanjutnya harga barang juga ikut naik.

2.5.1.4 Ekspetasi inflasi

Inflasi ini terjadi karena adanya perilaku masyarakat secara umum yang bersifat adaptif atau forward looking, karena masyarakat melihat harapan dimasa datang akan semakin lebih baik dari masa sebelumnya. Harapan masyarakat dimasa datang yang lebih baik dapat menyebabkan demand pull inflation atau cost push inflation tergantung dari ekspetasi masyarakat yang lebih baik dan bagaimana kondisi persediaan barang serta faktor produksi disaat itu dan masa datang. 2.6 Hubungan Variabel Terikat Dengan Variabel Tidak Terikat Pada bagian ini menjelaskan hubungan antara variabel independen Jumlah penduduk, GDP, Panjang jalan dan Inflasi terhadap variabel dependen Jumlah sepeda motor.

2.6.1 Hubungan variabel jumlah penduduk dengan jumlah sepeda motor.

Semakin tingginya jumlah penduduk maka akan membutuhkan konsumsi yang tinggi pula. Salah satu konsumsi yang mengalami peningkatan yang pesat di Indonesia yaitu kebutuhan akan transportasi. Keberadan transportasi diharapkan dapat menunjang segala aktivitas yang dilakukan manusia. Tingginya jumlah penduduk Indonesia tentu membutuhkan sarana transportasi yang tinggi pula. Kondisi transportasi massal yang belum memadai mendorong masyarakat untuk beralih ke moda transportasi lain dan sepeda motor menjadi pilihan yang banyak diambil oleh masyarakat. Harga yang lebih murah dibanding jenis kendaraan bermotor yang lain menjadikan sepeda motor lebih diminati. Ukuran yang lebih minimalis juga dianggap ampuh untuk menerobos kemacetan Prahmanto,2010.

2.6.2 Hubungan variabel GDP dengan jumlah sepeda motor.

Membaiknya kondisi perekonomian Indonesia beberapa tahun terakhir tentu berdampak pada kesejateraan masyarakatnya. Tolak ukur yang biasa dijadikan patokan untuk melihat kesejeteraan salah satunya pendapatan. Ketika pendapatan seseorang meningkat maka seseorang cenderung akan merubah konsumsi dan gaya hidupnya. Naiknya pendapatan seseorang akan dapat memenuhi kebutuhan yang lain, seperti kebutuhan sekunder atau tersier. Fenomena meningkat pesatnya jumlah sepeda motor tidak lepas dari membaiknya kondisi perekonomian Indonesia. Perokonomian yang baik memberikan banyak dampak yang baik seperti pertumbuhan ekonomi yang meningkat, pendapatan dan lain – lain. Dari segi pendapatan yang meningkat akan mendorong individu atau kelompok untuk meningkatkan kesejateraanya. Sehingga dapat mendorong seseorang untuk memenuhi kebutuhan yang sebelumnya tak dapat dipenuhi Prahmanto,2010.

2.6.3 Hubungan variabel Panjang jalan dengan jumlah sepeda motor

Jalan sebagai infrastruktur memiliki peranan yang sangat vital bagi kelancaran transportasi. Kondisi jalan yang baik dapat memberikan dampak yang baik bagi segala aktivitas, khususnya untuk kegiatan perekonomian seperti distribusi barang dapat berjalan dengan lancar. Ramli, 2006 dalam prahmanto 2010 menyatakan bahwa fungsi transportasi yaitu melancarkan pergerakan manusia movement of people, melancarkan gerak barang movement of good dan pergerakan jasa serta informasi movement of service and information. Sepeda motor yang sebagai transportasi paling banyak diminati masyarakat Indonesia sangat bergantung pada kondisi jalan yang ada. Jalanan yang baik dan mendukung dapat melancarkan segala aktivitas, sehingga keberadaan infrastruktur yang baik dapat mendorong pertumbuhan sepeda motor karena didukungan dengan infrastruktur yang baik pula. Namun apabila kondisi jalanan yang ada buruk, maka dapat memberikan banyak kerugian bagi pengguna jalan, khususnya pengguna sepeda motor yang paling banyak menjadi korban kecelakaan di jalanan Prahmanto,2010

2.6.4 Hubungan variabel inflasi dengan jumlah sepeda motor

Gejolak inflasi yang sering terjadi di Indonesia dapat memberikan dampak lesunya perekonomian yang dikarenakan naiknya harga – harga barang dan jasa. Kenaikan ini juga dapat berimbas pada barang lain juga, barang-barang pokok merupakan barang yang lebih sensitif terhadap kenaikan harga. Seperti yang baru terjadi yaitu kenaikan bahan bakar minyak. Kenaikan bahan bakar minyak ini menyebabkan barang lain naik juga karena adanya tambahan biaya transportasi. Bahan bakar minyak premium atau pertamax yang merupakan barang komplementer dari sepeda motor akan memberikan dampak pada penjualan sepeda motor ketika terjadi inflasi. Pembeli cenderung akan menahan keinginan untuk membeli sepeda motor karena inflasi yang disebabkan barang komplementer sepeda motor ini. Sehingga hal tersebut dapat menghambat laju penjualan sepeda motor Safitri,2012

2.7 Penelitian Terdahulu

Safitri 2012 melakukan penelitian Pengaruh Indikator Ekonomi Terhadap Penjualan Sepeda Motor Di Indonesia Studi Kasus Sepeda Motor Merek Honda 2002 – 2011. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel inflasi dan pertumbuhan ekonomi terhadap penjualan sepeda motor yang ada di Indonesia. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi berganda dan Korelasi linear berganda. Hasil analisis Regresi berganda dan Korelasi linear berganda menunjukan bahwa inflasi berpengaruh negatif terhadap penjualan sepeda motor dan pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif. Woyanti 2010 melakukan penelitiaan tentang Analisis Permintaan Sepeda Motor Matic di Kota Semarang dengan menggunakan variabel harga sepeda motor, harga sepeda motor bebek, pendapatan rumah tangga, selera dan jumlah anggota keluarga dengan alat analisis regresi linier berganda dengan estimasi OLS. Hasil penelitian menunjukan bahwa harga sepeda motor matic berpengaruh negatif dan harga sepeda motor bebek manual, pendapatan rumah tangga, selera serta jumlah anggota keluarga berpengaruh positif. Prahmanto 2011 melakukan penelitian dengan judul Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Jumlah Kendaraan Bermotor di Indonesia Tahun 2004-2008. Variabel yang digunakan dalam penelitian yaitu jumlah kendaraan bermotor, jumlah penduduk, produk domestik regional bruto dan panjang jalan dan menggunakan data panel dengan metode fixed effect. Hasil penelitian ini menunjukan semua variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah kendaraan bermotor dan yang nmenjadi variabel yang paling dominan yaitu jumlah penduduk. Susmono 2008 melakukan penelitian dengan judul Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertambahan Jumlah Kendaraan Motor Di Surabaya. Variabel yang digunakan dalam penelitian yaitu jumlah kendaraan bermotor, PDRB, jumlah penduduk dan inflasi, dengan menggunakan metode ordinary least square OLS. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa semua variabel berpengaruh signifikan terhadap jumlah kendaraan bermotor di surabaya.