Crossover Mutasi Google Maps API Android V2

yang lebih kecil, menyebabkan komputasi dalam model seleksi ini lebih ringan dibandingakan dengan model seleksi peringkat Zukhri, 2014: 43. Pada metode seleksi dengan turnamen ini, akan ditetapkan suatu nilai turnamen untuk individu-individu yang dipilih secara random dari suatu populasi. Individu-individu yang terbaik dalam kelompok ini akan diseleksi sebagai induk. Parameter yang digunakan pada metode ini adalah ukuran turnamen yang bernilai antara 2 sampai N jumlah individu dalam suatu populasi Kusumadewi, 2003: 289. Seleksi turnamen lebih efisien dan sederhana dalam implementasi dibandingkan metode seleksi yang lain Razali dan Geraghty, 2011. Pada gambar 2.3 ditunjukkan proses seleksi turnamen dengan N=3. Gambar 2.3 Proses Seleksi Turnamen

f. Crossover

Crosover atau penyilangan merupakan operator dalam algoritma genetika yang bertujuan untuk melahirkan kromosom baru yang mewarisi sifat-sifat induknya Zukhri, 2014:43. Salah satu metode crossover adalah Order Crossover, pada order crossover OX untuk menghasilkan keturunan dipilih dua titik silang dari kromosom induk. Kemudian gen-gen pada kromosom induk pertama yang berada diantara titik penyilangan digantikan oleh gen-gen pada induk kedua. OX tepat digunakan untuk representasi path permutasi, karena OX bukan merupakan masalah permutasi melingkar Liu, et al., 2014. Dalam gambar 2.8 akan dijelaskan proses dari OX Berninger, 2014. Gambar 2.4 Proses order crossover

g. Mutasi

Fungsi mutasi adalah untuk menambah keragaman dalam populasi dan mencegah kromosom jatuh ke dalam minimum lokal Wang, 2014. Salah satu metode mutasi adalah Mutasi Exchange Dalam metode mutasi exchange, proses mutasi dilakukan dengan menukar dua kromosom dalam kumpulan data Berninger, 2014. Untuk lebih jalasnya dapat dilihat ilustrasi metode mutasi ini dalam gambar 2.12. Gambar 2.5 Proses Exchange Crossover

h. Elitisme

Karena seleksi dilakukan secara random, maka tidak ada jaminan bahwa suatu individu bernilai fitness tertinggi akan selalu terpilih. Atau bahkan dapat rusak nilai fitnessnya menurun karena proses pindah-silang dan proses mutasi. Untuk menjaga agar individu bernilai fitness tertinggi tersebut tidak hilang selama proses evolusi, maka perlu dibuat satu atau beberapa kopinya. Prosedur ini sering dikenal sebagai elitisme Suyanto, 2005.

2.2.3 Pencarian Lokal

Pencarian lokal merupakan metode optimasi klasik yang menghasilkan solusi optimal lokal dengan mengeksplorasi lingkungan dari solusi awal yang diberikan. Penggunaan teknik pencarian lokal telah terbukti berguna dalam memecahkan masalah kombinatorial. Untuk teknik pencarian lokal, Hill Climbing yang disarankan oleh Michalewicz 1994 digunakan dalam penelitian ini. Hill Climbing HC merupakan algoritma pencarian untuk solusi yang lebih baik di lingkungan. Gerakan pencarian HC dicari berdasarkan nilai heuristik terbaik. Jika menemukan solusi yang lebih baik, perubahan solusi saat ini dengan solusi baru. Jika solusi baru tidak lebih baik dari solusi saat ini maka algoritma berhenti dan menyimpan solusi optimal lokal saat ini. Metode ini dapat menjamin sifat yang diinginkan dari teknik pencarian lokal untuk hibridisasi dengan GA Yun, 2006. Prosedur HC adalah sebagai berikut: Procedure: Perulangan metode hill climbing Begin Pilih individu terbaik dari populasi sekarang menggunakan nilai fitness Hasilkan individu secara acak sebanyak ukuran populasi dari lingkungan Pilih individu dengan nilai fitness terbaik dari individu yang baru dihasilkan If fitness fitness then Else If fitness ≥ fitness then end End

2.2.4 Skema Pencarian Lokal Adaptif

Konsep dasar dari penerapan skema pencarian lokal adaptif ke dalam GA adalah mempertimbangkan apakah GA konvergen ke solusi optimal global atau optimal lokal. Ketika GA konvergen ke solusi optimal global, solusi yang dihasilkan terus meningkat. Namun, ketika GA konvergen ke solusi optimal lokal, kinerja GA terus memburuk Yun, et al., 2009. Dalam situasi ini GA terjebak dalam kondisi optimum lokal, dimana sulit bagi GA menghindari konvergensi dini untuk solusi optimal lokal. Istilah konvergensi dini berarti bahwa populasi untuk masalah optimasi berkumpul terlalu dini, sehingga menjadi optimal terlalu awal. Dalam hal ini, keturunan yang dihasilkan dari orang tua menggunakan bantuan operator genetik tidak lebih unggul dibandingkan orang tua mereka. Kelemahan tersebut dapat ditingkatkan dengan teknik pencarian lokal yang dapat mencari di sekitar area konvergensi di perulangan GA dan memasukkan individu baru dengan nilai fitness yang lebih tinggi kedalam perulangan GA Yun, 2006; Yun et al, 2009. Berdasarkan konsep tersebut di atas, skema pencarian lokal adaptif diusulkan dalam penelitian ini. Skema pencarian lokal adaptif yang diusulkan adalah dengan menggunakan similarity coefficient method SCM. Untuk informasi tentang SCM yang digunakan dalam skema pencarian lokal adaptif, penulis merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh Rafsanjani, et al., 2015. SCM menggunakan kesamaan koefisien untuk mengukur kesamaan dua individu. Dalam penelitian ini metode kesamaan koefisien yang digunakan adalah cosine similarity, sebagai metode cosinus tepat untuk mengukur kesamaan yang ada antar individu berbasis prioritas dalam populasi GA untuk traveling salesman problem karena urutan traveling tidak berubah dengan skala individu. Cosine similarity merupakan ukuran kesamaan antara dua vektor dari hasil kali yang mengukur cosinus dari sudut yang dihasilkan. Untuk menghitung Cosine similarity antara dua individu dan dari populasi, di hitung menggunakan persamaan 2.4. dimana, = vektor dot produk dari l dan m, dihitung dengan = panjang dari vector l, dihitung dengan = panjang dari vector m, dihitung dengan Untuk menghitung rata-rata cosine similarity untuk semua individu dari populasi GA, dihitung menggunakan persamaan 5 Rafsanjani, et al., 2015. dimana, P = Populasi dari GA |P| = Ukuran opulasi Penggunaan teknik pencarian lokal ke GA diatur oleh kondisi berikut ini:

2.2.5 Algoritma Genetika Hibrida

Dalam algoritma genetika hibrida HGA penulis menggabungkan algoritma genetika dengan pencarian lokal menggunakan skema pencarian lokal adaptif yang dirancang untuk mengontrol penggunaan teknik pencarian lokal di perulangan GA. Skema pencarian lokal adaptif yang digunkan adalah metode kesamaan koefisien. Ketika GA terus konvergen maka kesamaan antara individu dalam populasi menjadi lebih tinggi. Menyebabkan nilai fitness antara individu menjadi mirip satu sama lain dan keragaman dari populasi berkurang, yang pastinya kinerja GA akan memburuk. Oleh karena itu, alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja GA adalah menambahkan individu baru ke dalam populasi GA dengan menggunakan metode pencarian lokal hill climbing. Individu-individu baru tidak harus memiliki kesamaan yang sama dengan populasi saat ini dan juga menjaga nilai fitness tinggi tertentu yang mirip dengan kesamaan populasi. Individu- individu yang dihasilkan dari metode pencarian lokal dapat mencari di sekitar area konvergensi menggunakan perulangan GA. Untuk prosedur dari HGA dalam menyelesaikan TSP adalah sebagai berikut: Algoritma : HGA untuk Traveling Salesman Problem Input : Data kota-kota TSP Output : Rute perjalanan terbaik Begin Step1 : Algoritma Genetika Step1.1 : Representasi Pengkodean masalah menggunakan path representasi Step1.2 : Inisialisasi populasi Menghasilkan populasi secara acak sebanyak jumlah populasi Step1.3 : Evaluasi Evaluasi populasi sekarang dengan fungsi fitness kemudian salin individu terbaik menggunakan elitism Step1.4 : Operator genetika Step1.4.1 : Seleksi Menghasilkan dua orangtua menggunakan seleksi turnamen Step1.4.2 : Crossover Pindah silang dua orangtua yang dipilih menggunakan order crossover Step1.4.3 : Mutasi Tukar gen anak yang dihasilkan menggunakan mutasi exchange Step1.5 : Kondisi berhenti Kondisi berhenti telah ditetapkan menggunakan jumlah generasi. Jika jumlah generasi terpenuhi maka proses perulangan akan berhenti Step2 : Pencarian lokal Terapkan teknik pencarian lokal jika kondisi pada skema pencarian lokal adaptif telah terpenuhi. Lanjutkan ke Step 1.3 End

2.2.6 Android

Dalam pembahasan ini dirujuk dari website resmi Developer Android 2015. Android menyediakan framework aplikasi yang memungkinkan untuk membangun aplikasi dan game yang inovatif untuk perangkat mobile dalam bahasa pemrograman Java. Android telah terintegrasi dengan Google API yang memungkinkan developer untuk membangun aplikasi menggunakan berbagai API Android yang disediakan oleh Google diantaranya Google Maps API Android V2.

a. Google Maps API Android V2

Google Maps Android API merupakan layanan dari Google yang berfungsi untuk mengintegrasikan peta pada aplikasi yang dibangun berdasarkan pada Google Maps data. API secara otomatis menangani akses ke Google Maps server seperti data download, dan tampilan peta. Fungsi lain dari API yaitu dapat menambahkan markers, poligon dan overlay untuk peta dasar, dan mengubah pandangan user dari peta ke area tertentu. API memberikan informasi tambahan untuk lokasi pada peta, dan memungkinkan untuk menambahkan grafis pada peta: - Menambahkan ikon untuk menentukan posisi tertentu pada peta Markers. - Menambahkan segmen garis Polyline. - Menambahkan segmen tertutup Poligon. - Menambahkan grafik bitmap ke posisi tertentu di peta Ground Overlays. - Menambahkan gambar yang ditampilkan diatas peta Tile Overlays. Google Maps Android API tidak terdapat dalam platform Android, tetapi tersedia pada perangkat dengan Google Play Store yang berjalan pada Android 2.2 atau lebih tinggi, melalui Google Play Services.

b. Integrasi Google Maps Android