Sementara itu dalam Depdiknas 2005:22 menilai buku pelajaran menjadi tiga aspek yaitu 1 aspek isi atau materi, 2 aspek penyajian materi, dan 3 aspek
bahasa dan keterbacaan. Berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan, peneliti akan mengkaji
buku teks bahasa Jawa pada aspek penyajian materi. Berikut penjelasannya.
2.2.1.4 Penyajian Materi
Kelayakan penyajian merupakan aspek yang berkaitan dengan cara suatu materi disajikan dalam buku pelajaran. Untuk mengetahui cara penyajian dalam buku
teks atau buku pelajaran diperlukan ukuran-ukuran standar yang mencakup masalah 1 tujuan pembelajaran, 2 penahapan pembelajaran, 3 penyajian yang menarik
minat dan perhatian siswa, 4 kemudahan bahan untuk dipahami siswa, 5 keaktifan siswa, 6 hubungan antarbahan, 7 latihan, dan 8 soal. Depdiknas 2005: 26
Dalam Depdiknas 2005:27 dijelaskan indikator dari setiap subaspek di atas, yaitu sebagai berikut.
a. Tujuan pembelajaran
Dalam sebuah buku teks, tujuan pembelajaran hendaknya dikemukakan secara eksplisit. Indikator subaspek tersebut antara lain 1 pencantuman tujuan
pembelajaran di SD, SMP, SMA untuk kelas 1 dan 2 SD, tujuan tidak perlu dicantumkan, 2 rumusan tujuan mudah dibaca dan dipahami siswa, dan 3
kesesuaian tujuan dengan materi, penyajian, latihan, serta soal. b.
Penahapan pembelajaran Penahapan pembelajaran dilakukan berdasarkan kerumitan materi.
Indikator subaspek tersebut yaitu tahap-tahap belajar didasarkan atas 1 kerumitan kata dan 2 kerumitan kalimat.
c. Penyajian yang menarik minat dan perhatian siswa
Dalam buku teks penyajian materi hendaknya dapat menarik perhatian siswa sehingga siswa termotivasi dan berminat untuk mempelajari buku tersebut.
Indikator subaspek tersebut yaitu materi disajikan dengan melibatkan siswa ke dalam kegiatan belajar secara konkret berupa aktivitas fisik dan psikis.
d. Kemudahan bahan untuk dipahami siswa
Bahan atau materi dalam buku teks selain menarik juga harus mudah dipahami oleh siswa. Indikator subaspek tersebut meliputi; 1 penjelasan,
penggambaran, dan pengorganisasian disusun secara sistematis, 2 pengungkapan dilakukan secara lugas, 3 istilah diberi penjelasan dan atau contoh, 4
penggunaan kata dan istilah dalam bahasa asing dan atau bahasa daerah yang tidak relevan dihindari.
e. Keaktifan siswa
Penyajian materi dalam buku teks juga harus memperhatikan keaktifan siswa, yaitu mendorong siswa untuk berpikir dan belajar. Indikator subaspek tersebut; 1
penyajian mendorong keaktifan siswa untuk berpikir dan belajar dengan cara yang bervariasi, dapat menantang siswa untuk mencari sumber-sumber belajar lain, dan
diikuti dengan sumber rujukan yang lengkap, 2 ada daftar pustaka. f.
Hubungan antarbahan Hubungan antar bahan yaitu bahan kajian yang berkaitan dihubungkan satu
sama lain sehingga dapat saling memperkuat. Indikator subaspek tersebut
meliputi; 1 bahan kajian yang berkaitan dihubungkan satu sama lain secara terpadu, baik intrapelajaran maupun interpelajaran contoh: wacana sastra
digunakan untuk menjelaskan karangan, jenis karangan, ragam bahasa, dan lain- lain, 2 penempatan pelajaran dalam keseluruhan buku dilakukan secara tepat.
g. Latihan
Penyajian latihan yang ada di buku teks hendaknya disusun pada setiap pelajaran. Indikator subaspek tersebut meliputi; 1 ada latihan, 2 latihan harus
proporsional dilihat dari segi konsep yang dibahas gradasi kerumitan, kognisi siswa, dan keragaman, dan 3 latihan harus benar dilihat dari sudut konsep
keilmuan. h.
Soal Sama halnya dengan latihan, soalpun hendaknya disusun pada setiap
pelajaran. Indikator subaspek tersebut meliputi; 1 ada soal, 2 soal harus proporsional dilihat dari segi konsep yang dibahas gradasi kerumitan, kognisi
siswa, keragaman dilihat dari segi bentuk dan jenisnya, dan 3 soal harus benar dilihat dari sudut konsep keilmuan.
2.2.2 Hakikat Berbicara