malaccensis. malaccensis. Inokulum CMA secara nyata

2 jaringan tajuk bibit . Data pertumbuhan bibit, kadar P dan N bibit diuji secara statistika menggunakan uji beda nilai tengah dua populasi berpasangan pada taraf 1. Pengamatan. Pengamatan persentase kolonisasi dan struktur CMA pada akar sekunder dilakukan pada minggu ke -7, 11, 15, dan 25 setelah inokulasi. Akar dicuci dengan air lalu dipotong-potong sepanjang satu sentimeter. Contoh akar diwarnai menggunakan biru tripan mengikuti metode Koske Gemma 1989 dengan modifikasi Lampiran 1. Pemeriksaan terhadap contoh akar dilakukan menggunakan mikroskop cahaya pada perbesaran 100-400 kali. Struktur kolonisasi CMA yang diamati meliputi apresorium, hifa internal, hifa gelung, arbuskula, dan vesikula. Persentase kolonisasi CMA dihitung dengan rumus: Oby ek akar ber-CMA Total obyek akar yang diamati Peubah pertumbuhan yang diamati antara lain tinggi bibit, diameter batang, bobot kering total, nisbah pucukakar, kadar P jaringan tajuk bibit, dan kadar N jaringan tajuk bibit. Tinggi dan diameter batang diukur pada minggu ke-25 setelah inokulasi. Bibit umur 25 minggu setelah inokulasi dikeringkan dalam oven bersuhu 60 ºC sampai diperoleh bobot kering total konstan ± 4 hari. Analisis kadar P jaringan tajuk bibit mengikuti metode pengabuan kering dan kadar N total jaringan tajuk bibit menggunakan metode Kjeldahl. Analisis P dan N dilaksanakan di Laboratorium Tanah, Fakultas Pertanian, IPB. HASIL Kolonisasi Cendawan Mikoriza Arbuskula pada Akar

A. malaccensis.

Kolonisasi CMA pada akar A. malaccensis dimulai sebelum minggu ke-7 setelah inokulasi. Simbiosis yang terjadi berkembang terus dan pada minggu ke-25 mencapai lebih besar dari 50 dan bahkan pada perlakuan Glomus sp. ACA dan Entrophospora sp. meningkat hingga 84 dan 93. Bibit A. malaccensis kontrol pada minggu ke-25 dikolonisasi CMA sebesar 6 Tabel 1. Struktur CMA yang diamati meliputi apresorium, hifa internal, hifa gelung, arbuskula, dan vesikula Gambar 1. Apresorium dapat diamati pada setiap minggu pengamatan, namun pada minggu ke-25 struktur ini hampir tidak teramati. Hifa internal tampak pada seluruh minggu pengamatan. Hifa gelung tampak jelas mengisi ruang sel korteks akar. Struktur arbuskula termasuk struktur yang sulit diamati. Kedua struktur ini tampak pada minggu ke-11, 15, dan 25. Vesikula juga tampak pada minggu ke-11, 15, dan 25 pada seluruh perlakuan termasuk yang mendapat perlakuan Gigaspora sp. Respons Cendawan Mikoriza Arbuskula pada Pertumbuhan Bibit

A. malaccensis. Inokulum CMA secara nyata

meningkatkan tinggi bibit A. malaccensis berkisar dari 52 sampai 87 dan diameter batang berkisar dari 41 sampai 59 dibandingkan dengan kontrol Tabel 2. Inokulum CMA secara nyata juga meningkatkan bobot kering total bibit A. malaccensis berkisar dari 267 sampai 333 dan nisbah pucukakar berkisar dari 42 sampai 74 dibandingkan dengan kontrol Tabel 3. Kadar P jaringan tajuk bibit A. malaccensis nyata meningkat pada pemberian inokulum Glomus sp. ZEA dan Entrophospora sp. dibandingkan dengan kontrol. Sedangkan, kadar N jaringan tajuk bibit secara nyata meningkat hanya pada perlakuan Gigaspora sp. Tabel 4. Hasil perbandingan satu persatu antarperlakuan CMA disajikan pada Tabel 5, dan lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 2 hingga 7. Tabel 1 Persentase kolonisasi CMA pada akar A. malaccensis kolonisasi CMA minggu ke- Perlakuan 7 11 15 25 ‡ Kontrol 6 Glomus sp. ACA 17 30 49 84 Glomus sp. ZEA 32 35 58 64 G. clarum 2 37 66 58 Entrophospora sp. 2 44 84 93 Gigaspora sp. 16 25 76 60 Rata-rata dari 2 ulangan, dan ‡ rat a-rata dari 5 ulangan. x 100 3 Gambar 1 Struktur kolonisasi CMA pada akar bibit: a apresorium, b hifa internal, c hifa gelung, d arbuskula, dan e vesikula. Tabel 2 T inggi bibit dan diameter batang bibit A. malaccensis pada minggu ke-25 setelah inokulasi CMA Beda sangat nyat a pada uji beda nilai tengah dua populasi berpasangan setiap inokulum CMA dan kontrol pada taraf uji 1; dan dibandingkan dengan kontrol . Tabel 3 Bobot kering total dan nisbah pucukakar bibit A. malaccensis pada minggu ke-25 setelah inokulasi CM A Beda nyata, beda sangat nyata pada uji beda nilai tengah dua populasi berpasangan setiap inokulum CMA dan kontrol pada taraf uji 1; dan dibandingkan dengan kontrol . Tinggi bibit Diameter batang Perlakuan cm cm Kontrol 10.6 ± 1.3 1.7 ± 0.1 Glomus sp. ACA 16.1 ± 0.7 52 2.7 ± 0.2 59 Glomus sp. ZEA 17.8 ± 1.7 68 2.6 ± 0.2 53 G. clarum 19.8 ± 1.7 87 2.7 ± 0.2 59 Entrophospora sp. 18.9 ± 0.8 78 2.6 ± 0.1 53 Gigaspora sp . 18.4 ± 1.0 74 2.4 ± 0.2 41 Bobot kering total Perlakuan g Nisbah pucukakar Kontrol 0.3 ± 0.04 1.9 ± 0.2 Glomus sp. ACA 1.2 ± 0.09 300 3.3 ± 0.3 74 Glomus sp. ZEA 1.1 ± 0.1 267 3.1 ± 0.4 63 G. clarum 1.3 ± 0.1 333 3 ± 0.2 58 Entrophospora sp. 1.2 ± 0.2 300 2.7 ± 0.2 42 Gigaspora sp . 1.2 ± 0.1 300 2.8 ± 0.3 47 a c b d e 4 Tabel 4 Kadar P dan N jaringan tajuk bibit A. malaccensis pada minggu ke-25 setelah inokulasi CMA Beda nyata, beda sangat nyata, tn tidak nyata pada uji beda nilai tengah dua populasi berpasangan setiap inokulum CMA dan kontrol pada taraf uji 1; dan dibandingkan dengan kontrol . Tabel 5 Uji beda nilai tengah dua populasi berpasangan antarperlakuan CMA pada pertumbuhan bibit A. malaccensis Beda nyata, beda sangat nyata, tn: tidak nyata pada uji beda nilai tengah dua populasi berpasangan antarperlakuan CMA pada taraf uji 1. Kolonisasi Cendawan Mikoriza Arbuskula pada Akar

A. microcarpa .