1.2 IDENTIFIKASI MASALAH
Dalam Undang-Undang No 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan tujuannya adalah untuk membentuk keluarga rumah tangga yang bahagia
dan kekal. Berarti bahwa perkawinan dilangsungkan bukan untuk sementara atau untuk jangka waktu tertentu yang direncanakan, akan tetapi untuk
seumur hidup. Untuk itu harus memenuhi syarat-syarat yang telah di jelaskan dalam Undang-undang Perkawinan, salah satunya adalah katentuan
mengenai batas umur minimal yaitu 19 tahun untuk pria dan 16 tahun bagi wanita. Tetapi dalam prakteknya disekitar masih banyak kita jumpai
perkawinan usia di bawah umur. Dari identifikasi tersebut diatas masalah-masalah yang sering muncul
dari perkawinan dibawah umur adalah 1.
Menimbulkan berbagai persoalan dalam rumah tangga seperti pertengkaran, percekcokan antara suami istri.
2. Emosi yang belum stabil antara kedua belah pihak menimbulkan banyak pertengkaran dalam berumah tangga.
3. Banyaknya kasus perceraian yang diakibatkan perkawinan di bawah umur karena masing-masing saling mempertahankan ego.
1.3 PEMBATASAN MASALAH
Agar dalam melakukan penelitian tidak menyimpang dari judul yang dibuat maka penulis melakukan pembatasan masalah untuk mempermudah
permasalahan dan mempersempit ruang lingkup yang dalam hal ini adalah sebagai berikut:
1. Penulis membatasi permasalahan pokok yaitu mengenai pengertian perkawinan.
2. Penulis hanya akan membatasi pada pengertian perkawinan menurut Undang-Undang No 1 tahun 1974 tentang perkawinan.
3. Penulis hanya akan membatasi mengenai dampak yang ditimbulkan dari perkawinan di bawah umur.
1.4 PERUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang tersebut diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah faktor yang menyebabkan terjadinya perkawinan dibawah umur?
2. Bagaimana pelaksanaan perkawinan dibawah umur menurut Undang- Undang No 1 Tahun 1974 tentang perkawinan?
3. Apakah dampak yang timbul dari perkawinan dibawah umur dan bagaimana cara mencegah perkawinan dibawah umur?
1.5 TUJUAN PENELITIAN