Prosedur Pengolahan Data KEBIJAKAN BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA DALAM PENDATAAN ULANG PEGAWAI NEGERI SIPIL (PUPNS) DI KOTA BANDAR LAMPUNG

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Kebijakan Badan Kepegawaian Negara dalam Pelaksanaan Pendataan Ulang Pegawai Negeri Sipil PUPNS di Kota Bandar Lampung dengan sasaran seluruh Pegawai Negeri Sipil PNS. Kebijakan tersebut dinamakan Sistem Pendataan Ulang PNS Elektronik 2015. ePUPNS merupakan proses pendataan ulang PNS melalui sistem teknologi informasi yang meliputi tahap pemutakhiran data oleh setiap PNS, serta validasi dan verifikasi data secara menyeluruh oleh instansi pusatdaerah sesuai dengan kewenangan yang dimiliki. Hal ini merupakan sebuah langkah untuk melakukan monitoring dan evaluasi data kepegawaian untuk meningkatkan dan memelihara keakurasian data. Pendataan ulang ini harus dilakukan oleh seluruh instansi pemerintahan sesuai Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Perka Nomor 19 Tahun 2015 tentang Pedoman Pelaksanaan Pendataan Ulang PNS secara elektronik e-PUPNS Tahun 2015 yang bertujuan sebagai pedoman bagi pejabat yang bertanggungjawab di bidang informasi kepegawaian untuk memperoleh data yang akurat, terpercaya dan terintegrasi, sebagai dasar yang mendukung pengelolaan manajemen Aparatur Sipil Negara. 2. Faktor-Faktor yang menjadi penghambat terhadap kebijakan Badan Kepegawaian Negara dalam Pelaksanaan Pendataan Ulang Pegawai Negeri Sipil PUPNS di Kota Bandar Lampung adalah Sumber Daya Manusia , Infrastuktur Internet dan Kurang nya sosialisasi dari Pemerintah mengetahui tata cara pengisian PUPNS

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat diberikan saran sebagai berikut: 1. Pembaharuan pendataan ulang pegawai negeri sipil sangat mendesak untuk dilakukan, mengingat bahwa pengelolaan Pegawai Negeri Sipil selama ini belum efektif, rasional dan sehat. Kebijakan pembaharuan pendataan ulang Pegawai Negeri Sipil diarahkan untuk menciptakan sistem manajemen Pegawai Negeri Sipil yang efektif dan rasional sehingga dapat membangun sosok Pegawai Negeri Sipil yang profesional, berkinerja tinggi, berbudi luhur dan sejahtera. Dari sisi sumber daya manusia, diperlukan upaya sistematis dan konsisten untuk membangun kapasitas pegawai negeri sipil yang memiliki profesionalisme, kinerja dan kompetensi yang baik. 2. Berkaitan dengan Faktor penghambat sebaiknya Badan Kepegawaian Negara terlebih dahulu melakukan sosialisasi berkelanjutan mengenai tata cara melakukan e-PUPNS khusus nya kepada Pegawai Negeri sipil , serta meminta bantuan dari PNS lain untuk membantu tata cara pengisian PUPNS agar tidak terjadinya kekeliruan pada saat melakukan e-PUPNS. Selanjutnya BKN memperbaiki sistem data base yang berbasis Teknologi Informasi TI sehingga PNS tidak mengalami kesulitan dalam PUPNS. DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Dunn, 1999, Pengantar Analisis Kebijakan Publik..Gajah Mada, Yogyakarta Islamy, Prinsip-Prinsip Perumusan Kebijaksanaan Negara. Gunung Agung, Jakarta, 1997 Hotma P. Sibuea, Asas Negara Hukum, Peraturan Kebijakan dan Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik, Erlangga, Jakarta, 2010 Marbun, Peradilan Tata Usaha Negara, Liberty, Yogyakarta, 2003 M. Hadjon, Philipus dkk, 1994, Pengantar Hukum Administrasi Indonesia, Gadjah Mada PersYogyakarta Moekijat, Administrasi Kepegawaian Negara, Mandar Maju, Bandung, 1991. Nugroho, Kebijakan Publik Formulasi, Implementasi, dan. Evaluasi, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2003. Sri Hartini, Tedi Sudrajat, Setiajeng Kadarsih, 2008, Hukum Kepegawaian Di Indonesia,Sinar Grafika, Jakarta Sunggono, Bambang, Metodologi Penelitian Hukum, Raja Grafindo Persada, Jakarta: 2003 Wahab, Abdul, Implementasi Kebijakan Pemerintah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 1990 ____________, Pengantar Analisis Kebijaksanaan Negara, Cetakan Pertama, Jakarta : Rineka Cipta, 2001 Waluyo, Bambang, Penelitian Hukum Dalam Praktek, Sinar Grafika, Jakarta: 2002