Prosedur Penelitian Persiapan Pengelasan
pengujian dipersiapkan untuk dibentuk sesuai dengan standar ASTM E-8 uji tarik. Baja Karbon Medium yang berbentuk pelat setelah pengelasan dipotong menjadi
bagian-bagian dengan ukuran panjang 200 mm, lebar 20 mm dan tebal 12 mm untuk spesimen yang akan diuji tarik.
Gambar 3.3 Spesimen Uji Tarik standar ASTM E-8 L
:200 mm R
: 12,5 mm W
: 12,5 mm T
: 12 mm C
: 20 mm B
: 50 mm Spesimen uji akan dibuat sesuai dengan dengan standar pengujian seperti pada
gambar 3.3 diatas. Maka selanjutnya dengan menggunakan mesin milling dilakukan pembentukan spesimen uji tarik sesuai standar. Setelah spesimen terbentuk
selanjutnya spesimen dihaluskan dengan mesin gerinda dan amplas. Tahap terahir adalah pembersihan dengan kain lap dan penomoran.
Gambar 3.4 Pembuatan Spesimen Uji tarik standar ASTM E-8
Selain spesimen yang dilakukan perlakuan pengelasan juga dibuat spesimen tanpa perlakuan raw material hal tersebut dimaksudkan untuk membandingkan hasil
pengujian setelah dilakukan perlakuan pengelasan dan sebelum dilakukan pengelasan.
Selanjutnya pembuatan spesimen uji struktur mikro, tahap awal dalam pembuatan spesimen uji ini yaitu spesimen hasil pengelasan dari masing
– masing variasi diambil satu sample yang paling baik untuk dilakukan pemotongan, 1 daerah las
dan 1 daerah HAZ dengan ukuran 7 mm², kemudian memasukkannya kedalam pipa paralon ¾ dengan tinggi 5 cm.
keterangan : 1.
Daerah Las 2.
Garis lasan 3.
Daerah HAZ Heat Affected Zone 4.
Logam induk Gambar 3.5 Daerah pemotongan yang digunakan untuk spesimen uji mikro
Katalis dan resin yang telah disiapkan kemudian dicampur dalam bejana dan diaduk hingga merata kemudian dituangkan kedalam pipa yang telah diisi dengan spesimen
hingga penuh. Hal ini tidak mempengaruhi struktur namun penggunaan katalis dan resin dimaksutkan untuk memudahkan dalam pengerjaan pengamplasan poleser
dan pembacaan pada mikroskop optik. Setelah tiga jam cairan katalis dan resin akan membeku dan selanjutnya yaitu proses pengamplasan.