08, akan dapat tercapainya keberhasilan dalam permainan mengenal angka dengan permainan bowlling aritmatika.
1.2. Rumusan Pertanyaan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti mengalami permasalahan Apakah melalui permainan bowling aritmatika dapat meningkatkan kemampuan
kognitif mengenal konsep angka anak kelompok B TK Kemala Bhayangkari 08 Gajahmungkur Semarang Selatan?
1.3. Penegasan Istilah Batasan Masalah 1.3.1. Penegasan Istilah
Sehubungan dengan judul di atas, supaya tidak terjadi penafsiran istilah yang tidak tepat serta untuk menghindari permasalahan yang dibicarakan dalam
penelitian ini maka penulis proposal memberikan batasan istilah sebagai berikut :
1.3.1.1. Metode bermain bowling Metode bermain bowling adalah suatu permainan melempar bola dengan jarak
kurang lebih 18,3 meter akan tetapi dalam permainan bowling anak ini yang digunakan yaitu dengan jarak dekat. Permainan bowling dengan jarak yang
jauh menjadikan anak akan merasa kesulitan karena dalam pelemparan anak tidak sampai.
1.3.1.2. Kemampuan kognitif Kemampuan kognitif adalah kesanggupan, kebolehan atau kecakapan untuk
melakukan atau mengerjakan sesuatu. Sedangkan dalam Kamus Ilmiah Populer, kognitif adalah berfikir dan mengerti, bersifat pengetahuan.
Kemampuan kognitif lebih ditekankan atau dibatasi dengan pengenalan bilangan atau pengenalan angka. Bilangan itu sendiri adalah suatu konsep
matematika yang digunakan untuk
pencacahan dan
pengukuran . Simbol
ataupun lambang yang digunakan untuk mewakili suatu bilangan disebut sebagai
angka atau lambang bilangan. Dalam matematika, konsep bilangan
selama bertahun-tahun lamanya telah diperluas untuk meliputi bilangan nol
, bilangan negatif
, bilangan rasional
, bilangan irasional
dan bilangan kompleks
. Prosedur-prosedur tertentu yang mengambil bilangan sebagai masukan dan
menghasil bilangan lainnya sebagai keluaran, disebut sebagai operasi
numeris. Operasi uner
mengambil satu masukan bilangan dan menghasilkan satu keluaran bilangan. Operasi yang lebih umumnya ditemukan adalah
operasi biner
, yang mengambil dua bilangan sebagai masukan dan menghasilkan satu bilangan sebagai keluaran. Contoh operasi biner adalah
penjumlahan ,
pengurangan ,
perkalian ,
pembagian ,
perpangkatan , dan
perakaran . Bidang
matematika yang mengkaji operasi numeris disebut sebagai aritmetika
.
1.3.2. Batasan Masalah Penulis membatasi masalah yang akan dibahas yaitu :
1.3.2.1. Metode bermain bowling adalah salah satu alternatif sebagai media pembelajaran yang diberikan kepada anak untuk meningkatkan
kemampuan kognitif mengenal konsep angka.
1.3.2.2. Kemampuan kognitif mengenal angka dan berhitung sangat penting bagi anak karena untuk pembentukan cara berfikir anak dan bersifat
sebagai pengetahuan.
1.4. Tujuan penelitian
1.4.1. Tujuan Umun Penelitian Melalui permainan Bowling Aritmatika dapat meningkatkan kemampuan
kognitif anak. 1.4.2. Tujuan Khusus Penelitian
Melalui permainan Bowling Aritmatika dapat meningkatkan kemampuan mengenal konsep angka anak kelompok B Tk Kemala Bhayangkari 08
Jalan Sultan Agung 103, Gajahmungkur, Semarang Selatan.
1.5. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.5.1. Manfaat teoritis 1.5.1.1. Diharapkan hasil penelitian dengan media permainan bowling aritmatika
dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak. 1.5.2. Manfaat praktis
1.5.2.1. Bagi guru 1.5.2.1.1. Dapat memberikan masukan kepada guru untuk dapat berkreatifitas
menciptakan permainan untuk dapat mengembangkan kemampuan kognitif anak .
1.5.2.1.2. Dapat menyesuaikan dan melibatkan diri
dalam kehidupan bermasyarakat yang kesehariannya untuk membantu mengembangkan
kemampuan kognitif pada anak.
1.5.2.1.3. Dapat meningkatkan jenis permainan anak melalui penguasan konsep seperti pengenalan angka.
1.5.2.2. Bagi Orangtua 1.5.2.2.1. Himbauan kepada orangtua supaya mengaplikasikan permainan
bowling aritmatika untuk mengembangkan kemampuan kognitif di rumah.
1.5.2.3. Bagi Anak 1.5.2.3.1. Menambah pengetahuan dibidang pengenal angka.
1.5.2.3.2. Memiliki kreatifitas, keterampilan dalam kegiatan yang spontan. 1.5.2.3.3. Dapat berpikir logis dan sistematis sejak dini.
1.5.2.3.4. Dapat memotivasi dan menambah minat siswa untuk gemar mengenal angka.
1.5.2.4. Bagi Sekolah 1.5.2.4.1. Dapat memberikan masukan kepada sekolah supaya menfasilitasi
semua perlengkapan keperluan guru untuk media pembelajaran bagi anak.
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
2.1. Bermain Bowling Aritmatik
2.1.1. Pengertian Bermain Bermain pada awalnya belum mendapat perhatian khusus dari para ahli
ilmu jiwa, karena terbatasnya pengetahuan tentang psikologi perkembangan anak dan kurangnya perhatian mereka pada perkembangan anak. Salah satu tokoh yang
dianggap berjasa untuk meletakkan dasar tentang bermain adalah Plato, seorang filsuf Yunani. Plato dianggap sebagai orang pertama yang menyadari dan melihat
pentingnya nilai praktis dari bermain. Menurut Plato dalam Mayke Sugianto, 1995, anak-anak akan lebih mudah mepelajari aritmatika dengan cara
membagikan apel kepada anak-anak. Juga melalui pemberian alat permainan miniature balok-balok kepada anak usia tiga tahun pada akhirnya akan mengantar
anak tersebut menjadi seorang ahli bangunan Bermain merupakan kegiatan yang tidak pernah lepas dari anak. Keadaan
ini menarik minat peneliti sejak abad ke-17 untuk melakukan penelitian tentang anak dan bermain. Peneliti ingin menunjukkan sejauhmana bermain berpengaruh
terhadap anak, apakah hanya sekedar untuk mendapatkan pengakuan dan penerimaan sosial atau sekedar untuk mengisi waktu luang.
Pendapat tentang bermain oleh Plato dalam Mayke Sugianto 1995 mencatat bahwa anak akan lebih mudah memahami aritmatika ketika diajarkan
melalui bermain. Pada waktu itu Plato mengajarkan pengurangan dan