METODE PENELITIAN PENERAPAN METODE BERMAIN BOWLING ARITMATIKA UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KOGNITIF (Penelitian Tindakan Kelas Kelompok B di TK Kemala Bhayangkari 08 Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang Tahun ajaran 2012 2013)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1.Pendekatan penelitian Penelitian Tindakan Kelas PTK menurut Wijaya Kusuma, 2010:100 ini menggunakan model kolaborasi yang mengutamakan kerjasama antara kepala sekolah, guru dan peneliti. Penelitian Tindakan Kelas PTK ini merupakan upaya untuk mengkaji apa yang terjadi dan telah dihasilkan atau belum tuntas pada langkah upaya sebelumnya. Hasil refleksi digunakan untuk mengambil langkah lebih lanjut dalam upaya mencapai tujuan penelitian. Dengan kata lain refleksi merupakan pengkajian terhadap keberhasilan atau kegagalan terhadap pencapaian tujuan tindakan pembelajaran. Pada dasarnya Penelitian Tindakan Kelas PTK memiliki karakteristik yaitu: 1 bersifat situasional, artinya mencoba mendiagnosis masalah dalam konteks tertentu, dan berupaya menyelesaikannya dalam konteks itu; 2 adanya kolaborasi-partisipatoris; 3 self-evaluative, yaitu modifikasi-modifikasi yang 28 dilakukan secara kontinyu-dievaluasi dalam situasi yang terus berjalan secara siklus, dengan tujuan adanya peningkatan dalam praktek nyatanya. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas PTK model Kurt Lewin dalam buku Wijaya Kusuma dan Dedi Dwitagama, 2010:45. Konsep pokok PTK menurut Kurt Lewin terdiri dari empat komponen, yaitu : perencanaan planning, tindakan acting, pengamatan observating dan refleksi reflecting. Bagan Tahapan dalam Penelitian Tindakan Kelas model Kurt Lewin dalam buku Wijaya Kusuma dan Dedi Dwitagama, 2010:45. Hubungan ke empat komponen itu dipandang sebagai satu siklus. Peneliti ini menggunakan PTK dengan harapan guru PAUD dapat memperbaiki kinerjanya guru sebagai pendidik PAUD yang profesional dan menciptakan pembelajaran yang bermutu. Untuk lebih lanjut siklus kegiatan PTK model Kurt Lewin adalah sebagai berikut : 3.1.1. Tahapan perencanaan atau planning meliputi pembuatan perangkat pembelajaran, persiapan sarana dan prasarana penelitian serta menentukan indikator kinerja. SIKLUS I Perencanaan SIKLUS II Pengamatan Pengamatan Perencanaan SIKLUS III Refleksi Pelaksanaan Refleksi Pelaksanaan Pengamatan Refleksi Perencanaan Pelaksanaan ? 3.1.2. Tahapan pelaksanaan tindakan atau acting meliputi segala tindakan yang tertuang dalam rencana pelaksanaan pemelajaran SKM dan SKH dengan materi pengembangan kemampuan kognitif. 3.1.3. Tahapan pengamatan atau observing meliputi pembuatan instrumen penelitian, pengumpulan data berupa nilai evaluasi siswa setelah mendapatkan tindakan, menganalisa data dan menyusun langkah-langkah perbaikan. 3.1.4. Tahapn refleksi dilakukan melalui diskusi teman sejawat dan masukan dari para ahli penelitian tindakan kelas melalui e-mail. 3.2. Tempat penelitian 3.2.1. Penelitian ini dilaksanakan pada anak-anak kelompok B di TK Kemala Bhayangkari 08 Jalan Sultan Agung 103, Kecamatan Gajahmungkur, Semarang Selatan. 3.2.2. Waktu penelitian akan dilaksanakan selama tiga minggu selama 18 kali pertemuan yang dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2012. 3.3. Variabel penelitian Penelitian ini menggunakan satu variabel bebas dan satu variabel terikat, dua variabel tersebut adalah sebagai berikut : 3.3.1. Variabel bebas pertama adalah metode bermain bowling aritmatika. 3.3.2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Kemampuan mengenal angka pada anak. 3.4. Subjek penelitian Populasi adalah keseluruan obyek peneliti menurut Wijaya Kusuma, 2010:46. Populasi penelitian ini adalah seluruh murid di Tk Kemala Bhayangkari 08 Jalan Sultan Agung 103, Kecamatan Gajahmungkur, Semarang Selatan. Adapun jumlah siswa dimaksud adalah 20 orang siswa, terdiri dari 14 siswa laki- laki dan sebanyak 6 siswa perempuan. 3.5. Sampel penelitian Sampel adalah bagian dari wakil populasi yang diteliti menurut Wijaya Kusuma, 2010:47. Sampel diambil dari anak kelompok B. 3.6. Jadwal penelitian Jadwal penelitian 3 siklus yang di tetapkan penulis dalam penelitian tindakan kelas : NO SIKLUS MINGGU 1. Siklus Pertama 1 Minggu Ke Tiga bulan Juli 2012 2. Siklus Ke Dua 1 Minggu Ke Empat bulan Juli 2012 3. Siklus Ke Tiga 1 Minggu Ke Lima bulan Juli-Agustus 2012 Tabel 3.1. Jadwal Penelitian Tindakan Kelas. 3.7. Deskripsi persiklus Penelitian tindakan kelas ini direncanakan Tiga siklus masing masing, siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Hal ini disebabkan alikasi waktu pada pokok pembahasan kemampuan kegiatan permainan bowling aritmatika sebagai pengenalan angka pada anak usia dini. 3.2.1. Siklus I 3.2.1.1. Tahap Rencana Kegiatan. 3.2.1.1.1. Menentukan permainan pada Siklus I yaitu kegiatan permainan bowling aritmatika dengan menyiapkan bahan dan alat yang sederhana supaya anak tidak mengalami kesulitan. 3.2.1.1.2. Menentukan tempat dan menyiapkan bahan seperti botol minuman, gada atau pin yang bisa ditempeli dengan angka kalender dan menyiapkan bola yang sederhana buat pelemparan bowling. Tidak lupa menyiapkan papan panel atau with bord untuk menempelkan benda- benda dan angka. 3.2.1.1.3. Membuat rencana kegiatan mingguan dan rencana kegiatan harian sebagai pedoman kegiatan belajar mengajar atau sebagai pedoman. 3.2.1.1.4. Menyiapkan buku untuk panduan observasi alat penilaian. 3.2.1.2. Tahap pelaksanaan. 3.2.1.2.1. Anak diajak untuk membuat lingkaran dengan menyanyikan lagu “Lingkaran-lingkaran mari kita buat lingkaran” kemudian dibariskan dengan rapi setelah itu anak diberi penjelasan tentang cara permainan tersebut yaitu peneliti memberikan penjelasan kepada anak untuk melempar bola dengan menggunakan bola setelah itu anak menempelkan di papan panel yang sudah disiapkan oleh guru sesuai dengan angka yang telah dijatuhkan pada pin atau gada oleh anak. 3.2.1.2.2. Setelah anak melempar kemudian anak disuruh duduk dengan baik. 3.2.1.3. Tahap Observasi. 3.2.1.3.1. Hasil dari observasi dapat dilihat apakah anak masih mengalami kesulitan dalam melakukan permainan ini anak merasa senang tidak. Peneliti mencatat hasil yang akan dicapai apakah anak bisa atau belum sama sekali. 3.2.1.4. Tahap Refleksi. 3.2.1.4.1. Dengan mengobservasi tahapan implementasi dan mengadakan evaluasi maka hasilnya dapat dianalisis untuk menentukan apakah siklus berikutnya perlu dikaitkan. 3.2.2. Siklus II 3.2.2.1. Tahap Rencana Kegiatan. 3.2.2.1.1. Menentukan permainan pada Siklus II yaitu kegiatan permainan bowling aritmatika dengan menyiapkan bahan dan alat yang sederhana supaya anak tidak mengalami kesulitan. 3.2.2.1.2. Menentukan tempat dan menyiapkan bahan seperti botol minuman yang tidak terpakai juga bisa dengan gada atau pin buat bermain anak dan bisa ditempeli dengan angka kalender dan menyiapkan bola yang sederhana buat pelemparan bowling tidak lupa menyiapkan papan panel atau with bord untuk menempelkan benda benda yang berupa gambar buah seperti : gambar apel, gambar mangga, gambar jeruk dan gambar alpukat . 3.2.2.1.3. Membuat rencana kegiatan mingguan dan rencana kegiatan harian sebagai pedoman kegiatan belajar mengajar atau sebagai pedoman. 3.2.2.1.4. Menyiapkan buku untuk panduan observasi alat penilaian. 3.2.2.2. Tahap pelaksanaan. 3.2.2.2.1. Anak diajak untuk membuat lingkaran dengan menyanyikan lagu “Lingkaran-lingkaran mari kita buat lingkaran” kemudian dibariskan dengan rapi setelah itu anak diberi penjelasan tentang cara permainan tersebut yaitu peneliti memberikan penjelasan kepada anak untuk melempar bola dengan menggunakan bola setelah itu anak menempelkan di papan panel yang sudah disiapkan oleh peneliti sesuai dengan angka pin yang telah dijatuhkan anak. 3.2.2.2.2. Setelah anak melempar kemudian anak disuruh duduk dengan baik. 3.2.2.3. Tahap Observasi. 3.2.2.3.1. Hasil dari observasi Siklus II dapat dilihat apakah anak masih mengalami kesulitan dalam melakukan permainan ini anak merasa senang atau tidak. Peneliti mencatat hasil yang akan dicapai apakah anak bisa atau belum sama sekali perkembangan anak. 3.2.2.4. Tahap Refleksi. 3.2.2.4.1. Seperti pada Siklus I pada Siklus II ini juga dapat dilakukan analisis hasil pengamatan dan evaluasi serta hasil pelemparan anak hasil pada Siklus II ini merefleksikan bagaimana hasil dari penelitian tindakan kelas. 3.2.3. Siklus III 3.2.3.1. Tahap Rencana Kegiatan. 3.2.3.1.1. Menentukan permainan pada Siklus III yaitu kegiatan permainan bowling aritmatika dengan menyiapkan bahan dan alat yang sederhana supaya anak tidak mengalami kesulitan. 3.2.3.1.2. Menentukan tempat dan menyiapkan bahan seperti botol minuman yang tidak terpakai juga bisa dengan gada buat bermain anak dan bisa ditempeli dengan angka kalender dan menyiapkan bola yang sederhana buat pelemparan bowling tidak lupa menyiapkan papan panel atau with bord untuk menempelkan benda yang berupa gambar buah seperti : gambar Apel, gambar mangga, gambar jeruk dan gambar alpukat. 3.2.3.1.3. Membuat rencana kegiatan mingguan dan rencana kegiatan harian sebagai pedoman kegiatan belajar mengajar atau sebagai pedoman. 3.2.3.1.4. Menyiapkan buku untuk panduan observasi alat penilaian dan lembar kerja anak. 3.2.3.2. Tahap pelaksanaan. 3.2.3.2.1. Anak diajak untuk membuat lingkaran dengan menyanyikan lagu “Lingkaran-lingkaran mari kita buat lingkaran” kemudian dibariskan dengan rapi setelah itu anak diberi penjelasan tentang cara permainan tersebut yaitu peneliti memberikan penjelasan kepada anak untuk melempar bola dengan menggunakan bola setelah itu anak menempelkan di papan panel yang sudah disiapkan oleh peneliti sesuai dengan angka yang telah dijatuhkan anak dan tidak lupa anak diberikan hasilnya akan ditulis oleh anak. 3.2.3.2.2. Setelah anak melempar dan menunjuk kemudian anak disuruh duduk dengan baik. 3.2.3.3. Tahap Observasi. 3.2.3.3.1.Hasil dari observasi Siklus III dapat dilihat apakah anak masih mengalami kesulitan dalam melakukan permainan ini anak merasa senang atau tidak. Peneliti mencatat hasil yang akan dicapai apakah anak bisa atau belum. 3.2.3.4. Tahap Refleksi. 3.2.3.4.1. Seperti pada Siklus I, Sikus II pada Siklus III ini juga dapat dilakukan analisis hasil pengamatan dan evaluasi serta hasil pelemparan anak hasil pada Siklus III ini merefleksikan bagaimana hasil dari penelitian tindakan kelas. 3.8. Pengumpulan Data Menurut Wijaya Kusuma, 2010:66 metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Data adalah hasil pencatatan penelitian, baik yang berupa fakta maupun angka. Sumber data adalah subyek dari mana data dapat diperoleh. Sumber data dalam penelitian adalah menggunakan bukti-bukti dokumentasi, gambar, pengamatan dan intrumen. 3.8.1. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 2 Dua teknik pengumpulan data yaitu : 3.8.1.1. Observasi Lembar observasi pengamatan merupakan panduan dalam melakukan penilaian terhadap indikator-indikator dari aspek yang diamati. Bentuk lembar observasi pengamatan dimaksud adalah berbentuk daftar cek dengan memberi tanda “●,√ dan O” pada kategori penilaian. Kategori penilaian ini merupakan petunjuk mengenai gambaran situasi objek yang diamati. Teknik observasi ini yaitu proses pengambilan data dalam penelitian dimana peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian. Observasi sangat sesuai digunakan dalam penelitian yang berhubungan dengan kondisi belajar-mengajar, tingkahlaku dan interaksi kelompok. Wijaya Kusuma, 2010:71, peneliti melihat bagaimana anak melakukan permainan bowling aritmatika. Lembar kisi-kisi antara lain adalah : Anak berani maju untuk melakukan kegiatan tanpa menangis, anak melakukan lemparan dengan menggunakan bola kecil, anak bisa merobohkan pingada tepat pada sasaran, anak menyebutkan angka sesuai dengan yang ditempel pada pingada dibantu peneliti, anak mampu menempel benda pada papan sesuai dengan jumlahnya. 3.8.2. Dokumentasi Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, surat kabar, majalah, prasasti dan agenda Wijaya Kusuma, 2010:75. Penulis menggunakan metode ini untuk mendokumentasikan lembar kerja anak dan foto anak yang diambil pada waktu anak dalam kegiatan bermain bowling aritmatika. 3.8.2.1. Dokumentasi Foto atau Gambar Dokumentasi foto atau gambar digunakan peneliti yang diambil pada waktu anak sedang melakukan permainan bowling aritmatika yang bertujuan untuk mengabadikan hasil foto sebagai bukti peneliti melakukan penelitian Wijaya Kusuma, 2010:65. 3.9. Instrumen Penelitian. Instrumen penelitian Wijaya Kusuma, 2010:83 adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Seperangkat instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri hal-hal sebagai berikut: 3.9.1. Silabus Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran pengelolaan kelas yang digunakan sebagai landasan dalam penyusunan RKM. 3.9.2. Rencana Kegiatan Harian RKH RKH adalah perencanaan kegiatan pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disususn setiap hari. Dalam RKH, memuat kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, alat peraga, penilaian. 3.9.3. Lembar Observasi Anak Lembar observasi ini digunakan untuk memantau setiap perkembangan siswa mengenai kemampuan kognitif mengenal angka melalui permainan bowling aritmatika. 3.9.4. Lembar observasi Guru Lembar observasi ini digunakan untuk memantau setiap perkembangan dari proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Penguasaan terhadap metode yang dipakai serta penguasaan kelas dalam menerapkan metode. 3.10. Sumber data dan cara pengumpulan data 3.10.1. Sumber data 3.10.1.1. Hasil lembar kerja anakhasil karya siswa TK kemala Bhayangkari 08. 3.10.1.2. Hasil pengamatan observasi siswa. 3.10.1.3. Hasil pengamatan dari kemampuan guru 3.10.2. Cara pengambilan data 3.10.2.1. Lembar kegiatan siswa 3.10.2.2. Lembar pengamatan observasi siswa. 3.10.2.3. Lembar pengamatan kemampuan guru. 3.11. Indikator keberhasilan 3.11.1. Meningkatnya kemampuan kognitif mengenal angka 80 setiap aspek perkembangan. 3.11.2. Kemampuan guru mendapatkan nilai B 3.12. Analisis Data 3.12.1. Uji Validitas dan Reabilitas Menurut Arikunto 2006:151, bahwa dalam memperoleh data yang benar diperlukan alat pengumpulan data baik. Sedangkan untuk mendapatkan intrumen yang baik harus ditempuh prosedur yang baik pula yamh harus dilakukan seorang peneliti. Untuk menjaga kevaliditasan dan reabilitasan intrumen peneliti ini, maka intrumen penelitian ini terlebih dahulu diujicobakan pada anak. Wilayah yang dipilih sebagai tempat uji coba intrumen penelitian adalah di TK Intan Permata jalan Papadayan no.45, Kec. Gajahmungkur semarang. 3.12.1.1. Validitas Intrumen Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidak suatu kusionerangket. Suatu kusioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kusionerangket mampu mengungkapkan suatu yang akan diukur untuk angket tersebut. Validitas intrumen ditetapkan dengan membandingkan nilai r korelasi dengan r tabel. Instrumen dikatakan valid apabila r korelasi =r tabel. Dalam penelitian ini, penguji validitas intrumen construst validity Pengujian validitas instrumen dapat dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi Product moment sebagai berikut : Keterangan : r : Koofisien korelasi antara variabel x dan y n : Jumlah sampel x : Skor total tiap instrumen y : Skor total : Sigma jumlah Sugiyono, 2008:255 Hasil yang diperoleh menggunakan rumus korelasi product moment adalah sebagai berikut: No Item N = 20, r tabel Product Moment R Korelasi Keterangan 1. 0,361 1,000 Valid 2. 0,361 0,661 Valid 3. 0,361 0,583 Valid 4. 0,361 0,597 Valid 5. 0,361 0,903 Valid 6. 0,361 0,628 Valid 7. 0,361 0,683 Valid 8. 0,361 0,471 Valid 9. 0,361 0,051 Tidak Valid 10. 0,361 0,402 Valid 11. 0,361 0,507 Valid 12. 0,361 0,453 Valid 13. 0,361 0,583 Valid 14. 0,361 0,534 Valid 15. 0,361 0,903 Valid 16. 0,361 0,013 Tidak Valid 17. 0,361 0,903 Valid 18. 0,361 0,714 Valid 19. 0,361 0,013 Tidak Valid 20. 0,361 0,683 Valid Tabel.3.2. Hasil yang diperoleh menggunakan rumus Product Moment Dari pengujian validitas di atas dapat dianalisa bahwa item no 2 jika dikorelasikan dengan skor total mendapatkan nilai sebesar 0,661. Berdasarkan perhitungan nilai korelasi untuk seluruh pernyataan akan dibandingkan dengan nilai r tabel pada signifikan 5 yaitu 0,361, maka item no 2 dapat dinyatakan valid karena harga r korelasi = r tabel. Untuk item selanjutnya dijelaskan seperti di atas. 3.12.1.2. Reabilitas Instrumen Uji reabilitas digunakan sebagai alat untuk mengukur kuesioner yang merupakan indikator dari variabel dan konstruk. Uji reabilitas instrmen ini menggunakan rumus koefisien Alpha Cronbach, apabila terdapat nilai koefisien alpha lebih besar dari r tabel maka instrumen penelitian dikatakan handal reliabel. Suatu konstruk atau variabel dinyatakan reliabel jika nilai cronbach alpha nya lebih besar dari 0,600, yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut : ri = Keterangan : ri : reabilitas k : mean kuadrat antara subjek St : mean kuadrat kesalahan St : Varian total Hasil perhitungan reabilitas Variabel Jumlah item r hitung Keterangan metode bermain bowling aritmatika. Kemampuan mengenal angka pada anak. 30 item 0,940 reliabel Tabel.3.3. Hasil perhitungan rebilitas Dari tebel di atas dapat diketahui bahwa instrumen penelitian dikatakan reliabel karena memenui syarat bahwa instrumen dikatakan reliabel jika koefisien alpha lebih besar dari r tabel yaitu 0,940 0,600. Setelah hasil dokumentasi dengan menggunakan lembar observasi hasil dari kesimpulan dimasukkan kedalam tabel PTK. Dari analisis data ini yang dimulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi, peneliti akan mengatahui prosedur apakah dengan adanya permainan itu anak Kelompok B TK Kemala Bhayangkari 08 lebih bisa mengenal angka. Diharapkan dengan menggunakan PTK anak bisa mengenal konsep angka. Selama 3 minggu dilakukan penelitian prosentase keberhasilan mencapai 80. Dari data ini dimulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi, peneliti akan mengetahui prosedur apakah dengan adanya permainan itu anak TK Kemala Bhayangkari 08 lebih bisa meningkatkan keterampilan mengenal angka apakah yang dilakukan peneliti sudah mencapai keberhasilan atau belum. Rumus yang digunakan untuk mengolah data hasil belajar : 3.12.2. Untuk menentukan rata-rata kelas : Keterangan : NR= Nilai Rata-rata NA= Nilai Akhir SN = Jumlah siswa 3.12.3. Untuk menentukan presentase keberhasilan kegiatan pembelajaran : P = x 100 Presentase Kategori 90 – 100 Sangat Baik 80 – 89 Baik 70 – 80 Cukup 70 Kurang Tabel 3.4 Kriteria keberhasilan Anak 3.12.4. Untuk menentukan rata-rata hasil observasi performance guru sumber dari Universitas Terbuka 2008:6.15 adalah sebagai berikut : NILAI APKG PP=P P = Keterangan : P = Nilai Rata-rata NA = Nilai Poin A NB = Nilai Poin B NC = Nilai Poin C ND = Nilai Poin D NE = Nilai Poin E NF = Nilai Poin F NG = Nilai Poin G Dengan Hasil Penilaian Performance Guru Presentase Kategori 3,50-4.00 Sangat Baik 3,00-3,50 Baik 2,00-3,00 Cukup 1,00-2,00 Kurang Tabel 3.5. Kriteria Keberhasilan Performance Guru

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL DAN KERJASAMA ANAK DALAM BERMAIN ANGIN PUYUH (Penelitian Tindakan Kelas Kelompok B di TK Kemala Bhayangkari 08 Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang Tahun ajaran 2012 2013)

12 86 174

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK Mengembangkan Kemampuan Kognitif Anak Melalui Metode Eksperimen Pada Anak Kelompok B Di TK Aisyiyah 64 Surakarta Tahun Ajaran 2013 / 2014.

0 1 14

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK Mengembangkan Kemampuan Kognitif Anak Melalui Metode Eksperimen Pada Anak Kelompok B Di TK Aisyiyah 64 Surakarta Tahun Ajaran 2013 / 2014.

0 1 12

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI BERMAIN BOWLING PADA ANAK KELOMPOK B Peningkatan Kemampuan Kognitif Anak Melalui Bermain Bowling Pada Anak Kelompok B RA Nurul Hikmah Banyurip Sragen Tahun Ajaran 2012 / 2013.

0 1 15

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KOGNITIF MELALUI BERMAIN KONSEP BILANGAN DENGAN BENDA PADA ANAK KELOMPOK B Mengembangkan Kemampuan Kognitif Melalui Bermain Konsep Bilangan Dengan Benda Pada Anak Kelompok B TK Dharma Wanita Gawanan Colomadu Tahun Ajaran 2012/2013

0 1 15

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BEKERJASAMA ANAK MELALUI BERMAIN KOOPERATIF PADA KELOMPOK B DI TK PERTIWI Mengembangkan Kemampuan Bekerjasama Anak Melalui Bermain Kooperatif Pada Kelompok B Di TK Pertiwi Karanganyar Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 13

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BEKERJASAMA ANAK MELALUI BERMAIN KOOPERATIF PADA KELOMPOK B DI TK Mengembangkan Kemampuan Bekerjasama Anak Melalui Bermain Kooperatif Pada Kelompok B Di TK Pertiwi Karanganyar Plupuh Sragen Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 11

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BAHASA MELALUI BERMAIN KELOMPOK PADA ANAK KELOMPOK B TK Upaya Mengembangkan Kemampuan Bahasa Melalui Bermain Kelompok Pada Anak Kelompok B TK Pertiwi Ngolodono I Karangdowo Klaten Tahun Ajaran 2012 / 2013.

0 1 15

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BAHASA MELALUI BERMAIN KELOMPOK PADA ANAK KELOMPOK B TK Upaya Mengembangkan Kemampuan Bahasa Melalui Bermain Kelompok Pada Anak Kelompok B TK Pertiwi Ngolodono I Karangdowo Klaten Tahun Ajaran 2012 / 2013.

0 1 19

MENINGKATKAN KOMPETENSI SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PENERAPAN METODE PROYEK : Penelitian Tindakan Kelas di Kelompok Belajar B TK Kemala Bhayangkari I SESPIM Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2012/2013.

1 1 39