BAB III METODE PENELITIAN
3.1.Pendekatan penelitian Penelitian Tindakan Kelas PTK menurut Wijaya Kusuma, 2010:100 ini
menggunakan model kolaborasi yang mengutamakan kerjasama antara kepala sekolah, guru dan peneliti. Penelitian Tindakan Kelas PTK ini merupakan upaya
untuk mengkaji apa yang terjadi dan telah dihasilkan atau belum tuntas pada langkah upaya sebelumnya. Hasil refleksi digunakan untuk mengambil langkah
lebih lanjut dalam upaya mencapai tujuan penelitian. Dengan kata lain refleksi merupakan pengkajian terhadap keberhasilan atau kegagalan terhadap pencapaian
tujuan tindakan pembelajaran. Pada dasarnya Penelitian Tindakan Kelas PTK memiliki karakteristik
yaitu: 1 bersifat situasional, artinya mencoba mendiagnosis masalah dalam konteks tertentu, dan berupaya menyelesaikannya dalam konteks itu; 2 adanya
kolaborasi-partisipatoris; 3 self-evaluative, yaitu modifikasi-modifikasi yang 28 dilakukan secara kontinyu-dievaluasi dalam situasi yang terus berjalan secara
siklus, dengan tujuan adanya peningkatan dalam praktek nyatanya. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode
Penelitian Tindakan Kelas PTK model Kurt Lewin dalam buku Wijaya Kusuma dan Dedi Dwitagama, 2010:45. Konsep pokok PTK menurut Kurt Lewin terdiri
dari empat komponen, yaitu : perencanaan planning, tindakan acting, pengamatan observating dan refleksi reflecting.
Bagan Tahapan dalam Penelitian Tindakan Kelas model Kurt Lewin dalam buku Wijaya Kusuma dan Dedi Dwitagama, 2010:45.
Hubungan ke empat komponen itu dipandang sebagai satu siklus. Peneliti ini menggunakan PTK dengan harapan guru PAUD dapat memperbaiki kinerjanya
guru sebagai pendidik PAUD yang profesional dan menciptakan pembelajaran yang bermutu.
Untuk lebih lanjut siklus kegiatan PTK model Kurt Lewin adalah sebagai berikut :
3.1.1. Tahapan perencanaan atau planning meliputi pembuatan perangkat pembelajaran, persiapan sarana dan prasarana penelitian serta menentukan
indikator kinerja.
SIKLUS I
Perencanaan SIKLUS II
Pengamatan
Pengamatan
Perencanaan SIKLUS III
Refleksi Pelaksanaan
Refleksi Pelaksanaan
Pengamatan Refleksi
Perencanaan
Pelaksanaan
?
3.1.2. Tahapan pelaksanaan tindakan atau acting meliputi segala tindakan yang tertuang dalam rencana pelaksanaan pemelajaran SKM dan SKH dengan
materi pengembangan kemampuan kognitif. 3.1.3. Tahapan pengamatan atau observing meliputi pembuatan instrumen
penelitian, pengumpulan data berupa nilai evaluasi siswa setelah mendapatkan tindakan, menganalisa data dan menyusun langkah-langkah
perbaikan. 3.1.4. Tahapn refleksi dilakukan melalui diskusi teman sejawat dan masukan dari
para ahli penelitian tindakan kelas melalui e-mail. 3.2. Tempat penelitian
3.2.1. Penelitian ini dilaksanakan pada anak-anak kelompok B di TK Kemala Bhayangkari 08 Jalan Sultan Agung 103, Kecamatan Gajahmungkur,
Semarang Selatan. 3.2.2. Waktu penelitian akan dilaksanakan selama tiga minggu selama 18 kali
pertemuan yang dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2012. 3.3. Variabel penelitian
Penelitian ini menggunakan satu variabel bebas dan satu variabel terikat, dua variabel tersebut adalah sebagai berikut :
3.3.1. Variabel bebas pertama adalah metode bermain bowling aritmatika. 3.3.2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Kemampuan mengenal angka
pada anak.
3.4. Subjek penelitian Populasi adalah keseluruan obyek peneliti menurut Wijaya Kusuma,
2010:46. Populasi penelitian ini adalah seluruh murid di Tk Kemala Bhayangkari 08 Jalan Sultan Agung 103, Kecamatan Gajahmungkur, Semarang Selatan.
Adapun jumlah siswa dimaksud adalah 20 orang siswa, terdiri dari 14 siswa laki- laki dan sebanyak 6 siswa perempuan.
3.5. Sampel penelitian Sampel adalah bagian dari wakil populasi yang diteliti menurut Wijaya
Kusuma, 2010:47. Sampel diambil dari anak kelompok B. 3.6. Jadwal penelitian
Jadwal penelitian 3 siklus yang di tetapkan penulis dalam penelitian tindakan kelas :
NO SIKLUS
MINGGU 1.
Siklus Pertama 1 Minggu Ke Tiga bulan Juli 2012
2. Siklus Ke Dua
1 Minggu Ke Empat bulan Juli 2012 3.
Siklus Ke Tiga 1 Minggu Ke Lima bulan Juli-Agustus 2012
Tabel 3.1. Jadwal Penelitian Tindakan Kelas.
3.7. Deskripsi persiklus Penelitian tindakan kelas ini direncanakan Tiga siklus masing masing,
siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Hal ini disebabkan alikasi waktu pada pokok pembahasan kemampuan
kegiatan permainan bowling aritmatika sebagai pengenalan angka pada anak usia dini.
3.2.1. Siklus I 3.2.1.1. Tahap Rencana Kegiatan.
3.2.1.1.1. Menentukan permainan pada Siklus I yaitu kegiatan permainan bowling aritmatika dengan menyiapkan bahan dan alat yang sederhana supaya
anak tidak mengalami kesulitan. 3.2.1.1.2. Menentukan tempat dan menyiapkan bahan seperti botol minuman,
gada atau pin yang bisa ditempeli dengan angka kalender dan menyiapkan bola yang sederhana buat pelemparan bowling. Tidak lupa
menyiapkan papan panel atau with bord untuk menempelkan benda- benda dan angka.
3.2.1.1.3. Membuat rencana kegiatan mingguan dan rencana kegiatan harian sebagai pedoman kegiatan belajar mengajar atau sebagai pedoman.
3.2.1.1.4. Menyiapkan buku untuk panduan observasi alat penilaian. 3.2.1.2. Tahap pelaksanaan.
3.2.1.2.1. Anak diajak untuk membuat lingkaran dengan menyanyikan lagu “Lingkaran-lingkaran mari kita buat lingkaran” kemudian dibariskan
dengan rapi setelah itu anak diberi penjelasan tentang cara permainan tersebut yaitu peneliti memberikan penjelasan kepada anak untuk
melempar bola dengan menggunakan bola setelah itu anak menempelkan di papan panel yang sudah disiapkan oleh guru sesuai
dengan angka yang telah dijatuhkan pada pin atau gada oleh anak. 3.2.1.2.2. Setelah anak melempar kemudian anak disuruh duduk dengan baik.
3.2.1.3. Tahap Observasi.
3.2.1.3.1. Hasil dari observasi dapat dilihat apakah anak masih mengalami kesulitan dalam melakukan permainan ini anak merasa senang tidak.
Peneliti mencatat hasil yang akan dicapai apakah anak bisa atau belum sama sekali.
3.2.1.4. Tahap Refleksi. 3.2.1.4.1. Dengan mengobservasi tahapan implementasi dan mengadakan evaluasi
maka hasilnya dapat dianalisis untuk menentukan apakah siklus berikutnya perlu dikaitkan.
3.2.2. Siklus II 3.2.2.1. Tahap Rencana Kegiatan.
3.2.2.1.1. Menentukan permainan pada Siklus II yaitu kegiatan permainan bowling aritmatika dengan menyiapkan bahan dan alat yang sederhana
supaya anak tidak mengalami kesulitan. 3.2.2.1.2. Menentukan tempat dan menyiapkan bahan seperti botol minuman yang
tidak terpakai juga bisa dengan gada atau pin buat bermain anak dan bisa ditempeli dengan angka kalender dan menyiapkan bola yang
sederhana buat pelemparan bowling tidak lupa menyiapkan papan panel atau with bord untuk menempelkan benda benda yang berupa gambar
buah seperti : gambar apel, gambar mangga, gambar jeruk dan gambar alpukat .
3.2.2.1.3. Membuat rencana kegiatan mingguan dan rencana kegiatan harian sebagai pedoman kegiatan belajar mengajar atau sebagai pedoman.
3.2.2.1.4. Menyiapkan buku untuk panduan observasi alat penilaian.
3.2.2.2. Tahap pelaksanaan. 3.2.2.2.1. Anak diajak untuk membuat lingkaran dengan menyanyikan lagu
“Lingkaran-lingkaran mari kita buat lingkaran” kemudian dibariskan dengan rapi setelah itu anak diberi penjelasan tentang cara permainan
tersebut yaitu peneliti memberikan penjelasan kepada anak untuk melempar bola dengan menggunakan bola setelah itu anak
menempelkan di papan panel yang sudah disiapkan oleh peneliti sesuai dengan angka pin yang telah dijatuhkan anak.
3.2.2.2.2. Setelah anak melempar kemudian anak disuruh duduk dengan baik. 3.2.2.3. Tahap Observasi.
3.2.2.3.1. Hasil dari observasi Siklus II dapat dilihat apakah anak masih mengalami kesulitan dalam melakukan permainan ini anak merasa
senang atau tidak. Peneliti mencatat hasil yang akan dicapai apakah anak bisa atau belum sama sekali perkembangan anak.
3.2.2.4. Tahap Refleksi. 3.2.2.4.1. Seperti pada Siklus I pada Siklus II ini juga dapat dilakukan analisis
hasil pengamatan dan evaluasi serta hasil pelemparan anak hasil pada Siklus II ini merefleksikan bagaimana hasil dari penelitian tindakan
kelas. 3.2.3. Siklus III
3.2.3.1. Tahap Rencana Kegiatan.
3.2.3.1.1. Menentukan permainan pada Siklus III yaitu kegiatan permainan bowling aritmatika dengan menyiapkan bahan dan alat yang sederhana
supaya anak tidak mengalami kesulitan. 3.2.3.1.2. Menentukan tempat dan menyiapkan bahan seperti botol minuman yang
tidak terpakai juga bisa dengan gada buat bermain anak dan bisa ditempeli dengan angka kalender dan menyiapkan bola yang sederhana
buat pelemparan bowling tidak lupa menyiapkan papan panel atau with bord untuk menempelkan benda yang berupa gambar buah seperti :
gambar Apel, gambar mangga, gambar jeruk dan gambar alpukat. 3.2.3.1.3. Membuat rencana kegiatan mingguan dan rencana kegiatan harian
sebagai pedoman kegiatan belajar mengajar atau sebagai pedoman. 3.2.3.1.4. Menyiapkan buku untuk panduan observasi alat penilaian dan lembar
kerja anak. 3.2.3.2. Tahap pelaksanaan.
3.2.3.2.1. Anak diajak untuk membuat lingkaran dengan menyanyikan lagu “Lingkaran-lingkaran mari kita buat lingkaran” kemudian dibariskan
dengan rapi setelah itu anak diberi penjelasan tentang cara permainan tersebut yaitu peneliti memberikan penjelasan kepada anak untuk
melempar bola dengan menggunakan bola setelah itu anak menempelkan di papan panel yang sudah disiapkan oleh peneliti sesuai
dengan angka yang telah dijatuhkan anak dan tidak lupa anak diberikan hasilnya akan ditulis oleh anak.
3.2.3.2.2. Setelah anak melempar dan menunjuk kemudian anak disuruh duduk dengan baik.
3.2.3.3. Tahap Observasi. 3.2.3.3.1.Hasil dari observasi Siklus III dapat dilihat apakah anak masih
mengalami kesulitan dalam melakukan permainan ini anak merasa senang atau tidak. Peneliti mencatat hasil yang akan dicapai apakah
anak bisa atau belum. 3.2.3.4. Tahap Refleksi.
3.2.3.4.1. Seperti pada Siklus I, Sikus II pada Siklus III ini juga dapat dilakukan analisis hasil pengamatan dan evaluasi serta hasil pelemparan anak hasil
pada Siklus III ini merefleksikan bagaimana hasil dari penelitian tindakan kelas.
3.8. Pengumpulan Data Menurut Wijaya Kusuma, 2010:66 metode penelitian adalah cara yang
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Data adalah hasil pencatatan penelitian, baik yang berupa fakta maupun angka. Sumber data adalah
subyek dari mana data dapat diperoleh. Sumber data dalam penelitian adalah menggunakan bukti-bukti dokumentasi, gambar, pengamatan dan intrumen.
3.8.1. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 2 Dua teknik pengumpulan data yaitu :
3.8.1.1. Observasi Lembar observasi pengamatan merupakan panduan dalam melakukan
penilaian terhadap indikator-indikator dari aspek yang diamati. Bentuk lembar
observasi pengamatan dimaksud adalah berbentuk daftar cek dengan memberi tanda “●,√ dan O” pada kategori penilaian. Kategori penilaian ini merupakan
petunjuk mengenai gambaran situasi objek yang diamati. Teknik observasi ini yaitu proses pengambilan data dalam penelitian
dimana peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian. Observasi sangat sesuai digunakan dalam penelitian yang berhubungan dengan kondisi belajar-mengajar,
tingkahlaku dan interaksi kelompok. Wijaya Kusuma, 2010:71, peneliti melihat bagaimana anak melakukan permainan bowling aritmatika. Lembar kisi-kisi
antara lain adalah : Anak berani maju untuk melakukan kegiatan tanpa menangis, anak melakukan lemparan dengan menggunakan bola kecil, anak bisa
merobohkan pingada tepat pada sasaran, anak menyebutkan angka sesuai dengan yang ditempel pada pingada dibantu peneliti, anak mampu menempel benda
pada papan sesuai dengan jumlahnya. 3.8.2. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, surat kabar, majalah, prasasti dan agenda Wijaya
Kusuma, 2010:75. Penulis menggunakan metode ini untuk mendokumentasikan lembar kerja anak dan foto anak yang diambil pada waktu anak dalam kegiatan
bermain bowling aritmatika. 3.8.2.1. Dokumentasi Foto atau Gambar
Dokumentasi foto atau gambar digunakan peneliti yang diambil pada waktu anak sedang melakukan permainan bowling aritmatika yang bertujuan
untuk mengabadikan hasil foto sebagai bukti peneliti melakukan penelitian Wijaya Kusuma, 2010:65.
3.9. Instrumen Penelitian. Instrumen penelitian Wijaya Kusuma, 2010:83 adalah alat atau fasilitas
yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis
sehingga lebih mudah diolah. Seperangkat instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri hal-hal
sebagai berikut: 3.9.1. Silabus
Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran pengelolaan kelas yang digunakan sebagai landasan dalam
penyusunan RKM. 3.9.2. Rencana Kegiatan Harian RKH
RKH adalah perencanaan kegiatan pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disususn setiap hari. Dalam RKH, memuat
kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, alat peraga, penilaian.
3.9.3. Lembar Observasi Anak Lembar observasi ini digunakan untuk memantau setiap perkembangan
siswa mengenai kemampuan kognitif mengenal angka melalui permainan bowling aritmatika.
3.9.4. Lembar observasi Guru
Lembar observasi ini digunakan untuk memantau setiap perkembangan dari proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Penguasaan terhadap metode
yang dipakai serta penguasaan kelas dalam menerapkan metode. 3.10. Sumber data dan cara pengumpulan data
3.10.1. Sumber data 3.10.1.1. Hasil lembar kerja anakhasil karya siswa TK kemala Bhayangkari 08.
3.10.1.2. Hasil pengamatan observasi siswa. 3.10.1.3. Hasil pengamatan dari kemampuan guru
3.10.2. Cara pengambilan data 3.10.2.1. Lembar kegiatan siswa
3.10.2.2. Lembar pengamatan observasi siswa. 3.10.2.3. Lembar pengamatan kemampuan guru.
3.11. Indikator keberhasilan 3.11.1. Meningkatnya kemampuan kognitif mengenal angka 80 setiap aspek
perkembangan. 3.11.2. Kemampuan guru mendapatkan nilai B
3.12. Analisis Data 3.12.1. Uji Validitas dan Reabilitas
Menurut Arikunto 2006:151, bahwa dalam memperoleh data yang benar diperlukan alat pengumpulan data baik. Sedangkan untuk mendapatkan intrumen
yang baik harus ditempuh prosedur yang baik pula yamh harus dilakukan seorang peneliti. Untuk menjaga kevaliditasan dan reabilitasan intrumen peneliti ini, maka
intrumen penelitian ini terlebih dahulu diujicobakan pada anak. Wilayah yang
dipilih sebagai tempat uji coba intrumen penelitian adalah di TK Intan Permata jalan Papadayan no.45, Kec. Gajahmungkur semarang.
3.12.1.1. Validitas Intrumen Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidak suatu
kusionerangket. Suatu kusioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada kusionerangket mampu mengungkapkan suatu yang akan diukur untuk angket
tersebut. Validitas intrumen ditetapkan dengan membandingkan nilai r korelasi dengan r tabel. Instrumen dikatakan valid apabila r korelasi =r tabel. Dalam
penelitian ini, penguji validitas intrumen construst validity Pengujian validitas instrumen dapat dilakukan dengan menggunakan
rumus korelasi Product moment sebagai berikut :
Keterangan : r : Koofisien korelasi antara variabel x dan y
n : Jumlah sampel x : Skor total tiap instrumen
y : Skor total : Sigma jumlah
Sugiyono, 2008:255 Hasil yang diperoleh menggunakan rumus korelasi product moment adalah
sebagai berikut:
No Item
N = 20, r tabel Product Moment
R Korelasi Keterangan
1. 0,361
1,000 Valid
2. 0,361
0,661 Valid
3. 0,361
0,583 Valid
4. 0,361
0,597 Valid
5. 0,361
0,903 Valid
6. 0,361
0,628 Valid
7. 0,361
0,683 Valid
8. 0,361
0,471 Valid
9. 0,361
0,051 Tidak Valid
10. 0,361
0,402 Valid
11. 0,361
0,507 Valid
12. 0,361
0,453 Valid
13. 0,361
0,583 Valid
14. 0,361
0,534 Valid
15. 0,361
0,903 Valid
16. 0,361
0,013 Tidak Valid
17. 0,361
0,903 Valid
18. 0,361
0,714 Valid
19. 0,361
0,013 Tidak Valid
20. 0,361
0,683 Valid
Tabel.3.2. Hasil yang diperoleh menggunakan rumus Product Moment
Dari pengujian validitas di atas dapat dianalisa bahwa item no 2 jika dikorelasikan dengan skor total mendapatkan nilai sebesar 0,661. Berdasarkan
perhitungan nilai korelasi untuk seluruh pernyataan akan dibandingkan dengan nilai r tabel pada signifikan 5 yaitu 0,361, maka item no 2 dapat dinyatakan
valid karena harga r korelasi = r tabel. Untuk item selanjutnya dijelaskan seperti di atas.
3.12.1.2. Reabilitas Instrumen Uji reabilitas digunakan sebagai alat untuk mengukur kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel dan konstruk. Uji reabilitas instrmen ini menggunakan rumus koefisien Alpha Cronbach, apabila terdapat nilai koefisien
alpha lebih besar dari r tabel maka instrumen penelitian dikatakan handal
reliabel. Suatu konstruk atau variabel dinyatakan reliabel jika nilai cronbach alpha nya lebih besar dari 0,600, yaitu dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
ri =
Keterangan : ri : reabilitas
k : mean kuadrat antara subjek St : mean kuadrat kesalahan
St : Varian total
Hasil perhitungan reabilitas
Variabel Jumlah item
r hitung Keterangan
metode bermain bowling aritmatika.
Kemampuan mengenal angka pada anak.
30 item 0,940
reliabel
Tabel.3.3. Hasil perhitungan rebilitas Dari tebel di atas dapat diketahui bahwa instrumen penelitian dikatakan
reliabel karena memenui syarat bahwa instrumen dikatakan reliabel jika koefisien alpha lebih besar dari r tabel yaitu 0,940 0,600.
Setelah hasil dokumentasi dengan menggunakan lembar observasi hasil dari kesimpulan dimasukkan kedalam tabel PTK. Dari analisis data ini yang
dimulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi, peneliti akan mengatahui prosedur apakah dengan adanya permainan itu anak Kelompok B TK
Kemala Bhayangkari 08 lebih bisa mengenal angka. Diharapkan dengan
menggunakan PTK anak bisa mengenal konsep angka. Selama 3 minggu dilakukan penelitian prosentase keberhasilan mencapai 80.
Dari data ini dimulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi, peneliti akan mengetahui prosedur apakah dengan adanya permainan itu anak TK
Kemala Bhayangkari 08 lebih bisa meningkatkan keterampilan mengenal angka apakah yang dilakukan peneliti sudah mencapai keberhasilan atau belum.
Rumus yang digunakan untuk mengolah data hasil belajar : 3.12.2. Untuk menentukan rata-rata kelas :
Keterangan : NR= Nilai Rata-rata
NA= Nilai Akhir SN = Jumlah siswa
3.12.3. Untuk menentukan presentase keberhasilan kegiatan pembelajaran : P =
x 100
Presentase Kategori
90 – 100
Sangat Baik 80
– 89 Baik
70 – 80
Cukup 70
Kurang
Tabel 3.4 Kriteria keberhasilan Anak
3.12.4. Untuk menentukan rata-rata hasil observasi performance guru sumber dari Universitas Terbuka 2008:6.15 adalah sebagai berikut :
NILAI APKG PP=P
P = Keterangan :
P = Nilai Rata-rata NA = Nilai Poin A
NB = Nilai Poin B NC = Nilai Poin C
ND = Nilai Poin D NE = Nilai Poin E
NF = Nilai Poin F NG = Nilai Poin G
Dengan Hasil Penilaian Performance Guru Presentase
Kategori 3,50-4.00
Sangat Baik 3,00-3,50
Baik 2,00-3,00
Cukup 1,00-2,00
Kurang Tabel 3.5. Kriteria Keberhasilan Performance Guru
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN