TA : Rancang Bangun Sistem Administrasi Pasien pada Praktek Pribadi Dokter Gigi.
MA
N N P J
ANAJEMEN
TU
Nama NIM Program Jurusan
SEKO N INFORM
SU
GAS AKHI
Oleh: : DYAH : 06.4101 : S1 (Stra : Sistem I
OLAH TING MATIKA &
URABAYA 2012
IR
EKA PURN 10.0145 ata Satu)
Informasi
GGI
TEKNIK K A
NAMASARI
KOMPUTE I
(2)
ABSTRAK
Kedokteran gigi adalah ilmu mengenai pencegahan dan perawatan penyakit
atau kelainan pada gigi dan mulut melalui tindakan tanpa atau dengan pembedahan.
Dr yoyok adalah dokter gigi yang membuka praktek dokter pribadi selain praktek di
rumah sakit. Dalam sistem administrasi pasien pada praktek pribadi dokter gigi ini
memiliki kesulitan menyangkut sistem pendaftaran pasien, riwayat penyakit pasien,
record obat yang pernah diberikan serta sistem pembayaran pasien tersebut.
Berdasarkan uraian diatas, maka diperlukan sistem administrasi yang
terkomputerisasi untuk membantu mengatasi permasalahan yang ada. Sistem
administrasi ini juga dapat memberikan laporan-laporan yang mengenai pasiennya
seperti rekam medis, record obat yang telah digunakan sampai sistem pembayaran
pasien tersebut.
Dengan Sistem Administrasi pasien ini diperoleh kesimpulan bahwa sistem
ini mampu mengatasi masalah administrasi pasien dengan baik. Bahkan dengan
sistem ini, dokter mampu memonitor perkembangan kesehatan pasien serta
memberikan laporan mengenai rekam medis pasien untuk membantu dokter
mengambil keputusan penanganan pasien tersebut.
(3)
ix DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 2
1.3 Batasan Masalah ... 2
1.4 Tujuan... ... 3
1.5 Manfaat ... 3
1.6 Sistematika Penulisan ... 3
BAB II LANDASAN TEORI ... 6
2.1 Sistem Informasi ... 6
2.1.1 Sistem ... 6
2.1.2 Informasi ... 6
2.1.3 Sistem Informasi ... 7
2.2 Sistem Administrasi ... 8
2.3 Rekam Medis ... 9
2.4 Obat... ... 12
(4)
Halaman
2.6 Konsep Dasar Basis Data ... 15
BAB III PERANCANGAN SISTEM ... 19
3.1 Identifikasi Masalah ... 19
3.2 Analisa dan Perancangan Sistem ... 20
3.2.1 Dokumen Flow Pelayanan Pasien ... 20
3.2.2 Dokumen Flow Pembelian Obat ... 21
3.2.3 Dokumen Flow Pelayanan Pasien Terkomputerisasi ... 22
3.2.4 Dokumen Flow Pembelian Obat Terkomputerisasi ... 24
3.3 Data Flow Diagram ... 25
3.3.1 Context Diagram ... 26
3.3.2 Hierarchy Input Proses Output ... 27
3.3.3 Data Flow Diagram level 0 ... 28
3.3.4 Data Flow Diagram Level 1 Sub Proses Data Pasien ... 29
3.3.5 Data Flow Diagram Level 1 Sub Proses Pelayanan Pasien ... 30
3.3.6 Data Flow Diagram Level 1 Sub Proses Data Obat ... 31
3.3.7 Data Flow Diagram Level 1 Sub Proses Pembayaran ... 31
3.3.8 Data Flow Diagram Level 1 Sub Proses Pembuatan Laporan . 32 3.4 Pemodelan Basis Data ... 33
3.4.1 Conceptual Data Model ... 33
3.4.2 Physical Data Model ... 33
3.4.3 Struktur Database ... 34
3.5 Perancangan Desain Input dan Output ... 40
(5)
xi
Halaman
3.5.2 Desain Input Form Master Obat ... 42
3.5.3 Desain Input Form Master Dokter ... 45
3.5.4 Desain Input Form Master Satuan ... 46
3.5.5 Desain Input Form Master Spesialis Dokter ... 47
3.5.6 Desain Input Form Pelayanan Pasien ... 48
3.5.7 Desain Input Form Pembayaran ... 50
3.5.8 Desain Input Form Pembelian ... 52
3.5.9 Desain Output Pembelian ... 55
3.5.10 Desain Output Penjualan ... 56
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 57
4.1 Kebutuhan Sistem ... 57
4.1.1 Perangkat Keras ... 57
4.1.2 Perangkat Lunak ... 59
4.1.3 Instalasi Program dan Pengaturan Sistem ... 59
4.2 Pembuatan dan Implementasi Program ... 60
4.3 Pengoperasian Program ... 60
4.3.1 Form utama ... 60
4.3.2 Form Master Pasien ... 62
4.3.3 Form Master Obat...63
4.3.4 Form Master Dokter...63
4.3.5 Form Transaksi Rekam Medis ...64
(6)
Halaman
4.3.7 Form Transaksi Pembelian...66
4.3.8 Form Transaksi Penjualan...66
4.3.9 Form Laporan pembelian ...67
4.3.10 Form Laporan peenjualan ... 68
4.4 Evaluasi ... 68
4.4.1 Evaluasi Hasil Uji Coba Sistem ... 69
4.4.2 Analisisa Hasil Uji Coba Sistem ... 86
BAB V PENUTUP ... 87
5.1 Kesimpulan ... 87
5.2 Saran ...87
DAFTAR PUSTAKA ... 88
(7)
1.1Latar Belakang Masalah
Perkembangan yang terjadi pada masa kini, banyak masyarakat mendatangi dokter gigi bukan hanya untuk kesehatan tapi juga untuk kepentingan estetika kecantikan. Pada umumnya dokter gigi membuka praktek di rumah sakit atau poliklinik, tetapi untuk sekarang ini mulai banyak dokter gigi yang membuka praktek pribadi. Dalam praktek dokter gigi tentunya memiliki beberapa transaksi yang harus ditangani. Dimana transaksi tersebut membutuhkan pencatatan dan pengolahan data dengan baik.
Adapun kendala yang dihadapi dalam membuka praktek pribadi adalah tidak terdokumentasinya informasi pasien, rekam medis dan catatan administrasi tidak tercatat dengan baik sehingga pemilik tempat praktek mengalami kesulitan dalam mencari informasi tentang pasien. Dalam pemberian obat, biasanya dokter akan memberi obat secara langsung ataupun dengan menggunakan resep.
Saat ini sistem administrasi yang digunakan oleh dokter masih menggunakan paper. Mulai dari pencatatan data pasien, transaksi-transaksi, proses perhitungan barang atau obat-obatan, sampai pada proses pencatatan laporan kesehatan pasiennya. Laporan yang dihasilkan pun masih berupa kertas yang mudah hilang dan rusak.
Semua data, transaksi sampai pembuatan laporan dimasukkan dalam buku-buku yang terpisah. Hal ini dimaksudkan agar memudahkan dokter dalam pencarian data, namun pada kenyataannya malah mempersulit karena data yang
(8)
2
banyak harus dicari satu persatu dan akan memakan waktu yang banyak. Pencatatan pada buku-buku terpisah itu memang lebih memudahkan untuk mencari data-data yang diperlukan. Adakalanya pada saat dokter memasukkan data atau melakukan perhitungan biaya tidak sengaja melakukan kesalahan, maka harus melakukan perhitung ulang, Dan tentu saja hal ini memakan waktu yang tidak sebentar.
Berdasarkan uraian di atas maka diperlukan rancang bangun sistem administrasi pasien yang dapat mempermudah kinerja dokter. Dengan adanya sistem administrasi pada praktek pribadi dokter gigi tersebut diharapkan dapat membantu proses input data, perhitungan transaksi dan pembuatan laporan kesehatan pasien dan laporan administrasi tiap pasien pada dokter gigi Yoyok.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah adalah Bagaimana rancang bangun sistem administrasi pasien pada praktek pribadi dokter gigi yang dapat membantu dokter dalam mempermudah pelayanan kepada pasien, yang terdiri dari transaksi pelayanan pasien, pembayaran, penjualan dan pembelian obat?
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam pembuatan sistem ini adalah sebagai berikut : 1. Sebagai ujicoba data yang diambil dari drg. Yoyok dari bulan Januari –
Desember 2010.
2. Sistem pembelian obat pada pasien dilakukan secara tunai dan pencatatan stok obat berdasarkan tanggal kadaluarsa.
(9)
3. Sistem pencatatan kunjungan per periode tertentu, yaitu per bulan.
4. Sistem ini membahas semua pelaporan yang ada pada praktek dokter gigi yaitu:
a. Laporan Rekam medis b. Laporan data obat c. Laporan pembayaran
1.4 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah merancang bangun sistem administrasi pasien pada praktek pribadi dokter gigi yang dapat membantu dokter dalam mempermudah pelayanan kepada pasien, yang terdiri dari transaksi pelayanan pasien, pembayaran, penjualan dan pembelian obat.
1.5 Manfaat
Manfaat yang di peroleh dari penelitian ini adalah:
1. Bagi Admin
Memudahkan pada Admin untuk melakukan kegiatan pengolahan data pasien, rekam medis, obat dan pembayaran.
2. Bagi Dokter
Memberikan kemudahan dan menghemat waktu dalam membuat laporan data pasien, laporan data obat, laporan rekam medis dan laporan peembayaran. Dimana pembuatan laporan sebelumnya membutuhkan waktu yang lama.
(10)
4
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan ini sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini dijelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan, manfaat dan Sistematika dari Rancang Rancang Bangun Sistem Administrasi Pasien pada Praktek Pribadi Dokter Gigi.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini dijelaskan tentang teori yang berkaitan dengan permasalahan dan teori yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dalam Rancang Bangun Sistem Administrasi Pasien pada Praktek Pribadi Dokter Gigi, yaitu sistem administrasi, rekam medis, obat, pengertian sistem informasi, konsep dasar basis data, testing dan implementasi sistem.
BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini dijelaskan tentang pembahasan sistem dan perancangan sistem yang meliputi analisis pemasalahan, document flow manual, document flow terkomputerisasi, hirarki proses input, data flow diagram, entity relationship diagram, struktur tabel dan desain I/O.
BAB IV : EVALUASI DAN IMPLEMENTASI
Bab ini dijelaskan tentang implementasi dari aplikasi yang dibuat secara keseluruhan dan memberikan penjelasan dari rancangan input dan output serta melakukan pengujian terhadap aplikasi yang dibuat
(11)
antara lian: impelementasi sistem, implementasi aplikasi, uji coba fitur dasar sistem.
BAB V : PENUTUP
Bab ini dijelaskan tentang penutup yang berisi kesimpulan setelah program aplikasi selesai dibuat dan saran untuk proses pengembangan selanjutnya.
(12)
6
BAB II
LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi
Ada beberapa aspek yang mempengaruhi langsung Sistem Informasi diantaranya adalah:
2.1.1 Sistem
Menurut FitzGerald dalam Jogiyanto (2005:1), suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan Hall (2007:6), mengatakan bahwa sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama. Banyak komponen yang dimaksud adalah sebuah sistem harus berisi lebih dari satu bagian.
Tujuan umum dari suatu sistem adalah menghubungkan berbagai bagian dari sistem tersebut. Meskipun tiap bagian berfungsi secara independen dari yang lainnya, semua bagian tersebut melakukan tujuan yang sama. Jika komponen tertentu tidak memberikan kontribusinya pada tujuan bersama, maka komponen tersebut bukanlah bagian dari sistem.
2.1.2 Informasi
McFadden,dkk dalam Kadir (2003:31) mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut. Sedangkan menurut Davis dalam
(13)
Kadir (2003:31), informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.
Burch dan Grudnitski dalam Kadir (2003:32) menggambarkan siklus informasi seperti yang dapat dilihat pada Gambar 2.1 Mulai dari pengolahan data menjadi informasi dan pemakaian informasi untuk mengambil keputusan, hingga akhirnya dari tindakan hasil pengambilan keputusan tersebut dihasilkan data kembali.
Gambar 2.1 Siklus Informasi 2.1.3 Sistem Informasi
Menurut Leitch dan Davis dalam Jogiyanto (2005:11), sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Sedangkan Gelinas, Oram dan Wiggins dalam Kadir (2003:11) mendefinisikan sistem informasi sebagai suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan
manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai.
M a s u k a n ( d a ta )
P r o s e s (m o d e l)
K e lu a r a n (in fo r m a s i)
D a ta (d ita n g k a p )
H a s il T in d a k a n T in d a k a n K e p u tu s a n
P e n e r im a B a s is
(14)
8
Komponen dari sistem informasi adalah hardware, software, data, manusia dan prosedur. Kegiatan dari suatu sistem informasi mencakup kegiatan
input, proses, output, penyimpanan dan control.
Sistem informasi dapat dikembangkan menjadi beberapa jenis, dengan tujuan yang berbeda-beda tergantung pada kebutuhan bisnis (Kendall, 2003:2). Jenis-jenis sistem tersebut diantaranya adalah, Transaction Processing Systems
(TPS), Office Automation Systems (OAS), Knowledge Work Systems (KWS),
Manajemen Information Systems (MIS), Decission Support Systems (DSS),
Artificial Intelligent (AI), Computer Supported Collaborative Work Systems
(CSCWS), Group Decission Support Systems (GDSS) dan Executive Support Systems (ESS). Skema pengembangan sistem informasi dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2 Skema Pengembangan Sistem Informasi
2.2 Sistem Administrasi
Administrasi berdasarkan etimologis (asal kata) bersumber dari bahasa latin, yang terdiri ad + ministrate, yang secara operasional berarti melayani, membantu, dan memenuhi. Dalam bahasa asalnya dari perkataan itu dapat terbentuk kata
ESS GDSS CSCWS
Sistem Ahli Decission Support Systems Sistem Informasi Manajemen
Knowledge Work Systems Office Automation Systems
(15)
benda administratio dan kata sifat administrativus. Perkataan itu masuk ke dalam bahasa Inggris menjadi administration yang lebih banyak dikenal oleh para ilmuwan dan praktisi sekarang ini. Di bawah ini terdapat beberapa pendapat, arti atau definisi dari administrasi dalam arti luas, yaitu:
a. Menurut P. Siagin dalam bukunya Administrasi Pembangunan (1974:2) mengatakan bahwa Administrasi adalah ”keseluruhan proses pelaksanaan daripada keputusan yang telah diambil dan pelaksanaan itu pada umumnya dilakukan oleh dua orang manusia atau lebih untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya”.
b. Menurut J. Wayong dalam bukunya Fungsi Administrasi Negara terbitan tahun 1961, mengemukakan bahwa Administrasi adalah ”Kegiatan yang dilakukan untuk mengendalikan suatu usaha (pemerintah) agar tujuan tercapai”.
Administrasi seperti telah banyak disebutkan dalam uraian terdahulu adalah rangakaian kegiatan atau proses pengendalian suatu organisasi agar secara keseluruhan selalu terarah pada pencapaian tujuannya. Dengan demikian Administrasi berarti rangkaian kegiatan atau proses pengendalian cara atau sistem kerja sama sejumlah orang, agar berlangsung efektif dan efisien dalam mewujudkan tujuan bersama. The Liang Gie telah berhasil mengumpulkan lebih dari empat puluh lima defenisi administrasi kemudian mengelompokkan kedalam tiga kategori defenisi administrasi, yakni :
(16)
10
Menurut Sondang P. Siangan Administrasi adalah keseluruhan proses kerja sama antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah dibentukan.
b. Administrasi dalam pengertian tata usaha
Menurut munawardi Reksohadiprowiro “dalam arti sempi” administrasi berarti tata usaha yang mencakup setiap pengaturan yang rapid an sistematis serta penentuan fakta-fakta serta tertulis dengan tujuan memperoleh pandangan yang menyeluruh serta hubungan timbale balik antara satu fakta dengan fakta lainnya.
c. Administrasi dalam pengertian pemerintah
Menurut Wijana, administrasi adalah “Rangkaian semua organ-organ Negara rendah dan tinggi yang bertugas menjalankan pemerintahan pelakanaan dan kepolisian.
2.3 Rekam Medis
Sebelum rekam medis populer seperti sekarang, kalangan kesehatan menggunakan istilah ”status pasien”. Karena bernada bahasa asing (Belanda), maka orang berusaha mengganti istilah ini dengan bahasa Indonesia yang lebih sesuai sehingga muncul istilah catatan medik, dokumen medik dan lain-lain. Namun tampaknya belakangan ini orang lebih cenderung menggunakan istilah Rekam Medis sebagai terjemahan dari ”medical record” biarpun terjemahan dibuat oleh Pusat Pembinaan Pengembangan Bahasa Indonesia sebagai hasil kerjasama dengan Panitia Kerja Pembinaan dan pengembangan Sistem Pencataan Medis adalah ”rekam medis/kesehatan” (RMK).
(17)
Menurut M. Jusuf (1999:56), Secara sederhana dapat dikatakan bahwa rekam medis adalah kumpulan keterangan tentang identitas, hasil anamnesis (riwayat penyakit), pemeriksaan dan catatan segala kegiatan para pelayan kesehatan atas pasien dari waktu ke waktu. Catatan ini berupa tulisan maupun gambar, dan belakangan ini dapat pula berupa rekaman elektronik seperti komputer, mikrofilm dan rekaman suara. Dalam PERMENKES No. 749a/MenKes/XII/89 tentang Rekam Medis disebut pengertian Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan.
Catatan tersebut berupa identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan. Kegunaan rekam medis sangat diperlukan bagi pelayanan kesehatan karena dengan adanya rekam medis para dokter akan terbantu dalam memberikan pelayanannya kepada pasien.
Setiap dokter atau dokter gigi yang menjalankan praktek kedokteran wajib membuat rekam medis. Rekam medis harus segera dilengkapi setelah pasien selesai menerima pelayanan kesehatan. Setiap catatan rekam medis harus dibubuhi nama, waktu, dan tanda tangan petugas yang memeberikan pelayanan atau tindakan. Dokumen rekam medis merupakan milik dokter, dokter gigi, atau sarana pelayanan kesehatan, sedangkan isi rekam medis merupakan milik pasien. Rekam medis harus disimpan dan dijaga kerahasiaannya oleh dokter atau doketr gigi dan pimpinan sarana pelayanan kesehatan.
(18)
12
Setiap dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktek kedokteran wajib menyimpan rahasia kedokteran. Rahasia kedokteran dapat dibuka hanya dan jika diperlukan untuk hal-hali sebagai berikut:
1. Untuk kepentingan kesahatan pasien.
2. Memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan hukum.
3. Permintaan pasien sendiri
4. Berdasarkan ketentuan perundang-undangan.
2.4 Obat
Menurut Aslam (2003:45), Obat adalah sediaan atau paduan bahan yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosa, pencegahan penyakit, penyembuhan, pemulihan, perbaikan badan atau bagian badan, dan kontrasepsi.
Umumnya obat merupakan senyawa eksogen atau bahan asing bagi tubuh. Namun beberapa obat berupa senyawa endogen, digunakan untuk mengatasi penyakit yang terjadi akibat kekurangan zat-zat yang normal terdapat dalam tubuh sehingga perlu disuplisi dari luar. Penyakit yang disebabkan karena kekurangan senyawa endogen antara lain diabetes akibat kekurangan insulin, hipothyroidism akibat kekurangan tyroid, dan cretinism akibat kekurangan growth hormon.
Di dalam tubuh obat bekerja dengan cara mempengaruhi metabolisme mikroba/parasit penyebab penyakit &/atau mempengaruhi metabolisme sel-sel
(19)
penderita. Penggunaan obat &/atau perbekalan farmasi lainnya dimaksudkan untuk mempertahankan, memperpanjang, dan meningkatkan kualitas hidup manusia. Ditinjau dari tujuan penggunaannya, obat digolongkan menjadi obat-obatan yang digunakan untuk:
1. Menetapkan diagnosa, antara lain penggunaan barium sulfat pada diagnosa tukak lambung dengan alat rontgent.
2. Mencegah penyakit, antara lain penggunaan vaksin untuk mencegah penyakit tertentu.
3. Mengatasi/mengurangi gejala penyakit, antara lain penggunaan senyawa analgesik-antipiretik (acetosal, paracetamol, metampyron, asam mefenamat) untuk mengurangi sakit kepala dan/atau demam.
4. Menghilangkan rasa sakit, antara lain penggunaan procain atau lidocain untuk menghilangkan rasa nyeri pada operasi gigi.
5. Menyembuhkan/menghilangkan penyakit, antara lain penggunaan antibiotik/antimikroba, antiparasit, antiamuba, antivirus untuk membunuh bakteri/jamur/amuba/virus dll.
Memperbaiki atau memperelok badan atau bagian badan manusia, antara lain penggunaan kosmetik.
2.5 Testing dan Implementasi Sistem
Menurut Standar ANSI/IEEE 1059, Testing adalah proses menganalisa suatu entitas software untuk mendeteksi perbedaan antara kondisi yang ada dengan kondisi yang diinginkan (defects/error/bugs) dan mengevaluasi fitur-fitur dari entitas software.
(20)
14
Menurut Romeo (2003:3), Testing software adalah proses mengoperasikan software dalam suatu kondisi yang dikendalikan untuk:
1. Verifikasi.
Apakah telah berlaku sebagaimana yang ditetapkan (menurut spesifikasi)? 2. Mendeteksi error.
3. Validasi.
Apakah spesifikasi yang ditetapkan telah memenuhi keinginan atau kebutuhan pengguna yang sebenarnya?
Menurut Romeo (2003:33), Test Case merupakan tes yang dilakukan berdasarkan pada suatu inisialisasi, masukan, kondisi ataupun hasil yang telah ditentukan sebelumnya. Metode testing ini dibagi menjadi dua, yaitu:
2.5.1. White Box Testing
White box testing atau glass box testing atau clear box testing adalah suatu metode disain test case yang menggunakan struktur kendali dari disain prosedural. Metode disain test case ini dapat menjamin:
1. Semua jalur (path) yang independen/terpisah dapat dites setidaknya sekali tes.
2. Semua logika keputusan dapat dites dengan jalur yang salah atau jalur yang benar.
3. Semua loop dapat dites terhadap batasannya dan ikatan operasionalnya.
4. Semua struktur internal data dapat dites untuk memastikan validasinya.
2.5.2. Black Box Testing
Black box testing atau behavioral testing atau specification-based testing, input/output testing atau functional testing dilakukan tanpa sepengetahuan
(21)
detil struktur internal dari sistem atau komponen yang dites. Black box testing
berfokus pada kebutuhan fungsional pada software, berdasarkan spesifikasi kebutuhan dari software.
Menggunakan black box testing, perekayasa software dapat menggunakan sekumpulan kondisi masukan yang dapat secara penuh memeriksa keseluruhan kebutuhan funsional pada suatu program. Kategori error dapat diketahui melalui black box testing, antara lain:
1. Fungsi yang hilang atau tidak benar.
2. Error dari antar-muka.
3. Error dari struktur data atau akses eksternal database.
4. Error dari kinerja atau tingkah laku.
5. Error dari inisialisasi dan terminasi.
2.6 Konsep Dasar Basis Data
Konsep dasar basis data terdiri dari beberapa tipe diantaranya adalah sebagai berikut.
2.6.1 Database
Menurut Marlinda (2004:1), database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya.
(22)
16
Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pemakai), masalah keamanan (security), masalah integrasi (kesatuan), dan masalah data
independence (kebebasan data). 2.6.2 Sistem Basis Data
Menurut Marlinda (2004:1), sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan.
Pada sebuah sistem basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu Perangkat Keras (Hardware), Sistem Operasi (Operating Sistem), Basis Data
(Database), Sistem (Aplikasi atau Perangkat Lunak) Pengelola Basis Data(DBMS), Pemakai (User), dan Aplikasi (Perangkat Lunak) lain (bersifat opsional).
Keuntungan sistem basis data adalah:
1. Mengurangi kerangkapan data, yaitu data yang sama disimpan dalam berkas data yang berbeda-beda sehingga update dilakukan berulang-ulang.
2. Mencegah ketidakkonsistenan.
3. Keamanan data dapat terjaga, yaitu data dapat dilindungi dari pemakai yang tidak berwenang.
4. Integritas dapat dipertahankan.
(23)
6. Menyediakan recovery.
7. Memudahkan penerapan standarisasi. 8. Data bersifat mandiri (data independence).
9. Keterpaduan data terjaga, memelihara keterpaduan data berarti data harus akurat. Hal ini sangat erat hubungannya dengan pengontrolan kerangkapan data dan pemeliharaan keselarasan data.
Kerugian sistem basis data adalah:
1. Diperlukan tempat penyimpanan yang besar.
2. Diperlukan tenaga yang terampil dalam mengolah data. 3. Perangkat lunaknya mahal.
4. Kerusakan sistem basis data dapat mempengaruhi departemen yang terkait. 2.6.3 Database Management Sistem
Menurut Marlinda (2004:6), Database Management Sistem (DBMS) merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya. Basis Data adalah kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri sendiri dalam suatu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data, dan melaporkan data dalam basis data.
Bahasa-bahasa yang terdapat dalam DBMS adalah:
1. Data Definition Language (DDL)
Pola skema basis data dispesifikasikan dengan satu set definisi yang diekspresikan dengan satu bahasa khusus yang disebut DDL. Hasil kompilasi perintah DDL adalah satu set tabel yang disimpan di dalam file khusus yang disebut data dictionary/directory.
(24)
18
Bahasa yang memperbolehkan pemakai mengakses atau memanipulasi data sebagai yang diorganisasikan sebelumnya model data yang tepat.
3. Query
Pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi. Merupakan bagian DML yang digunakan untuk pengambilan informasi.
DBMS memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Data Definition
DBMS harus dapat mengolah pendefinisian data.
2. Data Manipulation
DBMS harus dapat menangani permintaan-permintaan dari pemakai untuk mengakses data.
3. Data Security dan Integrity
DBMS dapat memeriksa security dan integrity data yang didefinisikan oleh DBA.
4. Data Recovery dan Concurrency
a. DBMS harus dapat menangani kegagalan-kegagalan pengaksesan basis data yang dapat disebabkan oleh kesalahan sistem, kerusakan disk, dan sebagainya.
b. DBMS harus dapat mengontrol pengaksesan data yang konkuren yaitu bila satu data diakses secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada saat yang bersamaan.
(25)
(26)
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Permasalahan
Transaksi pelayanan pasien pada Praktek Pribadi Dokter Gigi Yoyok dilakukan setiap hari diantaranya cek kesehatan gigi dan penjualan obat. Tidak jarang pasien tidak dapat dilayani dengan baik karena terlalu banyak pasien yang melakukan traksaksi pelayanan pasien. Hal ini menyebabkan kepuasan pasien menurun yanga pada akhirnya juga dapat mengurangi keuntungan Praktek Pribadi Dokter Gigi Yoyok.
Permasalahan yang dihadapi oleh praktek pribadi dokter gigi yoyok terkendala dalam pengaturan informasi pasien, rekam medis dan catatan administrasi tidak tercatat dengan baik sehingga admin mengalami kesusahan dalam mencari informasi tentang pasien. Dan pemberian obat, biasanya dokter akan memberi obat secara langsung ataupun dengan menggunakan resep..
Pada saat calon pasien datang ke tempat praktek akan diberikan form untuk mengisi data calon pasien, data yang diperoleh akan disalin pada komputer dan pasien mendapat kartu berobat. Dan kartu berobat digunakan untuk berobat. Semua data, transaksi sampai pembuatan laporan dimasukkan dalam buku-buku yang terpisah. Hal tersebut menjelaskan betapa pentingnya data pasien yang diperoleh pada saat melakukan pendaftaran, akan tetapi proses pengolahan data dengan sistem tersebut sangatlah rumit. Petugas harus menyalin berulang-ulang data pasien yang ada. Setelah melakukan pendaftaran pasien dapat melakukan pengobatan sesuai dengan keluhan. Dokter akan bertanya keluhan yang ada dan pelakukan tindakan akan keluhan tersebut. Sehingga mendapat hasil data
(27)
pelayanan pasien. Laporan hasil pemeriksaan dokter didapat dari data pelayanan pasien. Proses pengolahan pelayanan pasien akan dilakukan oleh dokter, dan petugas atau admin akan menyalin data pelayanan pasien pada sistem.
Hal ini dimaksudkan agar memudahkan dokter dalam pencarian data, namun pada kenyataannya malah mempersulit karena data yang begitu banyak harus dicari satu persatu dan akan memakan waktu yang banyak. Pencatatan pada buku-buku terpisah itu memang lebih memudahkan untuk mencari data-data yang diperlukan. Adakalanya pada saat dokter memasukkan data atau melakukan perhitungan biaya tidak sengaja melakukan kesalahan, maka harus melakukan perhitung ulang, Dan tentu saja hal ini memakan waktu yang tidak sebentar.
Berdasarkan uraian di atas maka diperlukan rancang bangun sistem administrasi pasien yang dapat mempermudah kinerja dokter. Dengan adanya sistem administrasi pada praktek pribadi dokter gigi tersebut diharapkan dapat membantu proses input data, perhitungan transaksi dan pembuatan laporan.
3.1.1 Dokumen Flow Pelayanan Pasien
Document flow proses transaksi pelayanan pasien dimulai ketika Pasien melakukan pendaftaran. Kemudian data pasien diberikan pada bagian administrasi untuk cek pasien tersebut baru atau lama dan bagian administrasi mencatat data pasien. Setelah bagian administrasi melakukan cek data pasien maka pasien dapat melakukan pemeriksaan. Jika sudah sesuai maka dilakukan transaksi pembayaran.
(28)
21
Gambar 3.1 Dokumen Flow Manual Proses Pelayanan Pasien
3.1.2 Document Flow Pembelian Obat
Document flow pembelian obat dilakukan ketika dokter membuat surat order pemesanan kemudian memberikan kepada petugas. Pihak dokter membuat daftar pesanan untuk diberikan kepada Petugas. Kemudian petugas melakukan cek data obat dengan surat order, jika sesuai maka petugas melakukan cek kembali surat order dan data pesanan. Jika sesuai maka data tersebut dicatat dalam data pembelian obat.
(29)
Gambar 3.2 Dokumen Flow Manual Proses Pembelian Obat
3.2 Perancangan Sistem
Dalam pembuatan perancangan dan design digunakan model – model yang telah ada. Model – model tersebut antara lain dokumen flow, data flow diagram satupun perancangan hubungan relasi antara tabel. Tahap – tahap yang digunakan dalam mendesign rancang bangun sistem administrasi pasien pada praktek pribadi dokter gigi. adalah :
(30)
23
2. Membuat data flow diagram 3. Membuat diagram berjenjang.
4. Membuat rancangan hubungan relasional antara entitas atau ERD (Entity Relationship Diagram).
5. Struktur Database
3.2.1 Document Flow
Document flow ini akan dijelaskan alur proses-proses yang terdapat pada Rancang Bangun Sistem Administrasi Pasien pada Praktek Pribadi Dokter gigi.
Document flow terkomputerisasi berikut terdapat 2 (dua) macam yaitu document flow pelayanan pasien terkomputerisasi dan document flow pembelian obat terkomputerisasi. Dimana masing-masing terdapat beberapa proses dari sistem sebagai berikut:
A. Dokumen Flow Pelayanan Pasien Terkomputerisasi
Proses transaksi pelayanan pasien yang dilakukan oleh bagian administrasi. Seperti terdapat pada Gambar 3.3 Bagian administrasi menerima data pasien dari pasien. Bagian administrasi dapat melakukan pelayanan pasien, jika data telah lengkap, dan proses transaksi pelayanan pasien dapat dilakukan penyimpanan ke dalam database.
(31)
Gambar 3.3 Dokumen Flow Terkomputerisasi Proses Pelayanan Pasien
B. Dokumen Flow Pembelian Obat Terkomputerisasi
Proses transaksi pembelian obat yang dilakukan oleh petugas. Seperti terdapat pada Gambar 3.4 Petugas menerima stock obat yang habis dari dokter.
(32)
25
Petugas dapat melakukan pembelian obat, jika data obat yang tersedia kurang, proses transaksi pembelian obat dapat dilakukan penyimpanan ke dalam database.
Gambar 3.4 Dokumen Flow Terkomputerisasi Proses Pembelian Obat
3.3 Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) adalah gambaran aliran informasi yang terlibat dalam suatu prosedur (event) yang terdapat dalam suatu sistem. Diagram ini
(33)
menjelaskan alur data yang terjadi pada setiap proses. Adapun penjelasan dari DFD dapat dilihat sebagai berikut :
3.3.1 Context Diagram
Context Diagram merupakan diagram pertama dalam rangkaian dari suatu DFD yang menggambarkan entitas – entitas yang berhubungan dengan suatu sistem.
Laporan Rekam Medis Laporan Pembayaran
Laporan Data Obat Laporan Data Pasien
Kuitansi
Pembayaran Resep Hasil Pemeriksaan
Keluhan Data Pasien
Data Pasien Data Obat Data Obat
Data Pasien KuitansiResep Hasil Pemeriksaan
Pembayaran Keluhan
Data Pasien
0 Sistem Administrasi
Pasien
+
Pasien
Dokter Petugas
Gambar 3.5 Context Diagram Rancang Bangun Sistem Administrasi Pasien pada Praktek Pribadi Dokter Gigi
Pada Gambar 3.5 menjelaskan bahawa context diagram sistem informasi penjualan dan pembelian terdapat tiga entitas yaitu: pasien, dokter dan petugas. Masing–masing dari entity tersebut memberikan input dan sistem mengeluarkan output yang berupa laporan atau lainnya. Pada proses rancang bangun sistem
(34)
27
administrasi pasien dimulai dari proses data pasien dari pasien, kemudian sistem melakukan cek data pasien yang mempunyai kartu periksa dan apabila pasien tersebut telah mempunyai kartu periksa maka akan terjadi proses pelayanan pasien. Sedangkan apabila pasien tersebut belum mempunyai kartu pasien maka sistem melakukkan proses data pasien kepada pasien baru.
3.3.2 Hierarchy Input Proses Output
Diagram berjenjang merupakan alat perancangan sistem yang dapat menampilkan seluruh proses yang terdapat pada suatu aplikasi tertentu dengan jelas dan terstruktur. Pada rancang bangun system administrasi pasien yang terdiri dari 5 proses utama yaitu proses data pasien, proses pelayanan pasien, proses data obat, proses pembayaran dan proses pembuatan laporan. Masing – masing dari proses utama tersebut akan dijabarkan kembali kedalam sub proses. Dari diagram berjenjang berikut ini akan terlihat dengan jelas masing – masing sub level dari
Data Flow Diagram (DFD). Adapun penjelasan gambar diagram berjejang dapat dilihat pada Gambar 3.6.
(35)
3.3.3 Data Flow Diagram Level 0
Setelah Context Diagram sistem informasi penjualan dan pembelian didekomposisikan maka akan didapat DFD level 0 yang terdiri dari lima subproses, yaitu :
1. Proses Data Pasien. Proses ini digunakan untuk input data pasien. Dimana data-data ini digunakan sebagai masukan pada proses lainnya. Dalam proses ini yang terlibat entitas dokter, dan petugas.
2. Proses Pelayanan Pasien, entitas dalam proses ini adalah Pasien memberikan inputan berupa data pasien yang akan diperiksa. Dari data-data tersebut sistem memproses transaksi rekam medis ke pada dokter. Kemudian sistem memproses rekam medis dari dokter ke petugas, kemudian petugas melakukan pengurangan stock obat dan melakukan penambahan pada data pasien.
3. Proses Data Obat, proses berisi entitas data obat dimana petugas mengawasi keluar masuknya obat. Jika stok obat yang berada di gudang telah habis atau di bawah minimum stok maka petugas menginformasikan kepada dokter untuk melakukan order pembelian obat. Entitas yang lain adalah pasien yang akan menerima resep apabila obat yang diberikan tidak terdapat pada stok data obat.
4. Proses Pembayaran merupakan proses untuk mencetak pembayaran per transaksi pembayaran.
5. Proses Pelaporan Proses Pembuatan Laporan yaitu berupa Proses Laporan Data Pasien, Proses Rekam Medis, Proses Laporan Data Obat, dan Proses Laporan Pembayaran.
(36)
29
detail rekam medis tindakan dt tindakan data penjualan detail pembelian data pembelian detail penjualan dt supplier dt pembelian dt detail_penjualan dt detail_pembelian dt penjualan dt Satuan dt Jenis Obat
dt resep dt resep
dt detail dokter dt dokter
Data Pembayaran Data Pembayaran
Data Rekam Medis Data Rekam Medis
Data Obat Data Obat Data Pasien Data Pasien Data Obat Data Obat Hasil Pemeriksaan Resep Resep Keluhan Hasil Pemeriksaan Keluhan Data Pasien Kuitansi Kuitansi Pembayaran Data Pasien Data Pasien Data Pasien Pembayaran
Laporan Data Obat Laporan Pembayaran Laporan Rekam Medis
Laporan Data Pasien Pasien Petugas Dokter 1 Data Pasien + 2 Pelayanan Pasien + 3 Data Obat + 4 Pembayaran + 5 Pembuatan Laporan + 1 dt Pasien
2 dt Obat
3 dt Rekam Medis
4 dt Pembayaran
5 dt dokter
6 dt detail dokter
7 dt Resep
8 dt Jenis obat
9 dt Satuan
10 dt Penjualan
11 dt detail_penjualan 12 dt pembelian
13 dt detail_pembelian
14 dt Supplier
15 TINDAKAN
16 Detail_Rekam Medis
Gambar 3.7 DFD Level 0 Rancang Bangun Sistem Administrasi Pasien pada Praktek Pribadi Dokter Gigi
3.3.4 DFD Level 1 Sub Proses Data Pasien
Berikut ini adalah DFD level 1 subproses maintenance data. DFD level 1 subproses data pasien terdapat dua proses, yaitu membuat account pasien dan membuat kartu pasien. Dalam proses membuat account pasien yang dimaksud adalah pengolahan data awal pasien untuk mengisi tabel master. Data-data master yang telah terbentuk tetap dapat dilakukan update sewaktu-waktu atas isinya melalui proses update data. Penjelasan lebih lanjut mengenai DFD Level 1 Subproses data pasien dapat dilihat pada Gambar 3.8
(37)
3
d
2
3.3.5 DFD L Ber di dalam sub 1. Proses p
jadwal p terdapat p 2. Proses in
rekam me [Data Pa sien ]
Pasien
Gamba Level 1 Subp rikut ini mer bsistem trans penjadwalan asien periks proses appoi
nput rekam edis untuk d
Gambar 3
[D Acc
ar 3.8 DFD L proses Pela rupakan sub saksi pelayan jam periks sa kemudian intment jadw medis meru diproses dan
.9 DFD Lev
Data Pa sien ] 1 1.1
coun t Pasien
Level 1 Subp yanan Pasie bsistem pelay nan pasien y sa pasien m n diberikan wal pasien.
upakan pros disimpan da
vel 1 Subpros
K
dt P asie n
proses Data P en
yanan pasien yaitu: merupakan p
kepada dok
es yang me alam data st
ses Pelayana
[Data Pa sien ]
Kartu An ggot a Petu gas
1.2
Kartu Pa sien
Pasien
n. Terdapat
proses yang kter. Dalam
engelola dat
tore data rek
an Pasien
dua proses
g mencatat proses ini
a transaksi kam medis.
(38)
31
3.3.6 DFD Level 1 Subproses Data Obat
Berikut merupakan subsistem transaksi pembelian barang. Terdapat dua proses di dalam subsistem Data Obat yaitu:
1. Proses cek data obat merupakan proses yang mengecek kesamaan antara resep yang diberikan dokter dengan database obat.
2. Proses Maintenance data obat merupakan proses yang mengelola data transaksi obat untuk diproses dan disimpan dalam data store data obat.
[dt resep]
[dt resep]
[dt pembelian] [dt penjualan]
[dt Jenis Obat]
[dt detail_pembelian] [dt detail_penjualan] [dt supplier] [dt Satuan] [Resep] [Data Obat] [Data Obat] [Data Obat] [Resep] Pasien Petugas Dokter
2 dt Obat
3.1
Cek data obat
3.2
Maintenance data obat 7 dt Resep
8 dt Jenis obat
9 dt Satuan 10 dt Penjualan
13 dt detail_pembelian 11 dt detail_penjualan
12 dt pembelian
14 dt Supplier
Gambar 3.10 DFD Level 1 Subproses Data Obat
3.3.7 DFD Level 1 Subproses Pembayaran
Gambar 3.11 merupakan subsistem pembuatan laporan. Terdapat 3 (tiga) proses di dalam subsistem pembayaran yaitu:
1. Proses cek data transaksi pembayaran merupakan proses cek kesamaan data pembayaran dengan data pesanan atau kuitansi.
2. Proses menghitung pembayaran merupakan proses yang menghitung jumlah hasil pemeriksaan pasien.
(39)
3
3
t r
3. Proses mengh dan da
[Kuitansi]
Do kte
3.3.8 DFD L Be terdiri dari e rekam medis
s mencetak k hitung jumlah ata obat. [P e r 4. cek d transa pem ba Gambar Level 1 Subp erikut ini ada
empat proses s, pembuatan
Gamba
kuitansi pemb h pembayara
em baya ran] data 1
data aksi ayaran
r 3.11 DFD L proses Pem alah DFD lev
s yaitu pemb n laporan da
ar 3.12 DFD
bayaran pem an setelah pr
[Da ta Pemb aya ra
[Pem baya ran] pemb ayaran
Pasi 4.2 Men ghitung pem bayaran
Level 1 Subp mbuatan Lap vel 1 sub pro buatan lapora ata obat, dan
D Level 1 Pem
mbayaran me roses transak
an]
data pemb ayaran
en
proses Pemb poran oses pembua
an data pasie pembuatan
mbuatan Lap
erupakan pro ksi pelayana
[Kuitansi] 4 dt Pem baya
4.3 Men ce Kuitan pem bay bayaran atan laporan en, pembuata laporan pem poran oses yang n pasien ara n 3 et ak nsi yaran yang an laporan mbayaran.
(40)
3 3 k 3 r m p 3.4 Pemode 3.4.1 Conce Seb keseluruhan sebagaimana Gamb 3.4.2 Physic Sebu rancangan merupakan penyusun b sebagaimana
elan Basis D eptual Data buah Concep n konsep stru
a terlihat pad
ar 3.13 CDM Prak
cal Data Mo uah Physical struktur ba hasil genera basis data b a terlihat pad
Data Model ptual Data M uktur basis da da gambar d
M Rancang B ktek Pribadi D
odel
l Data Mode sis data ya ate dari CD beserta field da gambar d
Model (CDM ata yang di r dibawah ini:
Bangun Siste Dokter Gigi
el (PDM) me ang diranca DM. Pada PD
d – field y di bawah ini:
M) menggamb rancang untu em Adminis enggambark ang untuk DM tergamb yang terdap mbarkan secar uk suatu apli
strasi Pasien
kan secara d suatu aplik bar jelas tab pat pada se
33 ra ikasi pada etil konsep kasi. PDM
bel – tabel etiap tabel
(41)
3
Gamb
3.4.3 Strukt 1. Tabel Pas Primary_ Foreign_K Fungsi
No
1. ID_Pa
bar 3.14 PDM Prak
tur Databas sien
_Key : I
Key : N
: U
Field asien
M Rancang B ktek Pribadi D
se ID_Pasien No_RekamM Untuk meny Tabel Da Var Bangun Siste Dokter Gigi Medis yimpan Data
3.1 Tabel Pa ata Type rchar em Adminis a Pasien asien Lenght 15 trasi Pasien Descript Identitas P pada tion Pasien
(42)
35
No Field Data Type Lenght Description
2. Nama_Pasien Varchar 30 Nama Pasien
3. Alamat Varchar 50 AlamatPasien
4. No_Telp Varchar 15 Komunikasi
5. Jenis_Kelamin Varchar 15 Jenis Kelamin
Pasien
6. Umur Varchar 10 Umur Pasien
7. Pekerjaan Varchar 10 Pekerjaan
Pasien
8. kota Varchar 30 Kota pasien
2. Tabel Rekam Medis
Primary Key : No_Rekammedis Foreign Key : ID_Pasien
Fungsi : Untuk menyimpan data rekam medis Tabel 3.2 Tabel Rekam Medis
No Field Data Type Length Description
1. ID_RekamMedis Varchar 15 Identitas Rekam
Medis
2. Tgl_Periksa DateTime Tanggal Periksa
Pasien
3. Id_Pasien Varchar 15 Identitas pasien
4. Id_Dokter Varchar 25 Identitas dokter
5. Diagnosis Varchar 30 Keterangan
Penyakit Pasien
6. Keterangan Pasien Varchar 30 Keterangan
Pasien Berobat
3. Tabel Obat
Primary_Key : ID_Obat Foreign_Key : ID_Pasien
(43)
Tabel 3.3 Tabel Data Obat
No Field Data Type Lenght Description
1. ID_Obat Varchar 10 Identitas Obat
2. Nama_Obat Varchar 25 Nama Obat
3. Jenis_Obat Varchar 25 Jenis Obat
4. Status_Obat Varchar 30 Status dari obat
5. Satuan Varchar 30 Satuan dari obat
6. Jumlah_Obat Integer Jumlah Obat
7. Harga_Beli Integer Harga beli dari
obat
8. Harga_Resep Integer Harga resep obat
9. Harga Integer Harga obat
10. Total_Jumlah Integer Total jumlah obat
11. Safety_Stok Varchar 25 Stok obat
4.Tabel Resep
Primary Key : No_Resep Foreign_Key : -
Fungsi : Untuk Menyimpan data resep obat Tabel 3.4 Tabel Resep
No Field Data Type Length Description
1. No_Resep Varchar 10 Nomer resep
2. Tanggal_Resep Varchar 15 Tanggal
penulisan resep
3. Id_Pasien Varchar 15 Identitas pasien
4. Id_Dokter Varchar 20 Identitas dokter
5. Total Integer Total keseluruhan
5.Tabel Detail_Dokter
Primary Key : ID_Dokter Foreign_Key : -
(44)
37
Tabel 3.5 Tabel Dokter
No Field Data Type Length Description
1. ID_Dokter Varchar 20 Identitas dokter
2. Nama_Dokter Varchar 15 Nama dokter
3. Spesialis Varchar 15 Spesialis dokter
4. Alamat Varchar 50 Alamat dokter
5. Kota Varchar 30 Kota dokter
6. No.Telp Varchar 15 No telp dokter
7. Jenis_kelamin Varchar 15 Jenis kelamin
dokter 6.Tabel Pembelian
Primary Key : Kode_Pembelian Foreign_Key : -
Fungsi : Untuk Menyimpan data pembelian obat Tabel 3.6 Tabel Pembelian
No Field Data Type Length Description
1. Kode_pembelian Varchar 10 Kode pembelian
2. Tanggal_pembelian Varchar 15 Tanggal
pembelian
3. No_nota Varchar 15 Nomer nota
pembelian
4. Supplier Varchar 20 Supplier obat
5. Total Integer Total keseluruhan
7.Tabel Detail_Pembelian Primary Key : - Foreign_Key : -
Fungsi : Untuk Menyimpan data detail pembelian obat Tabel 3.7 Tabel Detail_Pembelian
No Field Data Type Length Description
1. Kode_pembelian Varchar 10 Kode pembelian
2. Kode_barang Varchar 15 Kode barang
(45)
No Field Data Type Length Description
4. Tanggal_kadaluarsa Varchar 20 Tanggal
kadaluarsa obat
5. Harga_Beli Varchar 20 Harga beli obat
6. Jumlah Integer Jumlah obat
7. Subtotal Integer Jumlah
keseluruhan 8.Tabel Penjualan
Primary Key : Kode_Penjualan Foreign_Key : -
Fungsi : Untuk Menyimpan data penjualan obat Tabel 3.8 Tabel Penjualan
No Field Data Type Length Description
1. Kode_penjualan Varchar 10 Nomer resep
2. Tanggal_transaksi Varchar 15 Tanggal transaksi
3. Id_Pasien Varchar 15 Identitas pasien
4. resep Varchar 20 Resep obat
5. Total Integer Total keseluruhan
9.Tabel Detail_Penjualan Primary Key : -
Foreign_Key : kode_penjualan
Fungsi : Untuk Menyimpan data detail penjualan obat Tabel 3.9 Tabel Detail Penjualan
No Field Data Type Length Description
1. Kode_penjualan Varchar 10 Kode penjualan
2. Kode_Resep Varchar 15 Kode resep
3. Kode_barang Varchar 15 Kode barang
4. Harga_Barang Integer Harga barang
5. Jumlah Integer Jumlah penjualan
(46)
39
10.Tabel Satuan
Primary Key : Id_Satuan Foreign_Key : -
Fungsi : Untuk Menyimpan data satuan obat Tabel 3.10 Tabel Satuan
No Field Data Type Length Description
1. Id_satuan Varchar 10 Identitas satuan
obat
2. Id_Jenis Varchar 15 Identitas jenis
obat
3. Satuan Varchar 15 Satuan dari obat
4. Satuan_name Varchar 20 Satuan nama obat
11.Tabel Jenis_Obat
Primary Key : Id_JenisObat Foreign_Key : -
Fungsi : Untuk Menyimpan data jenis obat Tabel 3.11 Tabel Jenis Obat
No Field Data Type Length Description
1. Id_JenisObat Varchar 10 Identitas jenis
obat
2. Jenis_obat Varchar 25 Macam-macam
jenis obat 12.Tabel Supplier
Primary Key : ID_Supplier Foreign_Key : -
Fungsi : Untuk Menyimpan data supplier Tabel 3.12 Tabel Supplier
No Field Data Type Length Description
(47)
No Field Data Type Length Description
2. Nama_supplier Varchar 15 Nama supplier
3. Alamat Varchar 15 Alamat supplier
4. kota Varchar 20 Kota
5. No_telp Varchar 25 No telp supplier
3.5 Perancangan Desain Input dan Output 3.5.1 Desain Input
Desain input adalah bagian dari perencanaan form – form yang digunakan untuk mendukung rancang bangun sistem persediaan barang. Berikut adalah
desain input tersebut: A. Form Master Pasien
Desain form master pasien berfungsi untuk menyimpan data pasien
seperti nama, alamat, kota, umur, jenis kelamin, pekerjaan dan nomer telpon. Pasien merupakan aspek yang berpengaruh dalam perkembangan praktek kedokteran sehingga data – data terkait dengan pasien harus disimpan. Semua data pasien tercatat dalam form master pasien sehingga pihak administrasi mudah dalam pencarian data pasien. Adapun desain dari master pasien dapat dilihat pada Gambar 3.15.
Keterangan:
Id_Pasien : Control yang digunakan adalah textbox. Untuk id_pasien adalah
generate 1 (satu) huruf pertama dari nama pasien kemudian ditambah 000-baris (row) keberapa dari tabel itu.
Contoh: Pasien
Maka id_pasien = P-001
Id_pasien bertipe data varchar dengan panjang 15 (lima belas) karakter.
(48)
41
Gambar 3.15 Form Master Pasien
Nama : Control yang digunakan adalah textbox. Nama dari pasien yang disimpan pada tabel Pasien. Nama pasien bertipe data varchar
dengan panjang 30 (tiga puluh) karakter.
Alamat : Control yang digunakan adalah textbox. Digunakan untuk menyimpan alamat pasien pada table Pasien. Alamat pasien
bertipe varchar dengan panjang 50 (lima puluh) karakter.
Kota : Control yang digunakan adalah combobox. Apabila combobox ni dipilih maka textbox menampilkan propinsi dari kota yang dipilih. Kota pasien bertipe varchar dengan panjang 30 (tiga puluh) karakter.
No.Telpon : Control yang digunakan adalah textbox. Textbox1 ini merupakan
generate dari combobox kota. Sedangkan textbox2 merupakan imputan biasa. No telpon pasien bertipe varchar dengan panjang 30 (tiga puluh) karakter.
(49)
Sedangkan fungsi–fungsi obyek ada pada desain form master pasien dapat dilihat pada Tabel 3.13.
Tabel 3.13 Fungsi Obyek Desain Form Pasien
No Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi
1 Simpan Button Menyimpan data pasien
2 Ubah Button Mengubah data pasien
3 Batal Button Membatalkan input data pasien
4 Keluar Button Menutup formpasien
B. Form Master Obat
Desain form master obat berfungsi untuk menyimpan data obat. Adapun desain master obat dapat dilihat pada Gambar 3.16
Keterangan:
kode_obat : Control yang digunakan adalah textbox. Untuk kode_obat adalah
generate 1 (satu) huruf pertama dari nama obat kemudian ditambah 000-baris (row) keberapa dari tabel itu.
Contoh: Obat
Maka kode_obat = OB-001
Kode_obat bertipe data varchar dengan panjang 10 (sepuluh) karakter.
Nama : Control yang digunakan adalah textbox. Nama dari obat yang disimpan pada tabel Obat. Nama obat bertipe data varchar dengan panjang 25 (dua puluh lima) karakter.
(50)
43
Gambar 3.16 Form Master Obat
Jenis Obat : Control yang digunakan adalah combobox. Digunakan untuk menyimpan jenis_obatpada table Obat. Jenis obatbertipe varchar
dengan panjang 25 (dua puluh lima) karakter.
Status Obat : Control yang digunakan adalah radiobutton. Digunakan untuk menyimpan status obat pada table Obat. Status obat terdiri dari 2 macem yaitu resep dan non resep. Status obat bertipe varchar
dengan panjang 30 (tiga puluh) karakter.
Satuan : Control yang digunakan adalah combobox. Digunakan untuk menyimpan satuanpada table Obat. Satuanbertipe varchar dengan panjang 30 (tiga puluh) karakter.
(51)
Isi : Control yang digunakan adalah textbox. Digunakan untuk menyimpan jumlah obat pada table Obat. Jumlah obat bertipe
integer.
Harga_Beli : Control yang digunakan adalah textbox. Digunakan untuk menyimpan harga beli obat pada table Obat. Harga beli bertipe
integer.
Harga_resep : Control yang digunakan adalah textbox. Digunakan untuk menyimpan harga resep obat pada table Obat. Harga resepbertipe
integer.
Stok_Masuk : Control yang digunakan adalah textbox. Digunakan untuk menyimpan stok masuk obat pada table Obat. Stok masuk obat
bertipe integer.
Safety_Stok : Control yang digunakan adalah textbox. Digunakan untuk menyimpan safety stok obat pada table Obat. Safety stok obat
bertipe varchar dengan panjang 25 (dua puluh lima) karakter. Tabel 3.13 Fungsi Obyek Desain Form Pasien
No Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi
1 Simpan Button Menyimpan data pasien
2 Ubah Button Mengubah data pasien
3 Batal Button Membatalkan input data pasien
4 Keluar Button Menutup formpasien
C. Form Master Dokter
Desain form master dokter berfungsi untuk menyimpan data dokter. Adapun desain master dokter dapat dilihat pada Gambar 3.17.
(52)
45
Keterangan:
Kode_Dokter: Control yang digunakan adalah textbox. Untuk kode_dokter adalah
generate 2 (dua) huruf pertama dari nama dokter kemudian ditambah 000-baris (row) keberapa dari tabel itu.
Contoh: Detail Dokter
Maka kode_dokter = DK-001
kode_dokter bertipe data varchar dengan panjang 20 (dua puluh) karakter.
Nama : Control yang digunakan adalah textbox. Nama dari dokter yang disimpan pada tabel Detail_Dokter. Nama dokter bertipe data
varchar dengan panjang 15 (lima belas) karakter.
Dokter x
Id_Dokter
Simpan Hapus
Nama_Dokter Drg.yoyok
Keluar
JL. RATU AYU NO.23
Jenis Kelamin Kota Alamat No.Telpon DK-002 v 031 5673490 Pria Wanita -Surabaya Ubah Id_dokter DK-002 DK-001 DK-003 Nama_dokter Drg.yoyok DR.Didi R. DR.PUDJI Spesialis gigi Umum Umum Alamat Jl.Ratu Ayu JL.CILILITAN JL.TENGGILIS gigi Spesialis
Gambar 3.17 Form Master Dokter
Spesialis : Control yang digunakan adalah combobox. Spesialis dari dokter
yang disimpan pada tabel Detail_Dokter. Spesialis dokter bertipe data varchar dengan panjang 15 (lima belas) karakter
(53)
Alamat : Control yang digunakan adalah textbox. Digunakan untuk menyimpan alamat dokter pada table Detail_Dokter. Alamat
pasien bertipe varchar dengan panjang 50 (lima puluh) karakter. Kota : Control yang digunakan adalah combobox. Apabila combobox ni
dipilih maka textbox menampilkan propinsi dari kota yang dipilih. Kota dokter bertipe varchar dengan panjang 30 (tiga puluh) karakter.
No.Telpon : Control yang digunakan adalah textbox. Textbox1 ini merupakan
generate dari combobox kota. Sedangkan textbox2 merupakan imputan biasa. No telpon pasien bertipe varchar dengan panjang 15 (lima belas) karakter.
Tabel 3.13 Fungsi Obyek Desain Form Dokter
No Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi
1 Simpan Button Menyimpan data dokter
2 Ubah Button Mengubah data dokter
3 Batal Button Membatalkan input data dokter
4 Keluar Button Menutup formdokter
D. Form Master Satuan
Desain form master satuan berfungsi untuk menyimpan data satuan obat. Adapun desain master satuan dapat dilihat pada Gambar 3.18
(54)
47
Keterangan:
Jenis_Obat: Control yang digunakan adalah combobox. Jenis_obat bertipe data
varchar dengan panjang 10 ( sepuluh) karakter.
Satuan : Control yang digunakan adalah textbox. Satuan dari obat yang disimpan pada tabel Satuan. Satuan obat bertipe data varchar
dengan panjang 15 (lima belas) karakter.
Tabel 3.13 Fungsi Obyek Desain Form Pasien
No Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi
1 Ok Button Menyimpan data dokter
2 Cancel Button Membatalkan input data dokter
E. Form Master Spesialis Dokter
Desain form master spesialis dokter berfungsi untuk menyimpan data dokter. Adapun desain master spesialis dokter dapat dilihat pada Gambar 3.19
Gambar 3.19 Form Master Spesialis Dokter Keterangan:
Kode_Dokter: Control yang digunakan adalah textbox. Untuk kode_dokter adalah
generate 2 (dua) huruf pertama dari nama dokter kemudian ditambah 000-baris (row) keberapa dari tabel itu.
Contoh: Dokter
(55)
kode_dokter bertipe data varchar dengan panjang 20 (dua puluh) karakter.
Nama : Control yang digunakan adalah textbox. Nama dari dokter yang disimpan pada tabel Dokter. Nama dokter bertipe data varchar
dengan panjang 15 (lima belas) karakter.
Tabel 3.13 Fungsi Obyek Desain Form Master Spesialis Dokter
No Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi
1 Simpan Button Menyimpan data spesialis dokter
2 Keluar Button Menutup formspeialis dokter
F. Form Pelayanan Pasien
Desain form pelayanan pasien berfungsi untuk menyimpan data pelayanan pasien. Adapun desain pelayanan pasien dapat dilihat pada Gambar 3.20.
Keterangan:
No_RekamMedis: Control yang digunakan adalah textbox. Untuk
No_RekamMedis adalah generate 2 (dua) huruf pertama dari nama
Rekam Medis kemudian ditambah 000-baris (row) keberapa dari tabel itu.
Contoh: Rekam Medis
Maka No_RekamMedis = RM-001
No_RekamMedis bertipe data varchar dengan panjang 15 (lima belas) karakter.
(56)
49
Gambar 3.20 Form Rekam Medis
Tanggal : Control yang digunakan adalah datetimepicker. Tanggal periksa bertipe data datetime
Id_Pasien : Control yang digunakan adalah combobox. Apabila combobox ini dipilih maka textbox menampilkan nama pasien dari id pasien yang dipilih. Id_pasien bertipe varchar dengan panjang 15 (lima belas) karakter.
Id_Obat : Control yang digunakan adalah combobox. Apabila combobox ini dipilih maka textbox menampilkan nama dokter dari id dokter yang dipilih. Id_obat bertipe varchar dengan panjang 15 (lima belas) karakter.
Diagnosis : Control yang digunakan adalah textbox. Diagnosis dari pelayanan pasien yang disimpan pada tabel Rekam Medis. Diagnosis bertipe data varchar dengan panjang 15 (lima belas) karakter.
Tindakan : Control yang digunakan adalah textbox. Tindakan yanga dilakukan oleh dokter dari pelayanan pasien yang disimpan pada tabel
(57)
Tindakan. Diagnosis bertipe data varchar dengan panjang 15 (lima belas) karakter.
Keterangan : Control yang digunakan adalah textbox. Keterangan dari pasien
yang disimpan pada tabel Rekam Medis. Keterangan pasien bertipe data varchar dengan panjang 30 (tiga puluh) karakter.
Tabel 3.13 Fungsi Obyek Desain Form Rekam Medis
No Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi
1 Simpan Button Menyimpan data rekam medis
2 Batal Button Membatalkan input data rekam
medis
3 Keluar Button Menutup formrekam medis
G. Form Pembayaran
Desain form pembayaran berfungsi untuk menyimpan data pembayaran. Adapun desain form pembayaran dapat dilihat pada Gambar 3.21
(58)
51
Keterangan:
Tanggal : Control yang digunakan adalah datetimepicker. Tanggal periksa bertipe data datetime
Kode_Resep:Control yang digunakan adalah textbox. kode_resep bertipe data
varchar dengan panjang 15 (lima belas) karakter.
Jumlah Item : Control yang digunakan adalah textbox. Jumlah item bertipe
varchar dengan panjang 15 (lima belas) karakter.
Id_pasien : Control yang digunakan adalah textbox. id_pasien bertipe varchar
dengan panjang 15 (lima belas) karakter.
Nama : Control yang digunakan adalah textbox. Nama dari pasien yang disimpan pada tabel Pasien. Nama pasien bertipe data varchar
dengan panjang 30 (tiga puluh) karakter.
Alamat : Control yang digunakan adalah textbox. Digunakan untuk menyimpan alamat pasien pada table Pasien. Alamat pasien
bertipe varchar dengan panjang 50 (lima puluh) karakter.
Kode_obat: Control yang digunakan adalah textbox. Kode obat dapat d cari pada link label. Kode_obat bertipe data varchar dengan panjang 15 (lima belas) karakter.
Spesifikasi : Control yang digunakan adalah textbox. Spesifikasi dari obat yang disimpan pada tabel Pembayaran. Spesifikasi bertipe data varchar
dengan panjang 30 (tiga puluh) karakter.
Harga_obat : Control yang digunakan adalah textbox. Harga obat bertipe
(59)
Jumlah : Control yang digunakan adalah numericupdown. Jumlah dari obat
yang disimpan pada tabel Pembayaran. Jumlah bertipe data
varchar dengan panjang 20 (dua puluh) karakter.
Total : Control yang digunakan adalah textbox. Total dari obat yang disimpan pada tabel Pembayaran. Total bertipe data varchar
dengan panjang 30 (tiga puluh) karakter.
Tabel 3.14 Fungsi Obyek Desain Form Pembayaran
No Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi
1 Simpan Button Menyimpan data pembayaran
2 + Button Memasukkan data pembayaran
3 - Button Membatalkan entry data pembayaran
4 Batal Button Membatalkan data pembayaran 5 Keluar Button Menutup form penjualan
6 Cari Button Mencari data barang
H. Form pembelian
Desain form pembelian berfungsi untuk menyimpan data pembelian. Adapun desain form pembelian dapat dilihat pada Gambar 3.22
Keterangan:
Kode transaksi : Control yang digunakan adalah textbox. Kode transaksi bertipe data varchar.
Tanggal : Control yang digunakan adalah datetimepicker. Tanggal periksa bertipe data datetime
No_nota :Control yang digunakan adalah textbox. No_nota bertipe data
(60)
53
Gambar 3.22 Form Pembelian
Jumlah Item : Control yang digunakan adalah textbox. Jumlah item bertipe
varchar dengan panjang 15 (lima belas) karakter.
Id_supplier : Control yang digunakan adalah textbox. Id_supplier bertipe
varchar dengan panjang 15 (lima belas) karakter.
Nama : Control yang digunakan adalah textbox. Nama dari supplier yang disimpan pada tabel pembelian. Nama supplier bertipe data
varchar dengan panjang 30 (tiga puluh) karakter.
Alamat : Control yang digunakan adalah textbox. Digunakan untuk menyimpan alamat supplier pada table pembelian. Alamat supplier
(61)
Kode_barang: Control yang digunakan adalah textbox. Kode barang dapat d cari pada link label. Kode_barang bertipe data varchar dengan panjang 15 (lima belas) karakter.
Spesifikasi : Control yang digunakan adalah textbox. Spesifikasi dari obat yang disimpan pada tabel Pembayaran. Spesifikasi bertipe data varchar
dengan panjang 30 (tiga puluh) karakter.
Harga_brg : Control yang digunakan adalah textbox. Harga barang bertipe
varchar dengan panjang 20 (dua puluh) karakter.
Jumlah : Control yang digunakan adalah numericupdown. Jumlah dari obat
yang disimpan pada tabel Pembelian. Jumlah bertipe data varchar
dengan panjang 20 (dua puluh) karakter.
Total : Control yang digunakan adalah textbox. Total dari harga yang disimpan pada tabel Pembelian. Total bertipe data varchar dengan panjang 30 (tiga puluh) karakter.
Tabel 3.15 Fungsi Obyek Desain Form Pembelian
No Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi
1 Simpan Button Menyimpan data pembelian
2 + Button Memasukkan data pembelian
3 - Button Membatalkan entry data pembelian
4 Batal Button Membatalkan data pembelian
5 Keluar Button Menutup form pembelian 6 Cari Button Mencari data barang dan supplier
I. Form Histori Pasien
Desain form histori pasien berfungsi untuk menyimpan data pembelian. Adapun desain form pembelian dapat dilihat pada Gambar 3.23
(62)
55
Gambar 3.23 Form Histori Pasien Keterangan:
Id_pasien : Control yang digunakan adalah textbox. id_pasien bertipe data varchar.
kunjungan : Control yang digunakan adalah datetimepicker. Tanggal periksa bertipe data datetime
cari :Control yang digunakan adalah linklabel. cari bertipe data varchar
dengan panjang 15 (lima belas) karakter. Histori RM :Control yang digunakan adalah gridview.
Tabel 3.15 Fungsi Obyek Desain Form Pembelian
No Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi
1 keluar Button Menutup form histori pasien 2 Cari Button Mencari data pasien dan kunjungan
(63)
3.5.2 Desain Output
Desain output merupakan rancangan berupa laporan hasil pengolahan data yang dilakukan. Desain output juga merupakan acuan dalam pembuatan aplikasi dalam merancang dan membangun sistem.
A. Desain Output Laporan Pembelian
Laporan pembelian digunakan untuk menampilkan data barang yang telah dibeli. Desain laporan pembelian barang dapat dilihat pada Gambar 3.24.
Dental Clinic
Jl. Ratu Ayu III no.23 Aloha - Sidoarjo Kode_Pembelian Tanggalpembelian
No_Nota Supplier Total
PB-01020100001 10/2/2010 1 SP-001 50
PB-01020100002 10/4/2010 2 SP-002 2000
PB-01020100003 10/6/2010 3 SP-003 3000
PB-0102010004 10/8/2010 4 SP-004 1500
Gambar 3.24 Form Laporan Pembelian
Fungsi-fungsi obyek dalam desain output table pembelian sebagai berikut:
Tabel 3.14 Fungsi Obyek Form Laporan Pembelian
Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi
Lappeembelian Crystal Reports Menampilkan data pembelian dan
data detail pembelian stok barang.
B. Desain Output Laporan Penjualan
Laporan penjualan digunakan untuk menampilkan data barang yang telah dijual. Desain laporan penjualan barang dapat dilihat pada Gambar 3.25. Fungsi-fungsi obyek dalam desain output table penjualan sebagai berikut:
(64)
57
Dental Clinic
Jl. Ratu Ayu III no.23 Aloha - SidoarjoKode_penjualan Tanggal Transaksi Id_Pasien Kode_resep Total
PJ-01020100001 10/2/2011 P-001 RS-01020100001 15000
PJ-01020100002 10/4/2011 P-002 RS-01020100002 25000
PJ-01020100003 10/6/2011 P-003 RS-01020100003 35000
Gambar 3.25 Form Laporan Penjualan
Fungsi-fungsi obyek dalam desain output table penjualan sebagai berikut: Tabel 3.15 Fungsi Obyek Form Laporan Penjualan
Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi
Lappenjualan Crystal Reports Menampilkan data penjualan dan
data detail penjualan.
C. Desain Output Laporan Data Pasien
Laporan Data Pasien digunakan untuk menampilkan data pasien yang telah terdaftar dan melakukan perawatan. Desain laporan data pasien dapat dilihat pada Gambar 3.26. Fungsi-fungsi obyek dalam desain output table data pasien sebagai berikut:
Tabel 3.16 Fungsi Obyek Form Laporan Data Pasien
Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi
LapDataPasien Crystal Reports Menampilkan data pasien.
Dental Clinic
Jl. Ratu Ayu III no.23 Aloha - SidoarjoId_Pasien Nama_Pasien umur Jenis_kelamin Alamat Kota Pekerjaan
P-001 Sita Ayu 30 tahun Wanita Jl.Ambasador 3 Jakarta Swasta
P-002 Yotta 35 tahun Pria Jl.Kendang sari Surabaya Swasta
P-003 Robert 18 tahun Pria Jl.Jatiwaringin Jakarta Pelajar
(65)
4.1 Kebutuhan Sistem
Tahap implementasi program merupakan suatu tahap penerapan dari analisis dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya. Adapun kebutuhan sistem ini terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak minimal harus dipenuhi sehingga aplikasi ini dapat berjalan dengan baik.
4.1.1 Perangkat Keras
Kebutuhan perangkat keras merupakan komponen fisik peralatan yang membentuk suatu sistem komputer, serta peralatan-peralatan lain yang mendukung komputer dalam menjalankan tugas. Perangkat keras yang digunakan sebagai penyedia harus memiliki kinerja yang baik, sehingga aplikasi yang tersedia dapat diakses oleh pengguna. Spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan adalah:
1. Processor Intel Celeron, Pentium IV, atau lebih. 2. Memory 512 Mb atau lebih.
3. Harddisk 40 Gb atau lebih.
4. Monitor dengan resolusi minimal 1024 x 768. 5. VGA Card 8 MB, Printer, Mouse, dan keyboard.
(66)
59
4.1.2 Perangkat Lunak
Perangkat lunak adalah suatu program komputer yang diperlukan untuk mengoperasikan fungsi dari perangkat keras. Adapun perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini adalah:
1. Sistem operasi menggunakan Microsoft Windows XP Professional. 2. Database untuk pengolahan data menggunakan SQL Server 2005.
3. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Microsoft Visual Basic .NET 2005.
4. .Net Framework Minimal Versi 2.0.
5. Untuk report menggunakan Crystal Reports for Visual Studio .NET 2005. 6. Developer Express.Net v9.1 for Visual Studio .NET 2005.
7. Untuk perancangan sistem menggunakan Power Designer 6.0.
8. Untuk perancangan desain input/output menggunakan Microsoft Office Visio 2003.
9. Untuk dokumentasi menggunakan Microsoft Office Word 2007. 4.1.3 Instalasi Program dan Pengaturan Sistem
Pengembangan aplikasi sistem informasi penjualan dan pembelian ini membutuhkan perangkat lunak yang telah terinstalasi, adapun tahapan-tahapan instalasi dan pengaturan (setting) sistem adalah sebagai berikut:
a. Instalasi sistem operasi Microsoft Windows Xp Professional.
b. Instalasi aplikasi database Microsoft SQL Server 2005, attach database yang dibutuhkan.
c. Instalasi aplikasi Rancang Bangun Sistem Administrasi Pasien pada Praktik Pribadi Dokter Gigi.
(67)
4.2 Pembuatan dan Implementasi Program
Aplikasi ini dibuat menggunakan Microsoft Visual Basic.NET 2005 dengan database engine Microsoft SQL Server 2005 Express. Source code atau listing program dari aplikasi yang dibuat terdapat pada lampiran. Tahap akhir implementasi program adalah melakukan instalasi kepada komputer admin dan
dokter, dengan melakukan pengaturan database dan konfigurasi pada program. Program master terdiri dari 3 buah master yaitu pasien, dokter, obat. Untuk transaksi terdiri dari penjualan, pembelian, dan pelayanan pasien. Pada menu Manintenance terdiri dari merubah harga jual, merubah harga beli dan view data barang. Sedangkan pada menu Laporan untuk mencetak laporan.
Pada aplikasi desktop ini mengatur tentang bagaimana proses bisnis secara internal dapat terlaksana seperti data master, transaksi penjualan, transaksi pembelian, transaksi pelayanan pasien, merubah harga jual, merubah harga beli serta pelaporan.
4.3 Pengoperasian Program
Dalam sub ini dijelaskan tahapan pengoperasian program aplikasi rancang bangun sistem administrasi pada praktik pribadi dokter gigi. Penjelasan aplikasi yang dibangun meliputi tampilan aplikasi, fungsi validasi serta cara penggunaannya.
4.3.1 Form Utama
Aplikasi rancang bangun sistem persediaan barang terdiri dari 4 menu sistem seperti pada Gambar 4.1, dimana menu tersebut terbagi sebagai berikut: a. Menu terdiri dari: login dan logout.
(68)
61
c. Transaksi terdiri dari: rekam medis, penjualan resep, pembelian obat dan pembayaran.
d. Laporan terdiri dari: data pasien, penjualan obat, rekam medis dan pembayaran.
Gambar 4.1 Form Utama
Sebelum masuk ke menu, aplikasi penjualan dan pembelian ini terdiri dari dua level user yaitu admin dan dokter. Admin memiliki hak akses yaitu menu, master, transaksi, maintenance dan laporan. Sedangkan dokter memiliki hak akses menu, transaksi, maintenance dan laporan. Form login digunakan untuk memeriksa User Id dan Password sesuai dengan hak akses yang diberikan.
(69)
Untuk menampilkan form login user harus menekan tombol login sehingga muncul tampilan form seperti Gambar 4.2.
Gambar 4.2 Form Login
4.3.2 Form Master Pasien
Form master pasien merupakan form untuk melakukan pencatatan data pasien dan melakukan penyimpanan data pasien tersebut. Form master pasien yang muncul pertama kali adalah list data pasien yang dapat dimaintenance. From
master pasien dapat dilihat pada Gambar 4.3.
(70)
63
4.3.3 Form Master Obat
Form master data obat digunakan untuk memasukkan data semua obat yang ada. Terdapat 5 isian yang perlu dimasukkan yaitu kode obat, nama obat, jumlah obat, tanggal kadarluarsa, dan jenis obat. Form ini hanya dapat diakses oleh admin. From master obat dapat dilihat pada Gambar 4.4.
Gambar 4.4 From Master Obat
4.3.4 Form Master Dokter
Form master data dokter digunakan untuk memasukkan data semua dokter yang ada. Terdapat 6 isian yang perlu dimasukkan yaitu kode dokter, nama dokter, spesialis, alamat dokter, kota, no telepon dokter, jenis kelamin. Form ini
(71)
hanya dapat diakses oleh admin. From master dokter dapat dilihat pada Gambar 4.5.
Gambar 4.5 Form Master Dokter 4.3.5 Form Pelayanan Pasien
Form pelayanan pasien digunakan untuk memasukkan data semua pelayanan pasien yang ada. Terdapat 6 isian yang perlu dimasukkan yaitu No rekam medis, tanggal periksa, id pasien, kode dokter, diagnosa, keterangan. Form ini hanya dapat diakses oleh dokter. From pelayanan pasien dapat dilihat pada Gambar 4.6.
(72)
65
Gambar 4.6 Form Rekam Medis 4.3.5 Form Histori Rekam Medis
Form Histori rekam medis merupakan form untuk melakukan pencatatan dan penyimpanan data rekam medis. Terdapat detail penjualan dalam form ini, sehingga dokter dapat melihat laju penjualan. From histori rekam medis dapat dilihat pada Gambar 4.7.
(73)
4.3.6 Form Transaksi Pembelian
Form transaksi pembelian merupakan form untuk melakukan pencatatan data pembelian dan melakukan penyimpanan data yang dibeli dari supplier. Terdapat detail pembelian dalam form ini, yang mana digunakan untuk melihat laju pembelian barang kepada supplier. From transaksi pembelian dapat dilihat pada Gambar 4.8.
Gambar 4.8 From Transaksi Pembelian 4.3.7 Form Transaksi Penjualan
Form transaksi penjualan digunakan untuk memasukkan data semua penjualan barang yang terjadi pada praktek pribadi dokter gigi. Penjulaan obat dapat terjadi jika obat yang dibeli oleh pelanggan rusak atau kadaluarsa dengan batas tiap transaksi adalah 24 jam dari tanggal beli. Form ini hanya dapat diakses oleh admin. Form transaksi penjualan dapat dilihat pada Gambar 4.9.
(74)
67
Gambar 4.9 From Transaksi Pembayaran 4.3.8 Form Laporan Pembelian
Form laporan pembelian merupakan form untuk melihat data pembelian sehingga dapat mengetahui total pembelian suatu barang. From laporan pembelian dapat dilihat pada Gambar 4.10.
(75)
4.3.9 Form Laporan Penjualan
Form laporan penjualan merupakan form untuk melihat data penjualan sehingga dapat mengetahui total pembelian suatu barang. From laporan penjualan dapat dilihat pada Gambar 4.11.
Gambar 4.11 Form Laporan Penjualan
4.4 Evaluasi
Tahapan evaluasi terbagi menjadi dua, yaitu : evaluasi hasil uji coba sistem dan analisis hasil uji coba sistem. Evaluasi hasil uji coba sistem dilakukan untuk menguji kembali semua tahapan yang sudah dilakukan selama pengujian berlangsung. Analisis hasil uji coba sistem bertujuan untuk menarik kesimpulan terhadap hasil-hasil uji coba yang dilakukan terhadap sistem. Uji coba dilakukan dalam tahapan test case yang telah disiapkan.
(1)
Gambar 4.25 Pesan Konfirmasi Harus di isi angka
C. Uji Coba Form Pembayaran
Form pembayaran digunakan untuk mencatat proses pembelian obat dari dokter. Uji coba form bertujuan untuk mengetahui keberhasilan proses input data yang dapat dilakukan melalui aplikasi ini. Form pembayaran juga memberikan peringatan pada pengguna, untuk input yang salah atau input yang kosong. Pesan peringatan dapat dilihat pada Gambar 4.26. Pada Tabel 4.10 menjelaskan test case proses uji coba aplikasi.
(2)
Tabel 4.10 Pengujian Form Pembayaran
No Tujuan Input Output
Diharapkan
Output Sistem
1
Tambah data baru ke list pembelian
Memasukkan data pembelian pada list pembelian dengan menekan button (+)
Data baru masuk
kedalam list
pembelian
1. Sukses
2. Data berhasil
disimpan didalam list
2 Tambah data
baru ke list gridview
Memasukkan data pembelian ke list dengan menekan tombol simpan
Data baru masuk kedalam gridview
1. Sukses
2. Data berhasil
disimpan didalam list
3
Menghindari data kosong
pada list
pembayaran
Mengosongkan data pembelian kemudian
menekan tombol simpan
Tombol simpan disable dan tidak tersimpan dalam gridview pembelian
1. Sukses
2. Data tidak
disimpan dalam gridview
Laporan pembelian dengan menggunakan grafik dapat ditunjukkan pada
Gambar 4.27 Grafik Pembelian
D. Uji Coba Form Rekam Medis
Form rekam medis digunakan untuk mencatat proses pelayanan pasien. Uji coba form bertujuan untuk mengetahui keberhasilan proses input data yang dapat
(3)
dilakukan melalui aplikasi. Sedangkan pada tabel 4.11 menjelaskan test case proses uji coba aplikasi.
Tabel 4.11 Pengujian Form Rekam Medis
No Tujuan Input Output
Diharapkan
Output Sistem
1
Tambah data baru ke list pasien
Memasukkan data pasien pada list pasien dengan menekan linklabel cari
Data baru masuk kedalam list pasien
1. Sukses 2. Data berhasil
disimpan didalam list
2
Tambah data baru ke list gridview histori pasien
Memasukkan data pasien ke list dengan menekan tombolsimpan.
Data baru masuk kedalam gridview histori pasien
1. Sukses 2. Data berhasil
disimpan didalam list
(4)
F. Uji Coba Fitur Laporan
Proses ini untuk menghasilkan laporan yang diambil dari database dan ditampilkan dalam form lewat crystal report. Melalui uji coba fitur laporan ini akan di uji untuk menampilkan laporan rekam medis, penjualan, pembelian dan pembayaran. Uji coba ini berhubungan dengan tabel Penjualan, Detil_Penjualan, Pembelian, Detil_Pembelian, Resep, Detail_Obat, Pembayaran, Pasien dan Supplier.
Tabel 4.12 Hasil Test Case Laporan
No Tujuan Input Output
Diharapkan Status
1 Menampilk an laporan penjualan
Menekan menu Laporan, lalu memilih sub menu Laporan Penjualan atau tekan tombol Simpan pada form Penjualan
Form Laporan Hasil Penjualan dan data laporan tampil pada crystal report Lihat pada lampiran 5 2 Menampilk an laporan pembelian Menekan menu Laporan, lalu memilih sub menu Laporan Pembelian atau tekan tombol Simpan pada form Pembelian
Form Laporan Hasil Pembelian muncul dan data laporan tampil pada crystal report Lihat pada lampiran 5 3 Menampilk an laporan pembayara n Menekan menu Lapora, lalu memilih sub menu pembayaran atau tekan tombol Simpan pada form Pembayaran
Form Laporan Hasil
Pembayaran muncul dan data laporan tampil pada crystal report Lihat pada lampiran 5
(5)
No Tujuan Input Output
Diharapkan Status
4 Menampilk an laporan rekam medis
Menekan menu Laporan, lalu memilih sub menu Laporan rekam medis atau tekan tombol Simpan pada form rekam medis
Form Laporan Hasil Rekam medis muncul dan data laporan tampil pada crystal report
Lihat pada lampiran 5
4.4.2 Analisa Hasil Uji Coba Sistem A. Kemampuan Sistem
Kemampuan sistem administrasi pada praktek pribadi dokter gigi ini adalah:
1. Sistem dapat menghubungkan bagian-bagian dalam aplikasi dengan kegiatan pelayanan pasien dan pembayaran.
2. Sistem dapat mempercepat proses pencarian seperti proses pencarian data pasien, obat dan pembuatan laporan
B. Kelemahan Sistem
Sistem penjualan dan pembelian ini memiliki kelemahan. Kelemahan aplikasi antara lain:
1. Aplikasi tidak dapat menangani permasalahan keamanan data.
2. Sistem administrasi ini tidak menyediakan layanan pendukung keputusan. Sistem hanya menampilkan laporan - laporan dari proses transaksi.
(6)
87 BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan analisis, perancangan sistem dan pembuatan aplikasi Rancang Bangun Sistem Administrasi Pasien pada Praktek Pribadi Dokter Gigi, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Sistem ini dapat menangani masalah administrasi pasien mulai dari data diri pasien, rekam medis, obat pasien, sampai pembayaran pasien.
2. Sistem ini dapat menyimpan dan menampilkan data kunjungan semua pasien, riwayat berobat pasien beserta rekam medisnya untuk membantu dokter menentukan tindakan medis lanjutan.
5.2 Saran
Dalam pengembangan aplikasi rancang bangun sistem administrasi untuk pasien, dapat diajukan beberapa saran yaitu: Sistem ini dapat dikembangkan lebih lanjut dalam hal pemanfaatan media internet dengan membuat sistem berbasis aturan online sehingga dapat diakses secara global.