HANGOUT SEBAGAI GAYA HIDUP DIKALANGAN MAHASISWA PENDIDIKAN ANTROPOLOGI STAMBUK 2013 FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN (STUDI KASUS DI KOMPLEK MMTC PANCING MEDAN).

(1)

HANGOUT SEBAGAI GAYA HIDUP DIKALANGAN MAHASISWA PENDIDIKAN ANTROPOLOGI STAMBUK 2013 FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS

NEGERI MEDAN

(STUDI KASUS DI KOMPLEK MMTC PANCING MEDAN)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

TENNI SIPAYUNG

3123122061

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

Tenni Sipayung. NIM 3123122061. Hangout sebagai Gaya Hidup dikalangan Mahasiswa Pendidikan Antropologi Stambuk 2013 Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan (Studi Kasus di Komplek MMTC Pancing Medan). Skripsi Jurusan Pendidikan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latarbelakang mahasiswa pergi hangout, untuk mengetahui kejadian dan aktifitas yang ada di tempat hangout, untuk mengetahui alasan hangout dijadikan sebagai gaya hidup dikalangan mahasiswa pendidikan antropologi dengan mengambil lokasi penelitian di Komplek MMTC Pancing Medan.

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif yang bertujuan untuk memahami dan menafsirkan makna dalam suatu peristiwa atau fenomena interaksi tingkah laku manusia sehingga dapat memberikan gambaran yang sistematis. Penelitian ini memakai subjek dan objek penelitian sebagai pengganti dari sampel dan populasi. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan studi literature. Informan dipilih secara purposive sampling dengan demikian yang menjadi informan adalah mahasiswa-mahasiswi yang sering hangout yang terdiri dari 14 orang.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis memperoleh hasil sebagai berikut: (1) hal yang melatarbelakangi mahasiswa pergi hangout adalah karena keinginan dan kemauan mahasiswa itu sendiri yang memang pada dasarnya sedang membutuhkan refreshing dari kesibukan di dunia kampus.(2) aktivitas yang terjadi ketika mahasiswa hangout yaitu dimulai dari menikmati makanan maupun minuman yang disediakan oleh pihak pengelola kafe dilanjutkan dengan interaksi sosial yang terjadi antara yang satu dengan yang lain dan memanfaatkan wifi untuk menghubungkan ke media sosial yang dimiliki. (3) hangout dijadikan sebagai gaya hidup karena adanya dorongan dari orang lain yang membuat mahasiswa itu sendiri mengikutinya. Makan di kafe akan lebih berkelas bila dibandingkan dengan makan di warung biasa, hal ini menjadikan mahasiswa ingin dipersepsikan oleh orang lain sehingga gaya hidup sangat berkaitan dengan bagaimana mahasiswa itu sendiri membentuk image dimata orang lain sesuai dengan status sosial yang telah dicapainya.


(6)

KATA PENGANTAR

Tiada kata yang lebih indah selain rasa syukur dan trimakasih penulis kepadaMu Tuhanku, Tuhan Yesus Kristus dimana atas kasih dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi ini dengan baik yang berjudul HANGOUT SEBAGAI GAYA HIDUP DIKALANGAN MAHASISWA PENDIDIKAN ANTROPOLOGI STAMBUK 2013 FAKULTAS ILMU

SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN (Studi Kasus di Komplek MMTC Pancing Medan)”.

Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan. Penulis menyadari skirpsi ini kurang sempurna, masih terdapat kekuarangan dan kesalahan. Dalam proses penyelesaian skripsi ini, penulis memiliki kemampuan terbatas namun karena berbagai bantuan dari banyak pihak baik moril, doa dan materil penulis dapat menyelesaikannya dengan baik.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd sebagai Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dra. Puspitawati, M.Si sebagai Ketua Prodi Pendidikan Antropologi sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi Penulis yang telah banyak


(7)

meluangkan waktu dan memberikan masukan dalam membimbing Penulis menyelesaikan tugas akhir ini.

4. Ibu Dra. Trisni Andayani, M.Si sebagai Penasehat Akademik sekaligus Penguji I penulis yang telah banyak memberikan masukan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir skripsi ini dengan baik. 5. Ibu Sulian Ekomila, MSP sebagai Penguji II penulis yang memberikan

masukan bagi penulis dalam menyelesaikan tugas akhir skripsi ini dengan baik.

6. Bapak Drs. Waston Malau, MSP sebagai Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial sekaligus Penguji III penulis yang telah memberikan masukan bagi penulis dalam menyelesaikan tugas akhir skripsi ini dengan baik.

7. Seluruh civitas akademik Bapak Ibu dosen di Pendidikan Antropologi terkhusus kepada abangda Muhammad Iqbal, M.Sos yang sudah menjadi teman diskusi penulis selama kuliah.

8. Terkhusus kepada orangtua terhebat yang selalu penulis banggakan Bapak J. Sipayung dan Mamak A.T. br Sihombing yang tiada henti-hentinya mendoakan, memberikan semangat serta mencukupi segala kebutuhan penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. 9. Kakak, Abang dan Adik terbaik penulis Kakanda Ernita Sipayung,

AmKeb, Ipar Praka Oktavianus Saragih, Abangda Erwin Junaidy Sipayung, ST, Abangda Akim Luther Sipayung, A.Md, dan Adinda Novita Kristiani Sipayung yang selalu memotivasi penulis, memberikan bantuan moril dan mendoakan penulis dalam menyelesaikan tugas akhir penulis.


(8)

10.Keluarga besar penulis keluarga besar Sipayung dan Sihombing beserta sepupu-sepupu terhebat penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang juga memotivasi dan mendoakan penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

11.Sahabat terbaik penulis cungcio yang selalu memberikan dukungan, mendoakan, dan membantu penulis mulai perkuliahan sampai penyelesaian tugas akhir ini Asnika Putri Simanjuntak, Yossi Sembiring, Zul Afdila Yufa, Ridawati Bangun, Chanra Arliani, dan Hikayah Rusfa, trimakasih cungcio-ku.

12.Teman-teman seperjuangan SODABELS selama duduk dibangku kuliah Ade, Ai, Christiany, Donna, Evan, Fitrah, Hasanah, Herik, Joi, Leli, Lukas, Novita, Nur Halimah, Rado, Rahmat, M. Randi, Rini dan Sri Rizki Ananda.

13.Teman-teman seperjuangan Pendidikan Antropologi 2012 khususnya Noni Alfanita Sarumaha, Sinta Edelina Situmorang, Melita Renata Nduru, Novalita Shandy, Ricad Sihombing, Purnama Sari.

14.Teman-teman Keluarga Besar PPLT Santa Maria Kabanjahe 2015 yang selalu memberikan dukungan dan doa kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi ini dengan baik tepat pada waktunya.

15.Kelurahan Sidorejo Kecamatan Medan Tembung Kota Medan yang membantu penulis dalam penyelesaian tugas akhir skripsi penulis.


(9)

16.Suramadu Coffe Shop, Warkop Joker, dan Exist Coffe and Resto kakak Debhora Sri Sitorus, SE, abang Rudolf dan Ibu Julie yang sudah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

17.Adik-adik mahasiswa Pendidikan Antropologi Stambuk 2013 sebagai informan penulis yaitu Meisy, Kartika, Andi, Bohal, Sonia, Muqni, Atika, Rahotni, Sarma, Hendra, Hotman, Sartika, Ulul dan Fransiskus, terimakasih adik-adik kece yang berperan besar dalam menyelesaikan tugas akhir penulis.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi ini oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini. penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan serta pengetahuan pembaca.

Tuhan Memberkati !!

Medan, Juni 2016 Penulis,


(10)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... I

KATA PENGANTAR ... II

DAFTAR ISI ... III

DAFTAR GAMBAR ... IV

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Identifikasi Masalah ... 6

1.3. Rumusan Masalah ... 6

1.4. Tujuan Penelitian ... 6

1.5. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka ... 8

2.2. Kerangka Teori ... 10

2.2.1. Teori Gaya Hidup ... 10

2.3. Kerangka Konseptual ... 20

2.3.1. Hangout. ... 20

2.3.2. Gaya Hidup ... 21

2.3.3. Mahasiswa ... 22

2.4. Kerangka Berpikir ... 24

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ... 25


(11)

3.2. Lokasi Penelitian ... 26

3.3. Subjek dan Objek Penelitian ... 26

3.3.1. Subjek Penelitian ... 26

3.3.2. Objek Penelitian ... 26

3.4. Teknik Pengumpulan Data ... 27

3.4.1. Studi Lapangan ... 27

3.4.1.1 Observasi ... 28

3.4.1.2 Wawancara ... 28

3.4.1.3 Dokumentasi ... 30

3.4.2 Studi Pustaka ... 30

3.5. Analisis Data ... 31

BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Wilayah Penelitian ... 32

4.1.1 Letak Wilayah ... 32

4.1.2 Keadaan Penduduk ... 35

4.2 Alasan mahasiswa pergi hangout ... 36

4.2.1 Latar belakang kehidupan mahasiswa sering hangout ... 37

4.2.2 Alasan mahasiswa pergi hangout ... 38

4.3 Aktivitas yang terjadi ketika hangout ... 43

4.3.1 Interaksi Sosial ... 43

4.3.2 Menikmati makanan dan minuman ... 45

4.3.3 Penggunaan Gadget dan media sosial ... 48


(12)

4.4.1 Perubahan fungsi kafe ... 50 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 65 5.2 Saran ... 67 DAFTAR PUSTAKA


(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Berpikir ... 24

2. Interaksi yang berlangsung diantara mahasiswa ... 45

3. Menikmati makanan dan minuman ... 47

4. Postingan mahasiswa ke media sosial ... 50

5. Postingan mahasiswa ke media sosial ... 55

6. Postingan mahasiswa ke media sosial ... 57


(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Perkembangan zaman pada saat ini berjalan cepat sekali, demikian pula dengan pertumbuhan penduduk dan pembangunan. Kemajuan zaman yang semakin pesat ini mendorong sektor-sektor bisnis untuk menemukan pangsa pasar mereka. Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat membuat pangsa pasar akan semakin meningkat. Pembangunan juga telah mendorong munculnya sektor-sektor baru untuk mendirikan usaha, antara lain dapat diamati dengan makin banyaknya tumbuh area perkantoran, gedung dan kompleks perumahan baru, hingga sampai ke institusi pendidikan.

Medan merupakan salah satu kota yang paling cepat mendapat respon dari kemajuan zaman saat ini. Berbagai usaha didirikan untuk meraih pangsa pasar di kota Medan ini. Banyaknya pelajar dan mahasiswa yang tergolong dalam usia produktif ini merupakan pangsa pasar yang menarik bagi para pelaku bisnis yang memiliki karakteristik menyediakan tempat untuk nongkrong.

Medan memiliki banyak kafe atau tempat hangout yang biasanya ditempati oleh anak muda. Salah satunya tempat hangout yang ada di kota Medan yaitu di Komplek MMTC Pancing Medan, terdapat beberapa tempat yang sering dijadikan sebagai lokasi hangout, khususnya bagi anak-anak muda, tempat-tempat tersebut, misalnya Suramadu Coffee Shop, Exist Coffee and Resto, dan Warkop Joker, dan lain-lain. Kafe tersebut merupakan tempat hangout yang terkenal dikalangan anak


(15)

2

muda yang menetap atau sering berada di Jalan Pancing dan sekitarnya, terutama para mahasiswa yang memiliki kampus di seputar daerah tersebut, seeprti mahasiswa Universitas Negeri Medan (Unimed), Universitas Islam Negeri (UIN), Universitas Medan Area (UMA), dan Universitas Amir Hamzah. Sebagian kecil di antaranya juga terdapat sejumlah siswa yang bersekolah di sekitar tempat tersebut, seperti siswa dari SMPN 27, SMPN 35, MAN 2 dan beberapa sekolah lainnya. Salah satu diantaranya yang telah diteliti secara khusus dalam penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Antropologi, FIS Unimed stambuk 2013.

Fenomena anak muda yang selalu berkumpul dan bersosialisasi di tempat-tempat tertentu adalah hal yang biasa terjadi di masyarakat, sejak dahulu, apa lagi kini setelah semakin banyaknya media komunikasi yang bisa menjadi penghubung diantara mereka. Mereka cenderung berkumpul di satu tempat favoritnya dan menjadikan tempat tersebut sebagai basecamp bagi kelompok mereka. Biasanya, bila mereka telah merasa nyaman berkumpul di suatu tempat tertentu, maka mereka akan loyal terhadap tempat itu dan cenderung tidak berpindah ke tempat lain. Kegiatan anak muda untuk ngumpul bareng/bersama itu, kini popular dengan sebutan “nongkrong atau hangout”.

“Hangout” biasanya kegiatan yang sering dilakukan para remaja dan orang-orang yang masih masuk dalam kategori produktif. Kegiatan ini dapat dilakukan dimana saja, termasuk di kafe-kafe atau tempat berkumpul lainnya. Hangout bagi anak muda merupakan salah satu kegiatan untuk mengisi waktu luang mereka setelah penat bekerja atau kuliah. Hangout biasanya sambil diiringi


(16)

3

dengan kegiatan makan/menikmati makanan, baik berupa makanan ringan/snack maupun makanan berat seperti mie, nasi goreng, bakso, dan lain-lain; juga dengan menikmati minuman baik kopi, teh manis, maupun aneka juice. Bisa dikatakan tidak ada kegiatan hangout itu sekarang ini dilakukan tanpa disertai dengan suguhan makanan dan minuman.

Banyaknya tugas dan padatnya jalanan di kota Medan saat ini pasti akan membuat mahasiswa bosan dan butuh refreshing sejenak. Waktu yang terbatas tentu membuat mahasiswa memilih jalan cepat dengan pergi ke kafe-kafe atau tempat hangout lainnya sekadar melupakan sejenak kesibukan di kampus. Bagi para penyuka kegiatan hang-out ini, mereka membutuhkan sarana dan prasarana yang memadai. Sarana dan prasarana itu berupa tempat, kenyamanan yang ditawarkan, dan juga produk yang tersedia.

Pada kalangan usia produktif, hangout menjadi media untuk bersosialisasi, diskusi topik perkuliahan, arena untuk bertemu kangen dengan teman lama (reuni), hingga meeting dengan rekan kerja bagi kalangan yang sudah bekerja, atau dapat juga hanya untuk ngobrol biasa. Banyaknya tempat-tempat yang nyaman untuk berkumpul bersama rekan dan kolega, seperti restoran, mal, dan kafe mendorong kebiasaan ini menjadi sebuah kebutuhan. Kebutuhan ini kemudian diakomodasi oleh industri yang terlibat didalamnya.

Tempat hangout, yang dikelola oleh para pelaku bisnis ini, memiliki cara tersendiri untuk mengelola dan juga menarik pangsa pasar mereka. Beberapa tempat nongkrong ini hanya menyediakan produk dan jasa saja, tetapi ada pula


(17)

4

yang menggunakan strategi khusus untuk memikat pelanggannya sehingga menciptakan perilaku loyal terhadap industri yang ditawarkan.

Ketika mahasiswa telah berkumpul di suatu tempat atau biasa disebut dengan hangout di kafe-kafe atau warung kopi, maka disana telah terjadi aktifitas yaitu interaksi antar mahasiswa dimana mereka akan membahas topik-topik tertentu atau pembahasan yang relevan dengan apa yang mereka perbincangkan seperti tugas kuliah, masalah pacar dan sebagainya. Pada umumnya mereka akan meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan hangout seperti ini.

Kaum muda dan hangout merupakan dua hal yang sudah melekat pada saat ini. Namun dalam hal ini peneliti mengkhususkan penelitian ini untuk melihat aktivitas hangout dikalangan anak muda/mahasiswa. Mereka melakukannya seusai jam pelajaran sekolah atau sehabis pulang kuliah bahkan sebagian dari mereka melakukannya sehabis pulang kerja. Topik bahasan anak muda ini biasanya bisa berupa rapat membicarakan kegiatan atau kepanitiaaan, mendiskusikan topik-topik yang dianggap serius, atau hanya sekedar membuang waktu sambil menggossip atau main kartu. Bagi kaum muda hangout itu yang terpenting adalah adanya kedekatan afeksi dengan teman-teman sebaya.

Seiring berkembangnya teknologi akan mempermudah mahasiswa untuk mencari tempat-tempat hangout yang nyaman menurut mereka. Salah satunya tempat hangout yang biasa dikunjungi mahasiswa pendidikan antropologi stambuk 2013 ialah di Komplek MMTC Pancing Medan, disana ada banyak tempat hangout yang bisa dikunjungi oleh mahasiswa dan mahasiswa bebas menentukan tempat hangout mereka.


(18)

5

Selain banyaknya tempat hangout di Komplek tersebut, faktor mahasiswa memilih tempat disana dikarenakan lokasinya yang dekat dengan kampus sehingga tidak perlu membuat mahasiswa harus menunggu lebih lama untuk melakukan kegiatan hangout. Mahasiswa juga menjadikan hangout di kafe atau warung kopi menjadi sebuah gaya hidup modern pada saat ini.

Berangkat dari realitas itulah, kebiasaan hangout bagi mahasiswa bukanlah menjadi sebuah realitas yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Akan tetapi, lebih dari itu hangout menjadi sebuah gaya hidup (life style) mahasiswa. Kebiasaan mahasiswa yang seiring waktu telah berubah menjadi kebutuhan kaum muda inilah yang nantinya bisa menjadi sebuah subkultur tersendiri bagi kalangan mahasiswa.

Apalagi interaksi sosial yang terjadi di tempat hangout membuat suasana menjadi hidup dan malahan membuat setiap pengunjung berlama-lama meskipun terjadi konflik kecil yang mewarnai aktifitas yang ada di tempat hangout. Bahkan tidak jarang orang yang baru pulang kuliah menyempatkan waktunya terlebih dahulu di tempat hangout hanya sekedar makan dan minum dan ngobrol dengan sesama pengunjung yaitu mahasiswa lainnya.

Hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang akan dibahas dengan judul penelitian Hangout sebagai Gaya Hidup di kalangan Mahasiswa Pendidikan Antropologi Stambuk 2013, Fakultas Ilmu

Sosial, Universitas Negeri Medan (Studi Kasus di Komplek MMTC Pancing Medan)”.


(19)

6

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, dapat diambil suatu identifikasi masalah sebagai berikut :

1. Alasan mahasiswa pendidikan antropologi pergi hangout.

2. Aktifitas yang terjadi ketika mahasiswa pendidikan antropologi hangout.

3. Hangout dijadikan sebagai gaya hidup di kalangan mahasiswa pendidikan antropologi.

1.3Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apa yang menjadi alasan mahasiswa pendidikan antropologi pergi

hangout?

2. Apa saja aktivitas yang terjadi ketika mahasiswa pendidikan antropologi hangout?

3. Mengapa hangout dijadikan sebagai gaya hidup di kalangan mahasiswa pendidikan antropologi?

1.4Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui alasan mahasiswa pergi hangout.

2. Untuk mengetahui aktivitas atau kejadian ketika mahasiswa hangout.


(20)

7

3. Untuk mengetahui alasan hangout dijadikan sebagai gaya hidup dikalangan mahasiswa pendidikan antropologi.

1.5Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut: a. Manfaat Teoritis

1. Hasil penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan untuk dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat selama kuliah pada bidang permasalahan dan kondisi masyarakat, sehingga mendapatkan suatu pengalaman teori dan kenyataan di lapangan. 2. Bagi civitas akademik, hasil penelitian ini diharapkan dapat

menambah perbendaharaan karya ilmiah khususnya Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.

b. Manfaat Praktis

1. Sebagai bahan pengetahuan dan keterampilan peneliti dalam penulisan suatu karya ilmiah.

2. Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang berkeinginan meneliti tentang topik yang diteliti oleh penulis lebih lanjut ditempat dan waktu yang berbeda.


(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab IV maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Alasan mahasiswa pergi hangout dikarenakan banyaknya kehadiran kafe di kota Medan salah satunya di Komplek MMTC Pancing Medan. Maraknya kafe-kafe tersebut telah membuat para mahasiswa-mahasiswi untuk mencari tahu apa saja yang ada dikafe tersebut. Hangout telah menjadi sebuah kebutuhan pada saat ini. Disamping itu, kesibukan di kampus juga menjadi salah satu faktor pendorong bagi mahasiswa untuk pergi hangout. Kebanyakan diantaranya mahasiswa rela menghabiskan waktu berjam-jam untuk sekedar duduk di kafe dengan menikmati makanan maupun minuman untuk melepaskan sejenak kegiatan di kampus.

2. Aktifitas atau kegiatan yang sering terjadi ketika mahasiswa hangout adalah adanya interaksi yang tercipta antara mahasiswa yang satu dengan yang lainnya. Biasanya perbincangan yang kerap berlangsung akan mengalir apa adanya seperti tentang tugas kuliah dikampus, acara hari jadi ulangtahun maupun hari jadi yang lainnya, masalah pacar, dan


(22)

66

kegiatan-kegiatan lainnya yang menurut mahasiswa itu penting untuk dibahas yang kerap sekali akan mengundang tawa diantara mereka. Selain itu pemanfaatan wifi dari kafe dan menghubungkannya ke media sosial yang mereka miliki sambil menikmati makanan maupun minuman yang telah mereka pesan.

3. Alasan mahasiswa menjadikan hangout sebagai gaya hidup karena adanya dorongan dari orang lain yang membuat mahasiswa itu sendiri untuk mengikutinya. Makan dikafe akan terlihat lebih berkelas bila dibandingkan dengan makan di warung. Mahasiswa ingin dipersepsikan oleh orang lain sehingga gaya hidup sangat berkaitan dengan bagaimana mahasiswa itu sendiri membentuk image dimata orang lain sesuai dengan status sosial yang telah dicapainya. Untuk merefleksikan image inilah, dibutuhkan simbol-simbol status tertentu, yang sangat berperan dalam mempengaruhi perilaku konsumsinya. Simbol-simbol yang dimaksud merupakan media sosial. Melalui media sosial lah mahasiswa memberitahukan kegiatan dan aktivitas mereka kepada orang banyak sehingga secara tidak sengaja mereka akan mendapatkan penghargaan dari orang banyak.

5.2Saran

1. Kepada mahasiswa disarankan agar lebih mengurangi waktu kegiatan hangout yaitu dengan tetap mengutamakan kuliah, memanfaatkan waktu sebaik mungkin karena pada umumnya


(23)

67

jika mahasiswa sering hangout maka kewajiban sebagai mahasiswa akan sering terkendala dan disamping itu ketika mahasiswa telah hangout maka akan membutuhkan yang lebih banyak biaya.

2. Kepada orangtua disarankan agar tetap melakukan pengawasan terhadap kegiatan yang dilakukan oleh anaknya terlebih kepada orangtua yang jauh dari anaknya yang tidak dapat memantau kegiatan anaknya setiap saat yaitu dengan cara sering berkomunikasi dengan anak untuk sekedar menanyakan kabar dan yang lebih utama yaitu masalah perkembangan kuliah anaknya sendiri.


(24)

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burhan. 2001. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada

Chaney, David. 2011. Lifestyles Sebuah Pengantar Komperhensif. Yogyakarta: Jalasutra

Herdiansyah, Haris. 2013. Wawancara, Observasi, dan Focus Groups sebagai Instrumen Penggalian Data Kualitatif. Jakarta: PT Rajawali Pers

Moleong, Lexy.J. 2006. Metode Penenlitian Kualitatif. Jakarta: Rosda Karya ---2012. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya Nugraheni, P.N.A.2003. Perbedaan Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis Pada

Remaja ditinjau dari Lokasi Tempat Tinggal. Jakarta: Rineka Cipta

Ritzer, George. Douglas J. Goodman. 2005. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana.

Soekanto, Soerjono. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali

Subandy, Idi Ibrahim. 1997. Ecstasy Gaya Hidup: Kebudayaan Pop dalam Masyarakat Komoditas Indonesia. Yogyakarta: Jalasutra

---2005. Lifestyle Ecstasy Gaya Hidup: Kebudayaan Pop dalam Masyarakat Komoditas Indonesia. Yogyakarta: Jalasutra

Sugiyono. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Cv. Alfabeta

Sukmono, Filosa Gita. 2014. Cyberspace and Culture (Melihat Dinamika Budaya Konsumerisme, Gaya Hidup, dan Identitas dalam Dunia Cyber). Yogyakarta: Buku Litera


(25)

Sumber Skripsi/Thesis/Jurnal

Adi, R. Damar. 2009. Motivasi Berprestasi Pada Mahasiswa Yang Berkuliah Dengan Jurusan Pilihan Orangtua. Universitas Gunadarma

Hidayati, Zulfina, 2013. Gaya Hidup konsumtif dikalangan mahasiswa Program Studi Pendidikan Antropologi Tahun Ajaran 2011-2012 Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. FIS-Unimed: Medan

Khoironi, Fidagta. 2009. Ekspresi eberagamaan komunitas warung kopi (analisis

profil komunitas warung kopi ”blandongan” di Yogyakarta) FUS

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga: Yogyakarta

Marbun, Rya Helena. 2015. Gadget sebagai gaya hidup kalangan mahasiswa Universitas Katolik Santo Thomas Sumatera Utara. FIS-Unimed: Medan

Wicaksono, Dandy Cahyo 2012. Hubungan Brand Drivers dan Social Drivers Dengan Pembentukan Loyalitas Merek (Studi Eksplanatif Pengaruh Tingkat Reputasi Merek dan Tingkat Rekomendasi Dalam Membentuk Loyalitas Merek Artemy Gelato Pada Pelajar Dan Mahasiswa Di Yogyakarta). FISIPOL-Universitas Atma Jaya: Yogyakarta

Sumber Online

Faruq, Umar. 2012. Nongkrong mengapa tidak.

Faruq.blogspot.co.id/2012/01nongkrong-mengapa-tidak.html 21/01/2016 Wikipedia Gaya Hidup https://id.wikipedia.org/wiki/artigayahidup


(1)

3. Untuk mengetahui alasan hangout dijadikan sebagai gaya hidup dikalangan mahasiswa pendidikan antropologi.

1.5Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut: a. Manfaat Teoritis

1. Hasil penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan untuk dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat selama kuliah pada bidang permasalahan dan kondisi masyarakat, sehingga mendapatkan suatu pengalaman teori dan kenyataan di lapangan. 2. Bagi civitas akademik, hasil penelitian ini diharapkan dapat

menambah perbendaharaan karya ilmiah khususnya Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.

b. Manfaat Praktis

1. Sebagai bahan pengetahuan dan keterampilan peneliti dalam penulisan suatu karya ilmiah.

2. Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang berkeinginan meneliti tentang topik yang diteliti oleh penulis lebih lanjut ditempat dan waktu yang berbeda.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab IV maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Alasan mahasiswa pergi hangout dikarenakan banyaknya kehadiran kafe di kota Medan salah satunya di Komplek MMTC Pancing Medan. Maraknya kafe-kafe tersebut telah membuat para mahasiswa-mahasiswi untuk mencari tahu apa saja yang ada dikafe tersebut. Hangout telah menjadi sebuah kebutuhan pada saat ini. Disamping itu, kesibukan di kampus juga menjadi salah satu faktor pendorong bagi mahasiswa untuk pergi hangout. Kebanyakan diantaranya mahasiswa rela menghabiskan waktu berjam-jam untuk sekedar duduk di kafe dengan menikmati makanan maupun minuman untuk melepaskan sejenak kegiatan di kampus.

2. Aktifitas atau kegiatan yang sering terjadi ketika mahasiswa hangout adalah adanya interaksi yang tercipta antara mahasiswa yang satu dengan yang lainnya. Biasanya perbincangan yang kerap berlangsung akan mengalir apa adanya seperti tentang tugas kuliah dikampus, acara hari jadi ulangtahun maupun hari jadi yang lainnya, masalah pacar, dan


(3)

kegiatan-kegiatan lainnya yang menurut mahasiswa itu penting untuk dibahas yang kerap sekali akan mengundang tawa diantara mereka. Selain itu pemanfaatan wifi dari kafe dan menghubungkannya ke media sosial yang mereka miliki sambil menikmati makanan maupun minuman yang telah mereka pesan.

3. Alasan mahasiswa menjadikan hangout sebagai gaya hidup karena adanya dorongan dari orang lain yang membuat mahasiswa itu sendiri untuk mengikutinya. Makan dikafe akan terlihat lebih berkelas bila dibandingkan dengan makan di warung. Mahasiswa ingin dipersepsikan oleh orang lain sehingga gaya hidup sangat berkaitan dengan bagaimana mahasiswa itu sendiri membentuk image dimata orang lain sesuai dengan status sosial yang telah dicapainya. Untuk merefleksikan image inilah, dibutuhkan simbol-simbol status tertentu, yang sangat berperan dalam mempengaruhi perilaku konsumsinya. Simbol-simbol yang dimaksud merupakan media sosial. Melalui media sosial lah mahasiswa memberitahukan kegiatan dan aktivitas mereka kepada orang banyak sehingga secara tidak sengaja mereka akan mendapatkan penghargaan dari orang banyak.

5.2Saran

1. Kepada mahasiswa disarankan agar lebih mengurangi waktu kegiatan hangout yaitu dengan tetap mengutamakan kuliah, memanfaatkan waktu sebaik mungkin karena pada umumnya


(4)

67

jika mahasiswa sering hangout maka kewajiban sebagai mahasiswa akan sering terkendala dan disamping itu ketika mahasiswa telah hangout maka akan membutuhkan yang lebih banyak biaya.

2. Kepada orangtua disarankan agar tetap melakukan pengawasan terhadap kegiatan yang dilakukan oleh anaknya terlebih kepada orangtua yang jauh dari anaknya yang tidak dapat memantau kegiatan anaknya setiap saat yaitu dengan cara sering berkomunikasi dengan anak untuk sekedar menanyakan kabar dan yang lebih utama yaitu masalah perkembangan kuliah anaknya sendiri.


(5)

Bungin, Burhan. 2001. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada

Chaney, David. 2011. Lifestyles Sebuah Pengantar Komperhensif. Yogyakarta: Jalasutra

Herdiansyah, Haris. 2013. Wawancara, Observasi, dan Focus Groups sebagai Instrumen Penggalian Data Kualitatif. Jakarta: PT Rajawali Pers

Moleong, Lexy.J. 2006. Metode Penenlitian Kualitatif. Jakarta: Rosda Karya ---2012. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya Nugraheni, P.N.A.2003. Perbedaan Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis Pada

Remaja ditinjau dari Lokasi Tempat Tinggal. Jakarta: Rineka Cipta

Ritzer, George. Douglas J. Goodman. 2005. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana.

Soekanto, Soerjono. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali

Subandy, Idi Ibrahim. 1997. Ecstasy Gaya Hidup: Kebudayaan Pop dalam Masyarakat Komoditas Indonesia. Yogyakarta: Jalasutra

---2005. Lifestyle Ecstasy Gaya Hidup: Kebudayaan Pop dalam Masyarakat Komoditas Indonesia. Yogyakarta: Jalasutra

Sugiyono. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Cv. Alfabeta

Sukmono, Filosa Gita. 2014. Cyberspace and Culture (Melihat Dinamika Budaya Konsumerisme, Gaya Hidup, dan Identitas dalam Dunia Cyber). Yogyakarta: Buku Litera


(6)

Sumber Skripsi/Thesis/Jurnal

Adi, R. Damar. 2009. Motivasi Berprestasi Pada Mahasiswa Yang Berkuliah Dengan Jurusan Pilihan Orangtua. Universitas Gunadarma

Hidayati, Zulfina, 2013. Gaya Hidup konsumtif dikalangan mahasiswa Program Studi Pendidikan Antropologi Tahun Ajaran 2011-2012 Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. FIS-Unimed: Medan

Khoironi, Fidagta. 2009. Ekspresi eberagamaan komunitas warung kopi (analisis

profil komunitas warung kopi ”blandongan” di Yogyakarta) FUS

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga: Yogyakarta

Marbun, Rya Helena. 2015. Gadget sebagai gaya hidup kalangan mahasiswa Universitas Katolik Santo Thomas Sumatera Utara. FIS-Unimed: Medan

Wicaksono, Dandy Cahyo 2012. Hubungan Brand Drivers dan Social Drivers Dengan Pembentukan Loyalitas Merek (Studi Eksplanatif Pengaruh

Tingkat Reputasi Merek dan Tingkat Rekomendasi Dalam

Membentuk Loyalitas Merek Artemy Gelato Pada Pelajar Dan Mahasiswa

Di Yogyakarta). FISIPOL-Universitas Atma Jaya: Yogyakarta

Sumber Online

Faruq, Umar. 2012. Nongkrong mengapa tidak. Faruq.blogspot.co.id/2012/01nongkrong-mengapa-tidak.html 21/01/2016 Wikipedia Gaya Hidup https://id.wikipedia.org/wiki/artigayahidup


Dokumen yang terkait

Tanggapan Remaja Tentang Perilaku Seks Bebas Sebagai Gaya Hidup Di Smip Sandhy Putera Medan Tahun 2002

0 33 93

Gaya Hidup Konsumtif Perempuan Kota Muda Single Bekerja (Studi Deskriptif Di Kalangan Perempuan Bekerja Di Komplek TASBI, Kel. Tanjung Rejo, Kec. Medan Sunggal)

6 138 119

RESIPROSITAS DALAM JEJARING SOSIAL FACEBOOK DI KALANGAN MAHASISWA PENDIDIKAN ANTROPOLOGI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.

0 9 21

ONLINE SHOP SEBAGAI TREND BERBELANJA MAHASISWA DI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIMED (UNIVERSITAS NEGERI MEDAN).

2 7 26

MOTIVASI ORANG TUA DALAM MENYEKOLAHKAN ANAK KE TINGKAT PERGURUAN TINGGI (Studi Kasus Orang Tua Mahasiswa di Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan Stambuk 2012 yang berdomisili di Medan.

0 3 25

PERSEPSI MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN TENTANG KORUPSI DI INDONESIA.

0 9 22

GAYA HIDUP DAN PERILAKU KONSUMTIF DI KALANGAN MAHASISWA (STUDI DESKRIPTIF MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN).

0 5 17

PENGARUH GAYA HIDUP DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK MATAHARI PLAZA MEDAN FAIR DI KALANGAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN. SKRIPSI JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN TAHUN 2013.

0 3 27

GAYA HIDUP KONSUMTIF DI KALANGAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI TAHUN AJARAN 2011-2012 FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.

0 2 25

Gaya Hidup Mahasiswa Bidikmisi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 24