PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR TERKAIT MATERI POKOK PORIFERA JENJANG PENDIDIKAN SMA SESUAI STANDAR KURIKULUM 2013.

PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN KOMPETENSI
DASAR TERKAIT MATERI POKOK PORIFERA
JENJANG PENDIDIKAN SMA SESUAI
STANDAR KURIKULUM 2013

Oleh:
Pricilla Ayu Elvira
NIM 4121141019
Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

i


ii

RIWAYAT HIDUP

Pricilla Ayu Elvira dilahirkan di Medan, pada tanggal 07 April 1995. Ayah
bernama Alvino Corsica ST dan Ibu bernama Hendriaty Tresno Susanti dan anak
pertama dari 2 bersaudara. Pada tahun 2000 penulis masuk SD Swasta Amal
Luhur Medan dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006 penulis melanjutkan
sekolah ke SMPN 18 Medan dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009 penulis
melanjutkan sekolah ke SMAN 9 Medan dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun
2012, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Biologi,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

iii

PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN KOMPETENSI
DASAR TERKAIT MATERI POKOK PORIFERA
JENJANG PENDIDIKAN SMA SESUAI
STANDAR KURIKULUM 2013
Pricilla Ayu Elvira (4121141019)

ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk
mendeskripsikan proses pengembangan desain pembelajaran dalam menghasilkan
produk berupa tujuan pembelajaran, kartu soal dan strategi pembelajaran yang
digunakan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran terkait materi pokok
Porifera di kelas X SMA/MA sesuai standar isi dan standar proses kurikulum
2013. Prosedur pengembangan mengacu pada model Dick and Carey yang terdiri
dari 10 tahap dan dibatasi menjadi 6 tahap yang terdiri dari: (1) Mengidentifikasi
Tujuan Pembelajaran (2) Melakukan Analisis Pembelajaran (3) Analisis Siswa
dan Kondisi Siswa (4) Menulis Tujuan Kinerja (5) Mengembangkan Instrumen
Penilaian dan (6) Pengembangan Strategi Pengajaran. Kualitas produk
pengembangan dinilai berdasarkan aspek kevalidan melalui penilaian yang
dilakukan oleh 2 orang ahli dan 2 orang praktisi. Instrumen yang digunakan untuk
memperoleh data kualitas produk yang dikembangkan menggunakan lembar
penilaian tujuan pembelajaran, lembar penilaian kartu soal, dan lembar penilaian
strategi pembelajaran. Berdasarkan hasil penilaian ahli dan praktisi, produk tujuan
pembelajaran yang dikembangkan mendapatkan skor 94%, produk kartu soal yang
dikembangkan mendapat skor 85% dan produk strategi pembelajaran yang
dikembangkan mendapat skor 89%. Masing-masing produk mendapat kriteria
valid dan kategori sangat baik. Dengan berpedoman dari hasil tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa produk yang dikembangkan telah mendapat penilaian baik
dari ahli dan praktisi dan produk yang dikembangkan telah sesuai dengan standar
kurikulum 2013.
Kata kunci: Pengembangan desain pembelajaran, Materi pokok Porifera,
Standar kurikulum 2013

iv

DESIGN LEARNING DEVELOPMENT BASIC COMPETENCE
RELATED TO THE SUBJECT MATTER OF SPONGE
EDUCATION LEVEL AT SENIOR HIGH SCHOOL
APPROPRIATE CURRICULUM
STANDARDS 2013
Pricilla Ayu Elvira (4121141019)
ABSTRACT
This research is a descriptive study aims to describe the development
process of instructional design to produce the product such as learning objectives,
questions cards, and learning strategies that can be used to development learning
set related to the subject matter of sponges in the class of X SMA/MA appropriate
with the content standard and standard process in curriculum 2013. The procedure

of development refers to the model of Dick and Carey consisting in 10 stages and
bounded into 6 stages, consists: (1) Identify instructional design (2) Conducting
instructional design (3) Analyze learners and contexts (4) Write performance
objectives (5) Develop assessment instrument (6) Develop instructional strategy.
The quality of development product were evaluated based on the validity of an
assessment conducted by two experts and two practitioners. The instrument that
used to obtain data the quality of the products developed using learning objectives
assessment sheet, questions cards sheet, and strategies learning sheet. Based on
the results of the assessment by experts and practitioners the learning objectives
developed product got a score 94%, questions cards developed product got a score
85%, and learning strategies developed product got a score 89%. All of products
got a valid criteria and excellent category. With guidance from these results it can
be concluded that the products developed have good ratings from expert and
practitioners and the products are developed in compliance with the curriculum
standards 2013.
Keywords: Design Learning Development, Subject Matter Of Sponge,
Curriculum Standards 2013

v


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan
karunianya yang memberikan kesehatan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi
berjudul “Pengembangan Desain Pembelajaran Kompetensi Dasar Terkait Materi
Pokok Porifera Jenjang Pendidikan SMA Sesuai Standar Kurikulum 2013”
disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada bapak
Drs. Zulkifli Simatupang, M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal hingga
selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan
kepada Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd, Ibu Dra. Martina Asiati Napitupulu, M.Sc,
Ibu Elida Hafni Siregar, S.Pd, M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan
kritik dan saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya penyusunan
skripsi ini. Selanjutnya ucapan terimakasih juga penulis ucapkan kepada Bapak
Wasis Wuyung Wisnu Brata, S.Pd, M.Pd selaku validator instrumen yang telah
memberikan saran-saran untuk penyusunan instrumen di dalam skripsi ini dan
ucapan terimakasih kepada Ibu Dra. Mariaty Sipayung, M.Si selaku dosen

pembimbing akademik yang telah memberikan kritik dan saran selama penulis
menempuh pendidikan hingga selesainya penyusunan skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Syawal
Gultom, M.Pd selaku Rektor UNIMED, Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd selaku
Dekan FMIPA, Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd selaku ketua jurusan Biologi, serta
seluruh Bapak, Ibu Dosen dan Staf Pegawai Jurusan Biologi FMIPA UNIMED
yang sudah membantu dan mendukung penyusunan skripsi ini.
Teristimewa diucapkan terimakasih kepada keluarga tercinta, Ayahanda
Alvino Corsica ST dan Hendriaty Tresno Susanti serta adik tercinta Mhd. Fachri
Nugroho yang telah memberikan dukungan doa, perhatian, semangat, kasih
sayang, moral dan material selama penyelesaian studi. Serta ucapan terima kasih
kepada sahabat sekaligus rekan seperjuangan Ass’ad Aldiwa yang telah

vi

memberikan doa, semangat, dukungan, dan waktu. Terima kasih juga penulis
sampaikan kepada teman-teman grup seperjuangan, teman satu PS, dan segenap
teman jurusan Biologi atas dukungan, motivasi sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin
dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak

kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi perbaikan skripsi
ini untuk masa yang akan datang. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dalam
memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan,
Penulis

Agustus 2016

Pricilla Ayu Elvira
NIM. 4121141019

vii

DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan

i


Riwayat Hidup

ii

Abstrak

iii

Kata Pengantar

v

Daftar Isi

vii

Daftar Gambar

ix


Daftar Tabel

x

Daftar Lampiran

xi

BAB I PENDAHULUAN

1

1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
1.5.

Latar Belakang Masalah

Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian

BAB II KERANGKA TEORI

1
3
4
4
5
6

2.1. Kerangka Teori

6

2.2. Desain Pembelajaran Model Dick and Carey


8

2.3. Kurikulum 2013

10

2.4. Kaidah Pengembangan Desain Pembelajaran Berdasarkan
Kurikulum 2013
2.5. Teori Belajar Yang Melandasi Pembelajaran

12
16

2.6. Kerangka Konseptual

19

BAB III METODE PENELITIAN

20

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

20

3.2. Objek Penelitian

20

3.3. Jenis Penelitian

20

3.4. Prosedur Penelitian

20

3.5. Teknik Pengumpulan Data

23

3.6. Teknik Pengumpulan Data

25

3.7. Teknik Analisis Data

26

viii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

27

4.1. Hasil Penelitian

27

4.2. Pembahasan

45

4.3. Kendala Pelaksanaan Penelitian

60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

61

5.1. Kesimpulan

61

5.2. Saran

62

DAFTAR PUSTAKA

63

ix

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1

Tahap Pengembangan Desain Pembelajaran
Model Dick and Carey

21

x

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1

Tingkat Kompetensi Dan Ruang Lingkup
Materi SMA/MA Invertebrata

12

Tabel 2.2

Kompetensi Inti Jenjang Pendidikan SMA/MA

12

Tabel 2.3

Tingkat Perkembangan Kognitif Piaget

18

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Lembar Penilaian Tujuan Pembelajaran

23

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Lembar Penilaian Strategi Pembelajaran

24

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Lembar Penilaian Kartu Soal

25

Tabel 3.4

Kriteria Kevalidan Produk

26

Tabel 4.1

Produk Tujuan Pembelajaran

28

Tabel 4.2.

Tabel 4.7

Penilaian Produk Tujuan Pembelajaran Oleh
Ahli dan Praktisi
Penilaian Kartu Soal Sesuai Syarat Kartu Soal Oleh
Ahli dan Praktisi
Teknik Penilaian Hasil Belajar
Penilaian Produk Strategi Pembelajaran Oleh
Ahli dan Praktisi
Kompetensi Inti Mata Pelajaran Biologi Jenjang Pendidikan
SMA/MA
Hasil Analisis Kompetensi Dasar Menjadi Indikator

Tabel 4.8

Hasil Penjabaran Tujuan Pembelajaran Menjadi Indikator

Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6

Soal dan Tujuan Soal
Tabel 4.9

33
36
42
43
46
49
53

Penilaian Proses Pembelajaran Sesuai
Standar Penilaian Kurikulum 2013

59

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Produk Tujuan Pembelajaran

Lampiran 2

Produk Kartu Soal

Lampiran 3

Produk Strategi Pembelajaran

Lampiran 4

Surat Pernyataan Validator Ahli/Dosen 1

Lampiran 5

Lembar Penilaian Produk Oleh Ahli/Dosen 1

Lampiran 6

Surat Pernyataan Validator Ahli/Dosen 2

Lampiran 7

Lembar Penilaian Produk Oleh Ahli/Dosen 2

Lampiran 8

Surat Pernyataan Validator Praktisi/Guru 1

Lampiran 9

Lembar Penilaian Produk Oleh Praktisi/Guru 1

Lampiran 10

Surat Pernyataan Validator Praktisi/Guru 2

Lampiran 11

Lembar Penilaian Produk Oleh Praktisi/Guru 2

Lampiran 12

Dokumentasi Penilaian Oleh Ahli/Dosen

Lampiran 13

Dokumentasi Penilaian Oleh Praktisi/Guru

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Keberhasilan pembelajaran sangat ditentukan oleh rancangan perangkat
pembelajaran. Perangkat pembelajaran berfungsi untuk memandu jalannya proses
pembelajaran. Perangkat pembelajaran merupakan sekumpulan media atau sarana
yang digunakan oleh guru maupun siswa dalam proses pembelajaran di kelas.
Pengembangan perangkat pembelajaran ialah serangkaian proses atau kegiatan
yang dilakukan untuk menghasilkan suatu perangkat pembelajaran berdasarkan
teori pengembangan yang telah ada (Dewi, 2013).
Adapun syarat perangkat pembelajaran yang baik adalah teruji dari segi
validitas, kepraktisan dan keefektifan. Untuk melaksanakan pengembangan
perangkat pengajaran diperlukan model-model pengembangan yang sesuai dengan
sistem pendidikan instruksional. Sistem instruksional menunjukkan makna sistem,
yaitu sebagai suatu kesatuan yang terorganisasi, terdiri dari sejumlah komponen
yang saling bergantung satu sama lain dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditentukan. Desain pembelajaran dengan bermacam model digunakan sebagai
cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan penelitian, sebagai teori
tentang strategi pembelajaran, proses untuk mengembangkan, dan sebagai
pedoman untuk mengembangkan produk yang digunakan untuk kepentingan
pendidikan (Sagala, 2003; Trianto, 2009).
Dalam mengembangkan perangkat pembelajaran terdapat beberapa macam
model pengembangan pembelajaran yaitu: Model ASSURE, model ADDIE,
model Dick and Carey, model Plomp, model Kemp, model 4-D, model Hanafin
and Pack. Penelitian ini menggunakan model Dick and Carey, dimana telah
banyak pengembang perangkat dengan mengikuti urutannya dengan benar dan
berhasil mengembangkan perangkat yang efektif (Trianto, 2009). Kelebihan dari
model Dick and Carey yaitu: (1) Setiap langkah jelas, sehingga dapat diikuti (2)
Teratur, efektif dan efisien dalam pelaksanaan (3) Adanya revisi pada analisis
pembelajaran, di mana hal tersebut merupakan hal yang sangat baik, karena
apabila terjadi kesalahan maka segera dapat dilakukan perubahan pada analisis

1

2

instruksional tersebut, sebelum kesalahan didalamnya ikut mempengaruhi
kesalahan pada komponen setelahnya dan (4) Model Dick dan Carey sangat
lengkap komponennya, hampir mencakup semua yang dibutuhkan dalam suatu
perencanaan pembelajaran. Kelemahan dari model Dick and Carey yaitu: (1)
Kaku, karena setiap langkah telah di tentukan (2) Tidak semua prosedur
pelaksanaan KBM dapat di kembangkan sesuai dengan langkah-langkah tersebut
(3) Uji coba tidak diuraikan secara jelas kapan harus dilakukan dan kegiatan revisi
baru dilaksanakan setelah diadakan tes formatif dan (4) Terlalu banyak prosedur
yang harus dilakukan oleh guru dalam melaksanakan proses pembelajaran (Tika,
2013; Bafaqih, 2015).
Adapun respon positif dari penggunaan model Dick and Carey yaitu,
berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nasir (2015) bahwa Perangkat
pembelajaran model 5E yang dikembangkan melalui model Dick and Carey
meliputi instrumen kemampuan berpikir kritis dan instrumen kemampuan
berargumen, hasil penilaian perangkat pembelajaran yang dikembangkan adalah
sangat layak untuk digunakan dalam pembelajaran biologi khususnya pada materi
ekologi. Penelitian yang dilakukan oleh Ampa (2013) menyatakan, perangkat
pembelajaran kontekstual yang telah dikembangkan dengan model Dick and
Carey, yaitu berdasarkan pemikiran, kemandirian, self-developement, kreativitas
dan kerjasama, telah memenuhi persyaratan yang dibutuhkan. Kriteria materi
pembelajaran yang telah dikembangkan, telah memenuhi persyaratan dari tiga
aspek validitas, yaitu psikologi, pedagogi dan metodologi. Aspek psikologis
mencakup alasan, kemandirian, pengembangan diri, kreativitas, dan kerja sama.
Aspek pedagogis mencakup bimbingan, pilihan, refleksi, eksplorasi dan inovasi.
Aspek metodologis terkait dengan konten (isi), tata letak. Kepraktisan perangkat
dapat dilihat dari siswa yang mampu berbicara bahasa inggris. Keefektifan dapat
dilihat dari nilai rata-rata prestasi siswa (75,88%) untuk dialog dan (75,80%)
untuk monolog. Prestasi ini menunjukkan bahwa tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai sudah sesuai dengan yang diinginkan. Dengan kata lain, efektifitas materi
pembelajaran kontekstual sudah tercapai. Kriteria materi divalidasi oleh tiga ahli
dan menunjukkan hasil yang sangat baik. Maka dapat disimpulkan bahan
pembelajaran kontekstual yang dikembangkan menggunakan model Dick and

3

Carey dapat digunakan dalam mengajar berbahasa inggris keterampilan. Berawal
dari keinginan mendesain produk untuk pengembangan perangkat pembelajaran
sesuai teori maka peneliti tertarik untuk menerapkan pengembangan desain
pembelajaran menggunakan model Dick and Carey pada materi pokok Porifera
dengan memperhatikan kaidah-kaidah pengembangan yang diamanatkan dalam
kurikulum 2013 dan menghasilkan produk untuk pengembangan perangkat
pembelajaran yang telah teruji kevalidannya berdasarkan penilaian ahli dan
praktisi.

1.2. Batasan Masalah
Mengingat

luasnya

tahapan

pengembangan

desain

pembelajaran

menggunakan model Dick and Carey, dan berdasarkan kemampuan peneliti maka
penelitian ini dibatasi pada hal-hal berikut:
1.

Pengembangan produk dibatasi pada kelas X sesuai kurikulum 2013.

2.

Kompetensi dasar (KD) yang dianalisis dibatasi pada Kompetensi dasar 3.9
dan 4.9
KD dari KI 3
3.9 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan hewan ke dalam
filum berdasarkan bentuk tubuh, simetri tubuh, rongga tubuh dan reproduksi.
KD dari KI 4
4.9 Menyajikan data tentang perbandingan kompleksitas lapisan penyusun
tubuh hewan (diploblastik dan triploblastik), simetri tubuh, rongga tubuh dan
reproduksinya

3.

Materi pokok yang terkait dengan analisis dibatasi pada materi pokok
Porifera.

4.

Desain pengembangan menggunakan model Dick and Carey, terdiri dari 10
tahap, dan pada penelitian ini dibatasi hingga tahap ke 6.

4

1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan dalam
penelitian ini adalah:
1. Apakah produk tujuan pembelajaran yang terkait dengan materi pokok Porifera
dan dikembangkan menggunakan model Dick and Carey mendapat penilaian
baik dari penilai ahli dan praktisi?
2. Apakah produk kartu soal yang terkait dengan tujuan pembelajaran materi
pokok Porifera dan dikembangkan menggunakan model Dick and Carey
mendapat penilaian baik dari penilai ahli dan praktisi?
3. Apakah produk strategi pembelajaran yang terkait dengan tujuan pembelajaran
materi pokok Porifera dan dikembangkan menggunakan model Dick and Carey
mendapat penilaian baik dari penilai ahli dan praktisi?

1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan penelitian di atas adapun tujuan penelitian ini
dilakukan untuk :
1. Menerapkan pengembangan desain pembelajaran menggunakan model Dick
and Carey pada materi pokok Porifera dengan memperhatikan kaidah-kaidah
pengembangan yang diamanatkan dalam Standar Kurikulum 2013.
2. Menghasilkan produk tujuan pembelajaran terkait dengan materi pokok
Porifera dan dikembangkan menggunakan model Dick and Carey yang telah
mendapat penilaian baik dari penilai ahli dan praktisi.
3. Menghasilkan produk kartu soal yang terkait dengan tujuan pembelajaran
materi pokok Porifera dan dikembangkan menggunakan model Dick and Carey
yang telah mendapat penilaian baik dari penilai ahli dan praktisi.
4. Menghasilkan produk strategi pembelajaran yang terkait dengan tujuan
pembelajaran materi pokok Porifera dan dikembangkan menggunakan model
Dick and Carey yang telah mendapat penilaian baik dari penilai ahli dan
praktisi.

5

1.5. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan
pendidikan di sekolah, khususnya bagi para pendidik. Secara khusus diharapkan
penelitian ini dapat dijadikan:
1. Bagi guru, sebagai masukan ataupun pertimbangan untuk membuat perangkat
pembelajaran yang operasional dalam mencapai tujuan pembelajaran.
2. Bagi sekolah, sebagai masukan dalam pembuatan perangkat pembelajaran yang
operasional.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengembangan produk dengan menggunakan model
pengembangan Dick and Carey, maka telah diperoleh produk berupa tujuan
pembelajaran, kartu soal dan strategi pembelajaran. Hasil penilaian terhadap
produk yang dikembangkan adalah sebagai berikut:
1. Penilaian yang dilakukan ahli dan praktisi menunjukkan produk tujuan
pembelajaran yang dikembangkan mendapatkan skor 94 dengan kriteria valid
dan kategori sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa produk tujuan
pembelajaran yang dikembangkan telah mendapat penilaian baik dari penilai
dan telah sesuai dengan prinsip pengembangan sesuai amanat kurikulum 2013
yaitu, seperti yang tercantum pada Permendikbud Nomor 22 tentang standar
proses tahun 2016.
2. Penilaian yang dilakukan ahli dan praktisi menunjukkan produk kartu soal
yang dikembangkan mendapat skor 85 dengan kriteria valid dan kategori
sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa produk kartu soal yang
dikembangkan telah mendapat penilaian baik dari penilai dan telah sesuai
dengan syarat pengembangan kartu soal.
3. Sedangkan penilaian yang dilakukan ahli dan praktisi menunjukkan produk
strategi pembelajaran yang dikembangkan mendapat skor 89 dengan kriteria
valid dan kategori sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa produk strategi
pembelajaran yang dikembangkan telah mendapat penilaian baik dari penilai
dan telah sesuai dengan prinsip pengembangan sesuai amanat kurikulum 2013
yaitu, seperti yang tercantum pada Permendikbud Nomor 22 tentang standar
proses tahun 2016.
4. Berdasarkan penilaian secara keseluruhan, maka dapat disimpulkan bahwa
produk yang dikembangkan menggunakan model Dick and Carey telah
mendapat penilaian baik dari ahli dan praktisi, dengan kata lain produk yang
dikembangkan telah sesuai dengan standar kurikulum 2013.
61

62

5.2. Saran
Penelitian yang dilakukan memiliki beberapa keterbatasan sehingga
terdapat beberapa hal yang perlu disarankan antara lain:
1. Pengembangan produk hanya dibatasi sampai tahap kualitas valid yang
seharusnya kualitas pengembangan produk untuk perangkat memiliki kualitas
efektif dan praktis, maka disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut
sampai pada tahap akhir untuk mencapai kualitas efektif dan praktis agar
memenuhi syarat produk pengembangan.
2. Implementasi pengajaran di dalam kelas seharusnya dilakukan namun karena
keterbatasan waktu dan kemampuan peneliti maka proses tidak dilaksanakan
sampai tahap uji coba, maka disarankan untuk melakukan penelitian lebih
lanjut untuk melaksanakan uji coba produk di dalam kelas.
3. Pengembangan produk terkait materi pokok porifera yang dikembangkan
menggunakan model Dick and Carey, disarankan untuk melakukan penelitian
lebih lanjut sampai pada tahap akhir yaitu tahap evaluasi sumatif untuk
mencapai hasil yang lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Ampa, T., Basri, M., Andriani, A. 2013. The Development of Contextual
Learning Materials for the English Speaking Skills. International Journal
of Education and Research. 1 (9) : 1-10. Tersedia pada laman
www.ijern.com. diakses 13 Agustus 2016
Bafaqih, K., Jampel, I. Nyoman., Pudjawan, K. 2015. Pengembangan Media
Komik Pendidikan untuk Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV
Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Di MIN Air Kuning
Kecamatan Jembrana Kabupaten Jembrana. e-Journal Edutech
Universitas Pendidikan Ganesha. 3 (1): 2-11. Tersedia pada laman
www.ejournal.undiksha.ac.id. diakses 13 Agustus 2016.
Bambang, S., Dwikurnaningsih, Y. 2012. Pengembangan Model Pembelajaran
Adaptif, Kooperatif, Aktif dan Reflektif (Pakar). Jurnal Satya Widya. 28
(1): 93-110. Tersedia pada laman www.ejournal.uksw.edu. diakses 13
Agustus 2016.
Chandran, Anne., Rani, V., Sekar, Thiru. 2007. Zoology. Higher Secondary.First
Year. Chennai: Tamil Nadu Textbook Corporation. Tersedia pada laman
www.textbooksonline.tn.nic.in. diakses 13 Agustus 2016
Chen, Sue. 2007. Instructional Design Strategies for Intensive Online Courses: An
Objectivist-Constructivist Blended Approach. Journal of Interactive
Online Learning. 6 (1): 72-86. Tersedia pada laman www.ncolr.org.
diakses 13 Agustus 2016.
Dewi, Mariana. 2013. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Biologi
Berorientasi Pengembangan Inteligensi Majemuk Siswa pada Materi Sel
Kelas XI SMA [Skripsi]. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Devista. 2012. Cara Penyusunan Kisi-kisi dan Butir Soal. Tersedia pada laman
www.devista64.wordpress.com. diakses 23 Juni 2016.
Dick, Walter., Carey, Lou., Carey, James. 2005. The Systematic Design of
Instruction. Sixth Edition. Boston: Pearson Eduation Inc.
Ilma, N. 2014. Penerapan Model Pengembangan Instruksional dan Gaya Belajar
Mahasiswa, Terhadap Hasil Belajar Matakuliah Ilmu Sosial Budaya
Dasar pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Jurnal
Manajemen Pendidikan Islam. 2 (1): 113-119. Tersedia pada laman
www.journal.iaingorontalo.ac.id. diakses 13 Agustus 2016.

63

64

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Pelatihan Implementasi
Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan. Analisis Dokumen SKL,
KI-KD, Silabus, dan Pedoman Mapel. Tersedia pada laman
www.sisiedukasi.blogspot.com. diakses 13 Agustus 2016
Mas’ud, Abdu. 2014. Desain Model Perangkat Pembelajaran Melalui Pendekatan
STM Berbasis Kepulauan Di SMA Kota Ternate. Jurnal EduBio Tropika.
2 (1): 159-163. Tersedia pada laman www.jet.jurnal.web.id. diakses 13
Agustus 2016.
Meilani, Risty. 2014. Model Desain Pembelajaran Gerlach and Ely untuk
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar. Jurnal Pedagogik. 2 (3): 512. Tersedia pada laman www.e-jurnal.com. diakses 13 Agustus 2016
Nasir, Muhammad. 2015. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model 5E
untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. e-Journal
Penelitian Pendidikan IPA. 1 (2): 13-23. Tersedia pada laman
www.unram.ac.id. diakses 13 Agustus 2016.
Permendikbud. 2016. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 21 Tahun 2016. Standar Isi Pendidikan Dasar Dan
Menengah. Tersedia pada laman www.ainamulyana.blogspot.com.
diakses 13 Agustus 2016.
Permendikbud. 2016. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 22 Tahun 2016. Standar Proses Pendidikan Dasar Dan
Menengah. Tersedia pada laman www.ainamulyana.blogspot.com.
diakses 13 Agustus 2016.
Permendikbud. 2016. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 23 Tahun 2016. Standar Penilaian Pendidikan.
Tersedia pada laman www.ainamulyana.blogspot.com. diakses 13
Agustus 2016.
Reigeluth. 1983. Instructional Design Theories and Models: An Overview f their
Current Status. Hillsdale, N.J: Lawrence Erlbaum Associates.
Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Sagala, Syaiful. 2013. Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sajidan. 2014. Pembelajaran Biologi dengan Pendekatan Saintifik pada
Implementasi Kurikulum 2013. Seminar Nasional XI Pendidikan Biologi
FKIP UNS 2014. Tersedia pada laman www.jurnal.fkip.uns.ac.id. diakses
13 Agustus 2016.

65

Sharif, A., Merce, G. 2015. The Impact of Culture on Instructional Design and
Quality. International Journal of Instruction. 8 (1): 143-156. Tersedia
pada laman www.e-iji.net. diakses 13 Agustus 2016
Slavin. 1994. Educational Phsycology: Theory and Practice, Fourth Edition.
Massachusetts: Allyn and Bacon.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Tika, Dinda. 2013. Model Pembelajaran Dick and Carey. Tersedia pada laman
www.sartikadiana.blogspot.co.id. diakses 22 Mei 2016.
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:
Kencana Prenada.