PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA BERBASIS NILAI-NILAI SPIRITUAL PADA MATERI STRUKTUR ATOM SMA KELAS X.

PENGEMBANGANBAHAN AJAR KIMIA BERBASIS
NILAI-NILAI SPIRITUAL PADA MATERI
STRUKTUR ATOM SMAKELAS X

Oleh :
Mona Nova Sari Munthe
NIM 4113331030
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

i

ii


RIWAYAT HIDUP
Mona Munthe dilahirkan di Kisaran pada tanggal 01 Januari 1993. Ayah
bernama Halomoan Parsaoran Munthe dan Ibu bernama Kristina Hutabarat,
merupakan anak Pertama dari empat bersaudara. Penulis memulai pendidikannya
pada tahun 1999 di SD Methodist 1 Kisaran, kemudian pada tahun 2004 pindah ke
SD Santa Lusia Doloksanggul dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005
penulis melanjutkan sekolah di SMP N 1 Doloksanggul dan lulus pada tahun
2008. Pada tahun 2008 penulis melanjutkan sekolah ke SMA N 1 Doloksanggul
dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2011, penulis diterima di Program Studi
Pendidikan Kimia Jurusan Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Medan.

iii

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA BERBASIS NILAI-NILAI
SPIRITUAL PADA MATERI STRUKTUR ATOM SMA KELAS X

Mona Nova Sari Munthe (NIM 4113331030)


ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh bahan ajar kimia berbasis nilainilai spiritual pada materi struktur atom SMA kelas X. Populasi dalam penelitian
ini adalah siswa kelas SMA Negeri 1 Doloksanggul. Sebanyak 30 siswa telah
dijadikan sampel penelitian yang dipilih secara purposive. Buku teks kimia
karangan Sukardjo yang digunakan di sekolah tersebut dijadikan sebagai subjek
penelitian. Instrument yang digunakan adalah angket analisis nilai-nilai spiritual
terhadap buku kimia karangan Sukardjo dan bahan ajar yang dikembangkan,
angket penilaian kelayakan bahan ajar berdasarkan BSNP, dan angket penilaian
siswa terhadap bahan ajar. Hasil yang diperoleh dari pengolahan data angket
adalah: 1) analisis nilai-nilai spiritual terhadap buku kimia sukardjo 1,25,
mengandung nilai-nilai spiritual namun masih sangat kurang dan penilaian
terhadap bahan ajar yang dikembangkan 3,50, termasuk kategori baik; 2)
penilaian kelayakan bahan ajar berdasarkan BSNP 3,63, yang berarti layak dan
baik untuk digunakan; 3) penilaian siswa terhadap bahan ajar 3,40, termasuk
kategori baik.
Kata kunci: bahan ajar, nilai-nilai spiritual, BSNP

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat dan berkat-Nya yang senantiasa memberikan kesehatan kepada penulis
sehingga penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik, sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
Skripsi berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Kimia Berbasis NilaiNilai Spiritual Pada Materi Kimia Struktur Atom SMA Kelas X”, disusun
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak
Dr. Ayi Darmana, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai
selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan
kepada Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si, Bapak Drs. Amser Simanjuntak,
M.Pd, Bapak Drs. Rahmat Nauli, M.Si, selaku dosen penguji yang memberikan
saran dan masukan penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada dosen pembimbing akademik, Bapak Drs. Bajoka Nainggolan, M.Si, yang
telah membimbing penulis selama perkuliahan.
Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada orang tua terkasih
yang sangat luar biasa Halomoan Parsaoran Munthe dan Kristina Hutabarat,
terima kasih telah menjadi motivator terhebat, yang telah berjuang membesarkan,
merawat, serta mendidik penulis sampai boleh menyelesaikan pendidikan S-1, dan

senantiasa mendoakan serta mendukung penulis baik secara moril maupun materi.
Terima kasih juga buat adik-adikku Jonathan Munthe, Ester Munthe, Samuel
Munthe yang memberi semangat dan dukungan dalam penyusunan skripsi ini.
Teristimewa juga penulis sampaikan kepada Rico Leonard Simorangkir yang
selalu ada memberikan masukan, dan menjadi motivator terhebat dalam
penyusunan skripsi ini. Terimakasih juga buat sahabat tersayang vero, lisna Agus,
dina, anak Asput 110 yang telah menjadi bagian keluarga kecil dan motivator.
Penulis Juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman satu PS yaitu

v

Rohana dan Sanhot yang merupakan kawan-kawan seperjuangan dalam
mengerjakan skripsi ini. Dan buat teman-teman pendidikan Kimia Ekstensi 2011
yang sama-sama berjuang selama perkuliahan.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi
ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi
pembaca dan dapat meningkatkan mutu pendidikan.

Medan, Januari 2016

Penulis,

Mona Nova Sari Munthe
NIM. 4113331030

vi

DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan

i

Riwayat Hidup

ii

Abstrak

iii


Kata Pengantar

iv

Daftar Isi

vi

Daftar Gambar

viii

Daftar Tabel

ix

Daftar Lampiran

xi


BAB I PENDAHULUAN

1

1.1. Latar Belakang

1

1.2. Identifikasi Masalah

4

1.3. Batasan Masalah

4

1.4. Rumusan Masalah

4


1.5. Tujuan Penelitian

5

1.6. Manfaat Penelitian

5

1.7. Defenisi Operasional

5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

7

2.1. Bahan Ajar Sebagai Sumber Belajar

7


2.2. Pengembangan Bahan Ajar

8

2.3. Tujuan dan Manfaat Bahan Ajar

10

2.4. Prinsip Pemilihan Bahan Ajar

11

2.5. Jenis Bahan Ajar

12

2.6. Modul

17


2.7. Spiritual

20

2.8. Standar Buku/Bahan Ajar Berdasarkan BSNP

20

2.9. Deskripsi Materi Struktur Atom

22

2.10. Kerangka Konseptual

38

vii

BAB III METODE PENELITIAN


40

3.1. Metode Penelitian

40

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

40

3.3. Populasi, Sampel dan Subjek Penelitian

41

3.4. Data, Sumber Data, Instrument dan Analisis Data

41

3.5. Prosedur Penelitian

42

3.6. Alur Penelitian

44

3.7. Teknik Analisis Data

45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

47

4.1. Analisis Nilai-Nilai Spiritual pada Buku Kimia SMA Kelas X

47

4.2. Pengembangan dan Standarisasi Bahan Ajar Kimia Berbasis

48

Nilai-Nilai Spiritual
4.3. Hasil Persepsi Siswa Terhadap Bahan Ajar Kimia

55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

57

5.1. Kesimpulan

57

5.2. Saran

57

DAFTAR PUSTAKA

59

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1

Sinar katode yang di belokkan karena pengaruh medan

24

listrik
Gambar 2.2

Peralatan yang digunakan Miliakan untuk menentukan

25

muatan elektron
Gambar 2.3

Sinar anode, pengaruh medan listrik pada sinar katode

25

Gambar 2.4

Bagan eksperimen hamburan sinar alfa ( )

27

Gambar 2.5

Hamburan sinar

28

Gambar 2.6

Model atom Dalton, atom sebagai bola pejal yang

29

sangat kecil
Gambar 2.7

Model atom Thomson (model atom roti kismis)

30

Gambar 2.8

Model atom Rutherford

31

Gambar 2.9

Model atom Niels Bohr

32

Gambar 2.10

Model atom modren

32

Gambar 3.1

Alur penelitian

44

Gambar 4.1

Selisih rentang hasil angket analisis nilai-nilai spiritual

55

pada buku kimia yang digunakan disekolah penelitian
dengan bahan ajar yang dikembangkan

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1

Massa dan muatan partikel penyusun atom

23

Tabel 2.2

Lambang Partikel, muatan, dan penemunya

28

Tabel 2.3

Contoh isotop

35

Tabel 2.4

Penyebaran elektron pada kulit atom

36

Tabel 2.5

Konfigurasi elektron atom unsur dan elektron valensi

38

Tabel 3.1

Skala kriteria validitas analisis rata-rata

46

Tabel 4.1

Hasil angket analisis nilai-nilai spiritual buku kimia

47

yang digunakan di sekolah penelitian oleh validator
(dosen kimia)
Tabel 4.2

Hasil angket (berdasarkan BSNP) penilaian bahan ajar

48

berbasis nilai-nilai spritual berdasarkan kelayakan isi
menurut dosen kimia dan guru kimia
Tabel 4.3

Hasil angket (berdasarkan BSNP) penilaian bahan ajar

49

berbasis nilai-nilai spritual berdasarkan kelayakan
bahasa menurut dosen kimia dan guru kimia
Tabel 4.4

Hasil angket (berdasarkan BSNP) penilaian bahan ajar

50

berbasis nilai-nilai spritual berdasarkan kelayakan
penyajian menurut dosen kimia dan guru kimia
Tabel 4.5

Hasil angket (berdasarkan BSNP) penilaian bahan ajar

51

berbasis nilai-nilai spritual berdasarkan kelayakan
kegrafikan menurut dosen kimia dan guru kimia
Tabel 4.6

Hasil rata-rata penilaian komponen bahan ajar

52

Tabel 4.7

Hasil angket analisis nilai-nilai spiritual bahan ajar

53

sebelum dan sesudah dikembangkan menurut validator
(dosen kimia)
Tabel 4.8

Nilai-nilai spiritual yang diinsertkan kedalam bahan ajar
yang dikembangkan

54

x

Tabel 4.9

Hasil rata-rata penilaian komponen bahan ajar menurut
pandangan siswa

56

xi

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1

Silabus mata pelajaran kimia

61

Lampiran 2

Angket penilaian nilai-nilai spiritual buku kimia yang

65

digunakan di sekolah tempat penelitian untuk validator
Lampiran 3

Hasil angket penilaian nilai-nilai spiritual buku kimia

67

yang digunakan di sekolah tempat penelitian untuk
validator
Lampiran 4

Angket penilaian bahan ajar berbasis nilai-nilai spiritual

68

untuk validator
Lampiran 5

Hasil angket penilaian bahan ajar berbasis nilai-nilai

76

spiritual untuk dosen
Lampiran 6

Hasil angket penilaian bahan ajar berbasis nilai-nilai

82

spiritual untuk guru
Lampiran 7

Hasil angket penilaian dosen dan guru terhadap bahan

88

ajar kimia berbasis nilai-nilai spiritual
Lampiran 8

Angket penilaian nilai-nilai spiritual bahan ajar kimia

94

SMA/MA kelas X untuk validator
Lampiran 9

Hasil angket analisis nilai-nilai spiritual bahan ajar

96

sebelum dan sesudah dikembangkan menurut validator
(dosen kimia)
Lampiran 10

Angket penilaian bahan ajar kimia struktur atom

97

berbasis nilai-nilai spiritual untuk siswa SMA kelas X
Lampiran 11

Hasil angket penilaian bahan ajar kimia struktur atom

100

berbasis nilai-nilai spiritual untuk siswa SMA kelas X
Lampiran 12

Bahan ajar kimia berbasis nilai-nilai spiritual

103

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Tujuan pendidikan nasional dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 3 dinyatakan

bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan
ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta ahlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal yang sama dalam UU No. 20 tahun 2003
pasal (1), bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya dan masyarakat. UU No. 20 tahun 2003 Pasal (3), pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Salah satu tujuan mata pelajaran kimia di SMA yang paling utama adalah
membentuk sikap positif terhadap kimia dengan menyadari keteraturan dan
keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
(Depdiknas, 2010).
Menurut UUD 1945 pasal 31 ayat 3 dan juga UU No. 20 tahun 2003 pasal
1 dan 3, pada dasarnya Indonesia telah menetapkan tujuan pendidikannya yaitu
untuk menyeimbangkan keimanan dan pengetahuan. Tetapi pada kenyataannya
tujuan pendidikan sebagaimana amanah Undang-Undang masih jauh dari yang
diharapkan. Tujuan pembelajaran yang dilaksanakan lebih cenderung pada
kognitif saja.
Banyak peserta didik yang melakukan perbuatan yang tidak baik misalnya,
tawuran antar sekolah, menyontek pada saat ujian, hal ini sangat bertolak

2

belakang terhadap tujuan Pendidikan Nasional. Peserta didik diharapkan aktif
mengembangkan potensi dalam dirinya, dapat mengendalikan diri, cerdas, dan
memiliki akhlak mulia.
Kenyataan ini menunjukkan telah terjadi mismatch dalam dunia
pendidikan di Indonesia. Telah terjadi ketidaksesuaian antara harapan dan
kenyataan. Salah satu penyebabnya diduga diakibatkan oleh sumber masalah yang
utama yaitu pemisahan agama dan pengetahuan. Hal ini memicu masalah-masalah
berikutnya, di antaranya : 1) Sikap apatis guru kimia terhadap agama, sebagian
guru tidak suka membicarakan kimia dengan agama karena dianggap dua hal yang
sangat berbeda, di mana agama dimulai dengan keyakinan sedangkan kimia
dimulai dengan ketidakyakinan. 2) Pada umumnya para guru kurang
mampu/kurang cukup mengerti bagaimana mempersiapkan dan mengajarkan
materi kimia berbasis spiritual. Hal ini dikarenakan mereka juga tidak pernah
mendapatkannya selama dipersekolahan. 3) Sangat terbatasnya referensi, baik
berupa buku maupun ahli yang dapat dijadikan sebagai rujukan atau model dalam
pembelajaran kimia berbasis spiritual

yang dapat mengantarkan siswa

memungkinkan menjadi beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
(Darmana, 2013).
Hingga saat ini telah banyak buku–buku kimia yang baik berdasarkan
kriteria ilmiah yang dijadikan sebagai buku pegangan siswa. Tetapi, masih belum
banyak buku/bahan ajar kimia yang menekankan kearah spiritual, yang
diharapkan dapat mengantarkan siswa memungkinkan menjadi beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Jika dalam sebuah buku ataupun bahan
ajar ditanamkan nilai spiritual tentang materi yang dipelajarinya, maka siswa tidak
hanya memperluas pengetahuan tentang pelajaran tersebut, namun secara tidak
langsung memperoleh nilai spiritual.
Bahan ajar merupakan segala bentuk bahan yang digunakan untuk
membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar-mengajar.
Bahan ajar merupakan segala bahan, baik itu informasi, alat, maupun teks yang
disusun secara sistematis yang menampilkan sosok utuh dari kompetesi yang akan

3

dikuasai peserta didik dan digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan
untuk perencanaan dan penelaah implementasi pembelajaran.
Pengembangan bahan ajar berbasis spiritual melalui penanaman nilai-nilai
moral kedalam mata pelajaran kimia, dimaksudkan agar pada diri siswa disamping
menguasai kompetensi yang berkaitan dengan materi ajar, diharapkan juga dapat
berkembang nilai-nilai mulia siswa, yang akan berkontribusi terhadap pencapaian
tujuan Pendidikan

Nasional. Secara teoritis ada beberapa kaidah dalam

memasukkan atau menanamkan nilai-nilai agama kepada materi ajar, diantaranya
tidak memaksakan, tidak perlu dicari-cari kaitannya kalau memang secara
subtansi tidak berhubungan (Darmana,2012).
Penelitian ini merupakan penelitian yang masih awal, karena masih
miskinnya bahan ajar ataupun sumber belajar yang digunakan oleh guru kepada
siswa yang menekankan pada spiritualnya. Meskipun penelitian ini berbasis
spiritual, namun tidak akan mengurangi bobot ilmiah dari materi kimia yang akan
dikembangkan. Penelitian ini akan menyeimbangkan antara kognitif dan afektif
siswa dalam belajar.
Berdasarkan penelitian Darmana (2013) hasil penelitiannya mengenai
pandangan siswa terhadap internalisasi nilai tauhid melalui materi termokimia
yaitu: 51 dari 27 siswa ada 14 siswa (51,9%) memperoleh skor > 20 dan 13 siswa
(48,2%) memperoleh skor > 15 dan