PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BATIK TULIS SISWA KELAS X KRIYA TEKSTIL DI SMK NEGERI 1 BERASTAGI.

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM

LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATA

PELAJARAN BATIK TULIS SISWA KELAS X KRIYA

TEKSTIL DI SMK NEGERI 1 BERASTAGI

SKRIPSI

Dinyatakan telah memenuhi persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidkan Kesejahteraan Keluarga

Oleh :

Rina Sari Br Meliala

509143033

PROGRAM STUDI TATA BUSANA

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2016


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

Rina Sari Br Meliala Nim : 509143033. Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Learning Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Batik Tulis Siswa Kelas X Kriya Tekstil Di SMK Negeri 1 Berastagi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran quantum learning, mengetahui hasil belajar membatik, mengetahui tingkat kecenderungan kelas penelitian, mengetahui homogenitas varians pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Berastagi. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016. Lokasi penelitian di SMK Negeri 1 Berastagi. Populasi dalam penelitian adalah siswa kelas X program keahlian Kriya Tekstil SMK Negeri 1 Berastagi tahun ajaran 2015/2016 sebanyak 3 kelas dengan jumlah 90 siswa. Pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sample, sehingga sampel penelitian sebanyak 60 siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (Quasi Experiment).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kecenderungan hasil belajar Membatik pada siswa kelas X Kriya Tekstil SMK Negeri 1 Berastagi untuk kelas Eksperimen cenderung cukup dimana jumlah siswa pada kategori cukup yaitu 36,7%. Tingkat kecenderungan hasil belajar Membatik untuk kelas Kontrol cenderung kurang yaitu 23,3%. Untuk uji normalitas data menggunakan rumus uji lilefors pada taraf signifikan 5% dengan n= 30, diperoleh hasil belajar Membatik kelas Eksperimen berdistribusi nomal, karena Lhitung< Ltabel(0,112

<0,161) dan kelas Kontrol berdistribusi normal, karena Lhitung< Ltabel

(-0,133<0,161). Sedangkan uji homogenitas ,diperoleh Fhitung <Ftabel yaitu 1,02 <

1,86 sehingga kedua kelas penelitian memiliki varians yang sama (homogen). Hasil uji hipotesis yang menggunakan uji-t diperoleh nilai thitung sebesar

12,02 sedangkan nilai tabel pada taraf signifikansi 5% dengan n 58= sebesar 1,67.

Dengan demikian thitung > ttabel (12,02>1,67). Oleh karena itu dapat disimpulkan

bahwa terdapat Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Quantum Learning Terhadap Hasil Belajar Membatik pada siswa kelas X Kriya Tekstil SMK Negeri 1 Berastagi.


(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan kasih karuniaNya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Learning

Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Batik Tulis Kelas X Kriya Tekstil di SMK

Negeri 1 Berastagi”.

Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terimakasih sedalam –

dalamnya terutama untuk kedua orangtua tersayang. Ayahanda tercunta Adrianus B. S. Meliala dan Ibunda tercinta Linda Wati Br Ginting untuk semua pengorbanan, kasih saying, bimbingan, dukungan dalam doa, semangat maupun materi yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Dan kepada berbagai pihak yang telah memberi bantuan berupa arahan dan dorongan. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terimakasih dan penghargaan kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd. Selaku Pembantu Dekan I Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si, selaku Ketua Jurusan PKK Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan dan Ibu Nurmaya Napitu, M.Si, selaku ketua Prodi Pendidikan Tata Busana Universitas Negeri Medan.


(7)

4. Ibu Dra. Ermidawati M.Pd selaku dosen pembimbing akademik sekaligus dosen penguji dan Ibu Dra. Yetti Pangaribuan, M.Pd selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan kepada penulis dalam perbaikan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen Staf Pegawai Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan, terkhusus dosen Jurusan PKK yang telah memberikan ilmu dan wawasan kepada penulis.

6. Terima Kasih kepada pihak sekolah : Kepala SMK Negeri 1 Berastagi dan PKS Kurikulum, Terimakasih kepada Ibu Roslilayanti Harahap S.Pd, Ibu Murti Khairani Lubis S.Pd, Ibu Nuraisah S.Pd selaku guru bidang study membatik.

7. Teristimewa buat kedua orang tua penulis, Ayahanda terkasih A. B. Meliala dan Ibunda L. Br Ginting, yang selalu memberikan kasih sayang, semangat, bantuan moril dan material serta doa buat penulis.

8. Keluarga dan teman – teman jurusan PKK khususnya Prodi Tata Busana 2009 yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada saya selama menyusun proposal skripsi ini.

Kiranya proposal ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca, sekian dan terima kasih.

Medan, September 2016


(8)

vii

DAFTAR ISI

Abstrak...i

Kata Pengantar ... ..ii

Daftar Isi ... iv

Daftar Tabel... .vi

Daftra Gambar... viii

Daftar lampiran...viiii

BAB I. Pendahuluan ... 1

A. LatarBelakangMasalah ... 1

B. IdentifikasiMasalah ... 5

C. BatasanMasalah... .6

D. RumusanMasalah ... .6

E. TujuanPenelitian... .7

F. ManfaatPenelitian... .7

BAB II. Kerangka Teoritis, Kerangka Berpikir, dan Pengajuan Hipotesis.. .9

A. KerangkaTeoritis ... .9

Model Pembelajaran Quantum Learning...9

a. Pengertian Pembelajaran... .9

b. Pengertian Quantum Learning... 10


(9)

d. Karakteristik Model pembelajaran quantum learning... 15

e. Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran quantum learning....17

f. Musik dalam model pembelajaran quantum learning...18

g. Musik sebagai penyemangat belajar siswa...25

1. Hakekat Belajar...30

2. Hakekat Mata Pelajaran Membatik...31

Penelitian yang Relevan ... 43

Kerangkaberpikir...44

Hipotesis Penelitian... 45

BAB III. MetodologiPenelitian ... 46

A. Desain Penelitian... 46

B. Variabel penelitian dan defenisi operasional ... 47

C. Populasi dan sampel penelitian ... 48

D. Instrumen penelitian ... 49

E. Teknik analisis data ... 50

F. Uji persyaratan analisis ... 53

G. Pengujian hipotesis... 54


(10)

ix

BAB IV.HasilPenelitian ... 87

A. Deskripsi Data Penelitian ... 87

B. Identifikasi Tingkat kecenderungan ... 91

C. UjiPersyaratanAnalisis ... 94

D. PengujianHipotesis... 95

E. PembahasanPenelitian ... 96

BAB V. Kesimpulandan Saran...100

A. Kesimpulan...100

B. Saran...100


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel Hal.

1. Daftar nilai hasil belajar siswa smk negeri 1 berastagi ... 4

2.Kelebihan dan kekurangan quantum learning... 18

3. Perbedaan belajar menggunakan musik dengan tanpa menggunakan musik ... 21

4. Desain penelitia... 46

5. Jumlah populasi penelitian ... 48

6. Jumlah Sampel Penelitian ... .49

7. Langkah–langkah pembelajaran kelas eksperimen... 61

8. Langkah–langkah pembelajaran kelas kontrol... ...69

9.Distribusi Hasil belajar dengan quantum learning...88

10. Distribusi Hasil belajar tanpa quantum learning...90

11.Tingkat kecenderungan hasil belajar dengan quantum learning...75

12. .Tingkat kecenderungan hasil belajar tanpa quantum learning...62

13. Uji Normalitas Data padaHasilBelajarMembatik di KelasEksperimen ... 94

14. Uji Homogenitas Data padaHasilBelajarMembatik di KelasKontrol ... 95


(12)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

1.Kain mori...33

2.Malam...33

3.Zat pewarna kain...34

4.Gawangan...35

5.Wajan...35

6.Kompor...37

7.Dingklik...37

8.Canting...37

9.Memanaskan malam...39

10.Proses mencanting...40

11.Proses Pelodoran...42

12. Histogram Variabel Hasil Belajar Membatik pada Kelas Eksperimen(X1)...89


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1...105

2. Lampiran 2...106

3. Lampiran 3...109

4. Lampiran 4...112

5. Lampiran 5...115

6. Lampiran 6...121

7. Lampiran 7...127

8. Lampiran 8...130

9. Lampiran 9...131

10. Lampiran 10...136


(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia. Pendidikan adalah usaha sadar yang sengaja dirancang untuk menciptakan kualitas Sumber Daya Manusia dengan adanya aktivitas pembelajaran. Melalui tujuan pendidikan nasional berdasarkan Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional, pemerintah berupaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia yang seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab ke masyarakat dan kebangsaan.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan bagian dari pendidikan menengah tingkat atas di Indonesia. Pendidikan kejuruan dalam SMK adalah bagian dari sistem pendidikan yang bertanggung-jawab untuk menciptakan Sumber Daya Manusia yang memiliki kemampuan, keterampilan dan keahlian sesuai dengan kejuruan jenis tertentu. Pendidikan SMK bertujuan meningkatkan kemampuan siswa untuk dapat mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian serta menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja dan mengembangkan sikap profesional.


(15)

2

Saat ini SMK menjadi salah satu prioritas untuk menghadapi era globalisasi dunia kerja. Lulusan SMK diharapkan dapat memberdayakan hasil belajar dan bisa berkarir di lapangan kerja yang lebih luas. Tetapi seiring dengan semakin banyak dan semakin bertambahnya lulusan SMK, hal ini menimbulkan persaingan yang semakin ketat dalam dunia kerja, baik persaingan antar lulusan setingkat sekolah menengah itu sendiri maupun dengan lulusan diatas jenjang sekolah menengah. Untuk mengatasi hal tersebut, SMK dituntut untuk terus meningkatkan kualitas seiring dengan perkembangan global dan membekali siswanya dengan kompetensi-kompetensi sesuai kebutuhan, baik yang berkaitan langsung dengan keterampilan siswa maupun kebutuhan dunia industri. Sehingga kompetensi yang dimiliki tersebut dapat saling mempengaruhi dan saling mendukung pada peningkatan keterampilan, perkembangan sikap dan kepribadian.

Belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam diri seseorang untuk mengetahui seberapa jauh perubahan yang terjadi pada seorang siswa yang mengikuti suatu pendidikan. penilaian dari hasil belajarnya berupa prestasi belajar. Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang setelah peserta didik melakukan perubahan belajar, baik di sekolah maupun di luar sekolah. prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang.

Dalam proses belajar mengajar disekolah, setiap siswa diberi pelajaran yang sama oleh guru namun hasil yang diperoleh siswa berbeda-beda. hal ini terjadi karena banyak siswa yang mengalami hambatan-hambatan dalam belajar, baik hambatan yang berasal dari faktor internal yaitu faktor yang bersumber dari


(16)

3

diri siswa itu sendiri maupun faktor eksternal yaitu faktor yang bersumber dari luar diri siswa.Salah satu faktor yang bersumber dari luar diri siswa adalah strategi atau metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru didalam kelas yang sering kali membuat siswa bosan sehingga minat untuk belajar dalam diri siswa pun berkurang.

Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan penulis pada tanggal 18 Mei 2014 yaitu dengan Ibu Murti Khairani Lubis S.Pd sebagai Guru bidang studi Pembuatan Kriya Tekstil Batik Tulis SMK Negeri 1 Berastagi, mengatakan bahwa dengan jumlah jam pelajaran yang cukup lama siswa tampak merasa lelah dan jenuh. Kejenuhan dan kelelahan yang melanda seorang siswa akan menurunkan hasil belajar siswa. Proses pembelajaran cenderung dilakukan dengan metode ceramah, teacher center dan pemberian tugas. Metode teacher center adalah proses pembelajaran yang terpusat pada guru, pencapaian materinya hanya terpusat pada buku dan guru.

Sesuai dengan tujuan pendidikan SMK jurusan Kriya Tekstil untuk menyiapkan tenaga kerja memasuki lapangan kerja, maka peserta didik haruslah mengetahui dasar desain, pengetahuan tekstil, dan salah satu diantaranya adalah pembuatan kriya tekstil dengan teknik batik tulis. Namun kenyataannya hasil belajar siswa dalam membuat kriya tekstil dengan teknik batik tulis sangat tidak memuaskan. Siswa yang hanya belajar dengan melihat contoh dari buku akan merasa malas dan menjadikan siswa sulit untuk mengerti pelajaran, sulit untuk mengingat pelajaran sehingga tugas yang diberikan sering tidak selesai, siswa


(17)

4

juga hanya bergantung pada guru sehingga tidak dapat mengembangkan diri hal ini membuat guru aktif dan siswa pasif , tidak kreatif dan mandiri.

Sejalan dengan data mata pelajaran batik tulis dibawah ini :

Tabel 1. Daftar Nilai Hasil Belajar Membuat Kriya Tekstil dengan Teknik Batik Tulis SMK Negeri 1 Berastagi

Lulusan Nilai A 90-100 Nilai B 80-89 Nilai C 75-79 Nilai D < 75 JumlahSiswa

2011 1 9 8 13 31

2012 2 4 10 16 32

2013 1 6 10 16 33

Jumlah 4 19 28 45 95

Sumber : Guru Bidang Studi SMK Negeri 1 Berastagi

Dari data yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa nilai rata – rata siswa tiga tahun terakhir tergolong masih rendah. kriteria ketuntasan maksimal yang telah ditetapkan oleh pihak SMK Negeri 1 Berastagi adalah 7,5. siswa yang memiliki nilai A sebanyak 4 orang, nilai B sebanyak 19 0rang, nilai C sebanyak 28 orang, dan nilai D 45 orang. Sehingga diketahui bahwa nilai batik tulis masih kurang memuaskan.

Pemilihan model pembelajaran merupakan cara yang dapat digunakan oleh guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan. Untuk menciptakan suasana kegiatan pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan peneliti ingin menerapkan model pembelajaran quantum learning yaitu dengan menggunakan iringan musik dalam


(18)

5

proses pembelajaran sehingga dalam proses pembelajaran tidak membosankan, bergairah dan bersemangat. Selain itu, terdapat berbagai peran dalam penggunaan musik dalam pembelajaran diantaranya, sebagai pendekatan belajar, membangun kecerdasan emosional dan meningkatkan aspek kognitif.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Model pembelajaran Quantum Learning sangat berpengaruh terhadap hasil belajar membuat kriya tekstil. Maka untuk itu penulis tertarik mengangkat judul penelitian ini sebagai berikut: “Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Learning terhadap hasil belajar membuat kriya tekstil dengan teknik batik tulis di SMK

Negeri 1 Berastagi”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada latar belakang maka dalam penelitian ini dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1) Jumlah jam pelajaran yang cukup lama membuat siswa merasa jenuh atau bosan.

2) Siswa sering tidak mengumpulkan tugas tepat pada waktunya.

3) Kejenuhan yang dirasakan siswa pada saat pembelajaran praktek kurang diperhatikan oleh guru.

4) Kurangnya variasi dalam proses pembelajaran membuat siswa merasa bosan.

5) Siswa kurang memiliki motivasi belajar dalam membuat kriya tekstil. 6) Nilai hasil belajar membuat batik tulis tidak memenuhi nilai ketuntasan.


(19)

6

C. Pembatasan Masalah

Banyak masalah-masalah yang terkait dengan penelitian ini. Agar penelitian dan pembahasan masalah lebih terarah dan terfokus sesuai tujuan penelitian, maka penelitian ini dibatasi pada :

1) Penelitian ini akan dilaksanakan pada siswa kelas X Kriya Tekstil SMK Negeri 1 Berastagi.

2) Membatik dibatasi hanya pada materi batik tulis pada taplak meja.

3) Model pembelajaran yang akan digunakan untuk penelitian ini dibatasi hanya menggunakan model pembelajaran Quantum Learning.

D. Rumusan Masalah

Sesuai pembatasan masalah tersebut diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1) Bagaimana hasil belajar batik tulis pada siswa kelas X SMK Negeri 1

Berastagi.

2) Bagaimana penggunaan model pembelajaran quantum learning pada mata

pelajaran membatik tulis bagi siswa kelas X SMK Negeri 1 Berastagi. 3) Bagaimana pengaruh model pembelajaran quantum learning terhadap hasil

belajar pada pembuatan batik tulis pada taplak meja kelas X Kriya Tekstil SMK Negeri 1 Berastagi?


(20)

7

E.Tujuan Penelitian

1) Untuk mengetahui hasil belajar pembuatan kriya tekstil dengan teknik batik tulis dengan menggunakan metode quantum learning pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Berastagi.

2) Untuk mengetahui penggunaan model pembelajaran quantum learning pada mata pelajaran membatik tulis bagi siswa kelas X SMK Negeri 1 Berastagi.

3) Untuk mengetahui pengaruh hasil belajar pembuatan kriya tekstil dengan teknik batik tulis dengan menggunakan metode quantum learning pada siswa kelas X SMK Negeri 1 Berastagi.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

a) Menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan kegiatan ilmiah.

b) Sebagai sumbangan pemikiran dalam usaha meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran Quantum

Learning.

c) Mendapat pengalaman melalui sebuah penelitian dalam menentukan dan menggunakan model pembelajaran.


(21)

8

2. Bagi Sekolah

a) Dapat memberikan informasi mengenai manfaat penerapan model pembelajaran yang tepat, sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan serta perkembangan teknologi dan arus informasi.

b) Dapat memberikan informasi dalam pelaksanaan pembelajaran yang berorientasi pada penggunaan model pembelajaran Quantum Learning. c) Hasil penelitian diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan referensi untuk pemilihan strategi pelaksanakan proses pembelajaran membatik dengan kompetensi membuat batik cap di SMK Negeri 1 Berastagi.

3. Bagi Prodi Pendidikan Teknik Busana

a) Sebagai bahan referensi tambahan bagi penelitian yang relevan selanjutnya.

b) Hasil penelitian ini dapat dipergunakan untuk pengembangan materi bahan pengajaran yang terkait.

c) Memberikan sumbangan pemikiran bagi civitas akademik dalam bidang pendidikan, khususnya tentang pengaruh model pembelajaran

Quantum Learning terhadap motivasi belajar siswa pada pelajaran


(22)

100

100 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Hasil belajar membuat kriya tekstil dengan menggunakan model pembelajaran quantum learning pada siswa kelas X Kriya Tekstil dengan teknik batik tulis SMK Negeri 1 Berastagi cenderung Tinggi.

2. Hasil belajar membuat kriya tekstil tanpa menggunakan model pembelajaran quantum learning pada siswa kelas X Kriya Tekstil dengan teknik batik tulis SMK Negeri 1 Berastagi cenderung Kurang.

3. Terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran quantum learning terhadap hasil belajar membuat kriya tekstil kelas XI Kriya Tekstil dengan teknik batik tulis SMK Negeri 1 Berastagi dimana nilai thitung> ttabel

atau 12,02 > 1,671.

B. Saran

1. Diharapkan guru menggunakan model pembelajaran quantum learning serta melakukan pengembangan model pembelajaran yang lebih kreatif dan bervariasi sehingga siswa lebih menarik dan mudah memahami materi pembelajaran yang disampaikan.

2. Diharapkan kepada siswa agar lebih kreatif dan inovatif dalam membuat batik tulis dengan mempelajari lebih dulu teori pembuatan batik tulis


(23)

101

dengan baik, sehingga mampu membuat batik tulis dengan lebih sempurna.

3. Dari hasil penelitian terdapat pengaruh hasil belajar membuat batik tulis dengan model pembelajaran quantum learning sehingga diharapkan guru mengembangkan model pembelajaran quantum learning yang digunakan khususnya dalam pembelajaran membuat kriya tekstil dengan teknik batik tulis.


(24)

102

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. (2003) . Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

De Porter,dkk .(2010). Quantum Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning Di

ruang-ruang kelas. Bandung: Mizan Media Utama(MMU).

De Porter, Bobbi & Mike Hernacki. (2013). Quantum Learning: Membiasakan

Belajar Nyaman dan Menyenangkan . Bandung: Kaifa.

Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djon. (2009). Psikologi Musik. Yogyakarta: Buku Baik.

Faidi, Ahmad. (2013). Tutorial Mengajar. Jogjakarta: DIVA Press.

Ginting, Abdurrohman. (2010). Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Humaniora.

Gunarsa, dkk. (2006). Psikologi Remaja. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia. Hadisuryo, dkk. (2011) . Kamus Mode Indonesia. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Hakim, Thursam. (2006). Belajar dan pembelajaran. Jogjakarta: DIVA Press. Hamalik, Oemar. (2011). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Irianto, Agus. (2009). Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Kencana. Istarani.(2012). 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.

Kuny, Fajar. (2012). Pengaruh Model Pembelajaran quantum Learning terhadap

Motivasi Belajar menjahit busana wanita di SMK Negeri 6 Purworejo.

Skripsi. Program sarjana Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta. Milfayetty, Sri,dkk. (2010). Psikologi Pendidikan. Medan: Pps Unimed.


(25)

103

Riduwan. (2010). Belajar Mudah Penelitian untuk guru, karyawan dan peneliti

pemula. Bandung: Alfabeta.

Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Sarwono, Sarlito. (2006). Psikologi Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Slameto. (2010). Belajar dan faktor- faktor yang mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Soeharto, H.M. (2010). Batik . Jakarta : Penerbit Seri Buku Indonesia Indah. Sudjana. (2008). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiono. ( 2008). Metode penelitian Pendidikan Pendekatan kuantitatif, kualitatif,

dan R & D. Bandung: Alfabeta.

. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R & D. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi, Arikunto.(2006). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sumiati , Asra .(2008). Metode pembelajaran. Bandung: Cv Wahana Prima. Yamin, Martinis. (2006). Stategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta :

Gaung Persada Press.

Yuliyani, Witri. (2014). Pemanfaatan Musik Dalam Prose Belajar Mengajar.

Program sarjana Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.

Yusuf, Syamsu. (2006). Psikologi Pendidikan Anak dan Remaja. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

http://Natural Color Batik, diakses tanggal 23 juni 2015. http://sejarah batik nasional -html.diakses tanggal 24 juni i 2015.


(26)

104

http://Pemanfaatan Musik dalam Proses Belajar Mengajar ~ Mata Hati.html. Diakses 9 mei 2015.

“Sejarah batik di Indonesia”,http://lifestyle.okezone.com, edisi senin, 5 Oktober 2015.


(1)

2. Bagi Sekolah

a) Dapat memberikan informasi mengenai manfaat penerapan model pembelajaran yang tepat, sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan serta perkembangan teknologi dan arus informasi.

b) Dapat memberikan informasi dalam pelaksanaan pembelajaran yang berorientasi pada penggunaan model pembelajaran Quantum Learning. c) Hasil penelitian diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan referensi untuk pemilihan strategi pelaksanakan proses pembelajaran membatik dengan kompetensi membuat batik cap di SMK Negeri 1 Berastagi.

3. Bagi Prodi Pendidikan Teknik Busana

a) Sebagai bahan referensi tambahan bagi penelitian yang relevan selanjutnya.

b) Hasil penelitian ini dapat dipergunakan untuk pengembangan materi bahan pengajaran yang terkait.

c) Memberikan sumbangan pemikiran bagi civitas akademik dalam bidang pendidikan, khususnya tentang pengaruh model pembelajaran Quantum Learning terhadap motivasi belajar siswa pada pelajaran membatik dengan kompetensi membuat batik tulis.


(2)

100

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Hasil belajar membuat kriya tekstil dengan menggunakan model pembelajaran quantum learning pada siswa kelas X Kriya Tekstil dengan teknik batik tulis SMK Negeri 1 Berastagi cenderung Tinggi.

2. Hasil belajar membuat kriya tekstil tanpa menggunakan model pembelajaran quantum learning pada siswa kelas X Kriya Tekstil dengan teknik batik tulis SMK Negeri 1 Berastagi cenderung Kurang.

3. Terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran quantum learning terhadap hasil belajar membuat kriya tekstil kelas XI Kriya Tekstil dengan teknik batik tulis SMK Negeri 1 Berastagi dimana nilai thitung> ttabel atau 12,02 > 1,671.

B. Saran

1. Diharapkan guru menggunakan model pembelajaran quantum learning serta melakukan pengembangan model pembelajaran yang lebih kreatif dan bervariasi sehingga siswa lebih menarik dan mudah memahami materi pembelajaran yang disampaikan.

2. Diharapkan kepada siswa agar lebih kreatif dan inovatif dalam membuat batik tulis dengan mempelajari lebih dulu teori pembuatan batik tulis


(3)

dengan baik, sehingga mampu membuat batik tulis dengan lebih sempurna.

3. Dari hasil penelitian terdapat pengaruh hasil belajar membuat batik tulis dengan model pembelajaran quantum learning sehingga diharapkan guru mengembangkan model pembelajaran quantum learning yang digunakan khususnya dalam pembelajaran membuat kriya tekstil dengan teknik batik tulis.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, M. (2003) . Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

De Porter,dkk .(2010). Quantum Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning Di ruang-ruang kelas. Bandung: Mizan Media Utama(MMU).

De Porter, Bobbi & Mike Hernacki. (2013). Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan . Bandung: Kaifa.

Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djon. (2009). Psikologi Musik. Yogyakarta: Buku Baik.

Faidi, Ahmad. (2013). Tutorial Mengajar. Jogjakarta: DIVA Press.

Ginting, Abdurrohman. (2010). Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Humaniora.

Gunarsa, dkk. (2006). Psikologi Remaja. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia. Hadisuryo, dkk. (2011) . Kamus Mode Indonesia. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Hakim, Thursam. (2006). Belajar dan pembelajaran. Jogjakarta: DIVA Press. Hamalik, Oemar. (2011). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Irianto, Agus. (2009). Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Kencana. Istarani.(2012). 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.

Kuny, Fajar. (2012). Pengaruh Model Pembelajaran quantum Learning terhadap Motivasi Belajar menjahit busana wanita di SMK Negeri 6 Purworejo. Skripsi. Program sarjana Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta. Milfayetty, Sri,dkk. (2010). Psikologi Pendidikan. Medan: Pps Unimed.


(5)

Riduwan. (2010). Belajar Mudah Penelitian untuk guru, karyawan dan peneliti pemula. Bandung: Alfabeta.

Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Sarwono, Sarlito. (2006). Psikologi Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Slameto. (2010). Belajar dan faktor- faktor yang mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Soeharto, H.M. (2010). Batik . Jakarta : Penerbit Seri Buku Indonesia Indah. Sudjana. (2008). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiono. ( 2008). Metode penelitian Pendidikan Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R & D. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi, Arikunto.(2006). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sumiati , Asra .(2008). Metode pembelajaran. Bandung: Cv Wahana Prima. Yamin, Martinis. (2006). Stategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta :

Gaung Persada Press.

Yuliyani, Witri. (2014). Pemanfaatan Musik Dalam Prose Belajar Mengajar. Program sarjana Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.

Yusuf, Syamsu. (2006). Psikologi Pendidikan Anak dan Remaja. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

http://Natural Color Batik, diakses tanggal 23 juni 2015. http://sejarah batik nasional -html.diakses tanggal 24 juni i 2015.


(6)

http://Pemanfaatan Musik dalam Proses Belajar Mengajar ~ Mata Hati.html. Diakses 9 mei 2015.

“Sejarah batik di Indonesia”,http://lifestyle.okezone.com, edisi senin, 5 Oktober 2015.