HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN HASIL PENGETAHUAN BATIK TEKNIK IKAT CELUP SISWA KELAS XI KRIYA TEKSTIL SMK NEGERI I BERASTAGI.

(1)

HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN HASIL

PENGETAHUAN BATIK TEKNIK IKAT CELUP SISWA

KELAS XI KRIYA TEKSTIL SMK NEGERI I BERASTAGI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Oleh :

RIBKA BR. TARIGAN

509143030

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

(5)

i

ABSTRAK

Ribka br. Tarigan, NIM: 509143030. Hubungan Kemandirian Belajar dengan Hasil Pengetahuan Batik Teknik Ikat Celup Siswa Kelas XI Kriya Tekstil SMK Negeri I Berastagi. Program Studi Pendidikan Tata Busana. Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) sejauh mana kemandirian belajar mata

pelajaran batik teknik ikat celup siswa kelas XI KT SMK Negeri I Berastagi(2)hasil pengetahuan mata pelajaran batik teknik ikat celup siswa kelas XI KT SMK Negeri I Berastagi; (3) Hubungan yang positif antara Kemandirian Belajar dengan Hasil Pengetahuan Siswa Kelas XI KT SMK Negeri I Berastagi.

Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas XI Jurusan Kriya Tekstil SMK Negeri 1 Berastagi sebanyak tiga kelas dengan jumlah 99 orang. Pengambilan sampel digunakan teknik purposive sampling, sehingga jumlah sampel penelitian adalah 67 orang siswa kelas XI KT 1 dan XI KT 3. Metode pengumpulan data menggunakan angket dan tes pengetahuan penguasaan materi mata pelajaran batik teknik ikat celup. Analisis data menggunakan teknik deskriptif, persyaratan analisis dengan uji normalitas, homogenitas dan uji hipotesis dengan korelasi product moment.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemandirian belajar siswa dikategorikan cenderung cukup sebesar 40% dan hasil pengetahuan belajar siswa cenderung cukup sebesar 45%. Hasil uji persyaratan analisis menunjukkan bahwa sebaran data hasil belajar siswa yang memiliki kemandirian belajar berdistribusi tidak normal dimana 19,39 > 11,070,dan data hasil pengetahuan belajar siswa berdistribusi tidak normal dimana 66,002 > 11.070. Kedua varians data adalah homogen karena Fhitung < Ftabel (1,2 < 1,79 ). Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat adanya hubungan kemandirian belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran batik teknik ikat celup siswa kelas XI KT SMK Negeri I Berastagi.


(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan segala karunia yang dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Adapun kripsi ini mengungkap, “Hubungan Kemandirian Belajar Dengan Hasil Pengetahuan Batik Teknik Ikat Celup Siswa Kelas XI SMK Negeri I Berastagi”.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi isi maupun tutur bahasa, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk penyempurnaan skripsi ini. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis dengan hormat dan segala ketulusan serta kerendahan hati mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd. Selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, selaku Wakil Dekan I Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dra. Dina Ampera, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan, serta sebagai Dosen Penasehat Akademik dan penguji skripsi yang telah banyak sekali meluangkan waktu untuk membantu, membimbing dan memberikan arahan kepada penulis sehingga skripsi ini selesai dengan baik.

4. Ibu Dra. Nurmaya Napitu, M.Si, selaku Ketua Prodi Pendidikan Tata Busana Universitas Negeri Medan, serta sebagai Dosen penguji skrpsi yang telah banyak memberi masukan kepada penulis dalam perbaikan skripsi ini.


(7)

iii

5. Ibu Dra. Hotmaria Tampubolon, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi, yang telah banyak meluangkan waktu memberikan bimbingan, arahan, dukungan, semangat dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

6. Ibu Dra. Nurhayati Tanjung, M.Pd selaku dosen penguji yang telah banyak memberi masukan kepada penulis dalam perbaikan skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan, terkhusus dosen Jurusan PKK yang telah memberi ilmu dan wawasan kepada penulis.

8. Bapak Drs. Kelion, Kepala SMK Negeri I Berastagi yang telah memberikan izin penelitian kepada penulis.

9. Ibu Roslilayanti Harahap, S.Pd selaku Guru Mata Pelajaran Batik Teknik Ikat Celup yang telah membantu penulis dalam proses penelitian.

10.Keluarga besar Tarigan Tambak, teristimewa kepada Ayahanda tercinta Alm. B. Tarigan dan Ibunda tercinta Almh. T. br. Sinulingga, terimakasih untuk kasih sayang dan doa yang sudah Ayah dan Ibu berikan kepada penulis selama ini,serta abang, kakak dan adik yang telah memberikan dukungan, semangat dan doanya kepada penulis selama perkuliahan dan dalam menyelesaikan skripsi ini.

11.Teman – teman sekerja dipelayanan GBKP runggun Pancur Batu, Guru KaKr, Permata Reformanda dan Permata Runggun P.Batu, serta rekan sekerja di Kampoeng Stakoetoe Oudbound, yang sudah memberikan semangat dan doanya kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini


(8)

iv

12.Sahabat tersayang, Eka Darmawati Saragih,Nur Asmah Purba, Rina Meliala, Nanda Wadian, Cory Dewi Bukit, Nova Alemina Manik, Aprina Pandia, Debora Depari serta teman – teman seperjuangan mahasiswa Busana stambuk „09 dalam menyelesaiakan skripsi ini yang tidak henti – hentinya memberikan semangat serta dukungan kepada penulis.

Akhir kata semoga skripsi ini berguna bagi setiap pembaca. Demikian yang dapat penulis sampaikan, atas segala bentuk dan perhatiannya penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Agustus 2016 Penulis

Ribka br. Tarigan NIM : 509143030


(9)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN . ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Kegunanaan/Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teori ... 9

B. Penelitian yang Relevan ... 38

C. Kerangka Berfikir ... 38

D. Hipotesis Penelitian... 39

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 41

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 44

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 45


(10)

vi

E. Teknik Analisis Data ... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Penelitian ... 59

B. Tingkat Kecenderungan Penelitian ... 61

C. Uji Persyaratan Analisis ... 63

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 67

B. Saran ... 67


(11)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1 .Pensil ... 30

2. Jarum dan Gunting . ... 30

3. Balok ... 31

4. Kompor dan Panci ... 32

5. Sendok Kayu ... 32

6. Tali Rafiah dan Karet Gelang ... 33

7. Bahan Pengisi ... 34

8. Zat Pewarna Kain ... 35

9. Baju Kaos dan Kain Mori ... 35

10. Garam dan Cuka ... 37

11. Contoh Hasil Batik Teknik Ikat Celup ... 37


(12)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Jumlah Populasi Penelitian ... 45

2. Skala Likert ... 48

3. Kisi – kisi Angket Kemandirian Belajar ... 48

4. Kisi – kisi Tes Hasil Belajar Batik Teknik Ikat Celup ... 49

5.Distribusi frekuensi Variabel Data Kemandirian Belajar . ... 59

6.Distribusi frekuensi Variabel Data Hasil Belajar . ... 59

7.Tingkat Kecenderungab Data kemandirian Belajar. ... 61


(13)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Angket Kemandirian Belajar ... 71

2. Soal Tes ... 75

3. Perhitungan Uji Validitas angket ... 82

4. Perhitungan Uji Realibilitas Angket ... 86

5. Perhitungan Uji Validitas Tes . ... 90

6.Perhitungan Rata – Rata, SD,Distribusi Frekuensi. ... 107

7.Tingkat Kecendrungan Data . ... 112

8.Perhitungan Uji Normalitas. ... 115

9.Uji Homogenitas Data Penelitian . ... 118

10.Uji Hipotesis . ... 119


(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekolah sebagai suatu institusi atau lembaga pendidikan merupakan sarana untuk melaksanakan pelayanan belajar dan proses pendidikan. Sekolah bukan hanya dijadikan sebagai suatu tempat berkumpul antara guru dan peserta didik, melainkan sebagai suatu sistem yang sangat kompleks dan dinamis, dan merupakan wadah tempat proses pendidikan dilakukan. Lebih dari itu kegiatan inti dari sekolah adalah mengelola Sumber Daya Manusia yang diharapkan menghasilkan lulusan yang berkualitas, sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat. Lulusan sekolah diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan kepada pembangunan bangsa.

Salah satu lembaga formal adalah sekolah menengah kejuruan (SMK) yang diharapkan mampu melaksanakan tujuan pendidikan nasional yaitu menghasilkan siswa yang terampil dan siap bekerja dalam dunia usaha, sekaligus memberikan bekal untuk melanjutkan pendidikan kejuruan yang lebih tinggi. SMK dikatakan formal karena sistemnya sudah terstandarisasi. Dalam peraturan pemerintah Republik Indonesia No. 19 tahun 2005 tentang standar pendidikan Nasional dikatakan bahwa, standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum negara kesatuan Republik Indonesia (PP No. 19 tahun 2005 Bab 1 pasal 1 ayat 1). Sebagai lembaga pendidikan SMK memiliki bidang keahlian yang berbeda dan disesuaikan dengan


(15)

2

lapangan kerja yang ada. Di SMK para siswa di didik dan dilatih agar profesional dalam bidang keahliannya masing – masing. Dalam mewujudkan siswa yang profesional di bidang keahliannya harus melalui berbagai proses pembelajaran, begitu juga tersedianya alat ukur untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa.

SMK Negeri I Berastagi merupakan satu lembaga pendidikan kejuruan formal yang terdiri dari empat program keahlian, yaitu : Kriya Tekstil, Kriya Kayu,TPHP dan Perhotelan. Program keahlian Kriya Tekstil memiliki banyak program mata pelajaran produktif untuk mendukung tercapainya lulusan yang bermutu, diantaranya adalah batik teknik ikat celup.Pembuatan batik teknik ikat celup dibutuhkan kemampuan menguasai teori dan praktek membatik sesuai dengan motif yang diinginkan. Karena kemampuan ini merupakan dasar di dalam pembuatan batik teknik ikat celup. Bagus tidaknya hasil jadi suatu produk batik tergantung dari kemampuan seseorang didalam menguasai materi batik teknik ikat celup.

Batik teknik ikat celup merupakan pelajaran yang mempelajari tentang pembuatan batik dengan teknik ikat celup, dimana pada pelajaran ini siswa diharapkan aktif pada saat proses pembelajaran berlangsung, dapat menyelesaikan tugas dengan baik serta mampu mencapai nilai KKM yang ditetapkan.

Tinggi rendahnya hasil belajar siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain faktor internal dan eksternal. Dalam bukunya (Dimyati dan Mudjiono,2009) menyebutkan:“Faktor internal (dari dalam diri siswa) meliputi hal-hal seperti: 1) sikap terhadap belajar, 2) motivasi belajar, 3) konsentrasi belajar, 4) kemampuan mengelola bahan belajar, 5) kemampuan menggali hasil


(16)

3

belajar yang tersimpan, 6) kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar, 7) rasa percaya diri siswa, 8) intelegensi dan keberhasilan belajar, 9) kebiasaan belajar dan 10) cita-cita siswa. Sedangkan faktor eksternal (dari luar siswa) meliputi hal-hal sebagai berikut: 1) Guru sebagai pembina belajar, 2) Prasarana dan sarana pembelajaran, 3) Kebijakan penilaian, 4) Lingkungan sosial siswa di sekolah dan 5) Kurikulum sekolah”.

Rendahnya hasil belajar batik teknik ikat celup juga terjadi karena proses pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas masih mengunakan metode pembelajaran konvensional, dimana pembelajaran berpusat pada guru (Teacher-Centered) bukan berpusat pada siswa (Student -(Teacher-Centered). Hal ini dapat dilihat dari kenyataan bahwa selama proses pembelajaran berlangsung siswa terlihat kurang aktif, baik bertanya maupun memberikan ide atau pendapat saat guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi pembelajaran batik teknik ikat celup yang belum dipahami. Pembelajaran konvensional menggunakan metode ceramah didominasi pada pembelajaran batik teknik ikat celup cenderung berorientasi pada materi yang tercantum pada buku panduan dan jarang mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari. Ketika guru menjelaskan materi pembelajaran batik teknik ikat celup, siswa cenderung diam dan hanya mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru,belum terlihat variasi pembelajaran dalam kegiatan proses belajar mengajar di dalam kelas untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik.

Berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru bidang studi Batik Teknik Ikat Celup Kelas XI KT di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1


(17)

4

Berastagi dikatakan bahwa, prestasi belajar secara individu mata pelajaran batik teknik ikat celup masih rendah,yaitu masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM),hal ini dikatakan dengan masih banyaknya siswa yang mengikuti program remidi saat megerjakan tugas akhir semester sampai dengan 70%. Hal ini terlihat dari data dokumentasi guru mata pelajaran Batik Teknik Ikat Celup siswa kelas XI Kriya Tekstil T/A 2013 s/d T/A 2015 dengan jumlah 299 siswa yang terdiri dari 3 kelas. Siswa yang memiliki nilai kategori A (sangat baik) 7%, nilai pada kategori B (baik) 23% dan C (cukup/kurang) 70 % (lampiran1). Guru bidang studi menyatakan bahwa siswa tidak memperhatikan penjelasan guru,siswa juga tidak membaca buku-buku pelajaran dan tidak mengerjakan tugas kalau tidak diperintahkan oleh guru. Siswa cenderung mengerjakan tugas disaat tugas akan dikumpulkan dan mengandalkan bantuan teman,siswa tidak berani mengerjakan tugasnya sendiri dan malas untuk berusaha. Siswa belum dapat merancang belajar secara mandiri sehingga siswa menjadi cepat bosan, kurang berkonsentrasi, dan kurang aktif dalam pembelajaran. Kondisi yang demikian menunjukkan kurangnya kemandirian siswa dalam pembelajaran batik teknik ikat celup.

Dalam proses pembelajaran diperlukan adanya kemandirian belajar dari dalam diri siswa agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik sehingga prestasi belajar siswa dapat maksimal. Brookfield (dalam Yamin, 2008: 115) mengatakan bahwa belajar mandiri adalah belajar yang dilakukan siswa secara bebas menentukan tujuan belajarnya, merencanakan proses belajarnya, strategi belajarnya, menggunakan sumber-sumber belajar yang dipilihnya, membuat keputusan akademik, dan melakukan kegiatan-kegiatan untuk tercapainya tujuan


(18)

5

belajarnya. Kemandirian belajar berpengaruh terhadap prestasi belajarnya, termasuk dalam mata pelajaran batik teknik ikat celup. Hal ini bisa terjadi karena anak mulai percaya terhadap kemampuannya sendiri, disiplin, dan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mengejar prestasi, sehingga mereka tidak merasa rendah diri dan siap mengatasi segala masalah yang akan muncul sehingga prestasi akan meningkat.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis merasa tertarik untuk mengangkat

masalah tersebut dengan judul “ Hubungan Kemandirian Belajar Dengan Hasil

Pengetahuan Batik Teknik Ikat Celup Siswa Kelas XI Kriya Tekstil SMK Negeri I Berastagi”.

B. Indentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dapat diindentifikasikan masalah – masalah yang terjadi dalam hasil belajar batik teknik ikat celup siswa kelas XI KT SMK Negeri I Berastagi adalah sebagai berikut :

1. Rendahnya nilai rata – rata mata pelajaran batik teknik ikat celup siswa kelas XI KT SMK Negeri I Berastagi.

2. Kurangnya kemandirian belajar siswa dalam mata pelajaran batik teknik ikat celup siswa kelas XI KT SMK Negeri I Berastagi.

3. Kurangnya kemampuan pengetahuan siswa dalam mata pelajaran teknik ikat celup siswa kelas XI KT SMK Negeri I Berastagi.

4. Hasil belajar mata pelajaran batik teknik ikat celup siswa kelas XI KT SMK Negeri Berastagi masih di bawah nilai KKM.


(19)

6

5. Kurangnya perhatian siswa pada saat guru menerangkan materi pembelajaran batik teknik ikat celup.

6. Kurangnya variasi pembelajaran yang disampaikan oleh guru bidang studi batik teknik ikat celup.

C. Pembatasan Masalah

Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan pada latar belakang masalah dan indentifikasi masalah serta untuk memperjelas permasalahan yang diteliti perlu diadakan pembatasan masalah. Berkaitan dengan itu penulis membatasi permasalahan ini pada masalah yaitu :

1. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XI Kriya Tekstil SMK Negeri I Berastagi tahun ajaran 2015/2016.

2. Kemandirian belajar mata pelajaran Batik Teknik Ikat Celup pada materi batik teknik ikat celup siswa kelas XI KT SMK Negeri I Berastagi.

3. Hasil belajar pengetahuan kognitif mata pelajaran batik teknik ikat celup siswa kelas XI KT SMK Negeri I Berastagi.

4. Materi pokok dalam penelitian ini adalah pengertian batik teknik ikat celup,alat dan bahan pembuatan batik teknik ikat celup dan pewarnaan batik teknik ikat celup.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka disusun rumusan masalah sebagai berikut :


(20)

7

1. Bagaimana kemandirian belajar batik teknik ikat celup siswa kelas XI KT SMK Negeri I Berastagi tahun ajaran 2015/2016?

2. Bagaimana hasil pengetahuan batik teknik ikat celup siswa kelas XI KT SMK Negeri I Berastagi tahun ajaran 2015/2016?

3. Bagaimana hubungan kemandirian belajar terhadap hasil pengetahuan batik teknik ikat celup siswa kelas XI KT SMK Negeri I Berastagi tahun ajaran 2015/2016?

E. Tujuan Penelitian

Setiap usaha yang dilakukan berhasil apabila terlebih dahulu ada tujuan,demikian juga penelitian ini harus mempunyai tujuan tertentu agar dapat memberi gambaran secepatnya sesuai data – data peneliti yang dilaksanakan,adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui kemandirian belajar siswa kelas XI KT SMK Negeri I Berastagi.

2. Untuk mengetahui hasil pengetahuan batik teknik ikat celup siswa kelas XI KT SMK Negeri I Berastagi.

3. Untuk mengetahui adakah hubungan kemandirian belajar terhadap hasil pengetahuan batik teknik ikat celup siswa kelas XI SMK Negeri I Berastagi.

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas, diharapkan hasil penelitian ini memiliki beberapa menfaat sebagai berikut:


(21)

8

Hasil penelitian ini diharapkan agar guru dapat memberi motivasi kepada siswa sehingga membangkitkan kemandirian belajar batik teknik ikat celup siswa.

2. Siswa

Sebagai bahan masukan bagi siswa untuk meningkatkan kemandirian belajarnya khususnya dalam mata pelajaran batik teknik ikat celup.

3. Sekolah

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan dalam upaya meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran di sekolah.

4. Bagi Peneliti

Menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan kegiatan ilmia


(22)

67

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Tingkat kemandirian belajar siswa kelas XI KT SMK Negeri I Berastagi cenderung cukup.

2. Tingkat hasil pengetahuan batik teknik ikat celup siswa kelas XI KT SMK Negeri I Berastagi cenderung cukup.

3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kemandirian belajar siswa dengan hasil pengetahuan batik teknik ikat celup siswa kelas XI KT SMK Negeri I Berastagi.

B. Saran

Untuk perbaikan dan penelitian selanjutnya, ada beberapa saran yang diberikan antara lain :

1. Diharapkan pada para pengajar untuk selalu memperbaiki dan mengevaluasi diri dalam mengajar sehingga dapat menciptakan suasana belajar yang bervariasi,harmonis dan bersemangat sehingga dapat mengembangkan kemandirian belajar siswa lebih tinggi lagi.

2. Diharapakan kepada siswa untuk selalu berkreasi,berpartisipasi aktif dan memiliki kemandirian belajar yang tinggi dalam pembelajaran sehingga


(23)

68

tujuan dari pembelajaran dapat tercapai dan memiliki nilai yang bagus sesuai KKM yang sudah ditentukan.


(24)

69

DAFTAR PUSTAKA

Amri, Sofan (2010). Konstruksi Pengembangan Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustaka

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian (Rev.ed). Jakarta: Rineka Cipta. ________________. 2007. Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan (Rev.ed). Jakarta : Bumi Aksara

Asra dan Sumiati. (2013). Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima. Aswan dan Bahri. (2006). Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: Rineka Cipta Bahri. (2003). Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya : Usaha Nasional Budiyono,dkk (2008). Kriya Tekstil. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen

Pendidikan Nasional.

Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Fitrihana,Noor. (2008). Pengetahuan Tekstil. Diakses pada 16 Agustus 2015 dari

https://batikyogya.wordpress.com/2008/08/21/pengetahuan-tekstil/ Hamdani.(2010). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Irianto, Agus, (2004). Statistik : Konsep Dasar dan Aplikasinya (Red.ed). Jakarta : Kencana.

Maniha,Roy. (2011). Pengertian Hasil Belajar Menurut Ahli. Diakses 01 Juli 2015 dari http://adhegora.blogspot.com/2012/04/metode-drill-menurut-para-ahli.html

Marcellina.2014 .Hubungan Kemandirian Belajar dengan Hasil Belajar Rias Wajah Panggung Pada Siswa Kelas XI SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam.Skripsi.UNIMED.

Muda, Ahmad. (2006). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta : Reality Publisher

Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran.Jakarta: Kencana Prenada. Setyosari,Punaji.(2010).Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangannya. Jakarta:Kencana.

Sirait, Corri Rebekka. (2013). Hubungan Kemampuan Mengambil Ukuran Tubuh Dengan hasil Jahitan Kebaya Modifikasi Pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Logubiti. Medan: UNIMED.


(25)

70

70 Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi.Jakarta: Rineka

Cipta.

Sudjana. (2005). Metode Statistik (Red.ed). Bandung: Tarsito.

Sugiono,(2008). Metedo Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sukaryo,Adija Putra, (2012). Pengertian Bahan Tekstil. Diakses pada 22 Juli 2015 dari http://belajardisainbusana.blogspot.com/2012/10/pengertian-bahan-tekstil.html.

Sumarno, Alim.(2011). Pengertian Hasil Belajar.Diakses pada 16 agustus 2015 http://elearning.unesa.ac.id/tag/teori-hasil-belajar-gagne-dan-dricoll, Syaodih S,Nana. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:PT Remaja

Rosdakarya.

Tahar,Irzan. (2006).Hubungan Kemandirian Belajar Dan Hasil Belajar Pada Pendidikan Jarak Jauh.Skripsi.UNJ

Trianto.(2009).Mendesain Model Pembelajaran Inivatif Progesif.Jakarta:Kencana Uno,Hamza B. (2009). Perencanaan Pembelajaran.Jakarta:Bumi. Aksara.

Yamin. (2003). Strategi & Metode dalam Model Pembelajaran: GP Press Group https://batikyogya.wordpress.com/2008/08/21/pengetahuan-tekstil/. Diakses pada tanggal 23 Mei 2015.

http://idkf.bogor.net/yuesbi//edukasi.net/SMK/Tata.Busana/. Diakses pada tanggal 23 Mei 2015.

http://newsananta.blogspot.com/2009/03/tekstil.html. Diakses pada tanggal 2 Februari 2016.

http://tekstil2012.blogspot.com/2012/11/pengertian-tekstil.html. Diakses pada tanggal 23 Mei 2015.


(1)

1. Bagaimana kemandirian belajar batik teknik ikat celup siswa kelas XI KT SMK Negeri I Berastagi tahun ajaran 2015/2016?

2. Bagaimana hasil pengetahuan batik teknik ikat celup siswa kelas XI KT SMK Negeri I Berastagi tahun ajaran 2015/2016?

3. Bagaimana hubungan kemandirian belajar terhadap hasil pengetahuan batik teknik ikat celup siswa kelas XI KT SMK Negeri I Berastagi tahun ajaran 2015/2016?

E. Tujuan Penelitian

Setiap usaha yang dilakukan berhasil apabila terlebih dahulu ada tujuan,demikian juga penelitian ini harus mempunyai tujuan tertentu agar dapat memberi gambaran secepatnya sesuai data – data peneliti yang dilaksanakan,adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui kemandirian belajar siswa kelas XI KT SMK Negeri I Berastagi.

2. Untuk mengetahui hasil pengetahuan batik teknik ikat celup siswa kelas XI KT SMK Negeri I Berastagi.

3. Untuk mengetahui adakah hubungan kemandirian belajar terhadap hasil pengetahuan batik teknik ikat celup siswa kelas XI SMK Negeri I Berastagi.

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas, diharapkan hasil penelitian ini memiliki beberapa menfaat sebagai berikut:


(2)

8

Hasil penelitian ini diharapkan agar guru dapat memberi motivasi kepada siswa sehingga membangkitkan kemandirian belajar batik teknik ikat celup siswa.

2. Siswa

Sebagai bahan masukan bagi siswa untuk meningkatkan kemandirian belajarnya khususnya dalam mata pelajaran batik teknik ikat celup.

3. Sekolah

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan dalam upaya meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran di sekolah.

4. Bagi Peneliti

Menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan kegiatan ilmia


(3)

67

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Tingkat kemandirian belajar siswa kelas XI KT SMK Negeri I Berastagi cenderung cukup.

2. Tingkat hasil pengetahuan batik teknik ikat celup siswa kelas XI KT SMK Negeri I Berastagi cenderung cukup.

3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kemandirian belajar siswa dengan hasil pengetahuan batik teknik ikat celup siswa kelas XI KT SMK Negeri I Berastagi.

B. Saran

Untuk perbaikan dan penelitian selanjutnya, ada beberapa saran yang diberikan antara lain :

1. Diharapkan pada para pengajar untuk selalu memperbaiki dan mengevaluasi diri dalam mengajar sehingga dapat menciptakan suasana belajar yang bervariasi,harmonis dan bersemangat sehingga dapat mengembangkan kemandirian belajar siswa lebih tinggi lagi.

2. Diharapakan kepada siswa untuk selalu berkreasi,berpartisipasi aktif dan memiliki kemandirian belajar yang tinggi dalam pembelajaran sehingga


(4)

68

tujuan dari pembelajaran dapat tercapai dan memiliki nilai yang bagus sesuai KKM yang sudah ditentukan.


(5)

69

Amri, Sofan (2010). Konstruksi Pengembangan Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustaka

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian (Rev.ed). Jakarta: Rineka Cipta. ________________. 2007. Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan (Rev.ed). Jakarta : Bumi Aksara

Asra dan Sumiati. (2013). Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima. Aswan dan Bahri. (2006). Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: Rineka Cipta Bahri. (2003). Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya : Usaha Nasional Budiyono,dkk (2008). Kriya Tekstil. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen

Pendidikan Nasional.

Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Fitrihana,Noor. (2008). Pengetahuan Tekstil. Diakses pada 16 Agustus 2015 dari

https://batikyogya.wordpress.com/2008/08/21/pengetahuan-tekstil/ Hamdani.(2010). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.

Irianto, Agus, (2004). Statistik : Konsep Dasar dan Aplikasinya (Red.ed). Jakarta : Kencana.

Maniha,Roy. (2011). Pengertian Hasil Belajar Menurut Ahli. Diakses 01 Juli 2015 dari http://adhegora.blogspot.com/2012/04/metode-drill-menurut-para-ahli.html

Marcellina.2014 .Hubungan Kemandirian Belajar dengan Hasil Belajar Rias Wajah Panggung Pada Siswa Kelas XI SMK Pembangunan Daerah Lubuk Pakam.Skripsi.UNIMED.

Muda, Ahmad. (2006). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta : Reality Publisher

Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran.Jakarta: Kencana Prenada. Setyosari,Punaji.(2010).Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangannya. Jakarta:Kencana.

Sirait, Corri Rebekka. (2013). Hubungan Kemampuan Mengambil Ukuran Tubuh Dengan hasil Jahitan Kebaya Modifikasi Pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Logubiti. Medan: UNIMED.


(6)

70

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi.Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana. (2005). Metode Statistik (Red.ed). Bandung: Tarsito.

Sugiono,(2008). Metedo Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sukaryo,Adija Putra, (2012). Pengertian Bahan Tekstil. Diakses pada 22 Juli 2015 dari http://belajardisainbusana.blogspot.com/2012/10/pengertian-bahan-tekstil.html.

Sumarno, Alim.(2011). Pengertian Hasil Belajar.Diakses pada 16 agustus 2015 http://elearning.unesa.ac.id/tag/teori-hasil-belajar-gagne-dan-dricoll, Syaodih S,Nana. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:PT Remaja

Rosdakarya.

Tahar,Irzan. (2006).Hubungan Kemandirian Belajar Dan Hasil Belajar Pada Pendidikan Jarak Jauh.Skripsi.UNJ

Trianto.(2009).Mendesain Model Pembelajaran Inivatif Progesif.Jakarta:Kencana Uno,Hamza B. (2009). Perencanaan Pembelajaran.Jakarta:Bumi. Aksara.

Yamin. (2003). Strategi & Metode dalam Model Pembelajaran: GP Press Group https://batikyogya.wordpress.com/2008/08/21/pengetahuan-tekstil/. Diakses pada tanggal 23 Mei 2015.

http://idkf.bogor.net/yuesbi//edukasi.net/SMK/Tata.Busana/. Diakses pada tanggal 23 Mei 2015.

http://newsananta.blogspot.com/2009/03/tekstil.html. Diakses pada tanggal 2 Februari 2016.

http://tekstil2012.blogspot.com/2012/11/pengertian-tekstil.html. Diakses pada tanggal 23 Mei 2015.