BAB 1 PENDAHULUAN
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang dan atau tulang rawan sendi, tulang rawan epifisis, baik yang bersifat total
maupun parsial.
1-4
Trauma yang menyebabkan tulang patah dapat berupa trauma langsung dan trauma tidak langsung.
2,3,5
Trauma pada wajah sering melibatkan tulang-tulang pembentuk wajah, diantaranya pada mandibula.
3,6,7
Mandibula merupakan bagian dari tulang wajah yang sering mengalami cedera karena posisinya yang menonjol sehingga rentan terhadap benturan,
walaupun daya tahan mandibula terhadap benturan lebih besar daripada tulang- tulang wajah lainnya.
3,4,6,8,9
Fraktur dapat terjadi akibat trauma atau karena proses patologis. Fraktur akibat trauma dapat terjadi akibat perkelahian, kecelakaan lalulintas, kecelakaan
kerja, luka tembak, jatuh ataupun trauma saat pencabutan gigi. Fraktur patologis dapat terjadi karena kekuatan tulang berkurang akibat adanya kista, tumor jinak
atau ganas rahang, osteogenesis imperfekta, osteomielitis, osteomalasia, atrofi tulang secara menyeluruh atau osteoporosis nekrosis atau metabolic bone disease.
Akibat adanya proses patologis tersebut, fraktur dapat terjadi secara spontan seperti waktu bicara, makan atau mengunyah.
3,4,6,9-11
Secara umum klasifikasi fraktur mandibula dapat diklasifikasikan berdasarkan tipe fraktur, lokasi fraktur, pola fraktur.
3,6,7,12,13
Prinsip umum perawatan fraktur mandibula secara esensial tidaklah berbeda dari perawatan
fraktur di badan. Fragmen direduksi kedalam suatu posisi yang baik dan kemudian
Universitas Sumatera Utara
dilakukan imobilisasi sampai waktu tertentu sehingga terbentuk penyatuan tulang.
6,7
Dasar pemikiran perawatan fraktur yang baik adalah kemauan dan kemampuan untuk menggunakan teknik yang ada. Pada keadaan tertentu
diperlukan cara modifikasi dari teknik pembedahan.
8
Salah satu teknik modifikasi dalam penatalaksanan fraktur mandibula adalah kombinasi penggunaan arch bar
dengan lag screw. Pertimbangan yang matang terhadap perawatan yang akan dilakukan harus
disadari sebagai hal yang penting sehingga tindakan dan jenis perawatan yang dilakukan sesuai dengan indikasi termasuk mewaspadai segala bentuk
kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi. Untuk mengatasi keadaan ini, dokter gigi dengan kemampuan yang dimilikinya harus melakukan perawatan yang
optimal. Oleh karena itu dalam skripsi ini akan dibahas mengenai konsep kombinasi penggunaan arch bar dengan lag screw dalam penatalaksanaan fraktur
mandibula anterior sehingga perawatan yang dilakukan sesuai dengan indikasi dan dapat berhasil dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 FRAKTUR MANDIBULA