Aquarina Limbung : Alkalinitas : Analisa Dan Permasalahannya Untuk Air Industri, 2008. USU Repository © 2009
1.3. Tujuan
Untuk mengetahui alkalinitas : analisa dan permasalahannya untuk air industri khusunya pada air formasi dengan menggunakan metode titrasi asam basa.
1.4. Manfaat
Dengan adanya analisa alkalinitas yang digunakan di dalam air formasi maka kita dapat mengetahui salah satu faktor yang mempengaruhi pembentukan kerak pada
sumur produksi minyak bumi dan pipa instalasi.
Aquarina Limbung : Alkalinitas : Analisa Dan Permasalahannya Untuk Air Industri, 2008. USU Repository © 2009
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Air
Di dalam industri, air juga memegang peranan penting, misalnya : sebagai pendingin, pengangkut limbah, sebagai bahan baku untuk produksi uap didalam boiler dan lain-
lain Gultom, J, 1993
Air sangat dibutuhkan didalam industri penambangan minyak bumi sebagai air pengencer maupun sebagai air umpan untuk steam. Penggunaan air pada
penambangan minyak bumi memiliki persyaratan khusus yang harus menggunakan perlakuan kimia yang aman. Air digunakan pada proses pengolahan dan air
pengumpan ketel dilperoleh dari air tanah, air sungai dan sumber mata air lainnya. Pada penambangan minyak bumi ini air yang keluar sangat banyak. Air tersebut
merupakan air tanah. Kualitas air tersebut tidak sama walaupun menggunakan sumber air sejenis ini dipengaruhi oleh lingkungan asal mata air tersebut. Sumber mata air
umumnya sudah mengalami pencemaran oleh penduduk atau industri, oleh sebab itu pemurnian harus dilakukan.
Aquarina Limbung : Alkalinitas : Analisa Dan Permasalahannya Untuk Air Industri, 2008. USU Repository © 2009
2.2. Sumber Air
Pada prinsipnya, jumlah air dialam ini tetap dan mengikuti suatu aliran yang dinamakan siklus hidrologi.
a. Air Permukaan Air permukaan adalah air hujan yang mengalir dipermukaan bumi. Pada
umumnya air permukaan akan mendapat pengotoran selama pengalirannya, misalnya oleh lumpur, batang-batang kayu, daun-daun, kotoran industri kota dan sebagainya.
Air permukaan ada 2 macam yakni : 1. Air Sungai
Dalam penggunaannya sebagai air minum, haruslah mengalami suatu pengolahan yang sempurna, mengingat bahwa air sungai ini pada umumnya
mempunyai derajat pengotoran yang tinggi sekali. Debit yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan akan air minum pada umumnya dapat mencukupi.
2. Air Rawa Danau Kebanyakan air rawa ini berwarna yang disebabkan oleh zat-zat organik
yang membusuk, misalnya asam humus yang larut dalam air yang menyebabkan warna kuning coklat. Jadi untuk pengambilan air sebaiknya pada
kedalaman tertentu dan sulit untuk dilakukan. b. Air Tanah
Air tanah adalah air yang meresap kedalam tanah sehingga telah mengalami penyaringan oleh tanah maupun oleh batu-batuan. Jika dibandingkan dengan sumber
air yang lain, air tanah lebih baik sehingga air tanah banyak dimanfaatkan sebagai keperluan rumah tangga Hadi,1980.
Aquarina Limbung : Alkalinitas : Analisa Dan Permasalahannya Untuk Air Industri, 2008. USU Repository © 2009
Air tanah terbagi dalam beberapa golongan yaitu : 1. Air tanah dangkal
Terjadi karena daya proses penyerapan air pada permukaan tanah. Lumpur akan tertahan demikian pula dengan sebagian bakteri, sehingga air tanah akan
jernih tetapi lebih banyak mengandung zat kimia garam-garam yang terlarut karena melalui lapisan tanah yang mempunyai unsur-unsur kimia tertentu
untuk masing-masing lapisan tanah.
Air tanah dangkal ini terdapat dalam kedalaman 15 m. Sebagai sumber air minum, air tanah dangkal ini ditinjau dari segi kualitas adalah baik tetapi
tergantung pada musim. 2. Air tanah dalam
Terdapat setelah lapisan rapat air pertama. Pengambilan air tanah dalam tak semudah pada air tanah dangkal.
Kualitas dari air tanah dalam lebih baik daripada air tanah dangkal, karena pada air tanah dalam penyaringannya lebih sempurna dan bebas bakteri
Sutrisno, 1996. 3. Mata air
Merupakan air yang mengalami penyaringan menembus kedalaman lapisan mineral, dan muncul kepermukaan setelah melewati penyaringan
tersebut. Air mengandung logam-logam yang terlarut dan pada umumnya adalah logam mangan yang akan membentuk endapan kuning kecoklatan pada
saat air muncul dari permukaan. Sejumlah mata air mengandung pasir-pasir yang menyebabkan kehidupan organisme menjadi sangat rendah. Sebaliknya
karbon dioksida menjadi tinggi dan menghasilkan nilai pH yang rendah.
Aquarina Limbung : Alkalinitas : Analisa Dan Permasalahannya Untuk Air Industri, 2008. USU Repository © 2009
Selama proses penyaringan air akan kehilangan bahan-bahan organik dan keluar kepermukaan tanah dengan jumlah bahan organik dan bakteri yang rendah. Ini
memungkinkan amannya untuk diminum tanpa proses sterilisasi bila dibandingkan dengan air yang berasal dari sumur dangkal.
Di lain pihak, proses penyaringan ini akan melepaskan material keluar dari mineral ini menyebabkan larutnya CO
2
karbon dioksida. Air ini cenderung mempunyai nilai TDS Total Dissolved Solid yang tinggi dan kebanyakan
disebabkan oleh kalsium karbonat.
Dengan kehilangan keasaman, pH akan mendekati alkali basa. Secara bersamaan air akan menjadi keras sadah yang mendekati kesadahan tetap. Hal ini
membuat kerak pada pipa instalasi menjadi korosi dan akan membentuk kerak yang serius pada boiler.
Sifat Umum Air Sifat Fisik
Sifat fisik air diantaranya : a. Air tidak berwarna
b. Air tidak boleh berasa c. Air tidak boleh berbau
d. Derajat keasaman pH = 7,0-8,5 e. Jernih
Aquarina Limbung : Alkalinitas : Analisa Dan Permasalahannya Untuk Air Industri, 2008. USU Repository © 2009