Pengukuran dan Perhitungan Beban Kerja
2.4 Kerangka Konsep
Beban Kerja Subyektif
Gambar 2.1 Kerangka Konsep Modifikasi dari teori Pudijiraharjo 2003, Ilyas, Y 2004, dan Hancock dan Meshkati
1988 dalam Tarwaka 2010 Keterangan :
: variabel diteliti : variabel tidak diteliti
Kinerja bidan di desa dan AKI AKB
tinggi Beban Kerja Obyektif
a. Proporsi
Waktu Kegiatan
Produktif langsung
b. Proporsi
Waktu Kegiatan
produktif tidak langsung
c. Proporsi
Waktu Kegiatan
non Produktif
d. Proporsi
Waktu Kegiatan
non fungsional
metode time and motion study
c. Beban Mental
Tuntutan mental Tuntutan fisik
Tuntutan waktu Tingkat usaha
Performansi Tingkat frustasi
metode NASA-TLX
Produktivitas meningkat
a. Beban fisik
b. Beban sosial
Berdasarkan kerangka konsep diatas, beban kerja bidan di desa dapat diukur dan dihitung. Menurut Pudiraharjo et al 2003, beban kerja dapat diukur
dari dua sudut pandang, yaitu secara subyektif dan obyektif. Kedua beban kerja ini diukur menggunakan metode yang berbeda. Menurut Hancock dan Meshkati
1988 dalam Tarwaka 2010, beban kerja subyektif dapat diukur dengan metode NASA-TLX yang terdiri dari dimensi tuntutan mental, tuntutan fisik, tuntutan
waktu, tingkat usaha, performansi, dan tingkat frustasi. Menggunakan metode NASA-TLX terdapat 3 tiga langkah yang dilakukan yaitu pembobotan,
peratingan, dan menghitung rata-rata WWL Weighted Workload. Beban kerja subyektif yang diteliti disini adalah beban kerja mental. Sedangkan untuk
mengukur beban kerja obyektif menggunakan metode Time and Motion Study Ilyas, Y : 2004, yang kemudian peneliti mengadakan penelitian observasional
dengan menggunakan lembar Time and Motion Study agar hasil yang diperoleh lebih terinci dan dapat diukur dari proporsi waktu kegiatan produktif langsung,
proporsi waktu kegiatan produktif tidak langsung, proporsi kegiatan non produktif, dan proporsi langsung kegiatan non fungsional bidan desa. Dalam
melakukan perhitungan tingkat beban kerja obyektif dengan menggunakan Time and Motion Study
, dari perhitungan proporsi waktu tiap pola kegiatan dapat diketahui waktu produktif dan waktu tidak produktif bidan desa yang kemudian
digunakan untuk perhitungan tingkat beban kerja. Tingkat beban kerja diteliti oleh peneliti karena beban kerja berpengaruh terhadap kinerja bidan di desa dalam
melaksanakan pekerjaannya maupun AKI dan AKB di wilayah kerjanya. Penilaian kinerja tersebut dapat meningkatkan prestasi sehingga meningkatkan
produktivitas suatu organisasi.
37
BAB 3. METODE PENELITIAN