Polipropilena merupakan polimer termoplastik yang penting dan luas penggunaannya disamping polietilena dan polivinil klorida. Perkembangan berbagai
variasi dan luasnya jenis penggunaannya, maka memungkinkan untuk memanipulasi dengan berbagai aditif untuk mendapatkan bahan polimer yang dapat dipakai untuk
berbagai keperluan sehari-hari.
2.4. Sifat-sifat Polipropilena
Mempunyai konduktifitas panas yang rendah 0,12 Wm, tegangan permukaan yang rendah, kekuatan benturan yang tinggi, tahan terhadap pelarut
organik, bahan kimia anorganik, uap air, minyak, asam dan basa, isolator yang baik tetapi dapat dirusak oleh asam nitrat pekat, mudah terbakar, titik leleh 166˚C dan
suhu dekomposisi 380˚C Cowd, 1991. Pada suhu kamar polipropilena sukar larut dalam toluena, sedangkan dalam
xilena larut dengan bantuan pemanasan, akan tetapi polipropilena dapat terdegradasi oleh zat pengoksidasi seperti asam nitrat dan hidrogen peroksida Al- Malaika, 1983.
2.5. Kegunaan Polipropilena dalam Kehidupan Sehari-hari
Polipropilena diproduksi sejak tahun 1958 dengan mengunakan katalis Ziegler. Polimer khas ruang streo spesifik ini khususnya disintesis isotaktik
sehingga kekristalannya tinggi. Karena keteraturan ruang polimer ini maka rantai dapat terjejal sehingga menghasilkan plastik yang kuat dan tahan panas. Sebagai jenis
plastik komoditas, polipropilena banyak digunakan untuk komponen kenderaan bermotor, bagian dalam mesin cuci, botol kemasan, peralatan rumah tangga, bahan
Sunariyo: Karakteristik Komposit Teroplastik Polipropilena Dengan Serat Sabut Kelapa Sebagai Pengganti Bahan Palet kayu, 2008. USU e-Repository © 2008
serat, isolator listrik, film, kemasan berupa lembaran tipis makanan dan barang Cowd, 1991.
2.6. Serat Sabut Kelapa
Serat sabut kelapa termasuk salah satu serat alam yang didapat dari kulit buahnya seed fiber. Serat sabut kelapa memiliki penampang melintang yang
berbentuk lingkaran. Identitas morfologi penampang terhadap serat sabut kelapa menunjukkan bahwa serat sabut kelapa memiliki banyak rongga. Struktur
permukaannya lebih menyerupai busa sponge. Bahkan terdapat lubang yang cukup besar berada di tengah-tengah diameternya. Luas lubang ini diperkirakan ± 5 luas
lingkaran penampang melintangnya. Serat sabut kelapa memiliki ukuran diameter
rata-rata 236µm.serat sabut kelapa memiliki sifat yang paling ulet ductile 2.6.1.Analisis sifat kimia dan komposisi serat sabut kelapa
Analisis sifat kimia bertujuan untuk mengetahui komposisi kimia yang terdapat dalam bahan baku, yang terdiri dari kadar mineral abu, kadar lignin, kadar
sari, kadar alfa selulosa, kadar pentosan, serta kelarutannya dalam 1 NaOH yang dilakukan menurut SNI. Hasil analisis sifat kimia dan komposisi Serat Sabut Kelapa
seperti ditunjukkan pada tabel berikut :
Sunariyo: Karakteristik Komposit Teroplastik Polipropilena Dengan Serat Sabut Kelapa Sebagai Pengganti Bahan Palet kayu, 2008. USU e-Repository © 2008
Tabel 2.1. Sifat Kimia dan Komposisi Serat Sabut Kelapa
Komponen Kimia Komposisi
Kadar abu 2,33
Kadar Lignin Metode Klason 25,49
Kadar Sari 4,90
Kadar Alfa Selulosa 31,72
Kadar Total Selulosa 55,78
Kadar Pentosan sebagai Hermiselulosa 24,06
Kelarutan dalam NaOH 1 32,48 Laboratorium Balai Besar Pulp dan Kertas
Uji Kadar Abu dilakukan untuk menentukan kadar abu yang terdapat dalam Serat Sabut Kelapa. Uji lignin dilaksanakan untuk mengetahui jumlah lignin yang
terdapat dalam Serat Sabut Kelapa. Lignin yaitu bagian yang terdapat dalam lamela tengah dan dinding sel yang berfungsi sebagai perekat antar sel, merupakan senyawa
aromatik berbentuk amorf. Komposit akan mempunyai sifat fisik atau kekuatan yang baik apabila mengandung sedikit lignin, karena lignin bersifat kaku dan rapuh. Uji
kadar sari ekstrak alkohol-benzena dilaksanakan untuk mengetahui jumlah kandungannya yang terdapat dalam Serat Sabut Kelapa. Sari ekstrak alkohol
benzena adalah zat dalam SSK yang terekstrasi oleh alkohol benzena sebagai pelarut, dilakukan pada titik didih pelarut dalam waktu tertentu. Uji kadar selulosa
dilaksanakan untuk menentukan kadar selulosa g, dan , yang ada dalam Serat
Sabut Kelapa . Uji dalam larutan natrium hidroksida satu persen dilaksanakan untuk
Sunariyo: Karakteristik Komposit Teroplastik Polipropilena Dengan Serat Sabut Kelapa Sebagai Pengganti Bahan Palet kayu, 2008. USU e-Repository © 2008
menyatakan banyaknya komponen yang larut, meliputi senyawa anorganik dan organik, antara lain karbohidrat, tanin, kinon, zat wama dan sebagian lignin
2.6.2. Analisis Sifat Fisis Dan Morfologi Serat Sabut Kelapa
Penentuan morfologi Serat Sabut Kelapa bertujuan untuk mengetahui dimensi serat dan turunannya. Hal itu dilakukan menurut Standar Nasional Indonesia SNI.
Setiap materi bila dilihat dibawah mikroskop, akan terlihat serat-seratnya yang melekat satu dengan yang lainnya. Dari penampang melintangnya serat-serat tersebut
mempunyai dinding dan lubang tengahnya yang disebut lumen. Senyawa yang melekat satu serat dengan serat lainnya disebut lignin, yang terdapat didalam Lamela
tengah. Uji morfologi serbuk dilaksanakan untuk menunjukkan panjang serat dalam keadaan utuh, dalam hal ini panjang serat merupakan sifat utama untuk menentukan
kekuatan komposit. Hasil analisis sifat fisis dan morfologi Serat Sabut Kelapa seperti ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 2.2. Sifat Fisis dan Morfologi Serat Sabut Kelapa Parameter
Besar Satuan
Panjang Serat Minimal 0,37
mm Panjang Serat Maksimal
2,49 mm
Panjang Serat
Rata-Rata L
1,20 mm
Diameter Luar
D 23,23
µm Diameter Dalam l
13,26 µm
Tebal Dinding W 4,99
µm Bilangan Runkel 2 x Wl
0,75 -
Kelangsingan LD x 1000 55,53
- Kekakuan
WD 0,21
- Kelenturan
lD 0,57
- Muhisiep Ratio D
2
-i
2
D
2
x 100 67,42
- Laboratorium Balai Besar Pulp dan Kertas
Sunariyo: Karakteristik Komposit Teroplastik Polipropilena Dengan Serat Sabut Kelapa Sebagai Pengganti Bahan Palet kayu, 2008. USU e-Repository © 2008
2.7. Komposit
Pencampuran dua atau lebih makro konstituen yang berbeda dalam bentuk dan atau komposit material disebut bahan komposit.Komposit terdiri dari komponen
bahan utama matrik dan bahan rangka reinforcement, bahan matrik dapat berupa polimer Polimer Matriks Composits, Keramik Ceramic Metal Composites, dan
Metal Metal Matrix Composites sedangkan bahan rangka biasanya berupa serat- serat pendek, partikel dan lamina. Penyusun komposit secara umum adalah logam,
bahan organik dan anorganik. Bentuk bahan utama yang digunakan dalam pembentukan bahan komposit adalah fiber, partikel, laminae, atau layer, flakes dalam
matrik.Sehingga komposit dapat dikelompokkan menjadi : 1.Komposit jenis serat yang mengandung serat-serat pendek dengan diameter
kecil yang disokong oleh matriks yang berfungsi untuk menguatkan komposit,seperti serat sabut kelapa,serat sintetis,kaca dan logam.
2. Komposit jenis lamina yaitu komposit yang mengandung bahan berlapis yang diikat bersama satu sama lain dengan menggunakan pengikat ,
contohnya papan komposit yang dibuat dari papan venir dan perekat urea formaldehid atau phenol formaldehid..
3. Komposit jenis partikel yaitu partikel tersebar dan diikat bersama oleh matriks Polimer Premasingan,2000.
Umumnya komposisi matriks jauh lebih banyak dari rangka Hariadi,2000, bahan komposit dibuat untuk mengoptimalkan sifat-sifat propertis antara lain sifat
Mekanik, Termal kimia dan lain-lain yang sulit menggunakan bahan tunggal
Sunariyo: Karakteristik Komposit Teroplastik Polipropilena Dengan Serat Sabut Kelapa Sebagai Pengganti Bahan Palet kayu, 2008. USU e-Repository © 2008
logam,keramik atau polimer saja.Ada dua hal yang perlu diperhatikan pada komposit yang diperkuat
Agar dapat membentuk produk yang efektif yaitu : 1 komponen penguat harus memiliki modulus elastisitas yang lebih tinggi dari pada matriksnya.2.harus ada
ikatan permukaan yang kuat antara komponen penguat dan matriks.Matrik merupakan bodi konstituen bertanggung jawab dalam pembentukan akhir
komposit..Sehingga komposit Dapat dikatakan sifat komposit yang paling khas adalah melekatnya suatu bahan struktural konstituen pada matriks, tetapi banyak
komposit tidak memilik matriks dan tersusun dari satu atau lebih bentuk konstituen yang terdiri dari dua atau lebih bahan yang berbeda. Komposit polimer semakin
berkembang saat ini bersaing dengan komposit logam maupun keramik. Berbagai cara pemrosesan komposit terus dikembangkan kearah sasaran produk yang bersifat
seperti yang dikehendaki.Banyak contoh komposit untuk pemekaian yang berbeda- beda, misalnya beton bertulang merupakan komposit yang terdiri dari besi beton
dalam matriks beton , contoh umum lainnya adalah plastik berpenguat ,dimana unsur- unsur penguat adalah serat karbon,glass, atau boron .Sebagai contoh badan perahu
dibuat dari plastik diperkuat dengan serat fiber Plastik Vlack,1989.
2.8. Palet