1.3. Tujuan penelitian
Berdasarkan permasalahan diatas, maka penelitian ini bertujuan 1.
Mengolah serat sabut kelapa agar dapat digunakan sebagai penguat bahan komposit berlapis dari polipropilena.
2. Mengoptimasi campuran polimer polipropilena dengan serat sabut kelapa untuk
dapat membentuk bahan komposit berlapis. 3.
Mengkarakterisasi sifat Mekanis, sifat Thermal, sifat Morpologis bahan komposit berlapis antara polipropilena dengan serat sabut kelapa sebagai bahan
pengganti bahan palet kayu.
1.4. Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang alternative penggunaan polimer polipropilena dengan serat sabut kelapa sebagai komposit untuk
penggantibahan palet kayu yang persediaan bahan bakunya semakin terbatas.
Sunariyo: Karakteristik Komposit Teroplastik Polipropilena Dengan Serat Sabut Kelapa Sebagai Pengganti Bahan Palet kayu, 2008. USU e-Repository © 2008
1.5 . Lokasi penelitian
Penelitian ini dilakukan di laboratorium kimia polimer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara Laboratorium Fisika
FMIPA Universitas Sumatera Utara, dan Laboratorium PTKI Medan.
Sunariyo: Karakteristik Komposit Teroplastik Polipropilena Dengan Serat Sabut Kelapa Sebagai Pengganti Bahan Palet kayu, 2008. USU e-Repository © 2008
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Plastik
Plastik merupakan bahan teknis yang berasal dari polimer, meskipun istilah polimer lebih popular menunjukkan kepada plastik. Umumnya suatu poliomer
dibangun oleh satuan struktur yang tersusun secara berulang dari atom yang panjang terbentuk dari pengikat yang berupa molekul identik yang disebut monomer yang
mempunyai berat molekul diatas 10.000, diikat oleh gaya tarik menarik yang kuat yang disebut ikatan kovalen, dimana setiap atom dari pasangan terikat
menyumbangkan satu elektron untuk membentuk sepasang elektron. Polimer sebenarnya terdiri dari banyak kelas material alami dan sintetik dengan sifat dan
kegunaan beragam. Tetapi dalam banyak hal plastik berisi sejumlah komponen- komponen yang ditambahkan, seperti menambahkan bahan material maupun
polimer lain; dalam hal ini kita mempunyai suatu campuran polimer. Bahan polimer yang mempunyai berat molekul besar dan berikatan kovalen, sama sekali
menunjukkan sifat-sifat yang berbeda dari bahan organik yang mempunyai berat molekul rendah. Bahan yang mempunyai berat molekul rendah berubah menjadi cair
dengan viskositas rendah atau menguap kalau dipanaskan, sedangkan bahan polimer mencair dengan sangat kental dan tidak menguap.
Molekul polimer disusun dalam satu struktur rantai dalam struktur tiga dimensi dengan ikatan kovalen, kebanyakan molekul rantai memberikan sifat
Sunariyo: Karakteristik Komposit Teroplastik Polipropilena Dengan Serat Sabut Kelapa Sebagai Pengganti Bahan Palet kayu, 2008. USU e-Repository © 2008
termoplastik dengan menaikan temperatur, dapat mencair dan mengalir. Bahan tersebut dinamakan polimer termoplastik. Dilain pihak polimer yang struktur tiga
dimensinya terkeraskan karena pemanasan tidak dapat mengalir lagi karena pemanasan, bahan tersebut dinamakan polimer termoset.
Sifat-sifat khas bahan polimer pada umumnya sebagai berikut: 1.
Mampu cetak adalah baik. Pada temperature relatif rendah bahan dapat dicetak dengan penyuntikan, penekanan, ekstrusi dan seterusnya, yang menyebabkan
ongkos lebih rendah dari pada logam dan keramik. 2.
Produk yang ringan dan kuat dapat dibuat Berat jenis polimer rendah dibanding dengan logam dan keramik, yaitu 1,0 – 1,7 yang memungkinkan membuat barang
kuat dan ringan. 3.
Banyak diantara polimer bersifat isolasi listrik yang baik, Polimer mungkin juga dibuat konduktor dengan jalan mencampurkan dengan serbuk logam, butiran
karbon, dan sebagainya. 4.
Baik sekali dalam ketahanan air dan ketahanan kimia. Pemilhan bahan yang baik akan menghasilkan produk yang mempunyai sifat-sifat baik sekali. contoh:
Politetrafluoroetilen, dsb 5.
Produk-produk dengan sifat yang cukup berbeda dapat dibuat tergantung pada cara pembuatannya. Dengan mencampur zat pemlastis, pengisi dan sebagainya
sifat-sifat dapat berubah dalam daerah yang luas. 6.
Umumnya bahan polimer lebih murah 7.
Kurang tahan terhadap panas, hal ini berbeda dengan logam dan keramik
Sunariyo: Karakteristik Komposit Teroplastik Polipropilena Dengan Serat Sabut Kelapa Sebagai Pengganti Bahan Palet kayu, 2008. USU e-Repository © 2008
8. Kekerasan permukaan yang sangat kurang. Bahan polimer yang keras ada tetapi
masih jauh dibawah kekerasan logam dan keramik 9.
Kurang tahan terhadap pelarut. Umumnya larut dalam pelarut tertentu kecuali beberapa bahan khusus seperti politetrafloroetilen. Kalau tidak dapat larut, mudah
retak karena kontak yang terus menerus dengan pelarut dan disertai adanya tegangan .
10. Mudah dimuati listrik secara elektro statis. Kecuali beberapa bahan yang khusus
dibuat agar menjadfi hantaran listrik, kutrang higroskopik dan dapat dimuati listrik.
11. Beberapa tahan abrasi, atau mempunyai koefisien gesek yang kecil.
2.2.Pengertian Polimer dan Jenisnya
Polimer merupakan molekul besar yang terbentuk dari unit-unit berulang yang sederhana monomer,polimer terbagi dalam tiga kelompok umum yaitu polimer
elastomer,polimer dengan sifat-sifat elastis, seperti karet, polimer serat,polimer mirip benang, seperti kapas,sutera atau nilon,dan polimer plastik yang berupa lembaran
tipis Fessenden,1992.Perulangan unit-unit monomer dapat membentuk susunan rantai linier,bercabang, dan jaringan Steven,2001.Berdasarkan sumbernya Polimer
dapat dibagi dua, yaitu polmer alam seperti pati,sellulosa, dan sutera yang dihasilkan oleh melalui tanaman dan binatang, polimer lainnya adalah polimer sintetik yang
dihasilkan dilaboratorium, lazim disebut plastikmudah dibentuk. Polimer plastik atau sintetik dapat dilelehkan dan dibentuk menjadi bermacam-macam bentuk, berupa
lembaran serat-serat yang digunakan untuk tekstil.
Sunariyo: Karakteristik Komposit Teroplastik Polipropilena Dengan Serat Sabut Kelapa Sebagai Pengganti Bahan Palet kayu, 2008. USU e-Repository © 2008
2.3. Polipropilena