Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA

25 berfungsi untuk pemulihan fungsi sosial yang terganggu, pengadaan sumber- sumber dan pencegahan terhadap disfungsi sosial sesuai dengan hakekat pembangunan sosial yaitu pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia maka hakekat pelayanan panti menyangkut aspek kehidupan dan penghidupan penghuninya serta pada hakekatnya pelayanan itu bersifat kuratif, rehabitatif, dan developmental. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa panti merupakan suatu tempat yang berfungsi untuk memberikan santunan rehabilitasi kepada penyandang masalah kesejahteraan sosial agar dapat memerankan fungsi sosial mereka secara wajar dan memadai sesuai dengan harkat dan martabat manusia didalam tata kehidupan normal.

II.5 Kerangka Pemikiran

Prostitusi atau Pelacuran merupakan salah satu masalah sosial yang kompleks, mengingat prostitusi merupakan peradaban yang termasuk tertua di dunia dan hingga saat ini masih terus ada pada masyarakat kita. Banyak hal yang melatarbelakangi wanita menjadi pelacur WTS antara lain karena faktor ekonomi, psikologis, kelonggaran kultur masyarakat di sekitar dan faktor lainnya. Pelacuran atau tindak susila ini jelas menimbulkan keresahan serta kegoncangan di dalam kehidupan dan penghidupan masyarakat. Pelacuran merupakan penghambat dalam proses pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia pada umumnya. Untuk itu diperlukan penanganan masalah WTS atau pelacuran oleh pemerintah, dimana salah satu Universitas Sumatera Utara 26 fungsi yang dilakukan pemerintah adalah dengan melakukan usaha rehabilitasi, untuk mempersiapkan mereka agar dapat secara utuh kembali ke masyarakat. Di Sumatera Utara satu-satunya lembaga sosial yang secara khusus menangani pembinaan terhadap klien wanita tuna susila adalah Panti Sosial Karya Wanita PSKW Parawasa di Berastagi. PSKW Parawasa adalah Unit Pelaksana Teknis dari Dinas Sosial Provinsi yang memberikan rehabilitasi terhadap WTS dan menerapkan sistem perpantian yaitu pelayanan dalam suatu proses penyantunan dan pengentasan yang meliputi : tahapan rehabilitasi, resosialisasi dan bimbingan lanjut. Proses ini merupakan suatu upaya untuk mewujudkan terbina dan berkembangnya tata kehidupan dan penghidupan para penyandang tuna susila yang diliputi oleh pemulihan kembali rasa harga diri, tanggung jawab sosial, serta kemauan dan berkemampuan melaksanakan fungsi sosialnya dalam kehidupan dan penghidupan masyarakat. Universitas Sumatera Utara 27 Bagan 1 Kerangka Pemikiran Secara Sistematis Panti Sosial Karya Wanita PSKW Parawasa Pelayanan : a. Program Pendidikan b. Bimbingan sosial c. Bimbingan mental d. Bimbingan keterampilan Wanita Binaan Sosial Perkembangan yang dihasilkan : - memiliki keterampilan - dapat berfungsi sosial dengan baik - kembali kedalam masyarakat secara mandiri Universitas Sumatera Utara 28 II.6 Defenisi Konsep dan Defenisi Operasional II.6.1 Defenisi Konsep