ANALISA PELAT Analisa Pelat Satu Arah (One Way Slab) Dari Teori M. Levy

Hendri Sitohang : Analisa Pelat Satu Arah One Way Slab Dari Teori M. Levy, 2008. USU Repository © 2009

BAB III ANALISA PELAT

III.1 Penyelesaian Eksak untuk Persamaan Differnsial Pelat Ditinjau dari sudut matematis, persamaan differensial pelat termasuk persamaan diferensial berorde empat dengan koefisien konstan. Bentuk homogeni dari persamaan ini adalah ∆w = 0 3.1 yang disebut persamaan biharmonis. Di mana ∆w = + 3.2 Dalam hal ini akan digunakan penyelesaian dengan Metode Pelat Dua Arah atau Metode M. Levy. III.2 Pelat Silindris One Way Slab L 1 m w Y X Z Gambar 3.1 Pelat Silindris Sumber : Teori Pelat dan Cangkang, S. Timoshenko Hendri Sitohang : Analisa Pelat Satu Arah One Way Slab Dari Teori M. Levy, 2008. USU Repository © 2009 Pelat silindris adalah pelat yang melengkung pada satu arah yang berbentuk silindris. Bentuknya dianggap bisa melengkung satu arah jika panjang pelat jauh lebih panjang dari lebarnya lihat gambar 3.1. Jika perbandingan antara panjang dan lebar lebih besar dari 3 maka dapat di definisikan pelat silindris atau one way slab. III.2.1 Menentukan Kekakuan Pelat Untuk memperoleh persamaan lendutan, pelat ditinjau sebagai suatu pelat yang seragam ketebalannya h dan lebar pelat dinyatakan dengan l, maka lajur elemen dapat dianggap sebagai suatu batang berpenampang empat persegi panjang dengan panjkang l dan tinggi h M z dz σ x M σ x 1 2 h 1 2 h σ y Gambar 3.2 Teganganregangan pada pelat Sumber : Teori Pelat dan Cangkang, S. Timoshenko Hukum Hooke : Hendri Sitohang : Analisa Pelat Satu Arah One Way Slab Dari Teori M. Levy, 2008. USU Repository © 2009 3.3 Untuk menentukan kekakuan pelat dapat dilihat di gambar 3.2 diatas. Berdasarkan Hukum Hooke maka regangan ke arah y dianggap nol agar dapat memelihara kontinuitas dalam pelat selama pelenturan, yang kemudian diikuti oleh persamaan 3.3 yang kedua yaitu . Dengan memasukkan harga ini ke dalam persamaan 3.3, kita akan peroleh : dan 3.4 Bilamana pelat mengalami pengaruh gaya-gaya tarik dan tekan yang bekerja dalam arah x dan terbagi rata sepanjang sisi memanjang pelat, maka tegangan langsung yang bersangkutan harus ditambahkan pada tegangan 3.4 yang di akibatkan pelenturan. Setelah diperoleh persamaan tegangan lentur , dengan integrasi kita mendapatkan momen lentur pada jalur elemen: M = dz = 3.5 3.6 Hubungan antara momen dengan kekakuan pelat adalah: 3.7 Hendri Sitohang : Analisa Pelat Satu Arah One Way Slab Dari Teori M. Levy, 2008. USU Repository © 2009 III.2.2 Pelat Silindris One Way Slab di Tumpuan Sederhana w x S S q 1 2 qL Gambar 3.3 pelat silindris Sumber : Teori Pelat dan Cangkang, S. Timoshenko Tinjaulah suatu pelat empat persegi panjang yang dibebani merata dengan tepi-tepi memanjang yang bebas berputar tetapi tidak bisa bergerak saling mendekati pada saat melentur. Suatu lajur elemen yang dipotong dari pelat ini, sebagaimana diperlihatkan gambar 1, merupakan keadaan batang yang dibebani merata serta mengalami gaya aksial S gambar 3. Besar S adalah sedemikian rupa sehingga dapat menahan ujung-ujung batang agar tidak bergerak sepanjang sumbu x. apabila q menunjukkan intensitas beban merata, maka momen lentur pada setiap penampang melintang dari lajur itu adalah: 3.8 Dengan mensubstitusikan menyulihkan persamaan di atas ke dalam persamaan 3.7, akan diperoleh: - 3.9a Dengan menggunakan notasi Hendri Sitohang : Analisa Pelat Satu Arah One Way Slab Dari Teori M. Levy, 2008. USU Repository © 2009 3.9b Maka penyelesaian umum persamaan 3.9 dapat dituliskan dalam bentuk berikut ini: 3.10 Konstanta integrasi dan dapat ditetapkan dari kondisi di ujung-ujungnya. Oleh karena lendutan lajur ini pada bagian ujungnya adalah nol, maka akan kita peroleh: untuk dan Dengan mensubstitusikan w pada persamaan 3.10, dan dari keadaan itu, akan kita peroleh: dari persamaan 3.10 untuk lendutan w menjadi: dengan mensubstitusikan ; dapat kita nyatakan persamaan ini dalam bentuk yang lebih sederhana : atau 3.11 Lendutan pada jalur elemen tergantung pada besar u yang merupakan fungsi S. Gaya ini dapat ditentukan dari keadaan di mana ujung-ujung dari jalur ini tidak bergerak sepanjang sumbu z. Sehingga perpanjangan jalur yang dihasilkan oleh gaya- gaya S ternyata sama dengan perbedaan antara panjang busur sepanjang kurva Hendri Sitohang : Analisa Pelat Satu Arah One Way Slab Dari Teori M. Levy, 2008. USU Repository © 2009 lendutan dan panjang tali busur l. Perbedaan untuk lendutan kecil ini dapat dinyatakan dengan rumus: 3.12a Dalam menghitung perpanjangan lajur yang dihasilkan oleh gaya-gaya S, kita menganggap bahwa regangan lateral lajur ini dalam arah y mengalami suatu penahan, dan dengan mempergunakan persamaan 3.4 kemudian: 3.12b Dengan mensubstitusikan w dari persamaan 3.11 dan dengan mengintegrasikannya, kita dapat memperoleh persamaan untuk menghitung S : 3.12c Atau mensubstitusikan S = 4 D , dari persamaan 3.9b, dan pernyataan D dari persamaan 3.6 akhirnya kita akan memperoleh persamaan: Dimana = 3.13 Nilai u dapat diperoleh dengan coba-coba taupun dengan grafik hubungan antara nilai u dengan . Dari persamaan 3.7,besar momen lentur maksimal adalah Hendri Sitohang : Analisa Pelat Satu Arah One Way Slab Dari Teori M. Levy, 2008. USU Repository © 2009 3.14 Dimana Gambar 3.4 grafik hubungan nilai u dengan . Sumber : Teori Pelat dan Cangkang, S. Timoshenko Hendri Sitohang : Analisa Pelat Satu Arah One Way Slab Dari Teori M. Levy, 2008. USU Repository © 2009 Tegangan tarik langsung dan tegangan lentur maksimum sekarang siap untuk dinyatakan dalam suku-suku u, q dan konstanta-konstanta pelat sebagai berikut: 3.15 = 3.16 Kemudian tegangan dalam pelat adalah: Jika kita memasukkan nilai x=l2 ke dalam persamaan 3.11, akan diperoleh: 3.17 Dengan 3.18 Nilai dan dapat ditentukan dengan grafik hubungan antara nilai u dengan , , berikut. Hendri Sitohang : Analisa Pelat Satu Arah One Way Slab Dari Teori M. Levy, 2008. USU Repository © 2009 Gambar 3.5 Grafik hubungan nilai u dengan , dan . Sumber : Teori Pelat dan Cangkang, S. Timoshenko III.3 Pelat Persegi Panjang yang Ditumpu Sederhana dan Dibebani Merata Dengan Cara M. Levy Two Way Slab Dalam membahas persoalan lenturan pelat persegi panjang yang memiliki dua tepi sederhana yang saling berhadapan dan ditumpu secara sederhana, M .Levy menyarankan unutk mengambil bentuk penyelesaian suatu deret: 3.19 Hendri Sitohang : Analisa Pelat Satu Arah One Way Slab Dari Teori M. Levy, 2008. USU Repository © 2009 Gambar 3.6 Dimana merupakan fungsi y saja. Di sini diasumsikan bahwa sisi-sisi dan gambar gambar 3.6 ditumpu secara sederhana. Maka setiap suku dari deret yang ada persamaan 3.19 memenuhi kondisi batas: ; . Kemudian ditetapkan dengan cara sedemikian agar memenuhi kondisi batas pada sisi dan juga persamaan permukaan lendutan: Dalam metode ini beban merata dapat disederhanakan lebih lanjut dengan membuat persamaan 29 di atas menjadi dalam bentuk : 3.20 Dengan mengambil : 3.21 sehingga persamaan harus memenuhi persamaan : 3.22 x y a b2 b2 Hendri Sitohang : Analisa Pelat Satu Arah One Way Slab Dari Teori M. Levy, 2008. USU Repository © 2009 Dengan mengambil persamaan dalam bentuk deret dimana dari sifat simetri m=1,3,5,…, dan disubstitusikan ke dalam persamaan 3.22 maka akan diperoleh : Persamaan ini dapat dipenuhi untuk semua nilai hanya bila fungsi memenuhi persamaan : Integral umum dari persamaan ini dapat diambil dalam bentuk : 3.23 Karena lendutan adalah simetri terhadap sumbu x, maka hanya fungsi genap y dalam persamaan 3.33 yang dipertahankan dan mengambil konstanta-konstanta integrasi . Sehingga persamaan lendutan dinyatakan sebagai : ] Nilai-nilai konstanta dan kemudian ditentukan dengan cara sedemikian sehingga memenuhi kondisi batas : pada sisi . Dengan menotasikan : , persamaan 3.34 disubsitusikan ke dalam kondisi batas sehingga diperoleh persamaan-persamaan berikut ini untuk menentukan konstanta dan : Hendri Sitohang : Analisa Pelat Satu Arah One Way Slab Dari Teori M. Levy, 2008. USU Repository © 2009 Kedua persaman diatas diselesaikan sehingga diperoleh : 3.25 Nilai-nilai dan kemudian disubstitusikan ke dalam persamaan 3.34 sehingga diperoleh persamaan umum untuk lendutan pada pelat yang ditumpu sederhana pada ke empat sisinya yaitu: 3.26 Nilai lendutan masksimum dicapai pada: dimana: ; ; Sehingga : Nilai lendutan maksimum juga dapat dinyatakan suatu bentuk deret lain seperti berikut : 3.28 Dengan menggunakan persamaan 3.35 kita dapat menggambarkan lendutan maksimum pelat dalam bentuk : 3.29 Hendri Sitohang : Analisa Pelat Satu Arah One Way Slab Dari Teori M. Levy, 2008. USU Repository © 2009 dimana merupakan suatu faktor bilangan yang tergantung pada perbandingan dari sisi pelat. Untuk mendapatkan persamaan untuk menentukan nilai-nilai dan , kita mensubstitusikan persamaan umum lendutan 76 ke dalam persamaan 27 sehingga diperoleh : 3.30 3.31 Pada tengah bentang yaitu pada dan , besar momen lentur dapat ditentukan dengan : 3.32 3.33 3.34 3.35 Kedua deret di atas konvergen dengan cepat dan digambarkan dalam bentuk : 3.36 Hendri Sitohang : Analisa Pelat Satu Arah One Way Slab Dari Teori M. Levy, 2008. USU Repository © 2009 3.37 Nilai maksimum dari momen-momen ini dinyatakan dengan : 3.38 Hendri Sitohang : Analisa Pelat Satu Arah One Way Slab Dari Teori M. Levy, 2008. USU Repository © 2009

BAB IV APLIKASI ANALISA PELAT SATU ARAH ONE WAY SLAB