Cara Perhitungan, Masa Pajak dan Saat Pajak Terutang. Mekanisme Pemungutan Pajak Restoran di Dinas Pendapatan Kota Medan.

Subjek Pajak Restoran adalah orang pribadi atau badan yang Melakukan pembayaran atas pelayanan di Restoran. 3. Wajib Pajak Restoran Pengusaha Restoran, Rumah Makan, kedai nasi kopi, warung nasi. E.Dasar Pengenaan Pajak Restoran dan Tarifnya Dasar pengenaan Pajak Restoran adalah jumlah pembayaran yang dilakukan kepada Restoran, Rumah Makan dan Kedai kopi dengan menggunakan bill yang telah diporporasi dan menyimpan bukti pembayaran selama 1 satu tahun. Tarif Pajak Restoran adalah sebesar 10 sepuluh persen.Pajak restoran yangterutang dipungut diwilayah daerah tempat restoran berlokasi.

F. Cara Perhitungan, Masa Pajak dan Saat Pajak Terutang.

1. Cara Perhitungan Besarnya pajak yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif dengan dasar pengenaan pajak. Secara umum perhitungan pajak restoran adalah sebagai berikut : Pajak Terutang = Tarif Pajak x Dasar Pengenaan Pajak = Tarif Pajak x Jumlah Pembayaran yang Dilakukan kepada Restoran Misalnya dasar pengenaan pajaknya sebesar Rp. 500.000,00 dikalikan dengan tarif pajak restoran sebesar 10 . Universitas Sumatera Utara Besar pajak = Rp. 500.000,00 x 10 = Rp. 50.000,00 2. Masa Pajak adalah jangka waktu yang lamanya 1 satu bulan tahun takwim. 3. Pajak terutang dalam masa pajak terjadi atau timbul pada saat kegiatan pelayanan di restoran dilakukan. Setiap wajib pajak wajib mengisi Surat Pemberitahuan Pajak Daerah SPTPD. SPTPD tersebut harus diisi dengan jelas, benar dan lengkap serta ditandatangani oleh Wajib pajak dan kuasanya. Kemudian harus disampaikan kepada Dipenda selambat- lambatnya 15 lima belas hari setelah berakhirnya masa pajak.

F. Mekanisme Pemungutan Pajak Restoran di Dinas Pendapatan Kota Medan.

Pemungutan Pajak restoran adalah suatu rangkaianmulai dari penghimpunan data objek pajak retoran dan subjek pajak restoran ,dengan penentuan besarnya pajak restoran yang terutang sampai kegiatan menerima pembayaran pajak retoran tersebut dari wajib pajak. Untuk itu wajib pajak terlebih dahulu melporkan jenis usahanya kepada dinas pendapatan daerah dengan mekanisme sebagai berikut : 1. Pengukuhan Wajib Pajak Wajib Pajak Restoran wajib mendaftarkan usahanya kepada dinas pendataan daerah Kota Medan dalam jangka waktu tertentu selambat-lambatnya tiga puluh hari sebelum dimulainya kegiatan usaha, untuk dikukuhkan dan diberi Nomor Universitas Sumatera Utara Poko Wajib Pajak NPWPD. Jangka waktu ini sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan bupati atau walikota dimana pajak retoran dipungut. Surat keputusan pengukuhan yang dikeluarkan oleh kepala dinas pendapatan daerah tidak merupakan dasar untuk menentukan mulai saat pajak tentang pajak restoran , tetapi hanya merupakan sarana administrasi dan pengawasan bagi petugas dinas pendapatan daerah. Apabila pengusaha restoran atau rumah tidak mendaftarkan usaha nya dalam jangka waktu yang ditentukan, kepala dinas pendataan daerah akan menetapkan pengusaha tersebut sebagai wajib pajak secara jabatan. Penetapan secara jabatan dimaksudkan untuk pemberian nomor pengukuhan dan NPWPD dan bukan merupakan penetapan besarnya pajak terutang. Tata cara pelaporan dan pengukuhan wajib pajak ditetapkan oleh bupatiwaliota dengan surat keputsan. 2. Pendaftaran dan Pendataan Untuk mendapatkan data wajib pajak dilaksanakan pendaftaran dan pendataan terhadap wajib pajak . Kegiatan pendataan dan pendaftaran di awali dengan mempersiakan dokumen yang diperlukan, berupa formulir pendataan dan pendaftaran, kemudian diberi kepada wajib pajak. Setelah dokumen disampaikan kepada wajib pajak, wajib pajak mengisi formulir pendaftaran dengan jelas, lengkap serta mengambalikan kepada petugas pajak. Selanjutnya petugas pajak mencatat formulir pendataan dan pendaftaran yang dikembalikan oleh wajib pajak dalam Daftar Induk Wajib Pajak berdasarkan nomor urut yang digunakan sebagai dasar untuk menerbitkan NPWPD. Universitas Sumatera Utara 3. Pelaporan Pajak dan Surat Pemberitahuan Pajak Daerah STPD Wajib pajak restoran wajib melapor kepada bupatiwalikota, dalam praktiknya kepada kepala Dinas Pendapatan Daerah kabbupatenkota tentang perhitunga pembayaran pajak restoran yang terutang. Wajib pajak yang telah memilik NPWPD setiap awal masa pajak wajib mengisi STPD. SPTPD diisi dengan jelas, lengkap dan benar serta ditandatangani oleh wajib pajak atau kuasanya dan disampaikan kepada walikotabupati atau pejabat yang ditunjuk sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan. Umumnya STPD harus disampaikan selambat-lambatnya limabelas hari setelah berahirnya masa pajak. Seluruh data perpajakan yang diperoleh dari daftar isian tersebut dihimpun dan dicatat atau dituangkan dalam berkas kartu data yang merupakan hasil ahir,yang akan dijadikan sebagai dasar dalam perhitungan dan penetapan pajak terutang. Ketentuan dan dokumen harus dicantumkan dan atau di lampirkan pada SPTPD ditetapkan oleh Walikota Medan. 4. Penetapan Pajak Restoran Berdasarkan SPTPD yang di sampaiakan oleh wajib pajak dan pendataan yang dilakukanoleh petugas dinas pendapatan daerah, walikota atau pejabat yang ditunjuk menetap pajak restoran yang terutang dengan menerbitkan surat Ketetapan Pajak Daerah SKPD. SKPD harus dilunasi oleh wajib pajak paling lama tiga puluh hari sejak diterimanya SKPD oleh wajib pajak atau jangka waktu lain yang ditetapkan oleh walikota. Apabila setelah lewat waktu yang ditentukan wajib pajak tidak atau kurang membayar pajak terutang dalamSKPD, wajib pajaks dikenakan sangsi Universitas Sumatera Utara administrasi berupa bunga sebesar dua persen sebulan dan ditagih dengan menerbitkan Surat Tagihan Pajak Daerah STPD. 5. Pembayaran Pajak Restoran Pembayaran Pajak Restoran dilakukan wajib pajak dengan menyetorkan pajak k kas negara, Bank, atau tempat lain yang di tunjuk oleh walikota dengan menggunakan Surat Setoran Pajak Daerah SSPD. Pembayaran pajak harus dilakukan sekligus atau lunas. Namun, dalam keadaan tertentu walikota atau pejabat yang ditunjuk dapat memberikan persetujuan kepada wajib pajak untuk mengangsur pajak restoran terutang dalam kurun waktu tertentu. Kepada wa jib pajak yang melakukan pembayaran pajak diberikan tanda bukti pembayaran dan dicatat dalam buku penerimaan. 6. Penagihan Pajak Restoran Apabila Pajak Restoran yang terutang tidak dilunasi setelah jatuh tempo pembayaran, walikota atau pejabat yang ditunjuk akan melakukan tidakan penagihan pajak. Pengihan pajak dilakukan terhadap pajak terutang dalam SKPD, SKPDKB, SKPDKBT, STPD, Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan dan Putusan Banding yang menyebabkan jumlah pajak yang harus bibayar bertambah. Tata Cara Penagihan Pajak Restoran a. Surat Teguran atau Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis sebagai awal tidak pelaksanaan penagihan pajak dikeluarka 7 tujuh hari sejak saat jatuh tempo pembayaran. Universitas Sumatera Utara b. Apabila jumlah pajak yang masih harus dibayar tidak dilunasi dalam jangkawaktu yang telah ditentukan dalam surat Teguran, Surat Peringatan atau surat lain dan sejenis nya, jumlah pajak yang masih terutang di tagih dengan surat paksa. c. Pejabat menerbitkan Surat Paksa segera setelah lewat 21 hari sejaktanggal Surat Teguran atau Surat Peringata atau surat lain yang sejenisnya. d. Apabila pajak yang harus dibayar tidak dilunasi dalam jangka waktu 2 x 24 jam sesudah tanggal pemberitahuan Surat Paksa,pejabat segera menerbitkan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan SPMP. e. Setelah dilakukan penyitaan dan wajib pajak belun juga melunasi utang pajaknya setelah lewat Lelang 10 hari sejak tanggal pelaksanaan SPMP, pejabata mengajukan pernintaan penetapan tanggal pelelangan kepada Kantor Lelang Negara. f. Setelan Kantor Lelang Negara menetapkan hari. Tanggal, jam tempat lelang, jurusita memberiathukan dengan segera secara tertulis kepada wajib pajak. g. Bentuk, isi dan jenis formulir yang digunakan untuk pelasanaan penagihan pajak daerah ditetapkan oleh kepala daerah. Dengan mekanisme diatas maka pajak restoran dapat dipungut dengan sistem yang berlaku di Indonesia, menurut Undang-undang No.18 Tahun 1997 dan Undang-undang No.34 Tahun 2000 Pemungutan Pajak Menggunakan tiga sistem pemungutan pajak, yaitu : a. Self assesment system yaitu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada wajib pajak untuk menghitung, membayar, dan melaporkan sendiri pajak daerah yang terutang. Universitas Sumatera Utara b. Official assesment system yaitu pemungutan pajak daerah berdasarkan kepada pemerintah fiskus untuk menentukan besarnya pajak yang terutang menggunakan SKPD. c. With holding system yaitu sistem pemungutan yang memeri wewenang kepada pihak ketiga bukan fiskus dab bukan wajib pajak yang bersangkutan untuk menentuka besarnya pajak terutang Namun pada Dinas Pendapatan Kota Medan, sitem Pemungutan yang digunakan adalah self assesment system dan official assesment system. BAB IV ANALISA DAN EVALUASI DATA

A. Cara Pengenaan Pajak Restoran dan Tata Cara yang dilakukan dalam