Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM

Peranan pajak sebagai penerimaan dalam negeri semakin besar, hal ini di tunjukkan dengan meningkatnya rencana penerimaan negara yang berasal dari pajak sebagai sumber utama anggaran pembangunan. Berdasarkan Undang-Undang No.28 Tahun 2007 Perubahan Ketiga atas Undang-Undang No.6 Tahun 1983 tentang Ketentuan dan Tata Cara Perpajakan bahwa Pajak adalah Konstribusi wajib kepada negara yang terutang oleh Orang Pribadi atau Badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang dengan tidak mendapat imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Untuk lebih mengenal pajak secara nyata, maka Universitas Sumatera Utara mengadakan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM yang juga merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU. Adapun yang dimaksud PKLM adalah suatu kegiatan dimana mahasiswa dibimbing menghadapi dunia kerja nyata guna mengetahui secara langsung fungsi dan tugas dalam pekerjaan yang sebenarnya, serta mempraktikkan apa yang sudah dipelajari dibangku kuliah dalam bentuk teori maupun praktik. Adapun yang menjadi latar belakang PKLM adalah mengingat bahwa sudah seharusnya dan sepantasnya tamatan Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU adalah merupakan tenaga yang terampil, siap pakai, dan Universitas Sumatera Utara tenaga ahli dalam bidang perpajakan. Maka dari itu pelaksanaan kegiatan PKLM oleh mahasiswa dipandang perlu untuk memperdalam pengetahuan yang telah diperoleh selama masa perkuliahan dan mempelajarinya langsung pada dunia kerja. Dalam meningkatkan penerimaan pajak diperlukan kesadaran masyarakat wajib pajak sebagaimana wajib pajak diberi kepercayaan yang lebih besar dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya membayar pajak secara jujur dan bertanggung jawab melalui sistem self assessment. Yaitu wajib pajak diberi kepercayaan sepenuhnya dalam menghitung, memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri jumlah pajak yang terutang. Kesadaran itu dapat ditingkatkan melalui motivasi, penyuluhan dan penyidikan, disamping diberi kepastian hukum yang memadai bagi Wajib Pajak dan Aparatur Pajak. Dalam menjalankan fungsi pengawasan dan pembinaan terhadap wajib pajak, sebagai wujud penegak hukum adalah pengenaan sanksi perpajakan yang merupakan kelanjutan dari dilakukannya pemeriksaan terhadap wajib pajak. Pengenaan sanksi perpajakan diterapkan sebagai akibat tidak dipenuhinya kewajiban perpajakan oleh wajib pajak sebagaimana diamanatkan oleh undang- undang perpajakan. Oleh kerena itu apabila pengenaan sanksi administrasi masih belum cukup maka sanksi yang sifatnya lebih berat akan diterapkan, dalam hal ketidakpatuhan akan pemenuhan kewajiban perpajakan sudah merupakan unsur kealpaan atau unsur kesengajaan yaitu dengan menerapkan sanksi pidana. Sanksi pidana pajak berupa sanksi pidana denda dan sanksi pidana badan yang terdiri dari sanksi pidana kurungan dan sanksi pidana penjara. Baik pidana kurungan maupun Universitas Sumatera Utara pidana penjara pada dasarnya adalah bersifat pembatasan kemerdekaan seseorang sebagai warga negara, dengan menempatkannya di dalam ruang tutupan, atau lazimnya disebut rumah tahanan negara RUTAN, yang dahulu disebut penjara. Meskipun untuk menerapkan sanksi pidana terhadap wajib pajak masih memerlukan pembuktian-pembuktian lebih lanjut atas unsur-unsur kesalahannya berupa kealpaan atau kesengajaan yang bersifat pidana. Demikian juga unsur-unsur pidana yang lain yaitu unsur perbuatan, unsur subjek, dan unsur akibat yang ditimbulkan dari perbuatan pidana tersebut. Oleh sebab itu tindakan berupa penyidikan terhadap tindak pidana dibidang perpajakan yang terjadi, mutlak dilakukan. Berdasarkan uraian tersebut, maka melalui PKLM penulis tertarik untuk mengangkat judul “PROSEDUR PELAKSANAAN PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PERPAJAKAN DENGAN SENGAJA OLEH WAJIB PAJAK DI KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SUMATERA UTARA I”.

B. Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM

Dokumen yang terkait

Penyelasaian Keberatan Atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Badan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I

7 82 67

Pelaksanaan Penyelesaian Keberatan Atas Pajak Bumi Dan Bangunan Di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I

5 39 66

Pengaruh Adanya Sunset Policy 2008 Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I (DJP Sumut I)

1 51 59

Penerapan Pengawasan Penagihan Pajak Pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I.

4 84 88

Sistem Pengelolaan Arsip Dinamis Pada Kantor Wilayah I Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Bagian Utara

0 44 55

Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak dan Kualitas Penagihan Pajak Terhadap Kepatuhan Perpajakan Pada Kantor Pelayanan Pajak di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I

0 2 1

Pengaruh Prinsip Keadilan Perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak Dan Implikasinya Pada Penerimaan Pajak (Survey Pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I)

2 30 39

PROSEDUR DAN MANFAAT PEMBUATAN NPWP BAGI WAJIB PAJAK DI KANTOR DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KPP SLEMAN

3 44 59

PENGARUH PENGETAHUAN PERPAJAKAN, MODERNISASI SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN, DAN KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013.

2 3 167

Pelaksanaan Penyelesaian Keberatan Atas Pajak Bumi Dan Bangunan Sektor Perkebunan (Studi Kasus Pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I)

0 0 6