Teknik Pengendalian Kualitas TINJAUAN PUSTAKA

commit to user 25

H. Teknik Pengendalian Kualitas

Untuk mengendalikan kualitas produk selama proses produksi di butuhkan teknik pengendalian kualitas. Adapun teknik-teknik dalam pengendalian kualitas adalah : 1. Inspeksi Pemeriksaan Menurut Render dan Heizer 2009:323, inspeksi inspection untuk memastikan sebuah sistem menghasilkan tingkat kualitas yang diharapkan, suatu pengendalian proses perlu dilakukan. Inspeksi meliputi pengukuran, perasaan, perabaan, penimbangan, atau pemeriksaan produk. Tujuannya adalah menemukan proses yang buruk sesegera mungkin. Menurut Ariani 2004:56 produk dan jasa harus diperiksa sesuai standar yang telah ditentukan, satuan-satuan yang rusak dapat disingkirkan. Tujuan utama inspeksi adalah menghentikan pembuatan komponen yang rusak. Perusahaan mengadakan inspeksi dapat terjadi pada saat bahan baku, proses dan produk akhir. Inspeksi tersebut dapat dilaksanakan di beberapa waktu, antara lain : a. Pada waktu bahan baku masih ada ditangan pemasok. b. Waktu bahan baku sampai ditangan perusahaan. c. Sebelum proses dimulai. d. Selama proses produksi berlangsung. e. Setelah proses produksi. f. Sebelum dikirim kepada pelanggan. commit to user 26 2. Acceptance Sampling Menurut Render dan Heizer 2009:367 Sampling keberterimaan acceptance sampling adalah suatu bentuk pengujian yang meliputi pengambilan sampel acak dari “lot” atau kumpulan produk jadi dan pengukuran sample itu terhadap standar yang telah ditentuka. Mengambil sampel lebih ekonomis jika disbandingkan dengan pemeriksaan 100. 3. Control chart bagan kendali Pengendalian kualitas dilakukan setelah diketahui variabel atau atribut yang menentukan tinggi rendahnya kualitas produk. Teknik pengendalian kualitas yang digunakan dalam pelaksanaan penegendalian kualitas adalah control chart. Ada dua tipe pengendalian kualitas yaitu: a. Pengendalian kulaitas untuk atribut. Atribut digunakan apabila: 1 Barang-barang dengan jelas baik atau tidak jelek 2 Karakteristik produk tidak dapat diukur dengan mudah, sehingga memaksa pemeriksa untuk mempertimbangkan Ada empat jenis bagan kendali atribut, dua diantaranya yang sering digunakan yaitu: 1 Analisis P-Chart Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dengan menggunakan P-Chart yaitu pengendalian model rata-rata berdasarkan sampel. Langkah-langkah yang digunakan sebagai berikut: commit to user 27 a Menghitung besarnya sampel dengan rumus : n = Keterangan : n = Besarnya ukuran sampel. N = Keseluruhan jumlah produksi. b Menghitung sampel rata-rata dengan rumus : = Keterangan : = Rata – rata kerusakan. ℈xi = Jumlah total produk rusak. ℈n = Jumlah total sample. c Menentukan standar deviasi dengan rumus : = Keterangan : = Standar deviasi = Rata – rata kerusakan. n = Besarnya ukuran sampel. d Menentukan batas kendali dengan rumus : 1 Upper Control Limit UCL UCL = + 3 commit to user 28 Keterangan : UCL = Batas pengendalian atas. = Rata – rata kerusakan. n = Besarnya ukuran sampel. 2 Lower Control Limit LCL LCL = – 3 Keterangan : LCL = Batas pengendalian bawah. = Rata – rata kerusakan. n = Besarnya ukuran sampel. 2 Analisis C-chart Diagram ini digunakan untuk mengendalikan jumlah produk per unit hasil suatu proses. Adapun langkah- langkah pengendalian C- chart adalah sebagai berikut : a Menentukan rata-rata kerusakan dengan rumus : = Keterangan : = Rata – rata jumlah cacat. ℈c = Jumlah cacat. ℈n = Jumlah keseluruhan pengamatan. commit to user 29 b Menentukan standar deviasi dengan rumus : = Keterangan : = Standar deviasi. = Rata – rata jumlah cacat. n = Besarnya ukuran sampel. c Menentukan batas pengendalian dengan rumus : 1 Upper Control Limit UCL UCL = + 3 Keterangan : UCL = Batas pengendalian atas. = Rata – rata jumlah cacat. 2 Lower Control Limit LCL LCL = – 3 Keterangan : LCL = Batas pengendalian bawah. = Rata – rata jumlah cacat. b. Pengendalian kualitas untuk variabel Pengendalian ini digunakan untuk hal-hal yang sifatnya dapat diukur. Bagan yang digunakan adalah : commit to user 30 1 R-chart Range chart Digunakan untuk menunjukkan perbedaan antara pengukuran terbesar dan terkecil. 2 X-chart Mean chart Digunakan untuk pengukuran rata-rata suatu proses produksi dari sampel. 4 Diagram Pareto Diagram pareto merupakan suatu grafik batang yang menggambarkan masalah menurut prioritas dan tingkat kepentingannya dalam persen jumlah total masalah adalah 100, penempatan grafik diurutkan dari prosentase masalah yang paling besar diletakkan dikiri sampai prosentase terkecil diletakkan dikanan. Adapun rumus untuk mengetahui kerusakan produk dengan rumus: 5 Diagram Sebab-Akibat Diagram ini digunakan untuk mengidentifikasi dan mengisolasi penyebab- penyebab dari suatu masalah kualitas yang disusun dengan suatu urutan dan dengan berlangsungnya suatu proses. Diagram ini sangat membantu untuk melihat aliran proses dimana masalahnya terjadi. Diagram ini menggunakan empat kategori 4M : Man, method, machine, material. commit to user 31

BAB III PEMBAHASAN