commit to user
21
D. Langkah untuk Mengatasi Kualitas
Untuk melaksanakan pengendalian kualitas, terlebih dahulu perlu dipahami beberapa langkah dalam melaksanakan pengendalian kualitas. Menurut Tjiptono
dan Diana 2003:336 langkah untuk memperbaiki kualitas adalah sebagai berikut:
1. Membentuk kesadaran terhadap kebutuhan akan perbaikan dan peluang untuk melakukan perbaikan.
2. Menetapkan tujuan perbaikan. 3. Mengorganisasikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
4. Menyediakan pelatihan. 5. Melaksanakan proyek-proyek yang ditujukan untuk pemecahan masalah.
6. Memberikan penghargaan. 7. Mengkomunikasikan hasil.
8. Menyimpan dan mempertahankan hasil yang dicapai. 9. Memelihara momentum dengan melakukan perbaikan dalam system regular
perusahaan.
E. Dimensi Kualitas
Berdasarkan perspektif, David Garvin mengembangkan dimensi kualitas ke dalam delapan dimensi yang dapat digunakan sebagai dasar perencanaan strategis
terutama bagi perusahaan atau manufaktur yang menghasilkan barang David Garvin dalam Yamit, 2005:10.
commit to user
22
Adapun delapan dimensi tersebut adalah : 1. Performance kinerja, yaitu karakteristik pokok dari produk inti.
2. Features, yaitu karakteristik pelengkap atau tambahan. 3. Reability kehandalan, yaitu kemungkinan tingkat kegagalan pemakaian.
4. Conformance kesesuaian, yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
5. Durability daya tahan, yaitu berkaitan dengan berapa lama produk tersebut digunakan.
6. Serviceability, yaitu meliputi, kecepatan, kompetensi, kenyamanan, kemudahan dalam pemeliharaan dan penanganan keluhan yang
memuaskan. 7. Estetika, yaitu menyangkut corak, rasa dan daya tarik produk.
8. Perceived, yaitu menyangkut citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya.
F. Aktivitas Pengendalian Kualitas
Pengendalian kualitas harus dilakukan melaului proses yang terus-menerus dan berkesinambungan. Untuk melaksanakan pengendalian kualitas, terlebih
dahulu perlu dipahami beberapa aktivitas dalam melaksanakan pengendalian kualitas. Menurut Purnomo 2004:242, aktivitas pengendalian kualitas pada
umumnya meliputi kegiatan-kegiatan seperti berikut ini :
commit to user
23
1. Pengamatan terhadap performansi produk atau proses. 2. Membandingkan performansi yang ditampilkan dengan standar yang
berlaku. 3. Mengambil tindakan-tindakan bila terdapat penyimpangan-penyimpangan
yang cukup signifikan. Dan jika perlu dibuat tindakan-tindakan untuk mengoreksinya.
G. Tahapan Pengendalian Kualitas
Untuk memperoleh hasil pengendalian kualitas yang efektif, maka pengendalian terhadap kualitas suatu produk dapat dilaksanakan dengan
menggunakan teknik-teknik pengendalian kualitas, karena tidak semua hasil produksi sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan. Menurut Prawirosentono 2002:71, terdapat beberapa standar mutu kualitas yang
bisa ditentukan oleh perusahaan dalam upaya menjaga output barang hasil produksi diantaranya:
1. Standar mutu bahan baku yang akan digunakan. 2. Standar mutu proses produksi mesin dan tenaga kerja yang
melaksanakan. 3. Standar mutu barang setengah jadi.
4. Standar mutu barang jadi. 5. Standar administrasi, pengepakan dan pengiriman produk akhir tersebut
sampai ke tangan konsumen.
commit to user
24
Dikarenakan kegiatan pengendalian kualitas sangatlah luas, untuk itu semua pengaruh terhadap kualitas harus dimasukkan dan diperhatikan. Secara
umum menurut Prawirosentono 2002:60, pengendalian atau pengawasan akan mutu kualitas di suatu perusahaan manufaktur dilakukan secara
bertahap meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Pemantauan Mutu Bahan-baku
Hal ini perlu diamati sejak rencana pembelian bahan, penerimaan bahan di gudang, penyimpanan di gudang, sampai dengan saat bahan baku
tersebut akan digunakan. 2. Pemantauan Proses Produksi
Dalam hal ini, selain cara kerja peralatan produksi yang mengolah bahan baku dipantau, juga hasil kerja mesin-mesin tersebut dipantau
dengan cara statistik dengan contoh agar menghasilkan barang sesuai yang direncanakan.
3. Pemantauan Produk Jadi Pemeriksaan atas hasil produksi jadi untuk mengetahui apakah produk
sesuai dengan rencana ukuran dan mutu atau tidak. 4. Pemantauan Pengepakan
Bungkus dapat merupakan alat untuk melindungi barang agar tetap dalam kondisi sesuai dengan mutu.
commit to user
25
H. Teknik Pengendalian Kualitas